Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label politik. Tampilkan semua postingan

Malam Apresiasi Politani Kupang 2025: Riset, Kolaborasi, Inovasi

Politani Kupang Rayakan Kemajuan Riset dan Inovasi dalam Rangkaian Seminar Nasional ke-8

Kupang - Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang menggelar sebuah acara istimewa, gala dinner, sebagai bagian dari rangkaian Seminar Nasional ke-8 yang diselenggarakan pada Jumat, 28 November 2025, di Hotel Aston Kupang. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momen penting untuk mengapresiasi kontribusi para peneliti dan akademisi yang telah memberikan sumbangsih signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pertanian dan peternakan.

Gala dinner ini menjadi puncak dari serangkaian kegiatan seminar yang telah berlangsung, di mana para peserta dari berbagai perguruan tinggi berkumpul untuk berbagi ide, temuan penelitian, dan berdiskusi mengenai tantangan serta peluang di sektor pertanian dan peternakan. Kehadiran para akademisi, peneliti, serta pimpinan institusi menandai komitmen bersama untuk terus mendorong inovasi dan penelitian yang berdampak.

Apresiasi untuk Dedikasi dan Prestasi Akademik

Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, Politani Kupang memberikan sejumlah penghargaan kepada para peneliti dan akademisi yang telah menunjukkan kinerja luar biasa. Penghargaan ini mencakup berbagai kategori, mulai dari publikasi ilmiah, realisasi hibah penelitian, hingga kekayaan intelektual. Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras, dedikasi, dan inovasi yang telah mereka tunjukkan sepanjang tahun 2025.

Beberapa kategori penghargaan yang diberikan antara lain:

  • Hibah Penelitian Terbanyak: Penghargaan ini diberikan kepada Jemseng Carles Abineno, STP., M.Sc., yang berhasil meraih tiga hibah, terdiri dari dua hibah eksternal dan satu hibah internal. Prestasi ini menunjukkan kemampuan beliau dalam mendapatkan dukungan pendanaan untuk riset-risetnya.
  • Hibah PKM Terbaik: Yori Raimona Menoh, S.Pt., M.Si., dianugerahi penghargaan ini atas keberhasilannya yang pertama kali lolos Hibah BIMA. Ini menjadi motivasi bagi para dosen untuk terus berinovasi dalam pengabdian kepada masyarakat.
  • SINTA Score Tertinggi Overall: Stormy Vertygo, S.Si., M.Sc., meraih penghargaan ini dengan perolehan skor SINTA sebesar 1.273. Skor ini mencerminkan produktivitas dan kualitas publikasi ilmiah yang tinggi.
  • SINTA Score Tertinggi dalam Tiga Tahun Terakhir: Prof. Dr. Ir. Rupa Mateus, M.Si., tercatat meraih skor SINTA tertinggi dalam tiga tahun terakhir dengan catatan 447.
  • Terbitan Scopus Q1 dan Q2 Terbanyak: drh. Erda Eni Rame Hau, M.Biotech., Ph.D., mendapatkan penghargaan ini berkat dua publikasinya di jurnal internasional bereputasi Q1 dan Q2.
  • Terbitan Buku Terbanyak: Melkianus Teddison Bulan, S.S.T., M.M., dianugerahi penghargaan ini atas kontribusinya dalam menghasilkan tujuh buku dan book chapter.
  • Hak Cipta Terbanyak: Nusrah Rusadi, M.Hut., berhasil memperoleh delapan hak cipta, menunjukkan inovasinya dalam menciptakan karya yang dilindungi.
  • Terbitan Jurnal SINTA Terbanyak: Dr. Sutan Sahala Muda Marpaung, M.Si., meraih penghargaan ini dengan total sembilan publikasi di jurnal nasional terakreditasi. Beliau juga menerima penghargaan terbitan Scopus Q3 dan Q4 terbanyak melalui tiga publikasi internasional.
  • H-index Scopus Tertinggi per November 2025: Prof. Catootjie Lusje Nalle, S.Pt., M.Agr.St., Ph.D., tercatat memiliki H-index Scopus tertinggi dengan angka 9.
  • H-index Google Scholar Tertinggi: Prof. Dr. Theresia Nur Indah Koni, S.Pt., M.Si., memimpin dengan H-index Google Scholar tertinggi sebesar 12.

Kolaborasi Strategis untuk Kemajuan Peternakan NTT

Acara gala dinner ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politani Kupang, Cardial L.O. Leo Penu, S.Pt., M.Sc., Ph.D., serta Ketua PEPPSI NTT, Meidelzed Amtiran.

Dalam sambutannya, Ketua PEPPSI NTT memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kolaborasi yang telah terjalin erat dengan Politani Kupang. Ia menekankan betapa pentingnya sinergi ini, khususnya dalam upaya memajukan sektor peternakan di Nusa Tenggara Timur. Meidelzed Amtiran mengungkapkan bahwa manfaat dari penelitian yang dihasilkan oleh Politani Kupang telah dirasakan secara langsung oleh para peternak. Bahkan, beberapa temuan riset strategis sedang dalam proses menuju paten, yang diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

Membangun Budaya Riset yang Produktif dan Menyenangkan

Kepala P3M Politani Kupang, Cardial L.O. Leo Penu, dalam kesempatan yang sama, turut menekankan urgensi pembangunan budaya riset yang tidak hanya menghasilkan produktivitas tinggi, tetapi juga mampu menumbuhkan rasa senang dan semangat di kalangan para peneliti. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan seperti gala dinner dan field trip merupakan bagian integral dari upaya menciptakan ruang interaksi yang lebih informal. Ruang ini diharapkan dapat memfasilitasi para peneliti untuk saling bertukar ide, gagasan, dan pengalaman secara lebih cair, mendalam, dan konstruktif.

Melalui kegiatan semacam ini, Politani Kupang berupaya menciptakan ekosistem riset yang dinamis, di mana kolaborasi antarlembaga dan antarindividu dapat terus tumbuh subur. Semangat kebersamaan dan pertukaran ilmu diharapkan akan menghasilkan inovasi-inovasi yang lebih relevan dan mampu menjawab tantangan zaman.

Gala dinner ini menjadi lebih dari sekadar acara formal; ia adalah sebuah platform untuk merayakan berbagai pencapaian luar biasa, memperkuat jaringan profesional, serta meneguhkan kembali komitmen bersama dalam upaya memajukan riset dan inovasi di Indonesia. Dengan fondasi kolaborasi yang semakin kuat, Politani Kupang optimis bahwa hasil-hasil penelitian yang mereka hasilkan akan terus memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam mendukung kemajuan sektor pertanian dan peternakan di Nusa Tenggara Timur.

Pemilihan Ketua RT dan RW Serentak di Makassar: Warga Tumpah Ruah ke TPS

Makassar – Hari ini, Rabu, 3 Desember 2025, menjadi hari penting bagi warga Kota Makassar. Pemilihan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) serentak digelar di seluruh penjuru kota. Antusiasme warga terlihat jelas sejak pagi hari di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan.

Di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, suasana TPS 05 sudah ramai sejak pukul 07.00 WITA. Panitia telah sigap mengatur titik antrean, bilik suara, hingga penempatan kotak suara. Di bawah tenda biru yang teduh, deretan kursi hijau telah tertata rapi, siap menyambut para pemilik hak suara. Lokasi TPS ini pun sangat strategis, hanya berjarak sekitar 250 meter dari Kantor Lurah Bangkala, memudahkan akses bagi warga.

Lurah Bangkala, M. Dapri Kodding, menjelaskan secara rinci mekanisme pemilihan yang diterapkan. Setiap warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) diwajibkan membawa Kartu Keluarga (KK) asli beserta fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Kami mengacu pada petunjuk teknis yang kami terima. Setiap pemilih berdasarkan KK, jika satu KK mewakili satu pemilih, maka wajib membawa KK asli beserta fotokopi KTP," jelas M. Dapri Kodding.

Apabila kepala keluarga berhalangan hadir untuk memberikan suara, mekanisme memberikan kuasa kepada anggota keluarga lain yang terdaftar dalam KK yang sama pun dimungkinkan. Surat kuasa tersebut harus ditunjukkan bersama dengan KK agar hak suara dapat tersalurkan.

M. Dapri juga mengingatkan bahwa waktu pencoblosan memiliki batas waktu yang jelas. "TPS buka hanya sampai pukul 14.00 WITA," tegasnya.

Persaingan Kursi Ketua RT dan RW

Di Kelurahan Bangkala sendiri, persaingan untuk memperebutkan kursi kepemimpinan di tingkat akar rumput cukup ketat. Sebanyak 115 warga bersaing untuk mengisi 65 kursi Ketua RT. Sementara itu, untuk pemilihan Ketua RW, terdapat 24 calon yang memperebutkan 12 kursi.

Menariknya, dalam pemilihan ini terdapat pula beberapa calon tunggal. Di tingkat RW, sebanyak 4 RW hanya memiliki satu calon, sedangkan di tingkat RT, terdapat 22 calon tunggal.

"Calon tunggal ini sudah didefinitifkan, sehingga tidak perlu dipilih lagi," ujar M. Dapri.

Surat suara untuk pemilihan ini dicetak langsung oleh pihak Kecamatan Manggala, sementara persiapan teknis lainnya diserahkan sepenuhnya kepada petugas TPS. Kelurahan Bangkala sendiri mencatat total 3.647 DPT yang tersebar di 12 TPS.

Skala Kota Makassar: Ribuan Calon, Ratusan Ribu Pemilih

Secara keseluruhan, pada hari pemilihan serentak ini, tercatat sebanyak 281.413 pemilih atau kepala rumah tangga di Kota Makassar berbondong-bondong mendatangi TPS. Mereka berhak memilih dari 9.098 calon Ketua RT yang tersebar di 5.026 RT di 153 kelurahan.

Sementara itu, pemilihan Ketua RW dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin, 8 Desember mendatang. Pemilihan Ketua RW akan dilakukan oleh para Ketua RT terpilih di lingkungannya masing-masing. Keputusan akan diambil melalui musyawarah mufakat, namun tetap membuka opsi voting jika diperlukan.

Hingga kemarin, Selasa, 2 Desember, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Makassar mencatat setidaknya ada 2.166 calon Ketua RW yang mendaftar untuk 1.005 RW. Ini berarti, ada sekitar 1.161 calon Ketua RW yang harus menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.

Peran Ketua RT dan RW sebagai garda terdepan pelayanan administratif pemerintahan kota tidak bisa diremehkan. Mereka menjadi jembatan komunikasi penting yang berkoordinasi langsung dengan lurah, camat, hingga walikota.

Distribusi Pemilih Berdasarkan Kecamatan

Sebanyak 281.413 Kartu Keluarga (KK) atau pemilih tersebut tersebar di 15 kecamatan di Makassar. Kecamatan Tamalate mencatat jumlah pemilih terbanyak dengan 60.492 KK, diikuti oleh Kecamatan Biringkanaya dengan 29.273 KK.

Berikut adalah sebaran jumlah KK di beberapa kecamatan lain: * Kecamatan Manggala: 26.973 KK * Kecamatan Panakkukang: 24.030 KK * Kecamatan Tamalanrea: 23.986 KK * Kecamatan Rappocini: 20.922 KK * Kecamatan Tallo: 27.961 KK * Kecamatan Makassar: 14.165 KK * Kecamatan Mariso: 11.167 KK * Kecamatan Mamajang: 10.123 KK * Kecamatan Bontoala: 9.221 KK * Kecamatan Ujung Pandang: 8.195 KK * Kecamatan Ujung Tanah: 6.845 KK * Kecamatan Wajo: 4.418 KK

Sementara itu, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang tercatat memiliki jumlah KK terendah, yakni 3.642 KK.

Pemilihan Ketua RT dan RW ini merupakan wujud partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan pemimpin di lingkungan terdekat mereka, yang kelak akan turut serta dalam pembangunan dan pelayanan publik di Kota Makassar.

Verrell Bramasta Klarifikasi Penggunaan Rompi Saat Tinjau Banjir: Bukan Rompi Antipeluru

Penampilan aktor sekaligus anggota DPR RI, Verrell Bramasta, saat meninjau langsung lokasi bencana banjir di Sumatera Barat pada 30 November 2025, mendadak menjadi sorotan publik. Sebuah rompi yang dikenakannya saat berada di tengah-tengah korban banjir memicu perdebatan hangat di media sosial, dengan banyak pihak menduga bahwa rompi tersebut adalah rompi antipeluru atau pelampung. Menanggapi kesalahpahaman yang berkembang, Verrell Bramasta akhirnya memberikan klarifikasi resmi mengenai penggunaan rompi tersebut.

Verrell Bramasta menegaskan dengan gamblang bahwa rompi yang ia kenakan bukanlah rompi antipeluru. Ia menjelaskan bahwa benda tersebut adalah sebuah tactical vest yang memang umum digunakan dalam kegiatan lapangan, terutama saat melakukan peninjauan di area yang membutuhkan mobilitas tinggi dan logistik yang memadai.

“Rompi tersebut bukan rompi anti-peluru, melainkan tactical vest yang umum dipakai di kegiatan lapangan," ujar Verrell dalam keterangan tertulisnya kepada awak media pada Selasa, 2 Desember 2025.

Anak sulung dari Venna Melinda ini menambahkan bahwa rompi tersebut merupakan pemberian dari seorang teman yang bertugas di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). “Itu merupakan hadiah dari rekan AL kepada saya,” ungkapnya, mengindikasikan bahwa desain rompi tersebut memang menyerupai perlengkapan militer.

Bongkar Isi Rompi: Fungsi Sebenarnya Tactical Vest

Lebih lanjut, Verrell Bramasta secara tegas menepis anggapan bahwa rompi tersebut memiliki fungsi pelindung layaknya pelat balistik yang mampu menahan tembakan. Menurutnya, fungsi utama dari tactical vest yang dikenakannya adalah sebagai wadah untuk membawa berbagai perlengkapan dan kebutuhan yang esensial saat beraktivitas di area terdampak bencana.

“Rompi taktis ini tidak dilengkapi pelat balistik, dan fungsinya memang untuk membawa perlengkapan kebutuhan. Saat itu saya membawa air minum, uang kas untuk dibagikan, dan perlengkapan lainnya,” papar Verrell, menjelaskan isi dari kantong-kantong pada rompi tersebut.

Verrell menjelaskan bahwa keberadaan sistem kantong modular (MOLLE) pada tactical vest tersebut sangat membantunya untuk bergerak dengan lincah. Kemudahan ini memungkinkan dirinya untuk menyalurkan bantuan secara cepat dan berinteraksi langsung dengan warga yang terdampak bencana.

“Kondisi di lokasi sangat dinamis, sehingga saya butuh membawa banyak barang tanpa menghambat gerak. Tujuannya agar bisa cepat membantu warga dan tim di lapangan,” tambahnya.

Dalam kunjungannya ke Sumatera Barat, Verrell Bramasta tidak hanya meninjau kondisi pengungsian secara langsung, tetapi juga turut memberikan bantuan kepada para korban. Ia juga melakukan diskusi dengan pemerintah daerah setempat guna mencari solusi dan mempercepat proses penanganan bagi para korban banjir.

Melalui klarifikasi ini, Verrell berharap dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di publik. “Jadi distorsi informasi yang terjadi, dibilang anti peluru atau pelampung, itu salah besar. Sekian,” pungkasnya.

Mengenal Tactical Vest: Rompi Multifungsi untuk Kebutuhan Lapangan

Tactical vest, seperti yang dikenakan oleh Verrell Bramasta, merupakan jenis rompi yang dirancang khusus untuk membawa berbagai perlengkapan yang dibutuhkan oleh aparat, relawan, atau individu yang beraktivitas di lapangan. Desainnya yang dilengkapi dengan banyak kantong dan slot membuatnya sangat fungsional untuk menyimpan barang-barang penting seperti handy talky, botol minum, senter, atau peralatan medis kecil.

Fungsi utama dari tactical vest adalah membantu distribusi beban agar terasa lebih ringan saat penggunanya bergerak, terutama di area yang sulit dijangkau atau medan yang berat seperti di lokasi bencana. Bahan yang digunakan umumnya adalah material nylon atau polyester tebal yang memiliki ketahanan terhadap air dan cukup kuat untuk menahan gesekan.

Beberapa karakteristik penting dari tactical vest meliputi:

  • Desain:
    • Tidak dilengkapi dengan pelat baja atau kevlar, berbeda dengan rompi antipeluru.
    • Umumnya lebih ringan dan fleksibel, sehingga sangat mendukung mobilitas pengguna.
  • Asal Rompi Verrell:
    • Verrell menyebutkan bahwa rompi tersebut adalah hadiah dari sahabatnya di TNI AL.
    • Oleh karena itu, modelnya memang didesain agar menyerupai perlengkapan militer.
  • Alasan Pemakaian oleh Verrell:
    • Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah dan mempraktikkan bawaan logistik serta perlengkapan saat melakukan peninjauan banjir.
    • Sama sekali bukan untuk tujuan perlindungan dari peluru.

Kisah Verrell Bramasta di Tengah Korban Bencana

Dalam kunjungannya ke Padang, Sumatera Barat, Verrell Bramasta tidak hanya fokus pada tugasnya sebagai wakil rakyat, tetapi juga menyerap cerita dan merasakan langsung kepedihan para korban bencana. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia berbagi kisah menyentuh tentang pertemuannya dengan seorang ibu di tengah puing-puing rumah yang masih tergenang lumpur.

Sang ibu menceritakan bahwa ia tidak sempat menyelamatkan harta benda karena air bah datang begitu cepat. Verrell juga bertemu dengan seorang bapak yang, meskipun rumahnya dilanda banjir besar, masih mampu tersenyum tipis seraya berkata, "Yang penting anak-anak selamat, Mas."

Pengalaman ini semakin menguatkan pandangan Verrell bahwa di balik luka yang dialami Sumatera, harapan tetap menyala. "Sumatera mungkin sedang terluka, tetapi bukan tanpa harapan. Hari ini, saya melihat sendiri bagaimana harapan masih menyala di mata setiap orang yang saya temui," tulis Verrell.

Ia menutup pesannya dengan harapan agar proses pemulihan berjalan cepat dan mengajak semua pihak untuk terus menjadi bagian dari kekuatan yang membangkitkan semangat kebersamaan. "Semoga pemulihan berlangsung cepat dan kita semua terus menjadi bagian dari kekuatan untuk bangkit bersama."

Federal Reserve (The Fed) berpotensi menghadapi perpecahan pandangan yang signifikan dalam pengambilan kebijakan moneter, terutama terkait keputusan suku bunga pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 9–10 Desember 2025. Situasi ini dikhawatirkan dapat mengaburkan pesan kebijakan di pasar keuangan dan memunculkan pertanyaan baru mengenai independensi bank sentral dari tekanan politik.

Perbedaan pandangan di kalangan pejabat The Fed mulai menguat sejak musim panas lalu. Saat itu, tren penurunan inflasi melambat sementara pertumbuhan lapangan kerja mulai kehilangan momentum. Kondisi ini menempatkan dua mandat utama The Fed—menjaga inflasi di kisaran 2% dan memastikan pasar tenaga kerja tetap kuat—dalam posisi yang membutuhkan kebijakan yang berlawanan.

Kerumitan semakin bertambah akibat penutupan pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) yang menunda publikasi sejumlah data ekonomi penting. Keterlambatan data ini mempersulit pejabat The Fed dalam membaca arah perekonomian menjelang pertemuan kebijakan.

Munculnya Perbedaan Pandangan yang Menguat

Sejumlah pejabat The Fed kini memegang posisi yang semakin mengeras terkait arah kebijakan suku bunga. Dari 12 anggota FOMC yang memiliki hak suara, setidaknya lima orang dilaporkan menentang atau bersikap skeptis terhadap pemangkasan suku bunga tambahan. Di sisi lain, tiga anggota Dewan Gubernur yang berkedudukan di Washington justru mendorong penurunan suku bunga.

Gubernur The Fed, Christopher Waller, bulan lalu menyatakan, "Dalam waktu lama, mungkin inilah momen dengan tingkat ‘groupthink’ terendah yang pernah terjadi." Pernyataannya ini muncul seiring spekulasi bahwa pertemuan Desember berpotensi memunculkan tiga atau lebih suara dissent jika pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin disetujui.

Situasi di mana FOMC mencatat sedikitnya tiga suara dissent terakhir kali terjadi pada tahun 2019. Sejak tahun 1990, kejadian serupa baru tercatat sembilan kali.

Sementara itu, Ketua The Fed, Jerome Powell, belum memberikan sinyal tegas mengenai arah kebijakan untuk bulan Desember. Namun, komentar dari Presiden The Fed New York sekaligus Wakil Ketua FOMC, John Williams, cenderung bersifat dovish, setelah menyebutkan bahwa masih ada ruang untuk penurunan biaya pinjaman.

Para analis memperkirakan The Fed dapat memilih jalan tengah: memangkas suku bunga namun disertai dengan pernyataan resmi dari Powell yang memberikan sinyal jeda pada langkah pelonggaran berikutnya.

Menjelang periode blackout communication, beberapa pejabat yang sebelumnya bersikap skeptis menyatakan bahwa mereka masih membuka kemungkinan untuk mengubah pandangan mereka. Waller menegaskan bahwa keputusan setelah bulan Desember akan sangat bergantung pada data ekonomi yang dirilis setelah normalisasi lembaga statistik.

Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menilai pendekatan Powell yang mengutamakan konsensus tetap penting. "Kita lihat nanti apa bunyi pernyataannya. Apakah saya setuju atau tidak. Pendekatan Powell tetap memiliki nilai," ujarnya.

Dampak Perbedaan Suara dalam Pengambilan Kebijakan

Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, mengingatkan bahwa fokus pada siapa yang dissent dan siapa yang tidak sering kali mengaburkan inti dari diskusi yang sebenarnya. Ia berpendapat bahwa suara yang berbeda justru dapat mengurangi pengaruh individu dalam proses pengambilan keputusan.

"Saya tidak selalu sependapat dalam rapat, tetapi saat pemungutan suara saya mendukung ketua. Tujuan saya selalu menjaga pengaruh," kata Barkin.

Namun, Waller—yang disebut sebagai kandidat potensial Ketua The Fed jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden—mengakui adanya risiko besar jika perbedaan suara menjadi terlalu tajam.

"Jika situasinya berubah menjadi tujuh lawan lima, satu suara saja bisa membalikkan arah kebijakan. Kondisi tipis seperti ini berbahaya karena tidak memberi rasa percaya diri kepada pasar," ujarnya.

Kajian yang dilakukan oleh ekonom senior The Fed Chicago, Alessandro Villa, menunjukkan bahwa pengaruh pernyataan pejabat The Fed terhadap pasar cenderung lebih kuat ketika selaras dengan pesan dari ketua komite. Pernyataan yang tidak sejalan justru berpotensi menciptakan gangguan terhadap transmisi kebijakan moneter.

Manajer portofolio pendapatan tetap di Columbia Threadneedle, Ed Al-Hussainy, menilai bahwa perpecahan suara dengan rasio 7–5 dapat membuat pasar suku bunga kesulitan dalam membaca arah kebijakan untuk 12 hingga 18 bulan ke depan.

"Aset berisiko juga akan terganggu karena ketidakpastian strategi The Fed," ujarnya, menekankan pentingnya kejelasan dalam komunikasi kebijakan bank sentral.

Imbauan Tegas Persib untuk Suporter Borneo FC: Jaga Kondusivitas Laga Tanpa Penonton Tamu

Menjelang pertandingan tunda pekan kelima Super League 2025/26 melawan Borneo FC yang dijadwalkan bergulir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat, 5 Desember 2025, Persib Bandung kembali menegaskan imbauannya kepada para pendukung tim lawan. Klub berjuluk Maung Bandung ini secara tegas namun tetap menghargai meminta agar suporter Borneo FC tidak hadir langsung ke stadion.

Keputusan ini diambil sebagai bagian dari komitmen Persib untuk mematuhi regulasi yang berlaku dalam kompetisi musim ini. Liga masih mempertahankan ketentuan ketat mengenai larangan kehadiran suporter tamu, merujuk pada Regulasi Liga 1 2025/26 Pasal 5 mengenai Keamanan dan Kenyamanan ayat 7, serta Pasal 141 Kode Disiplin PSSI Tahun 2023. Kebijakan ini diberlakukan demi menjaga kondusivitas dan kelancaran setiap pertandingan.

"Sesuai dengan regulasi yang ada, kami sangat berharap agar para suporter Borneo FC dapat memberikan dukungan dari rumah saja. Cukup kirimkan energi positif untuk tim kebanggaan kalian tanpa harus hadir secara fisik di stadion," ujar Vice President of Operations PT Persib Bandung Bermartabat, Andang Ruhiat, dalam keterangannya.

Operator kompetisi, I League, secara aktif terus memantau pelaksanaan seluruh regulasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa atmosfer pertandingan berjalan aman dan nyaman bagi seluruh elemen yang terlibat, mulai dari para pemain, ofisial tim, perangkat pertandingan, hingga para pendukung dari kedua belah pihak.

Andang Ruhiat menegaskan bahwa Persib berada di garis terdepan dalam mendukung penuh keputusan ini. "Demi kebaikan bersama dan agar seluruh rangkaian pertandingan dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, mari kita semua mematuhi regulasi yang telah ditetapkan," tambahnya, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak.

Momentum Kemenangan yang Mengangkat Semangat Tim

Di sisi lain, gelandang Persib, Luciano Guaycochea, atau yang akrab disapa Lucho, mengungkapkan bahwa kemenangan telak 4-1 atas Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, pada Minggu, 30 November 2025, telah menjadi suntikan semangat yang sangat berarti bagi tim. Hasil positif ini menjadi modal berharga dalam menghadapi laga melawan Borneo FC.

Lucho mengakui bahwa kemenangan tersebut berhasil mendongkrak optimisme tim. Hal ini sangat penting mengingat sebelumnya Persib harus menelan kekalahan 2-3 dari Lion City Sailors dalam lanjutan kompetisi AFC Champions League (ACL) Two.

"Pertama-tama, kami sangat senang bisa meraih tiga poin penuh. Ini adalah kemenangan yang sangat penting dan kami harus bisa melanjutkan momentum ini," ujar Lucho.

Penampilan Lucho dalam pertandingan melawan Madura United memang patut diapresiasi. Ia tampil impresif, terpilih sebagai pemain terbaik, bermain penuh selama pertandingan, dan berhasil mencatatkan satu gol serta satu assist. Meskipun demikian, pemain asal Argentina ini tetap menekankan bahwa hasil manis tersebut merupakan buah dari kerja kolektif seluruh tim.

"Tim ini memiliki banyak sekali pemain berkualitas. Ketika ada kesempatan yang datang, kami akan berusaha memanfaatkannya dengan baik untuk mencetak gol," ungkap Lucho, yang juga mencetak gol pembuka Persib ke gawang Madura United.

Ia menambahkan bahwa jadwal padat yang harus dihadapi Persib, dengan pertandingan yang seringkali berjarak hanya 3-4 hari, ditambah dengan keikutsertaan di ajang AFC Champions League, bukanlah hal yang mudah. Namun, ia menegaskan komitmen tim untuk selalu berjuang keras di setiap pertandingan demi meraih tiga poin.

Tabel Klasemen Sementara Super League 2025/26:

Peringkat Klub Main Menang Seri Kalah Gol Memasukkan Gol Kemasukan Selisih Gol Poin
1 Borneo FC 12 11 0 1 24 5 19 33
2 Persija Jakarta 13 9 2 2 27 12 15 29
3 Persib 11 8 1 2 19 7 12 25
4 PSIM 13 6 4 3 16 15 1 22
5 Malut United 11 6 3 2 19 13 6 21
6 Bhayangkara FC 13 5 4 4 12 9 3 19
7 Persita 13 5 4 4 16 13 3 19
8 Persebaya 12 4 5 3 14 12 2 17
9 Arema FC 12 4 4 4 18 17 1 16
10 PSM Makassar 11 3 6 2 15 9 6 15
11 Bali United 13 4 5 4 16 18 -2 17
12 Persik 13 4 3 6 15 19 -4 15
13 Madura United 13 3 4 6 11 17 -6 13

Pertandingan antara Persib dan Borneo FC ini diprediksi akan berjalan ketat, mengingat kedua tim merupakan penghuni papan atas klasemen. Kepatuhan terhadap regulasi dan semangat sportivitas dari seluruh pihak diharapkan dapat menciptakan atmosfer pertandingan yang aman dan menghibur bagi para pecinta sepak bola Indonesia.

Soal Latihan Pilihan Ganda Bahasa Inggris Kelas 3 Kurikulum Merdeka 2026 Semester 2

Persiapan Akademik: Kumpulan Soal Bahasa Inggris Kelas 3 Kurikulum Merdeka 2026 Semester 2

Menjelang persiapan belajar untuk semester genap, siswa kelas 3 Sekolah Dasar dan orang tua mereka kembali aktif mencari materi latihan soal. Kurikulum Merdeka 2026 dengan format terbarunya menuntut pendekatan pembelajaran yang lebih terarah, dan ketersediaan soal yang relevan menjadi kunci utama. Artikel ini menyajikan kumpulan soal pilihan ganda Bahasa Inggris kelas 3 Kurikulum Merdeka 2026 semester 2, yang disusun secara komprehensif, rapi, dan mudah dipahami. Soal-soal ini dirancang khusus untuk mengacu pada kompetensi dasar semester 2 dan disajikan per tema agar memudahkan proses belajar siswa.

Tema 1: Greetings and Daily Expressions (Sapaan dan Ekspresi Sehari-hari)

Bagian ini berfokus pada pengenalan frasa-frasa dasar yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam Bahasa Inggris.

  1. Pertanyaan: What is the correct greeting in the morning?

    • a. Good night
    • b. Good evening
    • c. Good morning
    • d. Goodbye Jawaban: c. Good morning (Ungkapan yang tepat untuk disapa di pagi hari adalah "Selamat pagi".)
  2. Pertanyaan: “See you later” means…

    • a. Sampai jumpa nanti
    • b. Selamat malam
    • c. Selamat datang
    • d. Terima kasih Jawaban: a. Sampai jumpa nanti (Frasa ini digunakan saat berpamitan dengan harapan bertemu kembali di waktu yang tidak spesifik.)
  3. Pertanyaan: “Thank you” responds with…

    • a. Sorry
    • b. You’re welcome
    • c. Yes, I am
    • d. No, thanks Jawaban: b. You’re welcome (Jawaban yang sopan ketika seseorang mengucapkan terima kasih.)
  4. Pertanyaan: Which one is a polite expression?

    • a. Give me that!
    • b. Move!
    • c. Please help me
    • d. Go away Jawaban: c. Please help me (Menambahkan kata "please" menunjukkan kesopanan saat meminta bantuan.)
  5. Pertanyaan: “Goodbye” means…

    • a. Selamat pagi
    • b. Selamat tinggal
    • c. Sampai besok
    • d. Selamat datang Jawaban: b. Selamat tinggal (Ungkapan umum untuk berpisah.)
  6. Pertanyaan: “How are you?” answered with…

    • a. I am fine
    • b. Thank you
    • c. Good morning
    • d. Please Jawaban: a. I am fine (Jawaban standar untuk menanyakan kabar seseorang.)
  7. Pertanyaan: “Excuse me” digunakan untuk…

    • a. Meminta izin
    • b. Marah
    • c. Meminta barang
    • d. Menolak Jawaban: a. Meminta izin (Frasa ini digunakan untuk menarik perhatian, meminta maaf sebelum berbicara, atau meminta izin.)
  8. Pertanyaan: “Sorry” digunakan ketika…

    • a. Bahagia
    • b. Ingin pamit
    • c. Melakukan kesalahan
    • d. Memuji Jawaban: c. Melakukan kesalahan (Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan penyesalan atas kesalahan yang dilakukan.)
  9. Pertanyaan: Ungkapan menyapa teman adalah…

    • a. What is this?
    • b. Hello!
    • c. Thank you
    • d. Yes, I do Jawaban: b. Hello! (Sapaan informal yang umum digunakan kepada teman.)
  10. Pertanyaan: “See you tomorrow” berarti…

    • a. Sampai jumpa besok
    • b. Sampai jumpa nanti
    • c. Selamat pagi
    • d. Terima kasih Jawaban: a. Sampai jumpa besok (Ungkapan yang spesifik untuk berpamitan dengan harapan bertemu di hari berikutnya.)

Tema 2: Family and People Around Us (Keluarga dan Orang-Orang di Sekitar Kita)

Tema ini memperkenalkan kosakata terkait anggota keluarga dan hubungan kekerabatan dalam Bahasa Inggris.

  1. Pertanyaan: My mother is my…

    • a. Sister
    • b. Aunt
    • c. Mom
    • d. Cousin Jawaban: c. Mom (Ibu adalah sebutan lain untuk "mom".)
  2. Pertanyaan: My father’s wife is my…

    • a. Sister
    • b. Mother
    • c. Aunt
    • d. Grandma Jawaban: b. Mother (Istri dari ayah adalah ibu.)
  3. Pertanyaan: The son of my uncle is my…

    • a. Cousin
    • b. Brother
    • c. Father
    • d. Nephew Jawaban: a. Cousin (Anak dari paman atau bibi adalah sepupu.)
  4. Pertanyaan: “Brother” means…

    • a. Saudara perempuan
    • b. Saudara laki-laki
    • c. Ayah
    • d. Paman Jawaban: b. Saudara laki-laki (Kata "brother" merujuk pada saudara laki-laki.)
  5. Pertanyaan: Grandmother is my father’s…

    • a. Sister
    • b. Mother
    • c. Daughter
    • d. Cousin Jawaban: b. Mother (Nenek adalah ibu dari ayah atau ibu.)
  6. Pertanyaan: “This is my family” berarti…

    • a. Ini rumah saya
    • b. Ini keluarga saya
    • c. Ini teman saya
    • d. Ini sekolah saya Jawaban: b. Ini keluarga saya (Kalimat ini memperkenalkan anggota keluarga.)
  7. Pertanyaan: “She is my sister” menunjukkan…

    • a. Laki-laki
    • b. Perempuan
    • c. Binatang
    • d. Benda Jawaban: b. Perempuan (Kata ganti "She" digunakan untuk merujuk pada perempuan.)
  8. Pertanyaan: “He is my father.” Kata “He” menunjukkan…

    • a. Perempuan
    • b. Laki-laki
    • c. Anak kecil
    • d. Benda Jawaban: b. Laki-laki (Kata ganti "He" digunakan untuk merujuk pada laki-laki.)
  9. Pertanyaan: “Parents” berarti…

    • a. Orang tua
    • b. Anak
    • c. Saudara
    • d. Teman Jawaban: a. Orang tua (Kata "parents" mencakup ayah dan ibu.)
  10. Pertanyaan: “I love my family” berarti…

    • a. Saya suka makanan
    • b. Saya sayang keluarga
    • c. Saya sayang teman
    • d. Saya suka buku Jawaban: b. Saya sayang keluarga (Kalimat ini mengekspresikan rasa kasih sayang terhadap keluarga.)

Tema 3: Things at School (Vocabulary) (Benda-Benda di Sekolah)

Fokus pada kosakata benda-benda yang umum ditemukan di lingkungan sekolah.

  1. Pertanyaan: We write with a…

    • a. Eraser
    • b. Pencil
    • c. Bag
    • d. Ruler Jawaban: b. Pencil (Pensil digunakan untuk menulis.)
  2. Pertanyaan: We erase with an…

    • a. Eraser
    • b. Pencil
    • c. Book
    • d. Desk Jawaban: a. Eraser (Penghapus digunakan untuk menghapus tulisan.)
  3. Pertanyaan: A teacher writes on the…

    • a. Board
    • b. Chair
    • c. Door
    • d. Window Jawaban: a. Board (Guru menulis di papan tulis.)
  4. Pertanyaan: “Bag” means…

    • a. Buku
    • b. Tas
    • c. Penggaris
    • d. Meja Jawaban: b. Tas (Kata "bag" berarti tas.)
  5. Pertanyaan: The opposite of “clean” is…

    • a. Small
    • b. Dirty
    • c. Big
    • d. Tall Jawaban: b. Dirty (Lawan kata dari "bersih" adalah "kotor".)
  6. Pertanyaan: “Ruler” digunakan untuk…

    • a. Menghapus
    • b. Mengukur
    • c. Menulis
    • d. Membaca Jawaban: b. Mengukur (Penggaris digunakan untuk mengukur panjang.)
  7. Pertanyaan: “Book” berarti…

    • a. Tas
    • b. Buku
    • c. Penghapus
    • d. Pensil Jawaban: b. Buku (Kata "book" berarti buku.)
  8. Pertanyaan: “Chair” berarti…

    • a. Papan tulis
    • b. Tas
    • c. Kursi
    • d. Jendela Jawaban: c. Kursi (Kata "chair" berarti kursi.)
  9. Pertanyaan: “Classroom” berarti…

    • a. Ruang kelas
    • b. Ruang makan
    • c. Ruang guru
    • d. Ruang tamu Jawaban: a. Ruang kelas (Kata "classroom" berarti ruang kelas.)
  10. Pertanyaan: “Table” digunakan untuk…

    • a. Tidur
    • b. Menulis
    • c. Duduk
    • d. Bermain bola Jawaban: b. Menulis (Meja biasanya digunakan untuk menulis, membaca, atau meletakkan barang.)

Tema 4: Animals & Simple Descriptions (Hewan & Deskripsi Sederhana)

Bagian ini memperkenalkan nama-nama hewan dan cara mendeskripsikannya secara sederhana.

  1. Pertanyaan: A cat can…

    • a. Fly
    • b. Swim
    • c. Jump
    • d. Drive Jawaban: c. Jump (Kucing memiliki kemampuan melompat.)
  2. Pertanyaan: A bird can…

    • a. Sleep underwater
    • b. Fly
    • c. Bark
    • d. Write Jawaban: b. Fly (Burung memiliki kemampuan terbang.)
  3. Pertanyaan: A fish lives in the…

    • a. Land
    • b. Sky
    • c. Water
    • d. Tree Jawaban: c. Water (Ikan hidup di air.)
  4. Pertanyaan: “Big” is the opposite of…

    • a. Short
    • b. Tall
    • c. Small
    • d. Long Jawaban: c. Small (Lawan kata dari "besar" adalah "kecil".)
  5. Pertanyaan: “Monkey” means…

    • a. Ayam
    • b. Kucing
    • c. Monyet
    • d. Tikus Jawaban: c. Monyet (Kata "monkey" berarti monyet.)
  6. Pertanyaan: “The cow is white” berarti…

    • a. Sapi itu hitam
    • b. Sapi itu putih
    • c. Sapi itu besar
    • d. Sapi itu kecil Jawaban: b. Sapi itu putih (Kalimat ini mendeskripsikan warna sapi.)
  7. Pertanyaan: A dog can…

    • a. Meow
    • b. Bark
    • c. Swim like a fish
    • d. Write Jawaban: b. Bark (Anjing mengeluarkan suara "guk guk" atau "bark".)
  8. Pertanyaan: “Long tail” means…

    • a. Ekor pendek
    • b. Ekor panjang
    • c. Kaki panjang
    • d. Kepala kecil Jawaban: b. Ekor panjang (Frasa ini mendeskripsikan panjang ekor.)
  9. Pertanyaan: Elephant is…

    • a. Small
    • b. Big
    • c. Tiny
    • d. Short Jawaban: b. Big (Gajah adalah hewan yang besar.)
  10. Pertanyaan: “Rabbit” berarti…

    • a. Burung
    • b. Kelinci
    • c. Kura-kura
    • d. Harimau Jawaban: b. Kelinci (Kata "rabbit" berarti kelinci.)

Tema 5: Simple Actions & Daily Activities (Tindakan Sederhana & Aktivitas Harian)

Bagian ini melatih penggunaan kata kerja (verbs) dalam konteks aktivitas sehari-hari, termasuk penyesuaian bentuk kata kerja berdasarkan subjek (present simple tense).

  1. Pertanyaan: I… breakfast in the morning.

    • a. Read
    • b. Eat
    • c. Sleep
    • d. Close Jawaban: b. Eat (Saya sarapan di pagi hari.)
  2. Pertanyaan: She… to school at 7 a.m.

    • a. Goes
    • b. Go
    • c. Going
    • d. Went Jawaban: a. Goes (Untuk subjek "She", kata kerja "go" berubah menjadi "goes" dalam present simple tense.)
  3. Pertanyaan: They… football after school.

    • a. Plays
    • b. Played
    • c. Play
    • d. Playing Jawaban: c. Play (Untuk subjek jamak seperti "They", kata kerja bentuk dasar "play" digunakan.)
  4. Pertanyaan: I… TV at night.

    • a. Watch
    • b. Watched
    • c. Watches
    • d. Watching Jawaban: a. Watch (Untuk subjek "I", kata kerja bentuk dasar "watch" digunakan.)
  5. Pertanyaan: Father… a car.

    • a. Drive
    • b. Drives
    • c. Driving
    • d. Drove Jawaban: b. Drives (Untuk subjek tunggal seperti "Father", kata kerja "drive" berubah menjadi "drives".)
  6. Pertanyaan: Mother… dinner every day.

    • a. Cook
    • b. Cooks
    • c. Cooking
    • d. Cooked Jawaban: b. Cooks (Untuk subjek tunggal seperti "Mother", kata kerja "cook" berubah menjadi "cooks".)
  7. Pertanyaan: We… together at home.

    • a. Play
    • b. Plays
    • c. Played
    • d. Playing Jawaban: a. Play (Untuk subjek jamak seperti "We", kata kerja bentuk dasar "play" digunakan.)

Kumpulan soal ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar yang efektif bagi siswa kelas 3 dalam mempersiapkan diri menghadapi evaluasi akhir semester. Dengan latihan yang terstruktur, diharapkan pemahaman terhadap materi Bahasa Inggris dapat semakin meningkat.

Malam itu, suasana M Block Space dipenuhi sorak-sorai ratusan kompasianer yang bersemangat. Di antara mereka, saya duduk di barisan tengah, merasakan getaran antisipasi yang mendahului pengumuman medkomsubangnetworkAwards 2025. Di belakang saya, terlihat sosok-sosok senior seperti Andri Mastiyanto, Kompasianer of The Years 2022, dan Ayah Tuah, pemenang Best in Fiction 2023, menambah aura prestisius acara.

Momen yang paling dinanti pun dimulai. Kategori Pelestari dibuka, dan gelar juara diraih oleh kompasianer Jandris Sky. Trofi diwakilkan oleh Bang Andri karena Jandris berhalangan hadir. Kemudian, giliran kategori Best in Passion, yang dimenangkan oleh kompasianer Raja Lubis. Saya sempat menoleh ke arah kompasianer Fery W yang duduk di belakang, senyumnya mengisyaratkan penerimaan yang lapang atas hasil tersebut. Kategori Best in Fiction menyusul, dengan Mochamad Iqbal keluar sebagai pemenang. "Selamat ya Bang Iqbal," ucap saya sebelum ia naik ke panggung.

Tibalah saat yang paling mendebarkan bagi saya: pengumuman Best in Opinion. Jantung berdebar kencang, saya telah meminta keponakan istri saya, Gebi, untuk merekam momen ini, sebuah pertanda keyakinan yang tersembunyi di balik rasa gugup. Layar besar menampilkan para nominator, lalu suara pembawa acara mengumumkan, "Dan siapakah pemenang Best in Opinion? Selamat kepada Billy Steven Kaitjily." Foto dan nama saya terpampang nyata, memicu gelombang kebahagiaan yang membuat saya spontan berdiri, menyalami beberapa kompasianer di belakang, dan bergegas menuju panggung. Saya juga sempat bersalaman dengan Andri, Iqbal, dan Raja Lubis yang duduk di dekat panggung. Berdiri di tengah sorakan, trofi di tangan, dan kamera menyorot, saya turun dari panggung dengan gembira, bahkan sempat lupa membawa kotak trofi berwarna biru tua.

Kembali ke barisan, saya bergabung kembali dengan Andri, Iqbal, dan Raja Lubis. Momen kebersamaan para pemenang terasa hangat. Pengumuman berlanjut ke kategori Best in Storytelling, yang dimenangkan oleh kompasianer Ire Rosana Ullail. Prediksi saya tepat, dan saya sempat menyalaminya sebelum ia naik ke panggung. Di tengah obrolan hangat dengan para juara, saya sedikit teralihkan dari pengumuman berikutnya. Ternyata, saya kembali dipanggil. Kali ini, untuk kategori Best in People's Choice.

"Wow! Double blessing," batin saya. Kembali melangkah ke panggung dengan wajah ceria, namun terselip pertanyaan, "Benarkah ini untuk saya?" Sejujurnya, target utama saya adalah Best in Opinion, kategori yang saya tekuni selama dua tahun terakhir. Penghargaan People's Choice sama sekali tidak saya duga, mengingat saya adalah pendatang baru di medkomsubangnetwork, baru bergabung dua tahun lalu. Namun, penghargaan ini datang dari pilihan langsung para kompasianer di seluruh Indonesia. Saya menerimanya dengan rasa syukur yang mendalam, menyadari betapa dekatnya saya di hati mereka.

Perjalanan Tiga Tahap Menuju medkomsubangnetworkAwards 2025

Perjalanan saya menuju panggung Kompasianival 2025 ini bukanlah kebetulan. Sejak resmi bergabung dengan medkomsubangnetwork pada September 2023, saya terus berusaha memberikan yang terbaik. Setahun kemudian, pada 2024, saya berhasil masuk nominasi Best in Opinion. Kisah ini akan fokus pada perjalanan nominasi hingga kemenangan saya di tahun 2025.

Kompasianival tahun ini mengusung tema "Cerdas Digital, mandiri Finansial", sebuah pesan kuat tentang bagaimana menjadi kreator konten bukan hanya soal menghasilkan karya, tetapi juga tentang berpikir kritis, berbagi nilai positif, dan membawa perubahan. Di tengah kemeriahan itu, medkomsubangnetworkAwards menjadi puncak acara yang paling ditunggu. Ajang penghargaan ini, yang diselenggarakan untuk mengapresiasi kiprah kompasianer sepanjang tahun 2025, memiliki delapan kategori: Best in Storytelling, Best in Opinion, Best in Fiction, Best in Passion, Pelestari, People's Choice, Best Community, dan Kompasianer of The Year.

Secara umum, setiap kompasianer harus melalui tiga tahapan utama untuk meraih penghargaan: pengajuan nominasi, voting oleh komunitas, penilaian oleh dewan juri, dan akhirnya, penganugerahan.

1. Periode Pengajuan Nominasi: Antara Harap dan Cemas

"Apakah saya akan kembali masuk nominasi lagi?" Pertanyaan ini menghantui saya ketika pengumuman pengajuan nominasi dirilis pada 6 September. Pengalaman tahun sebelumnya, di mana saya masuk nominasi namun belum berhasil meraih gelar juara (yang disebut Mas Akbar Pitopang sebagai "kemenangan yang tertunda"), membuat rasa cemas itu semakin terasa.

Selama periode pengajuan (6-10 November), saya merenungkan kualitas tulisan saya sepanjang 2025. Apakah sudah cukup layak untuk dinominasikan oleh rekan-rekan kompasianer? Ternyata, mereka kembali menominasikan saya di kategori yang sama, Best in Opinion. Ini menjadi validasi bahwa, di mata mereka, tulisan saya memiliki kualitas. Tentu saja, saya tidak berani mengklaim kualitas tulisan saya secara subjektif, namun penilaian dari rekan-rekan kompasianer memberikan perspektif yang lebih objektif.

Pengumuman nominasi membawa kelegaan. Masuk nominasi saja sudah merupakan sebuah prestasi. Bayangkan, dari ribuan penulis aktif di medkomsubangnetwork, hanya lima orang yang terpilih dalam kategori Best in Opinion. Tahun ini, nominator Best in Opinion meliputi saya, Merza Gamal, Junjung Widagdo, Mutia Ramadhani, dan Fitri Haryanti Harsono. Meskipun lega, kecemasan tetap ada, mengingat pengalaman tahun lalu yang gagal meraih kemenangan.

2. Periode Voting: Merawat Kerendahan Hati di Tengah Kompetisi

"Apakah saya akan menjadi pemenang medkomsubangnetworkAwards 2025?" Pertanyaan kegelisahan kedua muncul selama periode voting (14-19 November). Saya ragu bisa menang, karena keempat nominator lainnya memiliki kualitas tulisan yang sangat baik dan layak menjadi juara.

Keraguan saya juga timbul karena topik tulisan saya. Saya tidak menulis berdasarkan latar belakang keilmuan saya di Teologi Kristen, melainkan fokus pada kebijakan publik dan tata kota berkelanjutan, khususnya untuk konteks Jakarta. Meskipun bisa dikaitkan, saya memilih untuk tidak melakukannya, mengikuti nasihat mentor akademik saya: "Tulislah apa yang minim engkau ketahui, di situ kita akan belajar sekaligus meningkatkan mutu akademik." Menulis tentang sesuatu yang tidak dikuasai memang menantang, namun justru di situlah keindahan dan kesempatan untuk mengembangkan skill serta wawasan baru.

medkomsubangnetwork mengizinkan nominator untuk melakukan "kampanye" atau promosi. Saya tidak melewatkan kesempatan ini dengan menulis artikel reflektif berjudul "Riset, Kritik Konstruktif, dan Nominasi: Dua Tahun Menulis tentang Jakarta." Artikel ini bukan sekadar ajakan untuk memilih saya, melainkan ajakan untuk mendukung semua nominator yang karyanya berkualitas. Saya juga tidak meminta dukungan berdasarkan usia atau generasi, namun lebih menekankan konsistensi saya selama dua tahun terakhir, bahkan saat kondisi kesehatan memburuk (menulis dengan tangan diinfus saat dirawat inap). Dukungan dari keluarga dan orang terdekat memang penting, namun tak cukup membawa saya hingga ke titik ini.

Saya juga sangat berterima kasih kepada empat komunitas keren yang menjadi bagian dari perjalanan saya: Kopaja71, KOKOBER, JekoHijau, dan Bloggercrony Community (BCC). Efa Butar Butar, salah satu admin BCC dan calon Kompasianer of The Year 2026, menjadi bagian dari semangat komunitas ini. Peluang kemenangan, menurut saya, sangat dipengaruhi oleh dukungan komunitas. Tanpa komunitas yang solid, kemungkinan menang menjadi kecil. Keempat komunitas yang saya ikuti memberikan dukungan luar biasa, bahkan ketua dan anggotanya turut "memenangkan saya". Pesan saya bagi siapa pun yang ingin meraih juara di Kompasianival tahun depan adalah: bergabunglah dengan komunitas yang suportif. Komunitas adalah kekuatan, bukan sekadar kompetisi.

3. Penilaian dan Malam Penghargaan: Klimaks yang Tak Terduga

"Bagaimana jika nama saya tidak dipanggil?" Pertanyaan kegelisahan ketiga dan terakhir ini memuncak pada malam penghargaan medkomsubangnetworkAwards. Sehari sebelum acara, saya berbagi rasa deg-degan dengan beberapa kompasianer, termasuk Jandris Sky, Junjung Widagdo, dan Ire Rosana Ullail. Kami membahas cara pengelola medkomsubangnetwork menghubungi nominator. Saya yang hanya dihubungi via email, sempat berpikir, "Jangan-jangan, saya bukan pemenangnya." Istri saya, Ani Mulyani, selalu memberikan dukungan, mengatakan bahwa menang atau tidak, ia tetap bangga. Sementara Junjung dan Ire terus meyakinkan saya bahwa saya akan menang, menunjukkan kebesaran hati mereka.

Malam penghargaan di M Block Space menjadi puncak dari semua kegelisahan. Saya tiba lebih awal, melakukan registrasi, dan mengambil merchandise. Senang rasanya bertemu dengan banyak kompasianer dari berbagai kota, saling bertukar sapa dan cerita. Jelang pengumuman, perasaan campur aduk antara harap dan pasrah kembali melanda.

Singkat cerita, tibalah momen pengumuman Best in Opinion. Ketika foto dan nama saya terpampang di layar, saya berdiri, melakukan selebrasi kecil dengan tos kepada beberapa kompasianer sebelum naik ke panggung. Ini adalah pengalaman pertama saya menerima penghargaan di panggung. Kabar ini saya sampaikan kepada ibu saya, yang merasa sangat senang dan bersyukur.

Malam itu, saya beruntung menerima dua trofi sekaligus: Best in Opinion, sebagai pengakuan atas konsistensi saya dalam menyampaikan ulasan, gagasan, dan kritik konstruktif, khususnya terkait pembangunan Jakarta; dan People's Choice, sebagai apresiasi dari seluruh kompasianer Indonesia.

Kesimpulan

Perjalanan menuju dua penghargaan di Kompasianival 2025 ini mengajarkan saya bahwa kegelisahan adalah bagian tak terpisahkan dari setiap proses pencapaian. Dari nominasi hingga malam penghargaan, pertanyaan "Apakah saya layak?" selalu menghantui. Namun, justru kegelisahan itulah yang membuat saya tetap rendah hati, terus belajar, dan menghargai setiap proses.

Kemenangan bukanlah tentang menjadi yang terbaik secara absolut, melainkan tentang konsistensi, keberanian keluar dari zona nyaman, dan dukungan komunitas yang tulus. Dua trofi yang saya bawa pulang bukanlah milik saya semata, melainkan milik keluarga, mentor, dan empat komunitas luar biasa yang selalu mendukung saya: Kopaja71, KOKOBER, JekoHijau, dan Bloggercrony Community.

Untuk para nominator Best in Opinion lainnya – Merza Gamal, Junjung Widagdo, Mutia Ramadhani, dan Fitri Haryanti Harsono – kalian semua luar biasa. Masuk nominasi dari ribuan penulis aktif di medkomsubangnetwork adalah prestasi yang patut dibanggakan. Jangan biarkan kekalahan tahun ini menghentikan langkah kalian. Seperti yang Mas Akbar Pitopang katakan tentang kondisi saya tahun lalu: "kemenangan yang tertunda." Teruslah menulis, konsisten, dan berkarya. medkomsubangnetwork adalah rumah bagi semua penulis, dan panggung Kompasianival akan selalu menanti mereka yang tak pernah menyerah. Tahun depan, giliran Anda berdiri di atas panggung, merasakan sorak sorai ratusan kompasianer. Sampai jumpa di Kompasianival 2026!

Terima kasih sebesar-besarnya kepada Tim Pengelola medkomsubangnetwork atas kepercayaan yang diberikan. Beberapa anggota tim yang saya kenal baik antara lain Mas Kevin, Mas Kamil, Mbak Gilang, Mas Nurulloh, dan Pak Heru Margianto, COO medkomsubangnetwork.

KSPSI Desak Pemerintah Segerakan Bantuan Korban Banjir

Bencana Alam Landa Sumatera: Seruan Kolaborasi dan Respons Cepat Diperlukan

Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Aceh telah memicu bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor. Dampak kerusakan dan penderitaan dirasakan oleh ribuan warga di berbagai daerah, termasuk Sibolga, Tapanuli Tengah, Nias, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Medan di Sumatera Utara, serta Kota Padang di Sumatera Barat. Bencana ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga melumpuhkan akses vital, memutus jaringan komunikasi, dan menyebabkan pemadaman listrik, memperparah situasi bagi para korban.

Dalam menghadapi krisis kemanusiaan ini, kebutuhan akan bantuan cepat dan tanggap dari pemerintah pusat menjadi sangat mendesak. Para korban yang terdampak membutuhkan kepastian dan penanganan yang sigap agar kondisi mereka tidak semakin memburuk.

Seruan Kolaborasi untuk Penanganan Bencana

Arnod Sihite, Wakil Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sekaligus Ketua Umum Parsadaan Toga Sihite dohot Boruna Sedunia (PTSBS), menekankan pentingnya kehadiran pemerintah pusat dalam memastikan semua warga yang terdampak banjir tertangani dengan cepat.

"Kami berharap pemerintah pusat segera hadir dan memastikan semua warga yang terdampak dapat tertangani dengan cepat. Jangan sampai masyarakat dibiarkan menunggu dalam ketidakpastian," ujar Arnod Sihite. KSPSI sendiri merupakan konfederasi serikat pekerja/buruh terbesar di Indonesia, sementara PTSBS adalah organisasi kekerabatan yang menaungi marga Sihite dan keluarganya di seluruh dunia.

Sebagai tokoh masyarakat dari marga Sihite yang berasal dari Batak Toba, Sumatera Utara, Arnod Sihite mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah pusat untuk bersinergi dalam upaya pengerahan bantuan darurat yang lebih besar. Bantuan ini mencakup berbagai aspek krusial, antara lain:

  • Penambahan Lokasi Pengungsian: Menyediakan tempat pengungsian yang layak dan aman bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
  • Distribusi Kebutuhan Pokok: Memastikan ketersediaan makanan siap saji, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
  • Penyediaan Energi Darurat: Mendistribusikan genset darurat untuk penerangan di area yang terdampak pemadaman listrik.
  • Pembukaan Akses Jalan: Memobilisasi tim untuk membersihkan dan membuka kembali akses jalan yang tertutup akibat longsor.
  • Mobilisasi Tenaga Kesehatan: Menyiagakan tim kesehatan dan dapur umum untuk melayani kebutuhan medis dan pangan para pengungsi.

Arnod Sihite menjelaskan bahwa lumpuhnya akses jalur darat secara signifikan menghambat upaya penanganan oleh pemerintah daerah. Meskipun distribusi bantuan melalui jalur udara menjadi alternatif, hal tersebut juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, koordinasi yang baik dalam pengiriman bantuan diharapkan dapat segera mengatasi hambatan akses dan mempercepat proses penanganan bencana.

"Lumpuhnya akses jalur darat membuat upaya penanganan oleh pemerintah daerah sangat terhambat, sementara distribusi bantuan melalui jalur udara juga memiliki keterbatasan," jelas Arnod.

Ia mengingatkan bahwa dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu dan potensi ancaman bencana susulan, tindakan yang cepat, terarah, dan menyeluruh sangat diperlukan demi menjaga keselamatan warga.

"Saatnya kita semua bergotong royong, membuka diri dan saling menolong saudara-saudara kita. Koordinasi dapat dilakukan dengan pemerintah setempat, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga pemerintah pusat yang langsung bersentuhan dengan penanganan kejadian serta kebutuhan keluarga yang terdampak longsor dan banjir," pungkas Arnod.

Respons Cepat TNI untuk Penanganan Bencana

Menyikapi situasi darurat ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menunjukkan komitmennya dengan mengerahkan sumber daya yang signifikan. Lebih dari 4 ribu prajurit dikerahkan, bersama dengan ribuan paket ransum khusus prajurit TNI (Naraga), untuk membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah, merinci bantuan yang telah diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (28/11/2025) pagi. Bantuan tersebut diangkut menggunakan tiga pesawat C-130 Hercules dan satu pesawat A400M.

Rincian bantuan yang diangkut meliputi:

  • 3.000 paket Naraga
  • 10.000 Eprokal
  • 1.200 Food Family
  • 2.000 kardus mi instan
  • 2.000 kardus Pop Mie
  • 100 genset
  • 100 perangkat Starlink
  • 64 LCR (Landing Craft Rubber)
  • 150 tenda
  • Dua unit kompresor

Selain itu, TNI juga memberangkatkan tiga tim kesehatan dari Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad). Setiap tim terdiri dari 10 personel, termasuk 2 dokter, 3 bintara kesehatan (bakes), dan 5 tamtama kesehatan (takes), yang dilengkapi dengan peralatan medis dan obat-obatan untuk memperkuat layanan darurat.

Seluruh bantuan tersebut ditujukan untuk tiga sasaran utama: Aceh (Lhokseumawe), Sumatera Utara (Sibolga dan Silangit), serta Sumatera Barat melalui Bandara Minangkabau.

Untuk memperkuat dukungan udara, TNI telah menyiapkan lima pesawat angkut fix wing, yang terdiri dari tiga C-130 Hercules, satu A400M, dan satu Boeing 737 Camar. Selain itu, sembilan helikopter lintas matra juga disiagakan, mencakup empat Caracal TNI AU, satu Mi-17 dan satu Bell 412 TNI AD, dua Panther TNI AL, serta satu Dolphin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP).

TNI Angkatan Laut (TNI AL) turut berkontribusi dengan menyiapkan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yaitu KRI Suharso-990, KRI Semarang-594, KRI Teluk Banten-516, dan KRI Teluk Gilimanuk-531, untuk mendukung pendistribusian bantuan melalui jalur laut.

Distribusi bantuan ini dilakukan melalui tiga Komando Daerah Militer (Kodam) yang wilayahnya terdampak bencana: Kodam IM di Aceh, Kodam I/BB di Sumatera Utara, dan Kodam XX/TIB di Sumatera Barat.

Unsur Zeni TNI bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bekerja keras untuk membuka jalur-jalur transportasi yang terputus akibat longsor dan banjir. Operasi modifikasi cuaca juga telah digelar untuk menurunkan intensitas hujan dan mempercepat proses distribusi bantuan.

"Melalui pengiriman bantuan besar-besaran ini, TNI menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan penanganan bencana nasional. Komando operasi penanggulangan dilaksanakan oleh Pangkogabwilhan I sebagai pengendali Gulbencal (penanggulangan bencana alam) TNI," tegas Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah.

Rehabilitasi Mantan Dirut ASDP dan Dua Direksi: Akhir Sebuah Proses Hukum

Mantan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, bersama dua direksi lainnya, M Yusuf Hadi dan M Adhi Caksono, baru-baru ini menerima rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto. Pemberian rehabilitasi ini terjadi hanya beberapa hari setelah mereka dijatuhi vonis oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan proses hukum yang telah mereka jalani.

Dampak Rehabilitasi Terhadap Proses Hukum

Menurut pakar hukum dari Universitas Brawijaya, Aan Eko Widiarto, dengan adanya rehabilitasi dari Presiden, proses hukum terhadap Ira dan kedua direksi lainnya seharusnya dinyatakan berhenti. Rehabilitasi ini secara efektif mengembalikan status dan kedudukan mereka ke kondisi semula, seolah-olah perkara ini tidak pernah terjadi.

"Untuk Bu Ira sendiri, jelas tidak perlu lagi proses banding atau kasasi. Karena dengan rehabilitasi ini, status mereka dikembalikan kepada harkat dan martabat semula," jelas Aan. Ia menambahkan bahwa konsekuensi dari vonis pidana penjara selama 4,5 tahun tidak lagi relevan. Yang ada hanyalah pembebasan Ira dan dua rekan direksinya dari segala tuntutan.

Lebih lanjut, Aan menjelaskan bahwa pemberian rehabilitasi mengindikasikan bahwa perbuatan yang dituduhkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Ira dkk tidak lagi dipandang sebagai tindak pidana. "Kalau rehabilitasi ini bisa berarti dua hal: pertama, perbuatannya bukan tindak pidana, atau kedua, memang dia tidak terbukti melakukan tindak pidana," terangnya.

Aan menekankan bahwa Ira dan rekan-rekannya telah melalui seluruh proses hukum, termasuk persidangan di pengadilan. Oleh karena itu, rehabilitasi menjadi penting untuk memulihkan hak-hak mereka yang sempat terampas selama proses hukum berlangsung. "Presiden hanya mengembalikan, me-restore, dari posisi yang ada saat ini sebagai tahanan, sebagai terdakwa, ke posisi sebelum menjadi tersangka maupun terdakwa. Jadi posisinya bebas," papar Aan.

Proses Pemberian Rehabilitasi

Pemberian rehabilitasi kepada Ira Puspadewi, M Yusuf Hadi, dan M Adhi Caksono diumumkan secara resmi oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Dalam konferensi pers yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/11), Dasco menyatakan, "Dari hasil komunikasi dengan pemerintah, Alhamdulillah pada hari ini Presiden RI Bapak Prabowo Subianto telah menandatangani surat rehabilitasi atas 3 nama tersebut."

Dasco juga mengungkapkan bahwa pemberian rehabilitasi ini merupakan respons terhadap masukan dan aspirasi yang diterima dari berbagai elemen masyarakat terkait dengan proses hukum yang dihadapi Ira dkk. "Kami menerima aspirasi dari masyarakat, kelompok masyarakat. Kemudian kami melakukan kajian hukum terhadap perkara yang mulai dilakukan penyelidikan sejak Juli 2024," tambahnya.

Latar Belakang Kasus yang Menjerat Ira dkk

Kasus yang menjerat Ira Puspadewi dan dua direksi ASDP lainnya bermula dari dugaan tindak pidana korupsi dalam proses kerja sama usaha dan akuisisi kapal PT Jembatan Nusantara. KPK mendakwa perbuatan mereka telah memperkaya orang lain dan diduga merugikan keuangan negara hingga mencapai Rp 1,27 triliun.

Meskipun Majelis Hakim Pengadilan Tipikor menyatakan ketiga terdakwa bersalah, menariknya, hakim juga mengakui bahwa tidak ada keuntungan pribadi yang diterima oleh ketiganya dari kasus tersebut.

Perdebatan dalam Putusan Pengadilan

Dalam persidangan, terdapat perbedaan pendapat di antara para hakim. Salah satu hakim, Sunoto, menyampaikan dissenting opinion (pendapat berbeda). Ia berpandangan bahwa ketiga terdakwa seharusnya divonis lepas. Menurut Hakim Sunoto, perkara yang menjerat Ira dkk merupakan sebuah keputusan bisnis yang dilindungi oleh prinsip business judgment rule (aturan penilaian bisnis), bukan tindak pidana korupsi.

"Unsur-unsur tindak pidana korupsi sebagaimana didakwakan tidak terpenuhi secara meyakinkan," tegas Hakim Sunoto dalam pertimbangan dissenting opinion-nya. Ia melanjutkan, "Bahwa oleh karena itu, perbuatan para terdakwa terbukti dilakukan tapi perbuatan tersebut bukan merupakan tindak pidana, karena keputusan bisnis yang dilindungi oleh business judgment rule dan unsur-unsur tindak pidana tidak terpenuhi."

Dengan pertimbangan tersebut, Hakim Sunoto berargumen bahwa Ira dkk seharusnya dinyatakan lepas dari segala tuntutan hukum atau ontslag berdasarkan Pasal 191 ayat 2 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Namun, dua hakim lainnya, yaitu Mardiantos dan Nur Sari Baktiana, memiliki pandangan berbeda. Mereka menyatakan Ira Puspadewi dkk bersalah melakukan korupsi. Karena mayoritas suara menyatakan bersalah, maka Ira dkk akhirnya divonis pidana penjara.

Keputusan rehabilitasi dari Presiden ini memberikan akhir yang berbeda dari vonis yang sempat dijatuhkan, mengembalikan hak-hak dan nama baik mereka yang sempat tercoreng akibat proses hukum panjang yang telah dilalui.

Rehabilitasi: Keadilan yang Diberikan Presiden untuk Memulihkan Nama Baik

Dalam rentang waktu yang relatif singkat, dua kebijakan rehabilitasi yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto telah menarik perhatian publik secara luas. Kebijakan ini tidak hanya memberikan pemulihan nama baik bagi para penerimanya, tetapi juga memicu diskusi mengenai konsep keadilan dan peran negara dalam meninjau kembali proses hukum. Dua kasus yang menonjol adalah pemberian rehabilitasi kepada dua guru honorer di Luwu Utara dan tiga mantan direksi PT ASDP Indonesia Ferry.

Kasus Guru Honorer Luwu Utara: Keadilan untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Pada Kamis, 13 November 2025, setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan dari Australia, Presiden Prabowo disambut dengan sebuah isu penting yang menanti keputusannya. Dua guru Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yaitu Abdul Muis dan Rasnal, tengah menghadapi konsekuensi hukum akibat tindakan mereka memungut iuran dari orang tua siswa. Iuran ini dikumpulkan untuk membayar gaji guru honorer, sebuah praktik yang sebenarnya telah disepakati oleh komite sekolah. Namun, situasi tersebut berujung pada proses hukum yang menjerat kedua guru tersebut dengan vonis penjara selama satu tahun.

Menanggapi situasi ini, aspirasi masyarakat Sulawesi Selatan mengalir deras, mulai dari tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Upaya ini berlanjut dengan fasilitasi pertemuan dengan Presiden. Menjawab desakan publik yang kuat, Presiden Prabowo secara resmi menandatangani surat rehabilitasi saat masih berada di pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengumumkan keputusan tersebut pada hari yang sama. "Barusan saja Bapak Presiden menandatangani surat rehabilitasi," ujar Dasco di Lanud Halim Perdanakusuma. Dengan diterbitkannya surat rehabilitasi ini, negara secara resmi memulihkan nama baik, harkat, martabat, serta seluruh hak-hak kedua guru tersebut yang sebelumnya terdampak oleh masalah hukum. "Dengan diberikannya rehabilitasi, dipulihkan nama baik, harkat martabat, serta hak-hak kedua guru ini. Semoga berkah," tambah Dasco.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menekankan bahwa keputusan Presiden ini merupakan bentuk penghargaan negara terhadap dedikasi para guru. Ia menyebut guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang patut dihormati dan dilindungi. "Bagaimanapun guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang harus kita perhatikan, hormati, dan lindungi. Dalam setiap dinamika, pemerintah selalu berupaya mencari penyelesaian yang terbaik," tegasnya, seraya menambahkan bahwa pemerintah selalu mengedepankan penyelesaian yang adil dan berkeadilan bagi semua pihak.

Kasus Eks Direksi ASDP: Meninjau Ulang Keputusan Bisnis dan Kerugian Negara

Tidak berselang lama, pada 25 November 2025, publik kembali dikejutkan oleh kebijakan rehabilitasi serupa. Kali ini, fokusnya adalah pada tiga mantan direksi PT ASDP Indonesia Ferry: Ira Puspadewi, Muhammad Yusuf Hadi, dan Harry Muhammad Adhi Caksono. Ketiganya baru saja divonis bersalah dalam kasus korupsi terkait akuisisi PT Jembatan Nusantara (JN), yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,25 triliun.

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, kembali hadir di hadapan media untuk menyampaikan berita ini. "Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, telah menandatangani surat rehabilitasi terhadap Ira Puspadewi, Muhammad Yusuf Hadi, dan Harry Muhammad Adhi Caksono," ungkap Dasco dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta.

Pemberian rehabilitasi ini terjadi hanya lima hari setelah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman kepada ketiganya. Ira Puspadewi divonis 4 tahun 6 bulan penjara, sementara Muhammad Yusuf Hadi dan Harry Muhammad Adhi Caksono masing-masing dijatuhi hukuman 4 tahun penjara. Mereka dinyatakan melanggar Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terkait akuisisi PT Jembatan Nusantara.

Namun, vonis tersebut tidak sepenuhnya bulat. Terdapat dissenting opinion dari Ketua Majelis Hakim, Sunoto. Hakim Sunoto berpandangan bahwa kebijakan akuisisi tersebut seharusnya dikategorikan sebagai keputusan bisnis yang kurang optimal, bukan sebagai tindakan yang didasari niat jahat untuk merugikan negara. Menurutnya, keputusan tersebut berada di bawah prinsip Business Judgement Rule dan seharusnya diproses melalui jalur perdata atau administratif, bukan pidana. Hakim Sunoto juga mengingatkan bahwa kriminalisasi terhadap keputusan bisnis dapat menimbulkan ketakutan bagi para profesional untuk mengambil risiko, yang pada akhirnya dapat menghambat pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pandangan dissenting opinion ini kemudian menjadi salah satu rujukan penting bagi DPR dalam menyampaikan kajian kasus tersebut kepada Presiden.

Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa keputusan pemberian rehabilitasi ini merupakan hasil kajian mendalam yang dilakukan setelah menerima beragam aspirasi publik terkait proses hukum yang telah berjalan sejak Juli 2024. Pemerintah dan DPR RI menerima banyak masukan mengenai keberlanjutan kasus ini, yang memerlukan pendalaman menyeluruh.

"Banyak kajian dilakukan, termasuk permintaan pendapat dari para pakar hukum. Setelah surat usulan dari DPR RI diterima, Kementerian Hukum memberikan rekomendasi agar presiden menggunakan hak rehabilitasi," ujar Prasetyo. Ia menambahkan, rekomendasi tersebut kemudian dibahas dalam rapat terbatas, dan Presiden Prabowo akhirnya memutuskan untuk membubuhkan tanda tangan pada surat rehabilitasi tersebut. "Alhamdulillah sore ini beliau membubuhkan tanda tangan. Kami bertiga diminta menyampaikan ke publik untuk kemudian diproses sesuai ketentuan perundang-undangan," pungkasnya.

Kedua kasus rehabilitasi ini menunjukkan adanya upaya negara untuk meninjau kembali dan memperbaiki potensi ketidakadilan dalam proses hukum, dengan tujuan utama memulihkan nama baik individu yang dianggap layak menerimanya.

DPRD OK KUA-PPAS APBD Deli Serdang 2026

DPRD Deli Serdang Sepakati KUA-PPAS APBD 2026, Fokus Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan

Lubuk Pakam – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deli Serdang secara resmi menyetujui Rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2026. Persetujuan ini merupakan tonggak penting dalam perencanaan keuangan daerah yang ditandai dengan penandatanganan bersama antara Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan, dan Wakil Ketua DPRD, Agustiawan Saragih, dalam Rapat Paripurna yang digelar pada Senin, 24 November 2025.

Bupati Deli Serdang menekankan bahwa penandatanganan nota kesepakatan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan cerminan sinergi yang kuat antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang dan DPRD dalam mengemban amanat masyarakat. KUA-PPAS yang telah disepakati ini akan menjadi landasan fundamental dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD 2026, sejalan dengan regulasi yang berlaku.

Fondasi Perencanaan APBD 2026

Penyusunan KUA-PPAS 2026 merujuk pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang periode 2025–2029. Dokumen KUA sendiri memuat asumsi dasar, proyeksi pendapatan, alokasi belanja, serta pembiayaan daerah. Sementara itu, PPAS menguraikan arah kebijakan prioritas dan plafon anggaran sementara yang akan menjadi acuan pelaksanaan program dan kegiatan.

Untuk tahun anggaran 2026, Pemkab Deli Serdang menetapkan tema pembangunan yang ambisius: "Penguatan dan Akselerasi Integrasi Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan". Tema ini diwujudkan melalui empat pilar prioritas pembangunan yang telah disepakati bersama:

  • Peningkatan Reformasi Birokrasi: Fokus pada pelayanan publik yang sehat, cepat, transparan, dan berkualitas.
  • Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM): Memastikan masyarakat yang sehat, cerdas, dan berbudaya.
  • Pembangunan Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkualitas, dan inklusif.
  • Pembangunan Lingkungan: Menciptakan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, dan berkelanjutan.

Proyeksi Anggaran dan Alokasi Dana 2026

Bupati memaparkan rincian proyeksi anggaran untuk tahun 2026. Pendapatan daerah diperkirakan mencapai Rp4.105.981.486.912, yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1.437.501.758.658 dan pendapatan transfer sebesar Rp2.668.479.728.254.

Sementara itu, alokasi belanja daerah direncanakan sebesar Rp4.218.346.486.912. Alokasi ini mencakup belanja operasional, belanja modal, belanja tak terduga, belanja transfer, serta pembiayaan daerah. Untuk menutup defisit belanja, akan dimanfaatkan penerimaan pembiayaan sebesar Rp130.365.000.000, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp18.000.000.000, sehingga menghasilkan pembiayaan netto sebesar Rp112.365.000.000. Dengan demikian, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tahun berjalan ditargetkan nol.

Capai-an Program Prioritas Selama Sembilan Bulan Kepemimpinan

Bupati juga merangkum berbagai capaian signifikan yang telah diraih selama sembilan bulan masa kepemimpinannya, yang mencerminkan implementasi misi pembangunan daerah:

  • Misi Sehat Pelayanan Publik:
    • Sebanyak 835.424 warga telah menerima pemeriksaan kesehatan gratis melalui program Bupati Bekerja Bertemu Rakyat (Berjemur).
    • Sekitar 15.876 dokumen kartu tanda penduduk (KTP) elektronik telah diterbitkan melalui program Cepat, Transparan, Mudah (CTM).
    • 650 pengaduan masyarakat berhasil diselesaikan melalui Call Center 112.

  • Misi Sehat Masyarakat:

    • Cakupan jaminan kesehatan gratis bagi warga miskin telah mencapai 96,44 persen.
    • 408 warga mendapatkan layanan kesehatan unregistered melalui Program Pelayanan Kesehatan Pasien Unregister dan Lain-Lain (Pas Pula).
    • 1.000 siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dari keluarga tidak mampu menerima beasiswa Pendidikan Murah dan Berkualitas (Pemula).
  • Misi Sehat Ekonomi:

    • Produksi padi mencapai 348.482 ton.
    • Produksi cabai merah tercatat sebanyak 4.717 ton.
    • Produksi ikan budidaya dan tangkap mencapai 69.513 ton.
    • Penanganan irigasi sepanjang 3.766 meter telah dilaksanakan.
    • Pembangunan infrastruktur dasar terus digalakkan.

  • Misi Sehat Lingkungan:
    • 265 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) telah direhabilitasi.
    • Penanganan ruas jalan utama sepanjang 21,32 kilometer telah dilakukan.
    • Empat unit Bank Sampah baru telah terbentuk.

Target Penting Tahun 2026

Untuk tahun 2026, Pemkab Deli Serdang menargetkan sejumlah pencapaian penting yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan:

  • Indeks Reformasi Birokrasi: 78,40 poin
  • Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
  • Indeks Pembangunan Manusia (IPM): 79,30–79,80
  • Penurunan stunting: menjadi 17 persen
  • Pertumbuhan ekonomi: 5,48–5,88 persen
  • Penurunan kemiskinan: 3,40–3,20 persen
  • Inflasi: 2,5 ± 1 persen
  • Indeks Rasa Aman: 83,78 poin
  • Indeks Kualitas Lingkungan Hidup: 72,67 poin

Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan APBD 2026 sebagai instrumen utama dalam memperkuat dan melanjutkan pembangunan, demi mewujudkan Kabupaten Deli Serdang yang Sehat, Cerdas, Sejahtera, Religius, dan Berkelanjutan.

Landasan Regulasi dan Visi Pembangunan

Juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Deli Serdang, Dr Misnan Al Jawi SH MH, menjelaskan bahwa penyusunan KUA–PPAS 2026 berlandaskan pada regulasi nasional, termasuk Undang-Undang (UU) No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.14 Tahun 2025 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2026.

Banggar menegaskan bahwa APBD 2026 disusun dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026 yang bertema "Penguatan dan Akselerasi Integrasi Pembangunan Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan". Selain itu, visi pembangunan Provinsi Sumatera Utara, yaitu "Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumut Unggul, Maju, dan Berkelanjutan", serta visi Deli Serdang 2025–2030, "Sehat, Cerdas, Sejahtera, Religius, dan Berkelanjutan", juga menjadi pijakan penting.

Dr Misnan Al Jawi SH MH menambahkan bahwa indikator makro menunjukkan tren yang positif, meskipun data inflasi tidak disertakan secara rinci seperti tahun sebelumnya. Beliau juga menekankan pentingnya penyajian narasi program dan kegiatan secara transparan, termasuk detail lokasi, target pelaksanaan, dan kelompok penerima manfaat.

Setelah Rapat Paripurna Persetujuan Rancangan KUA-PPAS APBD 2026, dilanjutkan dengan agenda pembahasan Laporan Reses Tahap III Tahun Anggaran 2025, serta Penyampaian Nota Pengantar/Penjelasan Bupati Deli Serdang terhadap Ranperda APBD Kabupaten Deli Serdang Tahun Anggaran 2026.

Diberdayakan oleh Blogger.