Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label Indonesia. Tampilkan semua postingan

Operasi Senyap di Pelabuhan Patimban: Ribuan Pakaian Sport Premium Diselundupkan Tanpa Dokumen

Fajar baru saja menyingsing di kawasan Pelabuhan Internasional Patimban, Kabupaten Subang, namun suasana tenang tersebut seketika pecah oleh sebuah operasi penegakan hukum yang dipimpin oleh Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Cirebon. Bukan kapal kargo raksasa atau tumpukan kontainer ekspor yang menjadi pusat perhatian, melainkan sebuah truk Fuso yang kemudian terbukti membawa ribuan pakaian olahraga premium tanpa dilengkapi dokumen resmi yang sah. Di balik lapisan plastik bening yang membungkus rapi celana jogger, jaket anti-UV, hingga hijab sport wanita, terkuak sebuah jalur penyelundupan berskala besar.

Aparat penegak hukum menyebut jalur ini sebagai "jalur hantu". Rutenya membentang dari Malaysia, melalui Sungai Ayak 1 di Sekadau, Kalimantan Barat, lalu ke Pontianak, sebelum akhirnya mencapai Pelabuhan Patimban. Pengungkapan kasus ini dipublikasikan langsung oleh Komandan Lanal Cirebon, Letkol Laut (P) Faisal Yanova Tanjung, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Markas Komando (Mako) Lanal Cirebon pada hari Selasa, 2 Desember 2025.

Kronologi Pengungkapan Jalur Penyelundupan

Dalam pernyataannya, Komandan Lanal Cirebon menekankan bahwa operasi ini berawal dari informasi intelijen yang sangat akurat. "Berdasarkan informasi intelijen, pada Minggu, 30 November 2025, sekitar pukul 04.00 WIB dini hari, kami melaksanakan operasi penyekatan dan pemeriksaan terhadap kendaraan yang baru saja selesai melakukan pembongkaran muatan dari KM Ferindo 5 yang tiba dari Pontianak," ujar Letkol Faisal.

Truk Fuso dengan nomor polisi F 8810 HL menjadi target utama tim operasi. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, tim gabungan berhasil mengamankan truk tersebut yang diduga kuat mengangkut barang ilegal berupa pakaian olahraga.

Barang Bukti dan Nilai Kerugian

Pakaian olahraga yang diturunkan dari truk di lapangan Mako Lanal Cirebon tampak dalam kondisi baru dan tertata rapi, bahkan masih terbungkus plastik seperti produk yang baru saja keluar dari pabrik. Jenis pakaian yang diselundupkan pun tergolong premium, meliputi celana panjang spacewalk, jogger red-room, jaket olahraga anti-UV, dan jaket olahraga wanita jenis hijab sport.

Setelah dilakukan penghitungan, total barang bukti yang berhasil diamankan mencapai 41.280 potong. Estimasi nilai pasar dari pakaian sport ilegal ini mencapai Rp 6,1 miliar. Lebih mengkhawatirkan lagi, potensi kerugian negara akibat tidak dibayarkannya bea masuk diperkirakan mencapai Rp 1,8 miliar.

Pengakuan Sopir dan Pengurus Ekspedisi

Keterangan yang diperoleh dari sopir truk berinisial KS dan pengurus ekspedisi berinisial GG membuka tabir lebih lanjut mengenai modus operandi penyelundupan ini. Sopir truk mengaku hanya bertugas mengangkut barang dari seseorang di Pontianak dengan tujuan akhir di Kosambi, Tangerang.

Sementara itu, pengurus ekspedisi mengonfirmasi bahwa barang-barang tersebut memang berasal dari Malaysia. Barang tersebut masuk ke Indonesia melalui jalur tidak resmi atau "jalur tikus" hingga tiba di Sungai Ayak 1, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Selanjutnya, barang-barang tersebut dipindahkan ke kapal KM Ferindo 5 untuk diangkut menuju Pelabuhan Patimban. "Barang tersebut berasal dari Malaysia dan memanfaatkan jalur tikus lintas batas negara," jelas GG.

Proses Hukum dan Ancaman Hukuman

Hingga saat ini, proses hukum terkait kasus penyelundupan ini masih terus berjalan. Letkol Faisal menjelaskan bahwa status sopir truk masih sebagai saksi, namun pendalaman lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak Bea Cukai. "Nanti bisa saja statusnya meningkat menjadi tersangka," tambahnya.

Seluruh barang bukti, meliputi truk, ribuan potong pakaian sport, hingga dokumen ekspedisi, telah diamankan di Mako Lanal Cirebon. Kasus ini berpotensi menjerat para pelaku dengan Pasal 102 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan. Ancaman hukuman yang menanti para pelaku sangat serius, yaitu pidana penjara selama 1 hingga 10 tahun dan denda mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 5 miliar.

Komitmen Pemberantasan Ilegal dan Sinergi Lintas Instansi

Komandan Lanal Cirebon menegaskan bahwa operasi penindakan terhadap barang ilegal di wilayah kerjanya bukanlah yang pertama dan dipastikan tidak akan menjadi yang terakhir. "Kami menegaskan komitmen TNI, terutama TNI Angkatan Laut, untuk terus memberantas segala bentuk ilegal yang merugikan negara dan mengganggu stabilitas keamanan maritim," tegasnya.

Keberhasilan operasi ini juga tidak lepas dari sinergi yang solid antarinstansi. "Penindakan ini merupakan hasil kerja sama antara TNI Angkatan Laut, khususnya Lanal Cirebon, Bea Cukai, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Polres Subang, serta Kodim Subang," ungkap Letkol Faisal.

Suasana di Mako Lanal Cirebon menunjukkan aktivitas yang tidak biasa. Ribuan potong pakaian sport ilegal terhampar di lapangan, sementara para pejabat yang hadir secara langsung memeriksa dan membuka beberapa contoh produk untuk memperlihatkan kualitas barang yang diselundupkan. Truk Fuso yang menjadi alat transportasi barang ilegal tersebut juga turut dihadirkan sebagai barang bukti. Sebagian besar muatan masih tertata rapi di dalam truk, menandakan bahwa operasi pengamanan dilakukan sebelum barang tersebut berhasil didistribusikan lebih lanjut.

Temuan ribuan potong pakaian sport ilegal ini bukan sekadar kasus penyelundupan skala kecil. Penggunaan jalur lintas negara yang terorganisir menunjukkan bahwa jaringan ini memiliki struktur yang kuat dan senantiasa mengincar celah-celah dalam pengawasan antarwilayah. Namun, pada pagi yang sunyi di Patimban itu, sebuah mata rantai penyelundupan berhasil diputus melalui operasi senyap yang dilakukan oleh aparat penegak hukum.

PLN UID S2JB Tanam 3.000 Pohon: Hijaukan Rejang Lebong, Perkuat Warga

PLN Perkuat Keberlanjutan Ekosistem Melalui Penanaman 3.000 Pohon Produktif di Bengkulu

Rejang Lebong, Bengkulu – Di tengah meningkatnya tantangan global akibat perubahan iklim dan degradasi lingkungan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian alam. Melalui penanaman 3.000 pohon produktif di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada momentum Hari Menanam Pohon Indonesia, 28 November 2025, PLN UID S2JB berupaya memulihkan ekosistem dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Kegiatan monumental ini merupakan bagian integral dari gerakan nasional bertajuk “Roots of Energy”. Inisiatif ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh unit PLN di penjuru Indonesia, menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat dalam upaya pemulihan lingkungan yang terukur dan berkelanjutan.

Penanaman Skala Besar di Kawasan Strategis

Secara spesifik, sebanyak 1.000 bibit pohon durian dan 2.000 bibit pohon alpukat ditanam di area tangkapan air (catchment area) PLTA Musi, yang berlokasi di Kabupaten Rejang Lebong. Pemilihan jenis tanaman produktif ini memiliki tujuan ganda yang strategis.

  • Fungsi Ekologis: Penanaman pohon ini tidak hanya bertujuan untuk menghijaukan lahan yang telah ditentukan, tetapi juga untuk memperkuat fungsi ekologis kawasan tersebut. Vegetasi baru diharapkan mampu meningkatkan daya resap air tanah, yang krusial untuk menjaga ketersediaan air baku bagi PLTA Musi. Selain itu, keberadaan pepohonan ini akan berperan penting dalam mengurangi risiko erosi tanah, terutama di area lereng yang rentan.

  • Manfaat Ekonomi Jangka Menengah: Konsep agroforestri yang diterapkan melalui penanaman pohon produktif ini dirancang untuk memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar dalam jangka menengah. Ketika pohon-pohon ini memasuki masa produktif dan berbuah, hasil panen durian dan alpukat diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang substansial bagi warga. Hal ini sejalan dengan upaya PLN untuk menciptakan kemandirian ekonomi berbasis lingkungan.

Harapan Baru untuk Lingkungan dan Masyarakat

General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menekankan bahwa penanaman pohon ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya berfokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga pada keberlanjutan energi. “Yang kami tanam hari ini bukan hanya bibit pohon, tetapi juga bibit harapan. Durian dan alpukat ini kelak diharapkan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekaligus memperkuat fungsi ekologis kawasan PLTA Musi. Ketika lingkungan sehat, energi untuk masyarakat pun terjaga,” ujar Adhi.

Lebih lanjut, Adhi Herlambang juga menyoroti pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor. “Upaya menjaga bumi adalah pekerjaan kolektif. PLN bersama pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat bergerak bersama agar apa yang ditanam hari ini benar-benar tumbuh dan memberi dampak nyata di tahun-tahun mendatang.”

Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah

Inisiatif PLN ini disambut antusias oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rejang Lebong, Dr. M. Asli Samin, SKep., M.Kes., menilai kegiatan ini sebagai langkah krusial dalam memperkuat ketahanan ekologis daerah.

“Inisiatif PLN ini sangat relevan dengan kebutuhan pemulihan lahan dan penguatan daerah tangkapan air di Rejang Lebong. Penanaman pohon produktif seperti durian dan alpukat memberi dua manfaat sekaligus, yaitu: lingkungan pulih dan masyarakat terbantu. Kami menyambut baik kolaborasi ini karena dampaknya akan terasa dalam jangka panjang,” ungkap Dr. M. Asli Samin.

Dampak Langsung bagi Kelompok Tani

Manfaat program ini tidak hanya dirasakan secara teoritis, tetapi juga secara langsung oleh masyarakat setempat, terutama kelompok tani yang secara aktif terlibat dalam proses penanaman hingga pemeliharaan pohon. Sudir Harianto, Ketua Kelompok Tani Tik Glicok, mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan PLN.

“Bagi kami, pohon-pohon ini adalah kesempatan baru. Selain memperbaiki tanah di sekitar lahan kami, hasil panennya nanti bisa menambah penghasilan keluarga. Ini bukan hanya penghijauan, tapi juga membuka harapan ekonomi bagi petani di sini. Kami berkomitmen merawat pohon ini agar benar-benar tumbuh dan bermanfaat,” katanya dengan penuh semangat.

Kolaborasi Multisektor untuk Keberlanjutan

Kegiatan penanaman pohon ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pihak-pihak yang berpartisipasi meliputi:

  • Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rejang Lebong
  • Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Bukit Balai Rejang
  • Perangkat kecamatan dan desa setempat
  • Unit-unit PLN anggota KORSI (Koordinasi Sinergi Insan PLN)
  • Kelompok-kelompok tani lokal

Partisipasi aktif dari masyarakat memegang peranan vital dalam memastikan keberlanjutan program ini. Peran serta masyarakat sangat krusial, terutama dalam tahap pemeliharaan rutin dan penyulaman tanaman selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan tingkat pertumbuhan yang optimal.

Penanaman 3.000 pohon ini sejalan dengan upaya PLN untuk meningkatkan ketahanan daerah terhadap dampak perubahan iklim. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi dalam memastikan ketersediaan pasokan air yang stabil, yang merupakan elemen fundamental untuk mendukung operasional pembangkit listrik PLN.

Dengan semangat Hari Menanam Pohon Indonesia, program “Roots of Energy” di Rejang Lebong diharapkan dapat menjadi warisan hijau yang berharga bagi generasi mendatang. Program ini menjadi pengingat bahwa konsep keberlanjutan bukanlah hasil dari satu tindakan tunggal yang spektakuler, melainkan buah dari ribuan upaya kecil yang tumbuh perlahan, membawa kesejukan, kehidupan, dan harapan baru bagi bumi serta seluruh masyarakat yang bergantung padanya.

Superman Edisi Pertama Pecahkan Rekor Komik Termahal Dunia

Komik Superman Edisi Pertama Terjual Rp152 Miliar, Pecahkan Rekor Dunia

Amerika Serikat – Sejarah baru tercipta di dunia lelang barang koleksi. Sebuah komik edisi pertama Superman, yang diterbitkan pada tahun 1938, berhasil terjual dengan harga fantastis senilai $9,12 juta atau setara dengan Rp152 miliar. Balai lelang di Texas yang menjadi saksi bisu penjualan ini mengklaim bahwa komik tersebut merupakan komik termahal yang pernah diperdagangkan di dunia.

Penemuan komik langka ini bermula dari sebuah penemuan tak terduga oleh tiga orang bersaudara. Saat membersihkan rumah mendiang ibu mereka di San Francisco tahun lalu, mereka menemukan sebuah kotak kardus yang tersembunyi di bawah tumpukan koran tua yang berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba. Di dalam kotak tersebut, selain komik Superman edisi pertama, terdapat pula koleksi komik langka lainnya yang dikumpulkan oleh ibu mereka sejak masa Perang Dunia II.

Lon Allen, wakil presiden divisi komik di Heritage Auctions, mengungkapkan bahwa ibu dari ketiga bersaudara tersebut pernah memberitahukan kepada anak-anaknya bahwa ia memiliki koleksi komik berharga yang tersembunyi. Namun, informasi ini baru benar-benar terbukti ketika mereka menjual rumah sang ibu dan memutuskan untuk memeriksa barang-barangnya. Setelah menemukan kotak tersebut, kedua bersaudara itu segera menghubungi balai lelang. Lon Allen kemudian terbang ke San Francisco untuk memeriksa langsung salinan Superman No. 1 tersebut dan menunjukkannya kepada para ahli untuk penilaian.

Rekor komik termahal sebelumnya dipegang oleh komik Action Comics No. 1, yang pertama kali memperkenalkan karakter Superman kepada dunia. Komik tersebut terjual seharga $6 juta pada tahun lalu. Dengan rekor terbaru ini, nilai komik edisi pertama Superman semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu artefak budaya pop paling berharga.

Dua Pendaki Tewas di Puncak Tertinggi Selandia Baru

Selandia Baru – Tragedi kembali menyelimuti dunia pendakian. Dua orang pendaki dilaporkan tewas di Aoraki, puncak tertinggi Selandia Baru, yang juga dikenal dengan nama Gunung Cook. Sementara itu, dua pendaki lainnya berhasil diselamatkan dalam insiden yang terjadi di medan pegunungan yang sangat menantang.

Pihak kepolisian telah mengonfirmasi penemuan jenazah kedua pendaki yang tewas. Upaya evakuasi sedang dilakukan oleh tim pencari di lokasi yang digambarkan oleh Inspektur Vicki Walker sebagai "sisi pegunungan Alpen yang menantang." Identitas para pendaki yang menjadi korban belum diumumkan secara resmi kepada publik.

Namun, Asosiasi Pemandu Gunung Selandia Baru memberikan keterangan bahwa salah satu korban yang tewas merupakan anggota organisasi mereka, sementara korban lainnya adalah klien dari pemandu tersebut. Sersan Kevin McErlain kepada Timaru Herald menjelaskan bahwa kedua pendaki yang tewas tersebut terhubung dengan tali saat mereka terjatuh di dekat puncak Aoraki. Kejadian ini kembali mengingatkan akan bahaya dan risiko yang selalu mengintai para pendaki di ketinggian.

Empat Orang Lagi Ditangkap Terkait Pencurian Permata di Louvre

Prancis – Penyelidikan terhadap kasus pencurian permata spektakuler dari Museum Louvre, Paris, bulan lalu terus berlanjut. Pihak berwenang Prancis berhasil menangkap empat orang lagi yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Penangkapan ini menambah jumlah tersangka yang telah didakwa terkait kasus ini.

Jaksa Agung Paris, Laure Beccuau, mengumumkan bahwa keempat orang yang ditangkap adalah dua pria berusia 38 dan 39 tahun, serta dua wanita berusia 31 dan 40 tahun. Keempatnya diketahui berasal dari wilayah Paris. Peran spesifik dari masing-masing tersangka dalam aksi perampokan tersebut belum diungkapkan secara rinci oleh pihak berwenang.

Penangkapan terbaru ini dilakukan menyusul dakwaan yang telah diajukan terhadap empat orang lainnya terkait pencurian yang terjadi pada 19 Oktober lalu. Dalam aksi perampokan yang hanya memakan waktu tujuh menit, para pelaku berhasil menggondol perhiasan senilai sekitar $102 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun sebelum melarikan diri menggunakan skuter. Kasus ini menjadi sorotan internasional mengingat nilai barang yang dicuri dan lokasi kejadian yang ikonik.

Jepang Terbangkan Jet Tempur Setelah Deteksi Drone Diduga Milik China Dekat Taiwan

Jepang – Ketegangan di kawasan Asia Timur kembali meningkat setelah Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa mereka telah menerbangkan pesawat jet tempur. Tindakan ini diambil setelah mendeteksi keberadaan pesawat nirawak (drone) yang diduga kuat milik China beroperasi di lepas pantai sebuah pulau yang berdekatan dengan Taiwan. Insiden ini terjadi di tengah perselisihan diplomatik yang sedang berlangsung antara Tokyo dan Beijing.

Pesawat nirawak tersebut terlihat di lepas pantai Pulau Yonaguni, Jepang. Pulau ini memiliki signifikansi strategis, dan Jepang berencana untuk menempatkan rudal di sana, sebuah langkah yang telah memicu kemarahan dari pihak China. Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan melalui platform X bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa sebuah drone yang diyakini berasal dari China melintas di antara Pulau Yonaguni dan Taiwan pada hari Senin.

Sebagai respons terhadap temuan tersebut, Pasukan Pertahanan Udara Jepang regional segera dikerahkan dan "menerbangkan pesawat" untuk menindaklanjuti situasi ini. Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan di Laut China Timur dan sekitarnya, yang semakin memperburuk hubungan antara Jepang dan China, serta menggarisbawahi sensitivitas isu terkait Taiwan.

Menunggu sering kali terasa seperti perjalanan panjang tanpa peta. Waktu melambat, detak jam terdengar lebih keras daripada biasanya, dan seseorang bisa merasa sendirian meski berada di tengah keramaian. Dalam setiap detik menunggu, kita sering kali mencari-cari cara untuk membuat waktu berjalan lebih cepat. Beberapa orang memilih menatap layar gawai, mengusir jenuh dengan guliran tanpa akhir. Sebagian membuka buku yang entah sudah berapa lama tidak tersentuh. Ada pula yang memilih berbicara tanpa arah, sekadar agar suasana tidak terlalu sunyi. Namun, bagi sebagian lainnya, menunggu justru mengantarkan mereka pada ruang kontemplasi: ruang untuk diam, merenung, dan sesekali, tanpa disadari, mengenang wajah seseorang entah ayah, entah anak yang pernah, atau masih, mereka tunggu.

Menanti di Sisi Lapangan Latihan

Saya pun menjalani masa-masa menunggu itu saat mengantar anak saya berlatih taekwondo setiap malam. Latihan dimulai pukul tujuh dan berakhir sekitar pukul setengah sepuluh, kadang-kadang bahkan lebih larut. Dua hingga tiga jam bukanlah waktu yang pendek untuk sekadar duduk di bangku depan dojang, di bawah lampu kuning yang temaram dan kadang berkedip pelan, seolah ikut menahan letih bersama para orang tua yang menunggu. Bila seseorang hanya melihat dari kejauhan, mungkin yang terlihat hanyalah ayah-ayah biasa yang mengantar anaknya. Tetapi bila diperhatikan lebih dekat, di sanalah terhampar kisah cinta paling sunyi yang pernah ada.

Pada awal-awal saya mengantar anak latihan, saya masih membawa buku. Walau lampu terlalu redup untuk membaca dengan nyaman, saya tetap menaruh satu buku di tas, seolah ingin memberi harapan pada diri sendiri bahwa waktu menunggu ini akan berlangsung produktif. Tetapi kenyataannya berbeda. Cahaya yang remang membuat saya hanya membuka halaman pertama, lalu menutupnya kembali. Saya tergoda untuk bertanya kepada para sabeum tentang teknik, tahapan sabuk, disiplin latihan, dan banyak hal lainnya, namun saya tidak sampai hati mengganggu mereka. Selain karena rasa sungkan, saya juga merasa bahwa waktu latihan anak-anak ini terlalu berharga untuk disela hanya demi memuaskan rasa ingin tahu seorang ayah baru seperti saya.

Hari-hari berlalu. Minggu menjadi bulan. Dan lambat laun, rasa bosan mulai tumbuh seperti rumput liar. Ketidaktahuan saya tentang taekwondo membuat rasa ingin tahu justru berubah menjadi rasa terasing. Saya ingin memahami dunia anak saya, tetapi saya tidak memiliki siapa pun untuk bertanya. Setiap kali saya membuka chat grup WhatsApp dojang, saya membaca tanpa sungguh-sungguh paham. Ada istilah yang asing, instruksi yang samar, dan penjadwalan yang kadang membuat saya bertanya dalam hati apakah semua orang selain saya sudah begitu berpengalaman.

Pertemuan yang Membuka Pintu

Sampai suatu hari, semesta seakan menghadirkan seseorang untuk menemani waktu menunggu saya. Seorang bapak, seorang ASN dari sebuah SMA negeri di Kota Tangerang, duduk di samping saya. Percakapan itu dimulai dengan sapaan sederhana, mungkin hanya komentar ringan tentang cuaca atau panjangnya antrean latihan malam itu. Tetapi siapa sangka bahwa percakapan kecil itulah yang membuka pintu pertemanan baru bagi saya. Kami berbicara tentang pekerjaan, tentang anak-anak, tentang pendidikan, bahkan tentang kegelisahan sederhana yang sering muncul di antara para ayah yang jarang punya waktu untuk bertegur sapa dengan sesamanya. Namun seperti halnya obrolan pada umumnya, lama-kelamaan kami kehabisan topik. Lalu kami kembali terdiam, menatap anak-anak kami yang berlatih di kejauhan.

Dari perkenalan itu, saya kemudian dikenalkan dengan Pak Ali, seorang pengusaha warung yang sering kali hanya mengantar anaknya lalu kembali bekerja. Kadang ia ikut menunggu, kadang ia harus pulang lebih dulu. Ada malam-malam ketika bangku di samping saya kosong, dan saya kembali sendiri, mencoba mencari sudut yang lampunya lebih terang agar buku saya bisa dibaca meski hanya beberapa paragraf.

Namun, malam itu, segalanya berubah. Untuk pertama kalinya, saya bertemu Pak Sudiyono. Sosoknya sederhana, wajahnya ramah, dan dari caranya berbicara, saya bisa merasakan ketulusan yang alami. Kami berdiri bersebelahan, memperhatikan anak-anak berlatih, dan entah bagaimana, percakapan itu mengalir dengan begitu mudah. Saya bertanya banyak hal, dan ia menjelaskan semampunya. Hingga ketika ia tidak bisa menjawab, ia berkata dengan senyum kecil, "Nanti bapak ikut saja Komunitas Kopi Hitam." Saya mengernyit pelan. Komunitas apa itu? Apakah itu semacam perkumpulan ayah-ayah penunggu? Atau hanya sebutan untuk mereka yang nongkrong di warung kopi? Saya tidak tahu. Namun kalimat itu menancap, seperti undangan menuju sesuatu yang lebih besar.

Komunitas Kopi Hitam: Lebih dari Sekadar Menunggu

Waktu berjalan. Sebelum saya benar-benar bertemu dengan komunitas yang dimaksudkan Pak Sudiyono, anak saya lebih dulu mengikuti kejuaraan di Indomilk Arena. Itu merupakan kejuaraan kedua kami. Suasana ramai, sorak-sorai terdengar di setiap sudut, dan di antara kerumunan itu, saya melihat beberapa ayah mengenakan kaos bertuliskan Kopi Hitam. Entah mengapa, dada saya tiba-tiba hangat. Ada rasa ingin mendekat, ingin bertanya, ingin memperkenalkan diri. Namun keraguan menahan langkah saya.

Justru salah satu dari mereka yang datang menyapa saya terlebih dahulu. Pak Eko, dengan wajah ramah dan tatapan sabar, bertanya apakah saya sudah menyiapkan sabuk dan gamsil untuk anak saya. Seketika saya merasa seperti seorang anak yang tidak membawa tugas sekolahnya. Saya tidak tahu apa pun. Saya tidak tahu perlengkapan apa yang harus disiapkan, tidak tahu teknis pertandingan, tidak tahu prosedur apa pun. Namun yang membuat saat itu begitu berarti bukanlah informasi yang saya dapat, melainkan penerimaan. Pak Eko menenangkan saya, memberi arahan, menjelaskan dengan sabar, dan mengajak saya untuk tidak ragu bertanya kepada para orang tua lain.

Selepas kejuaraan itu, ketika rutinitas latihan kembali dimulai, saya merasakan sesuatu yang berbeda. Ada rasa hangat yang tumbuh, seperti ada keluarga baru yang menjalani perjalanan yang sama dengan saya. Pada suatu malam, Pak Eko mengajak saya bergabung ke dalam Komunitas Kopi Hitam. Di sanalah saya dipertemukan dengan sosok yang kelak menjadi figur penting dalam perjalanan saya menunggu: Pak Hendry.

Pak Hendry adalah ketua Komunitas Kopi Hitam. Perawakannya tegas, namun tutur katanya hangat. Wibawanya terasa, namun hatinya lembut. Walaupun beliau seorang birokrat dengan jabatan strategis di kementerian, beliau tidak pernah membawa kesombongan sedikit pun. Justru sebaliknya, beliau membawa tawa. Setiap malam, beliau memulai obrolan dengan candaan, lalu menutupnya dengan nasihat yang lembut namun menancap dalam. Saya bisa merasakan bahwa komunitas ini tidak terbentuk begitu saja. Ia tumbuh dari hati yang bersentuhan melalui waktu menunggu yang panjang.

Komunitas Kopi Hitam berawal dari empat orang ayah: Pak Hendry, Pak Lindu, Pak Imam, dan ayah dari Bian. Mereka duduk, menunggu, bercerita, dan dari situlah ikatan terbentuk. Dari empat orang itu, komunitas ini berkembang menjadi keluarga besar yang hangat, penuh tawa, penuh cerita, namun juga penuh kepedulian. Setiap orang datang dari profesi berbeda, namun semua menyatukan hati pada satu titik yang sama: cinta pada anak-anak mereka.

Di antara mereka, saya menemukan sosok-sosok hebat. Ada yang ahli olahraga, ahli elektronika, ahli transportasi, ahli investasi, ahli keamanan, ahli arsitektur, pedagang yang menjunjung keberkahan, birokrat, pensiunan, hingga orang tua biasa yang hanya ingin anaknya bertumbuh dalam disiplin. Tetapi di balik semua itu, yang paling terasa adalah kehangatan mereka. Setiap malam, tiga hingga empat jam terasa seperti percakapan lima belas menit. Waktu seperti mengecil ketika diisi dengan tawa, diskusi, cerita hidup, dan nasihat yang keluar dari hati.

Cinta yang Ditemukan dalam Penantian

Pada saat-saat seperti itulah saya sadar, bahwa menunggu bukan sekadar tentang waktu yang berlalu. Ia tentang hati yang bertemu. Tentang cinta yang tumbuh dalam diam. Tentang ayah-ayah yang sibuk menahan kantuk, duduk di bangku keras, rela tidak pulang, hanya untuk menyaksikan anaknya mengejar mimpi. Ada sesuatu yang begitu mulia dari cara seorang ayah mencintai anaknya: diam, namun nyata; sederhana, namun dalam; tidak bersuara, namun terasa sampai ke tulang.

Pak Hendry sering mengulang sebuah kalimat yang kini saya pahami dengan sungguh-sungguh: "Hidup itu ibarat kopi hitam, kalau tidak dinikmati, maka yang terasa hanya pahitnya saja." Dan setiap kali saya mendengar kalimat itu, saya teringat malam-malam ketika saya duduk di bawah lampu temaram, memandangi anak saya yang sedang berlatih, sambil sesekali menatap ayah-ayah lain yang membawa perjuangan yang sama. Di sana, di tengah dingin malam dan suara hentakan kaki dari dalam dojang, saya melihat cinta paling sunyi yang pernah ada. Cinta seorang ayah, yang tidak meminta apa-apa, selain melihat anaknya tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.

Dan pada akhirnya, saya mengerti bahwa menunggu bukanlah beban. Menunggu adalah bentuk cinta yang jarang diberi kata-kata. Menunggu adalah doa yang tidak diucapkan, tetapi dilakukan. Menunggu adalah waktu yang dipersembahkan dari hati, demi seseorang yang kita cintai lebih dari hidup kita sendiri.

Jadwal Timnas Putri: Indonesia vs Nepal & China Taipei Malam Ini di Indosiar

Persiapan Garuda Pertiwi: Uji Coba Internasional Menjelang SEA Games 2025

Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia tengah bersiap menghadapi turnamen besar SEA Games 2025 di Thailand. Guna mematangkan strategi dan menguji kekuatan tim, Garuda Pertiwi dijadwalkan akan melakoni dua pertandingan uji coba internasional bertajuk FIFA Women's Matchday pada November 2025. Laga-laga krusial ini akan disiarkan langsung di Indosiar dan dapat diakses melalui live streaming di Vidio.com, memberikan kesempatan bagi para penggemar sepak bola putri untuk mendukung tim kebanggaan mereka.

Pertandingan pertama akan mempertemukan Timnas Putri Indonesia melawan Nepal, disusul kemudian dengan laga menghadapi Tiongkok Taipei. Kedua pertandingan ini akan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, pada malam hari, memberikan atmosfer pertandingan yang intens dan menarik.

Panggilan 36 Pemain untuk Uji Coba Internasional

Menghadapi dua lawan tangguh di FIFA Women's Matchday, pelatih kepala Timnas Putri Indonesia, Akira Higashiyama, telah memanggil 36 pemain terbaik untuk mengikuti pemusatan latihan dan pertandingan. Skuad ini merupakan kombinasi memukau antara pemain berpengalaman yang telah teruji di berbagai kompetisi, serta talenta-talenta muda yang siap memberikan energi baru bagi tim.

Nama-nama senior seperti Reva Octaviani, Vivi Oktavia, dan Sheva Imut diharapkan dapat memimpin tim dengan pengalaman mereka. Sementara itu, kehadiran pemain muda berbakat seperti Claudia Alexandra Scheunemann, Nafeeza Ayasha Nori, dan Katarina Stalin diprediksi akan menambah dinamisme dan kecepatan dalam permainan Garuda Pertiwi.

Persiapan tim telah dimulai sejak 11 September 2025, melalui serangkaian pemusatan latihan yang intensif. Latihan terbaru para pemain digelar di Yogyakarta pada akhir Oktober 2025, menunjukkan keseriusan tim dalam menghadapi tantangan di depan.

Daftar Pemain Timnas Putri Indonesia untuk FIFA Women's Matchday November 2025

Berikut adalah daftar lengkap 36 pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Putri Indonesia dalam FIFA Women's Matchday November 2025:

Penjaga Gawang

  • Iris Joska de Rouw - St. John’s University (Amerika Serikat)
  • Lata Roati Masykuroh - Arema Women
  • Shesilia Putri Desrina - Persib Putri
  • Alleana Ayu Arumy - PSSI D.K. Jakarta

Bek

  • Allya Putri Afanti - PSSI Bangka Belitung
  • Isabel Kopp - Hera United (Belanda)
  • Emily Nohom - Arkansas University (Amerika Serikat)
  • Remini C.E. Rumbewas - Toli FC
  • Zahra Muzdalifah - PSSI D.K. Jakarta
  • Jazlyn Kayla Firyal - PSSI D.K. Jakarta
  • Gea Yuwanda - PSSI Jawa Barat
  • Nabila Saputri - PSSI Banten
  • Safira Ika Putri - PSSI D.K. Jakarta
  • Vivi Oktavia Riski - PSSI Bangka Belitung

Gelandang

  • Reva Octaviani - PSSI Jawa Barat
  • Felicia de Zeeuw - ADO Den Haag (Belanda)
  • Auliiah Arifah - PSSI Banten
  • Armelia Nur Sava Zada - PSSI Jawa Timur
  • Helsya Maesyahroh - PSSI Jawa Barat
  • Liza Madari - Toli FC
  • Syafira Tristasia Ochirenka - Arema Women
  • Rosidiah Siti Nurmah - PSSI Jawa Barat
  • Viny Silfianas Sunaryo - Kelana United (Malaysia)
  • Nafeeza Ayasha Nori - PSSI Jawa Barat
  • Shifana Rizka Nadhifa - PSSI Jawa Timur
  • Katarina Stalin - Kansas City Athletics (Amerika Serikat)

Penyerang

  • Marsela Yuliana Awi - Toli FC
  • Isabel Nottet - Hera United (Belanda)
  • Claudia Alexandra Scheunemann - FC Utrecht (Belanda)
  • Isa Warps - VFR Weyerbyen (Jerman)
  • Estella Loupattij - Women Torres Calcio (Italia)
  • Ajeng Sri Handayani - Persib Putri
  • Diva Aulia Putri - PSSI Jawa Barat
  • Ayunda Dwi Anggraini - PSSI Jawa Timur
  • Sheva Imut Fanyzcha - PSSI D.K. Jakarta
  • Aulia Al Mahburoh - PSSI Lampung

Tiket Terjangkau untuk Dukung Garuda Pertiwi

Dua pertandingan uji coba Timnas Putri Indonesia melawan Nepal pada 26 November 2025 dan Tiongkok Taipei pada 29 November 2025 akan menjadi ajang penting untuk mengukur kesiapan tim jelang SEA Games 2025. Seluruh pertandingan akan dimulai pukul 19.30 WIB di Stadion Maguwoharjo.

PSSI berkomitmen untuk memberikan akses yang mudah bagi para penggemar untuk mendukung langsung timnas. Penjualan tiket akan dimulai pada Rabu, 12 November 2025, melalui platform livin by Mandiri dengan tautan bmri.id/TimnasMandiri. Selain itu, tiket juga dapat dibeli melalui website KitaGaruda.id mulai Jumat, 14 November 2025, dengan tautan kitagaruda.id/ticket.

Harga tiket dibanderol sangat terjangkau, mulai dari Rp 25.000,00 hingga Rp 50.000,00, dibagi dalam empat kategori: Mandiri Garuda West, Freeport Garuda East, Indomilk Garuda South, dan Aqua Garuda North.

Untuk pembelian tiket, setiap penonton wajib memiliki akun Garuda ID. Sebagai apresiasi tambahan, seluruh pembeli tiket resmi akan mendapatkan jaminan perlindungan asuransi. PSSI sangat menghimbau para suporter untuk membeli tiket secara online demi menghindari calo, yang dapat menimbulkan harga lebih mahal dan keraguan terhadap keaslian tiket.

Jadwal Lengkap FIFA Women's Matchday Indonesia:

  • 26 November 2025 Indonesia vs Nepal Pukul: 19.30 WIB Lokasi: Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta

  • 29 November 2025 Indonesia vs Taiwan Pukul: 19.30 WIB Lokasi: Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta

Daftar Pengurus DPW IATTA Sulut 2025-2030: Wajah Baru Terpilih

Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Ma'nda Cafe & Resto yang terletak di tepi Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasi yang indah ini menjadi saksi bisu pengukuhan sebuah babak baru bagi geliat pariwisata petualangan di Tanah Nyiur Melambai. Komunitas pelaku wisata petualangan dari berbagai disiplin berkumpul, menandai momen penting pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) Sulawesi Utara (Sulut) periode 2025-2030.

Pelantikan DPW IATTA Sulut: Semangat Baru untuk Wisata Petualangan

Acara pelantikan ini secara resmi dipimpin oleh Ketua Umum IATTA, Amalia Yunita, yang hadir langsung untuk memberikan amanah kepada para pengurus baru. Dalam sambutannya, Amalia Yunita menekankan pentingnya menjalankan setiap aktivitas pariwisata petualangan dengan mengedepankan prinsip keamanan, kenyamanan, etika profesi, serta komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan atau sustainable tourism. Hal ini menjadi fondasi krusial dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi wisata petualangan kelas dunia yang bertanggung jawab.

Ketua DPW IATTA Sulut yang baru dilantik, Bob Sumoked, SPd, menyampaikan rasa optimisme yang tinggi melihat antusiasme luar biasa dari para pengelola pariwisata petualangan yang telah bergabung dengan IATTA Sulawesi Utara. "Antusiasme ini bukan sekadar isapan jempol belaka," ujar Bob Sumoked dengan penuh keyakinan. "Kami bangga melihat begitu banyak perwakilan dari berbagai organisasi yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia petualangan kini menjadi bagian dari kepengurusan ini."

Keberagaman keanggotaan ini menjadi bukti nyata dari luasnya spektrum pariwisata petualangan di Sulawesi Utara. Bob Sumoked merinci, "Ini dibuktikan dengan masuknya personel dari FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia), FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia), POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia), PADI (Professional Association of Diving Instructors), AWISTA (Asosiasi Wisata Arung Jeram Indonesia), AELI (Asosiasi Edukasi Lingkungan Indonesia), FREE DIVING, FORMASI (forum mancing), bahkan UNIT SAR Manado dalam kepengurusan." Kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk pengembangan pariwisata petualangan di wilayah tersebut.

Potensi Luas dan Inovasi Berkelanjutan

Cahyo Alkantana, salah satu pendiri IATTA, turut memberikan pandangannya mengenai potensi besar yang dimiliki Sulawesi Utara. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap keragaman atraksi wisata petualangan yang ditawarkan oleh provinsi ini. "Sulawesi Utara memiliki potensi wisata petualangan yang sangat beragam, mulai dari keindahan bawah laut, tantangan pendakian gunung, hingga keseruan aktivitas air lainnya," jelas Cahyo Alkantana.

Lebih lanjut, Cahyo Alkantana mendorong IATTA untuk senantiasa berpikir out of the box dalam menciptakan inovasi. "Maka IATTA harus berpikir out of the box untuk menciptakan atraksi wisata yang baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Sulawesi Utara," tuturnya. Inovasi inilah yang akan menjadi kunci untuk membedakan Sulawesi Utara dari destinasi lain dan meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung.

Mengenal Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA)

Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) merupakan sebuah asosiasi industri pariwisata petualangan di Indonesia yang didirikan dengan visi ambisius untuk mengangkat kualitas dan reputasi Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata petualangan terkemuka di kancah global. IATTA hadir sebagai wadah kolaborasi yang kuat bagi seluruh pelaku industri pariwisata petualangan, bertujuan untuk menghubungkan, memperkuat, dan mendorong pertumbuhan sektor ini secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Perjalanan IATTA dimulai pada tanggal 10 November 2017, ketika asosiasi ini dideklarasikan di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta. Deklarasi tersebut dihadiri oleh 58 pelaku industri dan media pariwisata petualangan dari seluruh penjuru Indonesia, serta perwakilan dari berbagai asosiasi yang menaungi kegiatan petualangan, di antaranya AELI, ASTAGA, ACI, FAJI, APGI, FPTI, APTIPI, dan IASA. Keberadaan IATTA diharapkan dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang efektif untuk mendorong pembangunan sektor pariwisata petualangan di Indonesia.

Struktur Pengurus DPW IATTA Sulut Masa Bhakti 2025-2030

Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IATTA Sulawesi Utara untuk masa bakti 2025-2030 telah terbentuk dengan solid, mencerminkan komitmen dan dedikasi para anggotanya. Susunan lengkapnya adalah sebagai berikut:

Dewan Pembina: * Kepala Dinas Pariwisata Sulut (jabatan ex officio) * Kepala Dinas Kehutanan Sulut (jabatan ex officio) * Kepala Dinas Pemuda & Olahraga (jabatan ex officio)

Dewan Pengawas: 1. Martin L. Tumbelaka, SH 2. Joune Ganda, MAP, MSi 3. Dr. Richard Sualang 4. Nanvie Tagah, SIP 5. Steven Malonda, SIP, MSi, MH 6. Alwan Hatma, SPd

Dewan Pengurus: * Ketua Umum: Bob Sumoked, SPd * Sekretaris Umum: Mauldy Maili * Bendahara: Lauhien Kowaas

Wakil Ketua Bidang: * Organisasi: Ferdy Pangalila, SPd * Pemasaran dan Pengembangan: Stephant Langitan, SPd * Pengembangan Kapasitas: Yefta Tololiu, SPd * Wisata Petualang: Arlen Kolinug * Komunikasi & Hubungan Kelembagaan: Franky Singkoh * Keselamatan dan Kesehatan Keamanan: Yandre Muntiaha * Riset dan Pendataan: Richard Rambitan

Kepala Bidang: * Organisasi: Rian Williem, SPd * Brand Communication: Marynita. A. Watulingas, MSc * Pendidikan Pelatihan: Christine Ingkiriwang * Ekonomi dan Sosial: Meggie G. Mamahit, SPi * Lingkungan Hidup: Geovani Poluakan, SPsi, MAP * Humas dan Media: Ridwan Nurhamidin, SPd * Kesehatan Keselamatan Wisata Petualang: Fardi Bokang * Kesehatan Keselamatan Nusa Tirta Dirga: Meitjia Worotican * Riset dan Pendataan: Fathan Mubin

Dengan kepengurusan yang solid dan visi yang jelas, IATTA Sulawesi Utara optimis dapat membawa pariwisata petualangan di provinsi ini ke tingkat yang lebih tinggi, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah dan kelestarian alam.

Janji Kompensasi PLN: Ajus Linggih Menagih

medkomsubangnetwork, DENPASAR -Ajus Linggih, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Bali, Agung Bagus Pratiksa Linggih, turut memberikan tanggapan terkait imbauan PLN mengenai penjor menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Ketua HIPMI Bali, Ajus Linggih, berharap PLN dapat melakukan penyesuaian dan beradaptasi dengan adat serta budaya yang berlaku di Bali.

Oleh karena itu, perayaan Galungan berakar dari kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma), yang pertama kali diperingati pada tahun 882 Masehi atau Saka 804. Pemasangan penjor merupakan ciri khas yang selalu ada dalam setiap Hari Raya Galungan.

"Seharusnya PLN yang beradaptasi. Warga Bali sudah memasang penjor jauh sebelum tiang listrik berdiri. Pemasangan tiang listrik itu seharusnya mempertimbangkan keberadaan penjor-penjor di Bali," ujar Ajus Linggih pada Selasa, 18 November 2025.

Polemik tersebut juga mendapat perhatian dari Rektor Undhira, Prof. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA., Pengamat Budaya Wayan Suyadnya, Ketua Umum Paiketan Krama Bali, Dr. Ir. I Wayan Jondra, serta Ketua PHDI I Nyoman Kenak, selain Ajus Linggih.

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Oka Antara, turut hadir. Selain itu, hadir pula Tokoh Publik Dr. Somvir, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat NasDem DPRD Bali. Turut hadir pula Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka SE (Gung Cok).

 

Dalam kesempatan tersebut, Ajus Linggih juga belum menerima informasi mengenai janji PLN untuk memberikan ganti rugi kepada pelanggan di Bali yang terkena dampak pemadaman listrik besar-besaran pada Mei 2025.

 

Kompensasi tersebut akan diberikan dalam bentuk potongan tarif listrik bagi pelanggan, yang akan berlaku 1-2 bulan pasca kejadian dan mengikuti ketentuan Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2017.

 

Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, menjelang Hari Raya Kuningan, Pulau Dewata mengalami pemadaman listrik total.

 

Ajus Linggih mendesak PT PLN (Persero) agar memikul tanggung jawab atas dampak kerugian ekonomi yang dialami Bali.

 

Akibatnya, pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 12 jam, bahkan berlanjut hingga keesokan harinya di beberapa wilayah, menunjukkan adanya kelalaian yang berdampak signifikan terhadap perekonomian Bali.

 

"Hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai kompensasi tersebut. Bahkan, masyarakat Bali pun belum menerima kompensasi atas kasus pemadaman listrik yang terjadi sebelumnya," tegasnya.

 

Sementara itu, Gung Cok menanggapi kehebohan imbauan PLN menjelang Hari Raya Galungan.

 

Pasca PLN memberikan himbauan mengenai jarak aman pemasangan penjor dari kabel listrik.

 

Ia menilai himbauan tersebut sah secara teknis, namun berpotensi menimbulkan masalah baru jika tidak mempertimbangkan aspek adat dan tradisi masyarakat Bali.

 

Menurut Gung Cok, edukasi tentang jarak aman memang perlu, tetapi tidak boleh mengurangi makna sakral penjor sebagai simbol kemenangan dharma melawan adharma dalam tradisi Bali.

 

"Kalau himbauan nike bersifat positif menurut saya, tapi tidak seperti dalam arti menyampingkan tradisi dari orang Bali membuat penjor sekarang kan pas kabel PLN itu di depan rumah dan sejajar dengan rumah, pernah kejadian juga di Kerobokan kejadian terkena setrum pada saat membuka penjor," kata Gung Cok saat dikonfirmasi awak media di Denpasar, Senin, 17 November 2025.

 

Ia mengakui bahwa himbauan tersebut bertujuan mencegah kecelakaan, khususnya karena kasus tersetrum akibat penjor pernah terjadi. Namun, ia menegaskan pentingnya menjaga harmonisasi antara keselamatan dan pelestarian tradisi.

 

"Jadi, penjor itu didoakan, menurut saya sih itu bagus, supaya tidak ada bencana atau kecelakaan," jelasnya.

 

Manajer PLN UP3 Bali Utara, Elashinta, sebelumnya memberikan penjelasan mengenai imbauan yang telah disampaikan kepada warga Bali terkait jarak aman pemasangan penjor dari jaringan listrik, pada hari Kamis (13/11/2025).

 

Elashinta menjelaskan bahwa imbauan tersebut dikeluarkan murni demi menjamin keamanan, kenyamanan, dan keselamatan seluruh pihak, sehingga masyarakat dapat beribadah dengan tenang tanpa ancaman bahaya, misalnya tersengat listrik.

 

Peringatan ini dikeluarkan mengingat sekarang sudah masuk musim hujan. Bambu penjor yang basah berisiko menghantarkan listrik jika terlalu dekat dengan kabel jaringan. Hal ini tentu dapat membahayakan, oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk saling mengingatkan demi menjaga keselamatan bersama, terangnya.

 

Elashinta juga menekankan bahwa imbauan tersebut disampaikan tanpa sedikit pun niat untuk menyinggung adat serta budaya Bali.

 

“Saya memohon maaf dengan tulus jika penjelasan saya sebelumnya menyebabkan kesalahpahaman atau menyakiti hati masyarakat Bali. Tujuan kami murni untuk menjamin semua umat dapat merayakan hari raya ini dalam keadaan aman dan tentram,” ucapnya.

 

Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Buleleng, Dewa Putu Budarsa, dalam sebuah video, menyatakan dukungannya terhadap perlunya mengutamakan keselamatan saat memasang penjor, seraya memastikan nilai adat dan kesakralannya tetap terjaga.

 

"Sebenarnya, apa yang disampaikan ini merupakan wujud kepedulian terhadap keselamatan kolektif. Meskipun kita tetap memegang teguh nilai-nilai budaya, menjaga keamanan masyarakat juga merupakan keharusan. Kedua hal ini tidak bertentangan, melainkan saling menguatkan," ujar Dewa Putu Budarsa.

 

Penegasan ini menunjukkan kerja sama antara lembaga adat dan pihak-pihak terkait demi menjamin tradisi dan keamanan berjalan berdampingan, agar masyarakat bisa merayakan Hari Suci Galungan dan Kuningan dengan rasa aman, tertib, serta penuh arti.

medkomsubangnetwork - Durian, yang kerap dijuluki sebagai “raja buah”, tengah diusulkan menjadi buah nasional di Malaysia.

Ide menjadikan duriah sebagai buah nasional Malaysia ini datang dari Durian Manufacturer Association (DMA), organisasi yang menaungi para petani dan pengusaha durian sekaligus menjadi penghubung antara pelaku industri dan pemerintah Malaysia.

Menurut laporan The Straits Times, DMA telah mengajukan permohonan resmi kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia agar durian ditetapkan sebagai buah nasional.

DMA juga menyarankan agar 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Durian Nasional, tanggal yang dianggap paling pas karena bertepatan dengan masa puncak panen durian.

Presiden DMA, Eric Chan, membayangkan perayaan besar jika Hari Durian Nasional benar-benar diwujudkan, mulai dari festival, tur kebun durian, hingga berbagai pameran.

“Itu akan menjadi hari bagi semua orang, mulai dari pekerja kebun hingga para pencinta durian untuk merayakan apa yang membuat durian kita istimewa,” katanya.

“Dan tentu saja, untuk sedikit memanjakan diri juga,” sambungnya.

Chan menekankan bahwa durian memiliki makna yang lebih dalam bagi masyarakat Malaysia. Bagi mereka, durian dianggap sebagai bagian dari identitas bangsa.

“Setiap orang Malaysia, tanpa memandang latar belakang mereka, memiliki kisah tentang durian, sebuah kenangan, sebuah tradisi. Inilah satu hal yang mempersatukan kita semua,” ujar Chan.

Beberapa varietas unggulan seperti Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24 sudah lama dikenal luas di berbagai negara. Kepopuleran ini turut mengukuhkan posisi Malaysia sebagai produsen durian kelas dunia.

Musang King bahkan baru saja memperoleh perpanjangan status geographical indication (GI) dari Perbadanan Harta Intelek Malaysia untuk 10 tahun ke depan, berlaku hingga Maret 2034.

Perpanjangan tersebut semakin memperkuat kedudukan Musang King sebagai produk nasional yang dilindungi, sekaligus mencegah negara lain menggunakan nama tersebut secara sembarangan.

“Perpanjangan GI ini seperti cap paspor bagi Musang King,” tutur Chan.

Respon pemerintah Indonesia

Tak lama setelah ramainya usulan menjadikan durian sebagai buah nasional Malaysia, Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, langsut angkat bicara.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menilai bahwa Indonesia sebenarnya memiliki landasan yang jauh lebih kuat untuk menyandang predikat tersebut.

"Indonesia memproduksi hampir 2 juta ton durian pada 2024 menurut BPS. Angka ini jauh di atas Malaysia. Dengan fakta ini, saya kira Durian adalah Buah Nasional Indonesia," ujar Zulhas dalam keterangan tertulis.

Berdasarkan catatan BPS 2024, produksi durian nasional mencapai 1,96 juta ton, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Produksi tersebut banyak berasal dari berbagai daerah sentra durian seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Di sisi lain, berbagai laporan dari kawasan menyebutkan bahwa volume produksi Malaysia masih tertinggal, meskipun negara tersebut mulai mendapatkan nilai tambah dari ekspor varietas premium seperti Musang King.

Zulhas juga menekankan bahwa durian bagi Indonesia bukan sekadar komoditas pertanian, melainkan bagian dari tradisi serta sumber penghidupan bagi jutaan petani.

"Kalau bicara simbol nasional, ya harus berdiri di atas data dan realitas. Durian Nusantara itu kekuatan kita di Asia. Menurut data BRIN, Indonesia punya 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia dan hingga 2024 sekitar 114 terdaftar varietas unggul baru," tegas Zulhas.

Untuk memperkukuh posisi Indonesia sebagai pusat durian dunia, pemerintah berencana memperkuat branding Durian Nusantara, meningkatkan kualitas produksi, serta memaksimalkan peluang ekspor produk olahan durian ke pasar internasional.

14 Surga Wisata Populer di Temanggung Jawa Tengah, Menyimpan Sejuta Pesona Alam yang Siap Bikin Kamu Terpukau

medkomsubangnetwork - Temanggung, Jawa Tengah, kembali mencuri perhatian sebagai rumah bagi 14 surga wisata populer yang menyimpan sejuta pesona alam memukau. Dari lembah berkabut hingga punggungan bukit yang seakan mengusap langit, setiap sudut Temanggung menawarkan pengalaman magis yang jarang ditemukan di destinasi lain. 

Bagi para pencari ketenangan, penjelajah alam, hingga traveler milenial yang gemar berburu spot foto estetik, Kabupaten Temanggung adalah paket lengkap yang siap membuatmu terpukau sejak langkah pertama. Keindahan alamnya yang masih asri, dipadu keramahan penduduk lokal, membuat perjalanan terasa lebih hangat, humanis, dan tak terlupakan. 

Inilah saatnya menjelajahi deretan tempat wisata terbaik di Temanggung yang sedang naik daun dan kian populer di mesin pencarian dengan sebuah panduan ringkas namun inspiratif untuk membantumu menemukan surga-surga tersembunyi di jantung Jawa Tengah.

1. Umbul Jumprit – Wisata Spiritual dan Alami di Atas Awan

Umbul Jumprit, terletak di ketinggian sekitar 2.100 mdpl, adalah sumber mata air alami yang tidak pernah kering, bahkan saat musim kemarau melanda. Tempat ini dikenal sebagai lokasi pengambilan air suci untuk Upacara Waisak, sehingga memiliki nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat lokal maupun nasional.

Suasana sejuk dan aroma hutan pinus yang mengitari area ini membuat Umbul Jumprit terasa seperti tempat untuk menata ulang batin. Cahaya matahari yang menembus sela-sela pepohonan menciptakan kesan magis. Suara gemericik air menjadi latar alami yang menenangkan siapa pun yang datang. Jika kamu mencari wisata yang memberi pengalaman berbeda dari sekadar foto-foto, Umbul Jumprit adalah tempatnya.

2. Hutan Pinus Sigrowong – Surga Healing Favorit Traveler Muda

Ingin mencari spot healing yang murah, sunyi, dan estetik? Hutan Pinus Sigrowong di Desa Gesing adalah pilihan tepat. Dengan tiket hanya Rp 5.000, kamu bisa menikmati atmosfir pinus yang sejuk, cahaya matahari yang menembus pepohonan dengan dramatis, dan suasana hening yang cocok untuk melepas stres.

Selain foto-foto, Sigrowong juga menawarkan aktivitas offroad, trekking ringan, dan camping di area yang aman. Menariknya, kawasan ini memiliki gua peninggalan masa kolonial Belanda yang menambah nilai sejarah. Tidak heran jika Sigrowong semakin populer di kalangan milenial dan jadi spot favorit untuk konten alam.

3. Taman Wisata Alam Posong – Sunrise Emas di Antara Delapan Gunung

Posong adalah primadona Temanggung. Pemandangan sunrise di sini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di Pulau Jawa. Di bawah langit yang perlahan menguning, kamu bisa melihat deretan delapan gunung yang tampak seperti lukisan—mulai dari Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, hingga Slamet di kejauhan.

Saat kabut turun, lembah di bawahnya berubah menjadi lautan awan yang indah. Tiket masuk Rp 20.000–30.000 terasa sangat sepadan dengan pengalaman yang kamu dapatkan. Banyak spot foto instagramable yang bisa kamu eksplor. Jika kamu suka fotografi atau berburu momen matahari terbit, Posong adalah surga.

4. Embung Kledung – Danau Buatan yang Romantis dan Instagramable

Embung Kledung menawarkan suasana tenang dan romantis yang membuatnya menjadi salah satu spot favorit wisatawan. Terletak tepat di antara kaki Gunung Sindoro dan Sumbing, embung ini memberikan pemandangan epik yang cocok untuk foto siluet, piknik sore, hingga camping.

Dengan harga tiket sekitar Rp 7.000, kamu bisa menikmati udara pegunungan sembari menyeruput kopi lokal yang aromanya khas Temanggung. Air tenang yang memantulkan gunung di belakangnya membuat Embung Kledung sering masuk dalam daftar “spot foto paling cantik di Temanggung”.

5. Curug Lawe – Petualangan Menuju Air Terjun Tersembunyi

Bagi kamu yang menyukai trekking dan petualangan alam, Curug Lawe di Desa Muncar wajib kamu kunjungi. Untuk mencapai air terjun setinggi 25 meter ini, kamu perlu berjalan sekitar satu jam melewati kebun kopi, anak sungai kecil, dan jalur hutan hijau.

Air terjun yang jatuh perlahan membentuk benang putih memberi kesan mistis dan alami. Suaranya menenangkan, udaranya segar, dan suasananya damai. Cocok untuk kamu yang ingin menikmati alam sembari menenangkan pikiran.

6. Sigandul View – Wisata Uji Nyali dengan Jembatan Kaca

Sigandul View adalah salah satu tempat wisata modern yang sedang viral di Temanggung. Daya tarik utamanya adalah jembatan kaca setinggi 15 meter yang menghadap langsung Gunung Sindoro. Sensasinya menegangkan namun seru—apalagi jika kamu ingin konten yang unik untuk TikTok atau Instagram.

Selain jembatan kaca, kawasan Sigandul View memiliki kafe dengan pemandangan gunung, taman tematik, dan spot foto modern. Lokasinya berada di Jalan Raya Parakan–Wonosobo KM 8, sehingga mudah dijangkau.

7. Glamping & Wisata Kuliner – Penutup Liburan Paling Nyaman

Setelah puas menjelajahi alam, kamu bisa menghabiskan malam dengan glamping di Posong. Tidur di bawah langit berbintang dengan latar Gunung Sindoro adalah pengalaman yang sulit dilupakan. Pengilon Edupark juga menawarkan konsep glamping yang ramah keluarga dengan suasana persawahan yang damai.

Untuk kuliner, kopi arabika Temanggung adalah menu wajib. Aromanya khas, sedikit beraroma tembakau, dan rasanya lembut. Kamu bisa mengikuti tur kebun kopi menggunakan jip di Desa Kertosari—kombinasi wisata edukatif dan petualangan ringan.

8. Gunung Kendil – Pendakian Mini dengan Panorama 360 Derajat

Gunung Kendil adalah tempat ideal untuk pendaki pemula atau traveler yang ingin menikmati pemandangan tanpa harus mendaki gunung besar. Jalurnya pendek namun memberi banyak kejutan. Dari puncaknya, kamu bisa melihat hamparan desa, ladang tembakau, dan tentu saja Gunung Sindoro–Sumbing yang berdiri megah.

Suasananya tenang, anginnya lembut, dan cahaya pagi di puncak Gunung Kendil membuat fotomu tampak dramatis. Banyak pengunjung memilih duduk lama menikmati pemandangan sambil berbagi cerita.

9. Lembah Jumprit – Lembah Hijau Berselimuti Kabut

Lembah Jumprit sering diselimuti kabut tebal pada pagi hingga siang hari, menciptakan suasana seperti dunia fantasi. Gemericik air sungai, pepohonan basah, dan udara lembap membuat tempat ini sangat cocok untuk foto bertema cinematic, healing, atau meditasi. Lembah ini tidak seramai tempat lain sehingga suasananya benar-benar alami dan damai. Cocok bagi kamu yang ingin menikmati ketenangan alam tanpa gangguan.

10. Sigrowong Edu Park – Tempat Rekreasi sekaligus Edukasi

Sigrowong Edu Park adalah destinasi ramah keluarga yang menggabungkan rekreasi dan pembelajaran. Ada area edukasi tanaman herbal, budidaya sayuran, hingga aktivitas outbound untuk anak-anak. Taman yang rapi dan udara sejuk membuatnya nyaman untuk berjalan santai. Banyak keluarga menjadikan tempat ini sebagai lokasi piknik sore sambil menikmati panorama perbukitan yang menghijau.

11. Tlilir Forest – Hutan Pinus Mistis ala Negeri Kabut

Tlilir Forest memberi pengalaman unik: hutan pinus yang sering berkabut dengan cahaya matahari yang menerobos pepohonan secara dramatis. Tempat ini sangat cocok untuk foto prewedding, konten video cinematic, atau sekadar berjalan tanpa tujuan sambil menikmati hawa hutan yang segar. Suasana hening membuatmu merasa seperti berada di dimensi lain—tempat sempurna untuk menikmati alam secara utuh.

12. Alun-Alun Temanggung – Ikon Kota yang Selalu Hidup

Ingin melihat wajah kota Temanggung? Alun-alun adalah tempatnya. Area ini ditata modern dengan taman, ruang duduk, lampu-lampu cantik, dan playground untuk keluarga. Saat malam, alun-alun berubah menjadi pusat kuliner yang ramai tapi tetap nyaman. Kamu bisa mencoba sate tempe, wedang uwuh, jajanan pasar, hingga kopi Temanggung yang nikmat. Suasananya selalu hidup, membuat banyak traveler menjadikannya tempat berakhir pekan.

13. Bukit Botorono – Surga Trail Running dan Sunrise Ringan

Bukit Botorono menjadi favorit bagi pencinta olahraga. Jalurnya mendaki ringan namun pemandangannya indah, terutama saat kabut menyelimuti lembah. Dari puncaknya, kamu bisa menikmati keindahan gunung, sawah, dan perkampungan di Temanggung. Banyak pelari datang saat pagi untuk menikmati udara segar sekaligus mengabadikan sunrise.

14. Puncak Hanoman – Spot Sunrise yang Masih Sepi dan Memukau

Jika kamu ingin menikmati sunrise tanpa hiruk pikuk wisatawan seperti di Posong, Puncak Hanoman adalah alternatif terbaik. Jalurnya mudah ditempuh, dan pemandangan paginya luar biasa. Gradasi warna langit yang berubah perlahan menjadi emas memberikan nuansa romantis dan damai. Tempat ini sangat cocok bagi kamu yang ingin menikmati keindahan Temanggung dalam kesunyian.

Temanggung bukan hanya tentang gunung dan udara sejuk—ia adalah paket lengkap wisata alam, budaya, kuliner, hingga pengalaman spiritual. 14 Surga Wisata Populer di Temanggung Jawa Tengah yang ada dalam artikel ini membuktikan bahwa kota ini memiliki sejuta pesona yang siap membuatmu terpukau, terinspirasi, dan ingin kembali. Jika kamu sedang mencari tempat untuk healing, berburu foto, atau sekadar melarikan diri dari rutinitas, Temanggung adalah jawabannya***

, PADANG -Simak sejumlah berita menarik seputar Sumatera Barat atau Sumbar yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di .

Ada berita terkait Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi berencana bakal memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Kemudian, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pesisir Selatan kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Pesisir Selatan.

Selanjutnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat 11 erupsi Gunung Marapi rentang 1 hingga 30 Juli 2025.

Terdapat juga berita gempa dengan magnitudo 4,4 di 77 Km Barat Daya Pariaman, Sumbar, berdasarkan data sementara BMKG sempat membuat kaget masyarakat, Rabu (30/7/2025).

Baca berita selengkapnya:

1. Polresta Bukittinggi Siapkan Tilang Elektronik, Tiga Lokasi Terpasang Kamera Canggih

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat berencana bakal memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Kendati demikian, kapan akan diberlakukan ETLE atau tilang elektronik tersebut belum ada waktu pastinya.

Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polresta Bukittinggi, Ipda Azriyandi mengungkapakan bahwa ETLE merupakan sistem penegakan hukum lalu lintas, dengan memasang kamera pada jalan-jalan utama.

Hal itu dilakukan untuk mendeteksi, dan menindak pelanggaran lalu lintas secara otomatis. 

"Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Selain itu juga mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar lalu lintas," ungkapnya Rabu (30/7/2055).

Azriyandi menjelaskan, kamera tersebut bakal di pasang di beberapa tempat strategis dan akan merekam pelanggar lalu lintas.

"Pelanggarannya seperti di lampu lalu lintas karena banyak pengendara yang menerobos," pungkasnya.

"Tidak hanya itu, pengendara mobil tidak memakai sabuk pengaman, pengendara sepeda tidak memakai helm, serta pelanggaran lainnya akan terdeteksi," sambungnya.

Kata Azriyandi, di Kota Bukittinggi kamera tilang elekronik bakal dipasang sebanyak tiga unit.

"Pemasangannya seperti di Jalan By Pass dekat lampu merah Simpang Mandiangin, Jalan By Pass dekat Toko Budiman, dan di Jalan Jendral Sudirman,” terangnya.

Menurut Azriyandi, kamera yang dipasang adalah kamera yang mempunyai spek tinggi, sehingga dapat melihat dengan jelas siapa yang berada di dalam mobil tersebut.

“Jika pengendara tidak memakai sabuk pengaman akan terlihat jelas, dan pelanggaran ini dicatat oleh petugas di kantor Traffic Management Center (TMC), atau pusat pengendali lalu lintas," jelasnya.

Ia menuturkan, petugas nantinya bakal membuat surat tilang atas pelanggaran yang telah dilakukan, dan kemudian dikirimkan ke alamat pelanggar sesuai dengan alamat di STNK. 

“Bagi pelanggar pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank, atau saat akan membayar pajak kendaraan,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, saat sekarang pihaknya masih melakukan persiapan, dan dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima dari Korlantas Polri. 

“Meskipun tilang elekronik telah diberlakukan nantinya, tilang manual masih tetap dilaksanakan terhadap pelanggar yang tidak tertangkap kamera tilang elekronik," sebutnya.(*)

2. Polres Pesisir Selatan Gerebek Rumah Nelayan di Batang Kapas, Dua Paket Sabu Disita

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pesisir Selatan kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Pesisir Selatan.

Seorang pria berinisial E (37) berprofesi sebagai nelayan, diamankan polisi usai penggerebekan di rumahnya di Kampung Koto Baru Sungai Pampan, Kenagarian Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

Kasatresnarkoba AKP Hardi Yasmar dalam keterangannya mengatakan penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan dugaan aktivitas transaksi narkotika di kawasan tersebut.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, tim opsnal Satresnarkoba langsung melakukan penyelidikan dan pengintaian. Saat mendatangi rumah terduga pelaku, petugas langsung melakukan penggerebekan dan menemukan pelaku di dalam rumahnya," ungkap Hardi, Rabu (30/7/2025).

Hardi menyebut hasil penggeledahan petugas menemukan dua paket kecil sabu yang dibungkus plastik klip bening, satu set alat hisap sabu (bong) dan satu unit handphone merek Oppo warna gold.

"Tersangka E mengakui bahwa seluruh barang bukti tersebut adalah miliknya. Saat ini, tersangka dan barang bukti telah diamankan ke Mapolres Pesisir Selatan untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Hardi menegaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya pemberantasan peredaran narkotika di wilayah Pesisir Selatan.

"Kami berkomitmen memberantas narkotika sampai ke akar-akarnya demi menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari narkoba," pungkasnya.(*)

3. Pos PGA Bukittinggi Sumbar Catat 11 Kali Erupsi Marapi Sepanjang Juli 2025

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat 11 erupsi Gunung Marapi rentang 1 hingga 30 Juli 2025.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Pos PGA, Ahmad Rifandi saat didatangi langsung oleh di kantornya, Rabu (30/7/2025).

Ahmad Rifandi mengatakan bahwa selama Juli 2025, pihaknya mencatat erupsi Marapi sebanyak 11 kali.

"Data tersebut terhitung sejak 1 hingga 30 Juli 2025," ungkapnya saat memberikan keterangan.

Ia lalu menjelaskan, erupsi Marapi pertama terjadi pada tanggal 7 Juli 2025 pada pukul 13:59 WIB.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,1 mm dan durasi kurang lebih 46 detik," kata Ketua Pos PGA tersebut.

"Kolom abu tidak teramati lantaran tertutup kabut," sambungnya.

Lalu, erupsi Marapi kembali terjadi dalam selang waktu 4 hari, yaitu pada tanggal 11 Juli 2025.

"Erupsi ini terjadi pada pukul 00:22 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati lantaran tertutup kabut," terangnya.

Erupsi selanjutnya masih di hari yang sama, namun terjadi pada pukul 00:46 WIB.

"Kolom abu juga tidak teramati karena terhalang kabut," pungkasnya.

Kata Ahmad Rifandi, setelah 3 hari berlalu, Gunung Marapi kembali erupsi pada tanggal 14 Juli 2025 sebanyak 2 kali.

"Erupsi pertama pada pukul 03:18 WIB dan kedua 19:15 WIB. Tinggi kolom abu keduanya tidak tampak lantaran tertutup kabut," tuturnya.

Erupsi selanjutnya terjadi pada tanggal 15 Juli 2025, sekira pukul 10:23 WIB. Namun kolom abu juga tidak teramati.

Ahmad Rifandi menerangkan, Gunung Marapi kembali erupsi pada tanggal 16 Juli 2025, pukul 10:42 WIB.

"Kolom abu dari erupsi Marapi ini tercatat pada ketinggian 1.200 meter," jelasnya.

Pada 18 Juli 2025, Gunung Marapi kembali erupsi sekira pukul 18:51 WIB dan muntahkan kolom abu setinggi 1.000 meter.

Ahmad Rifandi menjelaskan, setelah 5 hari, pada tanggal 23 Juli juga kembali erupsi.

"Kolom abu teramati setinggi 1.600 meter. Erupsi tercatat pada pukul 07:23 WIB," ungkapnya.

Ia menambahkan, erupsi Marapi kembali terjadi pada tanggal 25 dan 27 Juli 2025.

"Kolom abu dar erupsi Marapi pada tanggal 25 dan 27 sama-sama tidak teramati, lantaran tertutup kabut," tambahnya.(*)

4. Warga Dikagetkan Gempa Magnitudo 4,4 di Pariaman, Dirasakan dalam Durasi Singkat

Gempa dengan magnitudo 4,4 di 77 Km Barat Daya Pariaman, Sumbar, berdasarkan data sementara BMKG sempat mengejutkan masyarakat, Rabu (30/7/2025).

Gempa ini terasa cukup kiat bagi sejumlah masyarakat, terutama yang sedang berada di dekat pesisir pantai sekira pukul 14.46 WIB.

Seorang warga Rido mengatakan, sempat merasakan gempa tersebut saat sedang menikmati makan siang di kawasan Pantai Tiram, Kabupaten Padang Pariaman.

“Tadi saya merasakannya, tapi tidak begitu besar. Seperti bergetar sebentar, namun tidak saya pedulikan,” ujarnya.

Menurutnya gempa yang terjadi tidak begitu besar namun terasa dalam durasi yang sangat singkat.

Pengunjung tempat makan lainnya juga membenarkan pernyataan tersebut, meski tidak mengetahui bahwa memang terjadi gempa saat itu.

Menurut mereka gempa yang terjadi dalam beberapa waktu ke belakang secara tidak langsung membuat masyarakat lebih waspada.

“Semoga tidak ada gempa lanjutan dan musibah lain,” ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah barat daya Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada Selasa (30/7/2025) siang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi awal melalui akun resminya, @infoBMKG, beberapa saat setelah kejadian.

“#Gempa Mag:4.4, 30-Jul-2025 14:46:24 WIB, Lok:1.21LS, 99.75BT (77 km BaratDaya PARIAMAN–SUMBAR), Kedlmn:26 Km,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya.

BMKG juga menyebutkan bahwa informasi ini bersifat sementara dan dapat berubah sesuai pembaruan data.

“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut pernyataan tersebut.(*)

Kijang Satu... Kijang Satu. kijang dua minta izin untuk melepaskan diri...

Siapa yang suka atau pernah menonton film dengan tema agen rahasia? Pasti tahu, kalau di atas bukan menunjukkan kendaraan, tapi termasuk kode-kode rahasia yang sering digunakan di Indonesia. Biasanya saya menonton film agen rahasia dengan agen yang serius. Itu sudah biasa. Bagaimana kalau filmnya dibalut dengan komedi lokal? Pasti seru dan bikin ketawa, hehe. Itulah yang saya rasakan saat menonton film Agen +62 pada Sabtu, 12 Juli 2025 di XXI Plaza Blok M Jakarta Selatan.

Dito (Keanu Angelo) merupakan salah satu agen pemula dari Pusat PUANAS atau Pusat Usaha Nasional. Ia sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi agen rahasia yang berpengalaman. Namun, pada misi sebelumnya, Dito tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Akibatnya, ia lama tidak diberi kesempatan lagi untuk bertugas di lapangan.

Meskipun menurut Lukman (Totos Rasiti), bawahan nya itu, Dito, meskipun tubuhnya gemuk tidak bisa tinggi... eh, itu sih, lirik lagu anak kelinci hehehe, Dito memiliki kemampuan besar saat menjalankan misi. Terlebih Lukman merasa, selama ini instingnya tidak pernah salah dalam menilai kemampuan agennya. Maka ia terus berpikir untuk mengirimkan Dito kembali ke lapangan.

Pada suatu waktu, Pusat PUANAS mendapat tugas baru. Kali ini, Dito ditempatkan bersama rekan baru bernama Martha (Rieke Dyah Pitaloka), yang merupakan senior dari Dito. Tugas mereka kali ini adalah menyelidiki seorang politikus (Candra Satria) yang sedang berusaha menjadi pejabat. Ia dicurigai memiliki niat tersembunyi di balik segala kebaikannya selama menjalani kampanye.

Saat melakukan penyelidikan, ternyata Dito dan Martha secara tidak sengaja menemukan fakta terbaru yang sangat mengejutkan dan berbahaya, yaitu keberadaan sindikat perjudian online. Meskipun semakin berkembang, selain mengawasi gerak-gerik sang politikus, Dito dan Martha juga harus mengungkap perjudian online yang membahayakan keamanan nasional.

Dito dan Martha melakukan berbagai langkah agar bisa masuk ke lingkungan Jessica (Cinta Laura), kekasih seorang politikus yang diduga memiliki hubungan besar dengan perusahaan judi online ini. Tentu saja hal itu tidak mudah. Dito dan Martha harus waspada, jangan sampai penyamaran mereka terbongkar.

Akhirnya mereka berhasil memasuki lingkungan Jessica. Dan ternyata, mereka menemukan fakta lain yang sangat mengejutkan dan pastinya berbahaya. Apalagi hal ini berkaitan dengan masa depan generasi muda.

Dito dan Martha terus berupaya bekerja sama dengan baik. Namun tentu saja tantangan tidaklah mudah. Termasuk munculnya masalah dari keluarga Dito yang mengganggu fokusnya, ditambah lagi Martha yang sering terganggu oleh kisah masa lalunya bersama mantan pasangannya. Apalagi menyatukan dua pikiran dalam satu tujuan bukanlah hal yang mudah. Selalu muncul ego masing-masing yang merasa paling benar.

Bisakah Dito dan Matha mengungkap kasus perjudian online ini? Dan apakah mereka mampu terus bekerja sama hingga akhirnya menyelesaikan tugas dengan baik?

Nah, untuk kisah lengkapnya, tentu saja harus menonton film Agen +62 yang telah tayang sejak 3 Juli. Film ini diproduksi oleh Wahana Kreatif Nusantara bekerja sama dengan PK Film yang disutradarai oleh Dina Jayanti. Pastinya ini menjadi tantangan besar bagi Dinna dalam menggarap film bergenre komedi karena sebelumnya ia dikenal melalui tema drama remaja.

Film Agen +62 tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyampaikan pesan moral kepada kita, mengenai bahaya judi online yang tidak hanya merusak pikiran, tetapi juga dapat membuat seseorang miskin. Oleh karena itu, sebaiknya segera dihindari. Uang memang diperlukan, tetapi perlu proses dalam mencarinya dengan cara yang benar dan halal. Jadi hindari... judi online.

Ehm... Menjadi agen rahasia +62 tidaklah mudah. Tidak hanya memerlukan kemampuan berpura-pura dengan baik, tetapi juga kerja sama tim yang baik. Termasuk dalam hal mengendalikan ego. Apakah kalian mampu menjadi agen rahasia bagi +62?

- Timnas U23 Malaysia kalah dalam laga uji coba sebelum menghadapi Timnas U23 Indonesia di babak grup Piala AFF U23 2025.

Ya, Timnas U23 Indonesia akan berada di grup A babak penyisihan bersama dengan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Pertandingan Timnas U23 Indonesia melawan Malaysia akan berlangsung pada akhir fase grup, yaitu pada tanggal 21 Juli 2025 mendatang.

Maka diperkirakan, Timnas Indonesia dan Malaysia akan bersaing untuk mendapatkan tiket ke semifinal sebagai pemimpin klasemen grup A.

Karena hanya pemenang grup yang akan secara otomatis melaju ke babak semifinal.

Sementara itu, posisi kedua akan bersaing memperebutkan gelar juara kedua dari antara Grup A, B, dan C.

Piala AFF U23 akan digelar pada tanggal 15 hingga 29 Juli 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno serta Patriot Candrabhaga.

Menuju kompetisi tersebut, lawan terberat Timnas U23 Indonesia, yaitu Malaysia, sedang intensif melakukan Pemusatan Latihan (TC).

Anak harimau Malaysia juga telah mengikuti total 3 kali pertandingan uji coba.

Akibatnya, Malaysia berhasil mengalahkan dua lawannya tersebut.

Pertama, pertandingan melawan tim kasta utama Liga Malaysia, Polis Di Raja Malaysia FA (PDRM FC), berakhir dengan kemenangan 1-0, pada Minggu (6/7/2025).

Kemudian dalam pertandingan kedua melawan Melaka FC, Malaysia meraih kemenangan yang lebih besar dengan skor 4-1, Selasa (8/7/2025) kemarin.

Namun dalam pertandingan uji coba terakhir, giliran Malaysia yang kalah dari lawannya.

Kali ini Tim Harimau Malaya kalah dari Negeri Sembilan FC dengan skor 0-1, pada hari Jumat (11/7/2025) kemarin.

Namun demikian, hasil yang dicatatkan Malaysia dalam tiga pertandingan uji terakhir tetap memberikan angka positif bagi tim yang dilatih oleh Nafuzi Zain.

Meskipun mengalami kekalahan dalam pertandingan terakhir, pola permainan Harimau Malaya mulai terbentuk setelah memulai latihan dengan 30 pemain pada 1 Juli 2025.

Setelah menyelesaikan pertandingan uji coba, Timnas Malaysia siap menghadapi laga pembuka Piala AFF U23 melawan Filipina, Selasa (15/7/2025).

Di sisi lain, Timnas U23 Indonesia yang dilatih oleh Gerald Vanenburg sedang melakukan persiapan melalui sesi pemusatan latihan di Jakarta.

Awalnya, Gerald Vanenburg mengundang 30 pemain untuk pemusatan latihan Piala AFF U23.

Namun pada 23 Juni 2025, jumlah pemain dalam skuad Timnas U23 Indonesia berkurang menjadi 28 orang.

Pencoretan ini dilakukan guna mengurangi jumlah kiper, yakni Husna Al Malik dari Persik dan Putra Sheva Sanggasi dari Persib.

Kemudian, Gerald Vanenburg masih harus menghapus 5 pemain lagi agar sesuai dengan aturan (23 pemain).

Timnas U23 Indonesia terdiri dari gabungan pemain lokal dan naturalisasi yang merupakan lulusan tim senior Piala AFF, Desember 2024.

Garuda Muda memiliki pilihan pemain seperti Jens Raven, Dony Tri Pamungkas, serta Kadek Arel Priyatna.

Jadwal Timnas U23 Indonesia dalam Piala AFF U23 2025

Selasa, 15 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Timnas U23 Indonesia melawan Brunei Darussalam

Jumat, 18 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Filipina vs Timnas U23 Indonesia

Selasa, 22 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Timnas U23 Indonesia menghadapi Malaysia

Daftar Atlet Timnas U23 Indonesia

Penjaga Gawang

Cahya Supriadi (PSIM)

Daffa Fasya (Borneo FC)

Erlangga Setyo (PSPS Pekanbaru)

Muhammad Ardiansyah (PSM)

Bek

Kadek Arel Priyatna (Bali United)

Muhammad Ferrari (Tanpa klub)

Rahmat Syawal (PSIS)

Alfhafrezzi Buffon (Borneo)

Brandon Scheunemann (Arema FC)

Ahmad Maulana (Arema)

Kakang Rudianto (Persib)

Frengky Missa (Bhayangkara FC)

Mikael A. Tata (Persebaya)

Gelandang

Rivaldo E. Pakpahan (Borneo)

Roby Darwis (Persib)

Toni Firmansyah (Persebaya)

Muhammad R. Hannan (Persija)

Dony Tri Pamungkas (Persija)

Yardan Yafi (Persita)

Arkhan Fikri (Arema)

Penyerang

Victor Dethan (PSM)

Althaf Indie Alrizky (Persis)

Hokky Caraka (PSS)

Jens Raven (Dordrecht)

Dominikus Dion (PSS)

Firman Juliansyah (Semen Padang)

Rahmat Arjuna Reski (Bali)

Ahmad Wadil (Malut)

Pelaksanaan Grup Piala AFF U23 2025

Grup A

Brunei, Timnas U23 Indonesia, Malaysia, Filipina

Grup B

Kamboja, Laos, Vietnam

Grup C

Myanmar, Thailand, Timor Leste

(/Bayu Panegak)

Diberdayakan oleh Blogger.