Halloween party ideas 2015

Tari Topeng Bajra Geni: Suara Pelestarian Lingkungan di Bali

, MANGUPURA -Pentas Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, kembali menjadi saksi keelokan seni tradisional Bali dengan menghadirkan cerita yang penuh makna.

Sanggar Seni Bajra Geni, Banjar Batu, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, tampil luar biasa dalam acara Rekasadana (Pagelaran) Topeng Bondres yang mereka tampilkan sebagai utusan Kabupaten Badung dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, pada hari Rabu tanggal 9 Juli 2025.

Dengan judul "Damar Sasangka", Sanggar Bajra Geni menyajikan pertunjukan yang penuh makna filosofis.

"Kisah Damar Sasangka" menjadi lambang dari seorang pemimpin yang tulus, seperti lampu di tengah kegelapan, ia muncul untuk memberi cahaya, bukan hanya memberikan alasan, tetapi berbicara tentang kebenaran.

Tokoh utama dalam pertunjukan ini adalah Ida Cokorda Nyoman Mayun, Raja Kawya Pura, yang menghadapi tantangan berat ketika Subak Batan Tanjung mengalami kekeringan dan perselisihan di dalamnya.

Alih-alih membuat keputusan dengan tergesa-gesa, raja memutuskan melakukan meditasi di Pucak Pengelengan guna menyelaraskan dirinya dengan kehendak alam semesta.

Setelah menerima wahyu, solusi ditemukan, yaitu sebuah upacara suci yang disebut Aci Tulak Tunggul diadakan di Dam Pura Taman Ayun.

Upacara ini memanfaatkan peralatan keagamaan yang bernama pekelem ulam suci serta diiringi oleh Baris Keraras, tradisi yang hingga saat ini masih terus dipertahankan dalam piodalan di Pura Taman Ayun.

Cerita ini tidak hanya menggambarkan kepemimpinan spiritual yang penuh tanggung jawab, tetapi juga menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan pertanian.

Di era modern, pesan ini sangat penting, yaitu para pemimpin perlu mampu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, antara dunia besar dan dunia kecil.

Sebelum memasuki inti cerita, pertunjukan dimulai dengan tabuh pembuka dan tiga tampilan Topeng khas, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, dan Topeng Bondres Monyer Manis.

Ketiganya memperlihatkan perjalanan kepribadian Bali, terutama dari kekuatan dan kebijaksanaan hingga kelucuan dan kritik sosial.

Anak Agung Bagus Sudarma sebagai pembina tari menjelaskan bahwa pertunjukan ini diambil dari Babad Mengwi, khususnya cerita mengenai Aci Tulak Tunggul.

"Ini merupakan bagian dari upaya menjaga pertanian serta kesejahteraan masyarakat Subak Batan Tanjung. Cerita ini menunjukkan betapa pentingnya air, bendungan, dan keseimbangan dalam kehidupan," katanya.

Ia menuturkan, persiapan pertunjukan telah dilakukan sejak Maret 2025, dengan melibatkan sekitar 50 seniman tari dan pemain alat musik.

"Hari ini merupakan puncak dari ekspresi dan kreativitas kami. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang konsisten menyelenggarakan PKB sebagai wadah pelestarian budaya," katanya dengan rasa syukur.

Di sisi lain, pembina tabuh, I Wayan Griya, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan Kabupaten Badung dalam melestarikan seni tradisional.

"Ini merupakan pertama kalinya kami diberi kepercayaan sebagai utusan Badung untuk mempersembahkan Topeng kreatif di PKB. Terima kasih kepada pemerintah dan para pemain muda yang telah menunjukkan komitmen luar biasa," katanya.

Ia menekankan peran pentingnya tempat seni sebagai alternatif aktivitas positif bagi kalangan pemuda.

"Melalui seni, para pemuda memperoleh pelajaran penting dalam kehidupan serta terhindar dari kegiatan yang tidak baik. Itu adalah tujuan utama kami," tegasnya.

Selanjutnya, Wayan Griya menyampaikan bahwa perkembangan seni di Badung kini semakin menarik.

"Dari desa hingga kecamatan dan kabupaten, pembinaan dilakukan secara terencana. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan yang kuat antara para seniman dan pemerintah," ujarnya.

Pertunjukan Topeng Bondres “Damar Sasangka” bukan sekadar tampilan visual yang menarik, tetapi juga menyajikan wawasan mendalam mengenai makna kepemimpinan yang bertanggung jawab, spiritual, dan berakar pada bumi.

Penonton tidak hanya dihibur dengan tawa atau keindahan tarian dan alunan gamelan, tetapi juga diajak untuk merenung mengenai air yang memberi kehidupan, petani yang berjuang, serta pemimpin yang memilih jalan sendirian demi menemukan cahaya harapan.

Dengan tampilan yang indah dan cerita yang menggambarkan akar budaya Bali, Sanggar Seni Bajra Geni mampu menyampaikan pesan bahwa seni merupakan tempat pembelajaran, refleksi, serta pelestarian warisan yang tak pernah pudar. (Gus)

Kumpulan Artikel Badung

Diberdayakan oleh Blogger.