Halloween party ideas 2015

Subang, 14 Juli 2025 — Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Pasundan Subang tahun pelajaran 2025/2026 resmi dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Nano Supriatna, M.Kom, dan diikuti antusias oleh seluruh peserta didik baru.

Dengan mengusung tema “MPLS Ramah: Membangun Karakter, Cerdas Digital, dan Bebas Narkoba”, kegiatan ini bukan hanya berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah, namun juga diisi dengan berbagai materi strategis dan edukatif.

Salah satu pemateri utama adalah Saudara Wijaya Kusuma, S.AN, Ketua Relawan TIK Kabupaten Subang sekaligus Ketua GARGA (Gerakan Anti Narkoba) Subang. Dalam kesehariannya, beliau juga bertugas sebagai Penyuluh KB di BKKBN Kabupaten Subang. Materi yang disampaikan meliputi:

🔹 Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial
🔹 Bahaya dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
🔹 Peran Remaja dalam Mewujudkan Generasi Emas 2045

Dalam paparannya, Wijaya menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan teknologi digital serta meningkatkan kesadaran siswa terhadap ancaman narkoba yang kian mengintai generasi muda. “Remaja hari ini harus cakap digital dan berani menolak narkoba. Karena masa depan bangsa ada di pundak kalian,” tegasnya.

Suasana acara berlangsung interaktif. Para siswa tampak serius menyimak materi dan aktif mengajukan pertanyaan.

Wijaya Kusuma saat menyampaikan materi tentang literasi digital dan bahaya narkoba di hadapan siswa baru SMK Pasundan Subang.

MPLS ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai 14 hingga 20 Juli 2025. Selain materi dari narasumber, kegiatan juga mencakup pengenalan program keahlian, pelatihan kedisiplinan, dan kegiatan kreatif siswa.

Dengan bekal materi yang disiapkan secara matang dan narasumber yang kompeten, MPLS 2025 diharapkan mampu menciptakan siswa yang tangguh, disiplin, serta siap menghadapi tantangan dunia industri dan teknologi.



JAKARTA, –Adriana Angela Brigita, istri terdakwa Zulkarnaen Apriliantony alias Tony, menyatakan bahwa penetapannya sebagai tersangka merupakan upaya "tukar kepala" karena ia menolak untuk menyeret nama Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dalam kasus perlindungan situs judi.online (judol) agar tidak diblokir.

Brigita menyampaikan pernyataan itu ketika diperiksa sebagai terdakwa dalam rangkaian kasus TPPU terkait perkara yang menjerat suaminya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada hari Rabu (16 Juli 2025).

Brigita mengungkapkan hal tersebut saat menjawab pertanyaan dari pengacaranya, Christian Malonda.

Christian mempertanyakan alasan Brigita menjadi terdakwa, padahal ia mengaku tidak pernah menerima sepeser pun dari uang miliaran rupiah yang diperoleh dari praktik melindungi situs judi online agar tidak diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Brigita juga diklaim tidak menyadari peran Tony dalam kegiatan ilegal itu. Brigita berdalih bahwa dirinya tidak mengerti hukum, terutama mengenai TPPU.

"Saya bingung, di mana letak kekeliruan saya? Apa yang telah saya perbuat hingga akhirnya saya berada di situasi ini? Berbagai hal mungkin menjadi penyebabnya, tapi saya tidak paham faktor mana yang paling berpengaruh," ujar Brigita dengan nada gemetar.

Kemudian, dia menyinggung ucapan dari mantan pengacaranya yang disinyalir menyarankan dirinya dijadikan "tumbal" karena gagal melibatkan Budi Arie.

"Aku hanya ingat satu pernyataan dari mantan pengacaraku, katanya aku membuat alat 'tukar kepala' dengan Budi Arie. Itu yang diungkapkan oleh pengacaraku dulu," kata Brigita sambil terisak di persidangan.

Brigita mengungkapkan bahwa pengacara sebelumnya pernah membujuk Tony untuk mengakui dalam BAP bahwa Budi Arie menerima kucuran dana senilai Rp 14 miliar.

“(Mantan) pengacara saya sempat menyatakan, 'Ibu, tolong bilang Bapak, sudah bilang saja Bapak, Pak Budi Arie sudah terima 14 M (Rp 14 muiliar). Ibu keluar (tidak terjerat kasus)',” ungkap Brigita.

Ia berkali-kali mengulang pernyataan itu di persidangan, mengingat kembali percakapan antara dirinya dan eks pengacara.

“Pengacara saya mengatakan demikian, 'Ibu kalau misalnya bisa maksa Bapak (Tony), Bapak kasih pernyataan saja Budi Arie sudah menerima 14 M, Ibu keluar (bebas dari kasus)',” ujarnya.

Brigita kemudian menanyakan hal tersebut kepada Tony saat mereka dipertemukan.

“(Eks pengacara bilang), ‘benar atau enggak, ini one on one’. Bahasanya seperti itu. ‘Ini one on one, yang terpenting ibunya bisa bebas. Yang esensial di sini hanyalah pengakuan dari suami ibu bahwa Budi Arie telah menerima dana sebesar 14 miliar,” jelas Brigita.

Tidak lama setelah obrolan tersebut, Tony dibebaskan dari penjara untuk bertemu dengan Brigita. Pada momen itu, Brigita mengajukan serangkaian pertanyaan mendesak kepada Tony mengenai kebenaran perkataan mantan pengacaranya.

Brigita menuturkan percakapannya dengan sang suami, "'Pak, apa betul kamu memberikan 14 miliar kepada Pak Budi Arie?' 'Tidak benar, tidak, tidak ada hal seperti itu.' Saya katakan padanya, 'Ini serius lho, katanya jika kamu mengakuinya, saya akan melepaskanmu'.

"(Saya bertanya), 'Tapi ini fakta atau bukan?', 'Saya tidak pernah, sama sekali tidak pernah menyerahkan uang sebesar 14 miliar kepada Bapak Budi Arie, tidak pernah'," imbuh Brigita.

Brigita menyarankan Tony untuk menghilangkan pernyataan tersebut dari BAP karena tidak ingin melibatkan orang yang tidak bersalah.

Usai kejadian tersebut, Tony digiring ke ruang interogasi. Brigita tidak tahu menahu isi pembicaraan di sana, namun setelahnya ia kembali di-BAP hingga pukul empat pagi. Kemudian, ia diminta untuk meninjau ulang berita acara pemeriksaan tersebut dan menerima surat perintah penahanan.

"Perasaan saya benar-benar remuk saat itu. Mengapa saya langsung ditetapkan sebagai tersangka? Padahal, saya baru membaca sekitar dua atau tiga halaman, lalu tiba-tiba status saya berubah menjadi tersangka," kata Brigita.

"Waktu itu, saya langsung menyerahkan semua berkas pemeriksaan (BAP) ke pengacara saya dan bertanya, 'Mengapa ini bisa terjadi?'. Dengan perasaan sangat sedih, saya hanya bisa menangis karena kecewa dan terluka. Saya menandatangani semua BAP tersebut tanpa membacanya lagi," ujarnya sambil terisak.

Brigita juga mengklaim bahwa Berita Acara Pemeriksaannya telah diubah. Ia menyatakan baru menerima kopi BAP tersebut dari pihak kejaksaan pada bulan lalu.

"Kami baru menerima salinan BAP ketika kami memintanya kepada pihak kejaksaan. Para jaksa menyerahkan BAP tersebut kepada kami. Padahal, sebelumnya setiap kali kami meminta BAP, permintaan itu selalu diabaikan," ujarnya dengan nada menekankan.

Terungkap, ada empat kelompok berbeda dalam kasus suap perlindungan situs judi online agar tidak diblokir oleh Kominfo, yang saat ini sedang diproses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Kelompok pertama terdiri dari koordinator Adhi Kismanto, Zulkarnaen Apriliantony yang juga dikenal sebagai Tony, Muhrijan yang juga disebut Agus, serta Alwin Jabarti Kiemas.

Kelompok kedua yang terdiri dari mantan karyawan Kementerian Kominfo adalah para terdakwa Denden Imadudin Soleh, Fakhri Dzulfiqar, Riko Rasota Rahmada, Syamsul Arifin, Yudha Rahman Setiadi, Yoga Priyanka Sihombing, Reyga Radika, Muhammad Abindra Putra Tayip N, dan Radyka Prima Wicaksana.

Kelompok ketiga adalah para perwakilan dari situs judi online. Terdakwa dalam kasus ini meliputi Muchlis, Deny Maryono, Harry Efendy, Helmi Fernando, Bernard alias Otoy, Budianto Salim, Bennihardi, dan Ferry alias William alias Acai.

Klaster keempat dalam kasus TPPU meliputi pihak-pihak yang menampung dan melindungi hasil dari aktivitas judi online. Tiga terdakwa baru yang teridentifikasi adalah Rajo Emirsyah, Darmawati, dan Adriana Angela Brigita.

Dalam kasus yang melibatkan terdakwa terkait TPPU, ia didakwa melanggar Pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, atau Pasal 4 UU Nomor 8 Tahun 2010 mengenai hal yang sama, atau Pasal 5 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Menjadi single parent tentunya bukan hal mudah bagi sebagian orang. Namun, Shezy Idris berhasil membesarkan anak-anaknya seorang diri dengan berjualan donat dan baju untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Aktris tersebut dilaporkan sudah tidak lagi bersama Krishna Adhyata sejak tahun 2019. Pernikahan mereka sebelumnya menghasilkan dua buah hati, yaitu Kayana dan Kesya.

Setelah perceraian itu, sudah enam tahun lamanya ia seorang diri membesarkan dan menafkahi anak-anaknya. Shezy mengakui bahwa ia sempat mengalami masa-masa sulit.

“Pernah. Kalau di titik terendah sebagai single parent itu pasti pernah. Bohong kalau enggak ada,” ujar Shezy saat menjadi bintang tamu program For Your Pagi, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Selasa (15/7/2025).

“Masa paling sulit dalam hidupku adalah ketika anakku hampir masuk SMP, saat aku harus memenuhi banyak kebutuhan seperti membayar berbagai tagihan dan biaya liburan. Tiba-tiba, anakku berkata, ‘Bun, teman-temanku padaholiday kok kita enggak holiday?’ Itu titik terendah aku,” sambungnya.

Bukan hanya itu, Shezy pun menceritakan belum lama ini gagal pergi umrah bersama anak-anak karena kendala biaya.

Dan akhirnya kami juga batal berangkat umrah waktu itu. Itu adalah masa paling sulit buatku, aku sampai bingung harus bilang apa. Padahal rencananya aku mau umrah bertiga (dengan anak-anak). Pokoknya batal, dan aku jadi nggak tahu harus menjelaskan bagaimana. Sementara anak-anak sudah...excited"Wah, sudah siap-siap mau pergi," kata Shezy.

Shezy Idris mengatakan bahwa anak-anaknya ikut membantu berjualan.

Karena tuntutan ekonomi keluarga, Shezy tidak gengsi berganti profesi dari dunia hiburan.entertainmentIa sekarang berprofesi sebagai pebisnis. Diketahui bahwa saat ini ia aktif mengelola usaha pakaian dan menjual donat berbahan dasar kentang.

Dalam kesempatan tersebut, wanita berusia 43 tahun ini juga mengungkapkan bahwa anak-anaknya memberikan dukungan pada pekerjaannya. Bahkan, sesekali mereka turut serta membantu ibunya.

Kesya gemar membantu membuat donat. Sementara itu, Kanaya senang menemani saya berjualan dan menjadi admin. Dulu, saat Kanaya masih kelas satu, saya harus...surviveShezy bercerita, "Aku kan berjualan, setiap hari aku menenteng tas-tas besar. Lalu, dia bertanya, 'Ibu bawa apa?', kujawab 'Bawa barang jualan'. Dia bertanya lagi, 'Jualan apa?', kujawab 'Donat'. Malu nggak sih, Kak?"

Mendengar pertanyaan ibunya, Kanaya langsung menjawab dengan yakin bahwa ia tidak merasa rendah diri dengan pekerjaan yang dilakukan ibunya. Ternyata, ia malah menawarkan barang dagangan ibunya kepada guru-gurunya di sekolah.

“Enggak lah (malu). ‘Miss"Bisakah aku membeli barang jualan Ibu?", tanya Kanaya.

Kanaya menyatakan rasa bangganya atas perjuangan ibunya demi dia dan adiknya.

"Saya tidak merasa malu, justru cukup bangga karena menurut saya Bunda hebat bisa membesarkan anak seorang diri," ujarnya.

Shezy Idris mengungkapkan bahwa anak-anaknya selalu menjadi sumber motivasi baginya.

Anak laki-laki yang sekarang bersekolah di SMP itu kabarnya sering menghibur dan memotivasi Shezy ketika sedang bersedih.

“Aku pernah ngeluh, lagi nangis ‘Astaghfirullahalazim"Lalu, tanpa diduga dia bertanya, 'Kenapa, Bun?' dan dijawab, 'Cuma capek.' Kemudian, tiba-tiba dia berkata, 'Bun, kenapa mengeluh? Mengeluh itu tidak baik, lebih baik jangan mengeluh, tapi bekerja keras saja,'" kata Shezy.

Dorongan dan motivasi dari buah hatinya menjadi sumber kekuatan bagi Shezy untuk bangkit kembali. Ia pun sukses membesarkan anak-anaknya hingga menjadi pribadi yang baik.

Melihat kondisinya saat ini, Shezy mengungkap rasa syukurnya kepada Allah SWT.

“Iya kan? (anak-anak hebat). Jadi, aku mau minta apa lagi sama Allah, mau ngeluh apa lagi?  Enggak ada, aku cuma bisa meminta ‘Ya Allah cukupkan, cukupkan aku harus bayar ini, cukupkan aku anakku minta ini,’ dan itu semua walaupun aku dalam hati itu udah aku alami sampai di titik ini. Itu Allah wujudkan semua di waktu yang tepat,” tuturnya.

Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada dua anaknya yang selalu ada di sampingnya dan memberikan dukungan.

“Aku cuma mau bilang terma kasih Kayana, Kesya sudah kuat nemenin Bunda sampai hari ini, selalu kasih Bunda senyum, selalu kasih Bunda semangat kalau Bunda mau pergi kerja, selalu kasih doa buat Bunda,” ujarnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk joinBergabunglah dengan komunitas Squad. Registrasi dan tekan.di SINI. Gratis!

, Bandung- Lembang, sebuah daerah di Bandung, selalu menyuguhkan beragam pilihan wisata. Mulai dari wisata alam, kebun binatang, hidangan kuliner, hingga wisata sejarah. Di antara banyaknya opsi tersebut,Farm House Lembangdapat dijadikan pilihan lain untuk menikmati liburan yang menggembirakan bersama keluarga.

Farm House berada di alamat Jl. Raya Lembang No. 108, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten.BandungArah ke barat. Jika lalu lintas lancar, perjalanan dari pusat Kota Bandung ke tempat tersebut memakan waktu sekitar 30 menit. Jam bukanya adalah Senin-Jumat pukul 09.00-18.00, serta Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00.

Tempat wisata ini pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2015, menawarkan pengalaman suasana desa Eropa. Nuansa tersebut tercermin dari arsitektur bangunan yang klasik, adanya area peternakan dan kebun bunga, serta miniatur rumah hobbit yang terinspirasi dari film.The Lord of The Rings.

Harga tiket masuk Farm House adalah Rp35.000. Tiket ini dapat ditukar oleh pengunjung denganwelcome drink berupa susu rasa original, stroberi, dan coklat, di pintu masuk. Jika tidak ingin menggasti tiket dengan susu, juga dapat ditukar dengan diskon 20 persen per orang di restoran Backyard Kitchen by Farm House.

3 Aktivitas di Farm House Lembang

Jangan takut merasa jenuh saat bertandang ke Farm House Lembang. Sebab, ada beragam kegiatan seru yang bisa dinikmati di sana. Inilah 3 saran kegiatan menarik yang wajib dicoba ketika berwisata ke tempat itu.

1. Memberi makan hewan

Tempat wisata terkenal di Lembang ini memberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan berbagai jenis hewan. Pengunjung dapat berinteraksi, seperti menyentuh dan memberi makan, dengan hewan ternak, reptil, unggas, hingga hewan air. Harga pakan hewan bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp75.000. Pembelian pakan ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati momen yang menyenangkan bersama hewan-hewan tersebut.

2. Mencoba pakaian khas Eropa

Pengunjung bisa menyewa kostum tradisional khas Eropa seperti gaun ala bangsawan dan pakaian klasik pria. Harga sewanya sebesar Rp 75 ribu per orang. Model pakaian sangat beragam dan ukurannya lengkap. Setelah memakai pakaian, pengunjung bisa berfoto di berbagai spot Instagramable di area Farm House.

3. Bermain di berbagai wahana

Selain menawarkan suasana khas pedesaan Eropa, Farm House Lembang juga menghadirkan berbagai wahana bermain yang seru dan ramah keluarga. Salah satu wahana terbaru yang bisa dicoba adalah miniatur kereta. Dengan harga tiket Rp 25 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati sensasi naik kereta mini yang mengelilingi area Farm House.

Ada pula istana balon yang jadi favorit anak-anak. Dengan harga Rp 25 ribu si kecil bisa melompat dan bermain dengan aman. Tak jauh dari situ, tersedia juga miniatur balon udara dengan harga tiket Rp 20 ribu Meski tidak terbang sungguhan, wahana ini menjadi spot foto populer karena menyajikan latar unik seolah berada dalam balon udara di atas pegunungan.

Untuk pengunjung yang suka tantangan ringan, ada hobbit slide berupa perosotan besar dengan desain rumah hobbit yang lucu dan menarik. Wahana ini dikenakan tiket masuk Rp 45 ribu dan bisa jadi pengalaman menyenangkan untuk bermain sekaligus berfoto ria.

Gratis Masuk untuk Pengguna KCIC

Menurut informasi di laman Instagam Farm House Lembang, Khusus untuk pengguna Kereta Cepat Whoosh (KCIC), tersedia tawaran menarik berupa tiket masuk gratis ke Farm House Susu Lembang jika berkunjung di hari yang sama dengan jadwal kedatangan kereta. Jadi, pastikan manfaatkan kesempatan ini untuk liburan hemat di Farm House.

Sebagai destinasi wisata yang menggabungkan konsep edukatif, rekreasi, dan estetika dalam satu tempat, Farm House sangat cocok untuk liburan keluarga. Anak-anak bisa bermain dan belajar langsung dari aktivitas interaktif bersama hewan, sementara orang tua bisa menikmati suasana ala pedesaan Eropa yang segar dan menenangkan.

SITI LABIBAH FITRIANA

Skandal Laptop: Jejak Jurist Tan, Google, dan Nadiem

Mantan staf khusus Nadiem Makarim, Jurist Tan, ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan laptop Chromebook oleh Kejaksaan Agung karena rekam jejaknya.

Bersama dengan Ibrahim Arief, seorang konsultan teknologi di Kemendikbud Ristek, Sri Wahyuningsih yang menjabat sebagai Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbud periode 2020-2021, serta Mulatsyah, Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang juga memegang peran sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kemendikbud pada tahun 2020-2021, ia juga ditetapkan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.

"Dengan bukti yang memadai, keempat orang itu ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik pada malam hari ini," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, pada hari Selasa (15/7/2025).

Saat ini, Jaksa Agung belum menahan Jurist Tan karena yang bersangkutan masih di luar Indonesia.

Lalu, seperti apa sosok Jurist Tan?

Rekam jejak Jurist Tan

Informasi mengenai kehidupan pribadi Jurist Tan terbilang minim.

Akan tetapi, Jurist Tan adalah sosok yang populer di kalangan startup Indonesia.

Pengacara Tan dikabarkan pernah ikut serta dalam manajemen awal Gojek bersama dengan Brian Cu.

Ia Jurist Tan sempat meraih gelar Magister Administrasi Publik dalam Pembangunan Internasional (MPA/ID) dari Yale University.

Dari informasi yang diterima, suami Jurist Tan merupakan petinggi di Google Asia Tenggara.

Jurist Tan saat ini terdeteksi tengah mengajar di luar negeri.

Maka dari itu, Kejagung belum bisa menahannya dan tengah berusaha untuk mengejar Jurist Tan.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, seperti yang dilansir dari Kompas.com, keterangan ini diberikan karena yang bersangkutan dikabarkan masih aktif sebagai pengajar.

Harli menyatakan bahwa keberadaan Jurist saat ini masih belum diketahui oleh tim penyidik. Sementara itu, Kejaksaan Agung telah menahan dua orang yang berstatus tersangka, yaitu Sri dan Multasyah, selama 20 hari mendatang di Rumah Tahanan Salemba yang merupakan bagian dari Kejaksaan Agung.

Ibrahim Arief, sang tersangka, dialihkan menjadi tahanan kota karena kondisi jantungnya yang cukup parah.

IBAM dikenakan status tahanan kota setelah pemeriksaan dokter menunjukkan adanya gangguan jantung kronis. Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, menjelaskan bahwa keputusan penahanan kota tetap diambil berdasarkan hasil rapat.

Keempat terdakwa dikenakan pasal 2 ayat 1 juncto pasal 3 juncto 18 UU Tipikor juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Kejagung Periksa 40 Orang

Saat ini, Kejaksaan Agung telah memeriksa lebih dari 40 saksi terkait kasus yang diduga sebagai korupsi dalam proses pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada periode 2019 hingga 2022.

Harli Siregar, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta keterangan dari pihak Google beberapa waktu lalu.

Pemeriksaan ini tak terlepas dari pengadaan laptop Chromebook yang di mana merupakan produk dari Google.

Selain itu, lanjutnya, penyidik juga sudah melakukan penggeledahan di kantor GoTo dan menyita sejumlah barang bukti.

Oleh karena itu, menurut Harli, penyidik juga akan melakukan pendalaman soal keterkaitan antara barang bukti yang telah disita dengan sejumlah saksi yang telah diperiksa sebelumnya.

Ini mencakup pemeriksaan ulang terhadap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada hari Selasa.

Ia menambahkan bahwa penyidik telah menelaah, mengkaji, dan menganalisis barang bukti, baik yang berbentuk dokumen maupun yang tersimpan secara elektronik.

"Oleh karena itu, menurut saya, kehadiran Nadiem Makarim sangat krusial bagi tim penyidik saat ini. Selain untuk menggali lebih dalam berbagai informasi, mungkin juga untuk melakukan verifikasi," tutupnya.

Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, menyatakan bahwa penetapan keempat orang tersebut sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti yang memadai dalam proses penyidikan yang telah berjalan selama dua bulan.

"Berdasarkan bukti yang memadai, keempat orang itu malam ini ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik," ujar Qohar dalam konferensi pers pada hari Selasa, 15 Juli 2025.

2 Tersangka Ditahan

Setelah status tersangka ditetapkan, penyidik segera menahan Sri dan Multasyah selama 20 hari mendatang di Rumah Tahanan Salemba, bagian dari Kejaksaan Agung.

Saat ini, Jurist Tan belum ditahan karena masih berada di luar Indonesia.

Sementara itu, Ibrahim Arief, yang berstatus tersangka, dikenakan status tahanan kota karena kondisi jantungnya yang cukup parah.

Qohar menjelaskan bahwa IBAM dikenakan tahanan kota karena hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya gangguan jantung kronis. Keputusan penahanan kota tetap dilaksanakan berdasarkan hasil rapat.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, keempat orang tersebut dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 3 Jo 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

(Tribun Medan/TribunnewsBangkapos.com)

Seiring dengan pesatnya pembangunan di kota Batam, seperti pohon jambu yang terus berbuah di iklim tropis, permintaan akan renovasi rumah semakin tak terhindarkan. Entah untuk mempercantik tampilan, meningkatkan keamanan, atau sekadar melakukan perawatan berkala, layanan seperti pengelasan pagar, pengecatan, atau pembuatan tangga semakin hari semakin banyak dicari.

Ko Alo, pemilik Medio Tralis Bangunan (MTB-188), adalah salah satu contoh pengusaha yang tekun dalam bidang ini. Bersama timnya, ia telah berhasil membangun nama baik melalui berbagai proyek yang tersebar di seluruh wilayah Batam.

Peluang Bisnis Renovasi di Batam

Kota Batam, dengan masyarakat perkotaannya yang ramai dan heterogen, menjadi peluang besar bagi penyedia layanan renovasi bangunan. Hampir di setiap sudut permukiman, seperti Sukajadi, Pulo Mas, dan Bengkong Laut, selalu ada keperluan mendesak untuk membenahi pagar yang berkarat, mengecat kembali pintu besi, memperbarui konstruksi tangga, atau memperbaiki langit-langit rumah.

Renovasi rumah bukan sekadar tentang kemewahan, melainkan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlangsungan hunian itu sendiri, layaknya irama pernapasan yang perlu diatur agar rumah tetap lestari dan terasa hidup.

Layanan yang diberikan oleh Ko Alo bersifat fleksibel dan mudah menyesuaikan diri. Mereka bersedia menerima proyek secara keseluruhan maupun per bagian, tergantung pada kebutuhan dan perjanjian yang telah disepakati. Sebagai contoh, di daerah Sukajadi, tim MTB-188 pernah mengganti tiang pagar besi yang berkarat. Besi pengganti dipotong, dilas, diratakan permukaannya, dan dicat kembali.

Proses ini memerlukan ketelitian dan kesabaran ekstra. Di samping itu, mereka pun merancang pegangan tangga berukuran kecil dengan lebar 50 cm dan tinggi 3 meter. Walaupun tampak mudah, pekerjaan ini sebenarnya rumit dalam hal teknik pengerjaan dan adaptasi terhadap kondisi lapangan.

Dalam setiap proyek, biaya adalah faktor yang fleksibel dan bisa berubah. Menurut Ko Alo, ongkos borongan sangat dipengaruhi oleh kerumitan pekerjaan, bahan yang digunakan, dan tempat pelaksanaan. Tidak ada standar pasti, yang terpenting adalah percakapan terbuka antara klien dan kontraktor.

"Jika proposalnya logis dan ada kesepakatan, kita akan kerjakan. Namun, jika tenggat waktunya terlalu singkat dan pelanggan inginnya serba cepat, maka akan kami tolak. Prioritas kami adalah kualitas, bukan hanya sekadar menyelesaikan pekerjaan," jelasnya.

Tantangan di Lapangan

Walaupun peluang bisnis ini besar, bukan berarti perjalanannya akan selalu mudah. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah proses tawar-menawar harga. Banyak pelanggan yang awalnya meminta penawaran harga, tetapi kemudian merasa keberatan dan menganggap harga terlalu tinggi saat melihat rinciannya. Padahal, harga yang diberikan sudah memperhitungkan empat faktor penting, yaitu lokasi, bahan baku, biaya tenaga kerja, dan mutu hasil akhir.

Kendala lain meliputi masalah waktu, kondisi cuaca, dan harapan klien. Terkadang, untuk pekerjaan di area terbuka, hujan dapat menghambat proses pengecatan atau perbaikan lainnya. Ko Alo beserta timnya sempat menunda pekerjaan di kediaman seorang klien di Sukajadi sejak tanggal 2 Juli. Namun, penundaan tersebut bukan untuk berlibur, melainkan untuk mengerjakan proyek lain di area Pulo Mas hingga tanggal 13 Juli. Mereka baru dapat melanjutkan pekerjaan awal di Sukajadi pada tanggal 14 Juli pukul 09.30 pagi, yaitu mengubah pagar geser menjadi pagar lipat. Dalam situasi seperti ini, profesionalisme diuji, bagaimana mengatur jadwal kerja, mempertahankan kualitas, dan tetap menjaga kepercayaan pelanggan yang sedang menunggu.

Selain itu, proyek di Bengkong Laut juga tidak dapat diterima karena tenggat waktu pengerjaan yang sangat singkat. Menurut Ko Alo, pekerjaan yang dikejar-kejar waktu hanya akan berujung pada hasil yang tidak memuaskan. Dalam bisnis renovasi, waktu memegang peranan penting dalam menentukan kualitas akhir. Jika terlalu cepat, detail penting bisa terlewatkan, sementara jika terlalu lama, kepercayaan klien bisa hilang.

Komitmen pada Kualitas

MTB-188 melayani lebih dari sekadar pengelasan pagar dan tangga. Mereka pun ahli dalam pemasangan plafon, pengecatan rumah, pekerjaan keramik, serta perbaikan kecil lainnya. Didukung oleh tim yang berpengalaman dan terampil, mutu pekerjaan mereka terjamin memuaskan dan selaras dengan keinginan klien. Kerapian, ketahanan, dan keindahan menjadi ciri khas yang selalu diungkapkan oleh pelanggan yang merasa puas.

Di tengah suasana kerja yang menantang dan serba cepat di Batam, Ko Alo dan timnya menjadi representasi dari kegigihan yang menjaga bangunan-bangunan di kota ini dengan keahlian dan sentuhan halus. Mereka lebih dari sekadar pekerja bangunan, melainkan ahli logam dan cat yang mampu memperbarui tampilan rumah menjadi lebih menarik dan kokoh.

Di Sukajadi, lebih dari sekadar perubahan pagar dorong menjadi pagar lipat yang kita saksikan hari ini. Ini adalah perwujudan dari komitmen, kerja keras, dan keyakinan yang terjalin. Walaupun Ko Alo dan timnya mungkin bukan termasuk jajaran pengusaha ternama di kota industri ini, hasil karya mereka telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Batam.

Untuk mereka yang berkeinginan memperindah sekaligus memperkokoh huniannya, layanan MTB-188 patut menjadi salah satu opsi yang dipikirkan. Pemugaran bukan sekadar perihal tampilan, melainkan juga mengenai menjaga asa dan ketenangan, selangkah demi selangkah, melalui pengecatan rumah dan visualisasi yang kekinian.

**

Hingga saat artikel ini ditulis, Ko Alo dan rekan-rekannya masih dalam proses mengerjakan pembuatan pintu pagar besi, meliputi pemotongan besi, pengelasan, dan pemasangan roda.

Diberdayakan oleh Blogger.