Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label budaya. Tampilkan semua postingan

, Bandung- Lembang, sebuah daerah di Bandung, selalu menyuguhkan beragam pilihan wisata. Mulai dari wisata alam, kebun binatang, hidangan kuliner, hingga wisata sejarah. Di antara banyaknya opsi tersebut,Farm House Lembangdapat dijadikan pilihan lain untuk menikmati liburan yang menggembirakan bersama keluarga.

Farm House berada di alamat Jl. Raya Lembang No. 108, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten.BandungArah ke barat. Jika lalu lintas lancar, perjalanan dari pusat Kota Bandung ke tempat tersebut memakan waktu sekitar 30 menit. Jam bukanya adalah Senin-Jumat pukul 09.00-18.00, serta Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00.

Tempat wisata ini pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2015, menawarkan pengalaman suasana desa Eropa. Nuansa tersebut tercermin dari arsitektur bangunan yang klasik, adanya area peternakan dan kebun bunga, serta miniatur rumah hobbit yang terinspirasi dari film.The Lord of The Rings.

Harga tiket masuk Farm House adalah Rp35.000. Tiket ini dapat ditukar oleh pengunjung denganwelcome drink berupa susu rasa original, stroberi, dan coklat, di pintu masuk. Jika tidak ingin menggasti tiket dengan susu, juga dapat ditukar dengan diskon 20 persen per orang di restoran Backyard Kitchen by Farm House.

3 Aktivitas di Farm House Lembang

Jangan takut merasa jenuh saat bertandang ke Farm House Lembang. Sebab, ada beragam kegiatan seru yang bisa dinikmati di sana. Inilah 3 saran kegiatan menarik yang wajib dicoba ketika berwisata ke tempat itu.

1. Memberi makan hewan

Tempat wisata terkenal di Lembang ini memberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan berbagai jenis hewan. Pengunjung dapat berinteraksi, seperti menyentuh dan memberi makan, dengan hewan ternak, reptil, unggas, hingga hewan air. Harga pakan hewan bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp75.000. Pembelian pakan ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati momen yang menyenangkan bersama hewan-hewan tersebut.

2. Mencoba pakaian khas Eropa

Pengunjung bisa menyewa kostum tradisional khas Eropa seperti gaun ala bangsawan dan pakaian klasik pria. Harga sewanya sebesar Rp 75 ribu per orang. Model pakaian sangat beragam dan ukurannya lengkap. Setelah memakai pakaian, pengunjung bisa berfoto di berbagai spot Instagramable di area Farm House.

3. Bermain di berbagai wahana

Selain menawarkan suasana khas pedesaan Eropa, Farm House Lembang juga menghadirkan berbagai wahana bermain yang seru dan ramah keluarga. Salah satu wahana terbaru yang bisa dicoba adalah miniatur kereta. Dengan harga tiket Rp 25 ribu per orang, pengunjung dapat menikmati sensasi naik kereta mini yang mengelilingi area Farm House.

Ada pula istana balon yang jadi favorit anak-anak. Dengan harga Rp 25 ribu si kecil bisa melompat dan bermain dengan aman. Tak jauh dari situ, tersedia juga miniatur balon udara dengan harga tiket Rp 20 ribu Meski tidak terbang sungguhan, wahana ini menjadi spot foto populer karena menyajikan latar unik seolah berada dalam balon udara di atas pegunungan.

Untuk pengunjung yang suka tantangan ringan, ada hobbit slide berupa perosotan besar dengan desain rumah hobbit yang lucu dan menarik. Wahana ini dikenakan tiket masuk Rp 45 ribu dan bisa jadi pengalaman menyenangkan untuk bermain sekaligus berfoto ria.

Gratis Masuk untuk Pengguna KCIC

Menurut informasi di laman Instagam Farm House Lembang, Khusus untuk pengguna Kereta Cepat Whoosh (KCIC), tersedia tawaran menarik berupa tiket masuk gratis ke Farm House Susu Lembang jika berkunjung di hari yang sama dengan jadwal kedatangan kereta. Jadi, pastikan manfaatkan kesempatan ini untuk liburan hemat di Farm House.

Sebagai destinasi wisata yang menggabungkan konsep edukatif, rekreasi, dan estetika dalam satu tempat, Farm House sangat cocok untuk liburan keluarga. Anak-anak bisa bermain dan belajar langsung dari aktivitas interaktif bersama hewan, sementara orang tua bisa menikmati suasana ala pedesaan Eropa yang segar dan menenangkan.

SITI LABIBAH FITRIANA

Lewat FASI XXIII,Pemkot Jambi Bangun Pondasi Generasi Qur’ani Sejak Usia Dini

, JAMBI -Setelah berlangsung selama tiga hari dengan semangat kompetisi yang sehat dan nuansa religius yang kental, Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) XXIII Tingkat Kota Jambi Tahun 2025 secara resmi ditutup oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., pada Minggu pagi (13/7/2025).

Kegiatan penutupan yang dipusatkan di lapangan utama Kantor Wali Kota Jambi tersebut ditandai dengan penyerahan penghargaan kepada para peserta terbaik. 

Penghargaan berupa piagam, piala, dan bentuk apresiasi lainnya diberikan kepada para pemenang sebagai bentuk pengakuan atas prestasi mereka dalam berbagai cabang lomba FASI.

Berdasarkan Keputusan Dewan Hakim Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) ke-XXIII Tingkat Kota Jambi, nomor 01/DH/FASI-XXIIIA PPTKA-RKPRMI/2025 tentang Penetapan Pemenang Juara I, II, III, dan Juara Umum, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam berhasil meraih predikat Juara Umum FASI XXIII LPPTKA BKPRMI Kota Jambi Tahun 2025.

Prestasi tersebut diraih berkat konsistensi dan keunggulan para santri mereka di berbagai cabang lomba. 

Posisi berikutnya ditempati oleh TK/TPA Nurul Huda, SD Islam Al Falah, SD Islam Al Falah 2, serta Rumah Qur’an Rayhana Maulidia 1, yang masing-masing turut menunjukkan prestasi gemilang di ajang yang menjadi etalase bakat dan akhlak anak-anak sholeh Kota Jambi ini.

Keberhasilan para juara ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan karakter Islami sejak dini mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai keimanan dan akhlak.

Dalam sambutannya, Wali Kota Jambi Maulana, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Tingkat Kota Jambi Tahun 2025. 

Ia secara khusus menyoroti peningkatan partisipasi peserta yang tahun ini mencapai 503 anak, sebagai cerminan antusiasme dan kepedulian bersama terhadap pendidikan keagamaan sejak usia dini.

“Ini menunjukkan semangat kita bersama dalam membekali anak-anak dengan pendidikan agama di berbagai bidang. Sebab, kerusakan akhlak di tengah masyarakat sering kali berawal dari kurangnya pemahaman dasar tentang nilai-nilai agama sejak dini,” ujar Wali Kota Maulana.

Ia menekankan, bahwa pendidikan agama merupakan fondasi utama dalam membentuk pribadi yang kuat, berakhlak mulia, dan bahagia. 

Menurutnya, pondasi inilah yang menjadi kunci dalam mewujudkan visi Kota Jambi BAHAGIA, sekaligus benteng bagi generasi muda dari pengaruh negatif di tengah derasnya arus globalisasi.

“Pendidikan agama adalah hal yang sangat penting. Ia bukan sekadar pelajaran, tetapi jalan menuju kebahagiaan dan keselamatan hidup. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Jambi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memberi perhatian penuh pada pendidikan agama anak-anak kita, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang beriman, berilmu, dan beradab,” tekannya.

Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada seluruh orang tua agar senantiasa memperhatikan pendidikan dan menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka. 

Katanya, peran keluarga, lingkungan pendidikan, tempat ibadah, hingga ruang-ruang bermain sangat besar pengaruhnya dalam membentuk karakter anak secara utuh.

“Semua pihak harus bergerak bersama secara masif demi masa depan anak-anak kita. Saat ini, ancaman kenakalan remaja sangat mengkhawatirkan, mulai dari geng motor hingga berbagai bentuk penyimpangan sosial lainnya. Maka dari itu, tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi orang tua selain melihat anak-anaknya tumbuh dalam naungan nilai-nilai Qur’ani,” pesannya penuh harap.

“Kepada para guru, ustadz dan ustadzah, jangan pernah lelah mengabdikan diri dalam mendidik anak-anak kita, karena ini adalah amal yang tidak akan terputus meski kita telah meninggal dunia,” lanjutnya.

Ia juga menegaskan dukungan penuhnya atas terlaksannya FASI sebagai benteng dan pembentukan karakter anak terlebih di era derasnya arus distorsi informasi saat ini.

“Di tengah derasnya arus distorsi informasi saat ini, tugas kita bersama adalah memberi arahan dan motivasi yang tepat bagi anak-anak. Kegiatan seperti FASI ini harus terus kita dorong dan perkuat agar dapat memberikan dampak nyata dalam menurunkan angka kenakalan remaja, khususnya di Kota Jambi,” tegas Wali Kota Maulana.

Dengan penuh semangat, Wali Kota Jambi itu bahkan menyampaikan komitmennya untuk ikut terlibat langsung dalam pembinaan keagamaan anak-anak. 

Ia juga telah menginstruksikan kepada BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia) Kota Jambi untuk lebih menggencarkan kegiatan pengajian rutin antara Magrib hingga Isya, sebagai bentuk pembinaan spiritual yang berkelanjutan di lingkungan masyarakat.

“Saya, selaku Wali Kota Jambi, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BKPRMI atas dedikasinya dalam membina generasi Qur’ani di Kota Jambi. Saya juga memiliki keinginan pribadi untuk turun langsung, mengajar anak-anak kita tentang Al-Qur’an. Ini adalah bentuk komitmen bahwa pendidikan agama merupakan prioritas utama dalam mewujudkan Kota Jambi BAHAGIA,” ujar Maulana dengan penuh semangat.

Di akhir sambutannya, Wali Kota Maulana mengingatkan bahwa kemenangan dalam ajang FASI bukanlah tujuan utama. 

Lebih dari itu, ajang ini adalah bagian dari syiar dakwah Islam untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, serta meraih ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Bagi yang berhasil meraih juara, saya ucapkan selamat. Dan bagi yang belum, jangan berkecil hati, teruslah belajar dan tingkatkan kemampuan. Untuk para juara, kalian akan langsung masuk ke dalam pelatihan khusus (training center) sebagai persiapan menuju ajang FASI Tingkat Provinsi yang insyaAllah akan diselenggarakan di Kota Jambi pada bulan Oktober mendatang,” pungkas Wali Kota Maulana.

Sementara itu, Ketua DPD BKPRMI Kota Jambi, M Toyib menyampaikan harapannya agar para peserta yang mengikuti ajang FASI ini dapat terus mengukir prestasi, baik itu yang telah berhasil juara baupun yang belum berhasil.

“Tentunya kita harapkan anak-anak yang berhasil pada tingkat kota ini bisa turut berhasil di tingkat provinsi nanti, sehingga dapat mempertahankan kota Jambi sebagai Juara Umum,” ujar Toyib.

“Kepada Bapak Wali Kota, seluruh panitia, pengurus dan Dewan Hakim FASI Tingkat Kota Jambi ini saya ucapkan terimakasih yang telah luar biasa berkontribusi untuk kesuksesan acara ini," singkatnya.

Sebagai informasi, guna mendukung tumbuh kembangnya pendidikan agama di Kota Jambi bagi generasi masa depan bangsa, Wali Kota Maulana bersama sang istri Nadiyah Maulana juga telah membangun sejumlah Rumah Tahfiz Qur'an Rayhana Maulidia dibeberapa titik dalam wilayah kota Jambi yang dapat dinikmati Masyarakat secara gratis. 

Turut hadir pada penutupan FASI XXIII  Tingkat Kota Jambi tersebut, Ketua TP PKK Kota Jambi  Dr. dr. Hj. Nadiyah Maulana, Sp. OG, Kabag Kesra Setda Kota Jambi Kamal Firdaus beserta jajaran, Ketua Umum DPW BKPRMI Jambi Hudori, mewakili Kantor Kementerian Agama Kota Jambi, para Dewan Hakim beserta anggota, peserta dan pendamping, serta tamu undangan lainnya.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Tari Topeng Bajra Geni: Suara Pelestarian Lingkungan di Bali

, MANGUPURA -Pentas Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, kembali menjadi saksi keelokan seni tradisional Bali dengan menghadirkan cerita yang penuh makna.

Sanggar Seni Bajra Geni, Banjar Batu, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, tampil luar biasa dalam acara Rekasadana (Pagelaran) Topeng Bondres yang mereka tampilkan sebagai utusan Kabupaten Badung dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, pada hari Rabu tanggal 9 Juli 2025.

Dengan judul "Damar Sasangka", Sanggar Bajra Geni menyajikan pertunjukan yang penuh makna filosofis.

"Kisah Damar Sasangka" menjadi lambang dari seorang pemimpin yang tulus, seperti lampu di tengah kegelapan, ia muncul untuk memberi cahaya, bukan hanya memberikan alasan, tetapi berbicara tentang kebenaran.

Tokoh utama dalam pertunjukan ini adalah Ida Cokorda Nyoman Mayun, Raja Kawya Pura, yang menghadapi tantangan berat ketika Subak Batan Tanjung mengalami kekeringan dan perselisihan di dalamnya.

Alih-alih membuat keputusan dengan tergesa-gesa, raja memutuskan melakukan meditasi di Pucak Pengelengan guna menyelaraskan dirinya dengan kehendak alam semesta.

Setelah menerima wahyu, solusi ditemukan, yaitu sebuah upacara suci yang disebut Aci Tulak Tunggul diadakan di Dam Pura Taman Ayun.

Upacara ini memanfaatkan peralatan keagamaan yang bernama pekelem ulam suci serta diiringi oleh Baris Keraras, tradisi yang hingga saat ini masih terus dipertahankan dalam piodalan di Pura Taman Ayun.

Cerita ini tidak hanya menggambarkan kepemimpinan spiritual yang penuh tanggung jawab, tetapi juga menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan pertanian.

Di era modern, pesan ini sangat penting, yaitu para pemimpin perlu mampu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, antara dunia besar dan dunia kecil.

Sebelum memasuki inti cerita, pertunjukan dimulai dengan tabuh pembuka dan tiga tampilan Topeng khas, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, dan Topeng Bondres Monyer Manis.

Ketiganya memperlihatkan perjalanan kepribadian Bali, terutama dari kekuatan dan kebijaksanaan hingga kelucuan dan kritik sosial.

Anak Agung Bagus Sudarma sebagai pembina tari menjelaskan bahwa pertunjukan ini diambil dari Babad Mengwi, khususnya cerita mengenai Aci Tulak Tunggul.

"Ini merupakan bagian dari upaya menjaga pertanian serta kesejahteraan masyarakat Subak Batan Tanjung. Cerita ini menunjukkan betapa pentingnya air, bendungan, dan keseimbangan dalam kehidupan," katanya.

Ia menuturkan, persiapan pertunjukan telah dilakukan sejak Maret 2025, dengan melibatkan sekitar 50 seniman tari dan pemain alat musik.

"Hari ini merupakan puncak dari ekspresi dan kreativitas kami. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang konsisten menyelenggarakan PKB sebagai wadah pelestarian budaya," katanya dengan rasa syukur.

Di sisi lain, pembina tabuh, I Wayan Griya, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan Kabupaten Badung dalam melestarikan seni tradisional.

"Ini merupakan pertama kalinya kami diberi kepercayaan sebagai utusan Badung untuk mempersembahkan Topeng kreatif di PKB. Terima kasih kepada pemerintah dan para pemain muda yang telah menunjukkan komitmen luar biasa," katanya.

Ia menekankan peran pentingnya tempat seni sebagai alternatif aktivitas positif bagi kalangan pemuda.

"Melalui seni, para pemuda memperoleh pelajaran penting dalam kehidupan serta terhindar dari kegiatan yang tidak baik. Itu adalah tujuan utama kami," tegasnya.

Selanjutnya, Wayan Griya menyampaikan bahwa perkembangan seni di Badung kini semakin menarik.

"Dari desa hingga kecamatan dan kabupaten, pembinaan dilakukan secara terencana. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan yang kuat antara para seniman dan pemerintah," ujarnya.

Pertunjukan Topeng Bondres “Damar Sasangka” bukan sekadar tampilan visual yang menarik, tetapi juga menyajikan wawasan mendalam mengenai makna kepemimpinan yang bertanggung jawab, spiritual, dan berakar pada bumi.

Penonton tidak hanya dihibur dengan tawa atau keindahan tarian dan alunan gamelan, tetapi juga diajak untuk merenung mengenai air yang memberi kehidupan, petani yang berjuang, serta pemimpin yang memilih jalan sendirian demi menemukan cahaya harapan.

Dengan tampilan yang indah dan cerita yang menggambarkan akar budaya Bali, Sanggar Seni Bajra Geni mampu menyampaikan pesan bahwa seni merupakan tempat pembelajaran, refleksi, serta pelestarian warisan yang tak pernah pudar. (Gus)

Kumpulan Artikel Badung

Tari Topeng Bajra Geni: Suara Pelestarian Lingkungan di Bali

, MANGUPURA -Pentas Kalangan Ayodya, Taman Budaya Provinsi Bali, kembali menjadi saksi keelokan seni tradisional Bali dengan menghadirkan cerita yang penuh makna.

Sanggar Seni Bajra Geni, Banjar Batu, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, tampil luar biasa dalam acara Rekasadana (Pagelaran) Topeng Bondres yang mereka tampilkan sebagai utusan Kabupaten Badung dalam rangka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, pada hari Rabu tanggal 9 Juli 2025.

Dengan judul "Damar Sasangka", Sanggar Bajra Geni menyajikan pertunjukan yang penuh makna filosofis.

"Kisah Damar Sasangka" menjadi lambang dari seorang pemimpin yang tulus, seperti lampu di tengah kegelapan, ia muncul untuk memberi cahaya, bukan hanya memberikan alasan, tetapi berbicara tentang kebenaran.

Tokoh utama dalam pertunjukan ini adalah Ida Cokorda Nyoman Mayun, Raja Kawya Pura, yang menghadapi tantangan berat ketika Subak Batan Tanjung mengalami kekeringan dan perselisihan di dalamnya.

Alih-alih membuat keputusan dengan tergesa-gesa, raja memutuskan melakukan meditasi di Pucak Pengelengan guna menyelaraskan dirinya dengan kehendak alam semesta.

Setelah menerima wahyu, solusi ditemukan, yaitu sebuah upacara suci yang disebut Aci Tulak Tunggul diadakan di Dam Pura Taman Ayun.

Upacara ini memanfaatkan peralatan keagamaan yang bernama pekelem ulam suci serta diiringi oleh Baris Keraras, tradisi yang hingga saat ini masih terus dipertahankan dalam piodalan di Pura Taman Ayun.

Cerita ini tidak hanya menggambarkan kepemimpinan spiritual yang penuh tanggung jawab, tetapi juga menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya air sebagai sumber kehidupan dan penghidupan pertanian.

Di era modern, pesan ini sangat penting, yaitu para pemimpin perlu mampu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam, antara dunia besar dan dunia kecil.

Sebelum memasuki inti cerita, pertunjukan dimulai dengan tabuh pembuka dan tiga tampilan Topeng khas, yaitu Topeng Keras, Topeng Tua, dan Topeng Bondres Monyer Manis.

Ketiganya memperlihatkan perjalanan kepribadian Bali, terutama dari kekuatan dan kebijaksanaan hingga kelucuan dan kritik sosial.

Anak Agung Bagus Sudarma sebagai pembina tari menjelaskan bahwa pertunjukan ini diambil dari Babad Mengwi, khususnya cerita mengenai Aci Tulak Tunggul.

"Ini merupakan bagian dari upaya menjaga pertanian serta kesejahteraan masyarakat Subak Batan Tanjung. Cerita ini menunjukkan betapa pentingnya air, bendungan, dan keseimbangan dalam kehidupan," katanya.

Ia menuturkan, persiapan pertunjukan telah dilakukan sejak Maret 2025, dengan melibatkan sekitar 50 seniman tari dan pemain alat musik.

"Hari ini merupakan puncak dari ekspresi dan kreativitas kami. Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali yang konsisten menyelenggarakan PKB sebagai wadah pelestarian budaya," katanya dengan rasa syukur.

Di sisi lain, pembina tabuh, I Wayan Griya, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan yang diberikan Kabupaten Badung dalam melestarikan seni tradisional.

"Ini merupakan pertama kalinya kami diberi kepercayaan sebagai utusan Badung untuk mempersembahkan Topeng kreatif di PKB. Terima kasih kepada pemerintah dan para pemain muda yang telah menunjukkan komitmen luar biasa," katanya.

Ia menekankan peran pentingnya tempat seni sebagai alternatif aktivitas positif bagi kalangan pemuda.

"Melalui seni, para pemuda memperoleh pelajaran penting dalam kehidupan serta terhindar dari kegiatan yang tidak baik. Itu adalah tujuan utama kami," tegasnya.

Selanjutnya, Wayan Griya menyampaikan bahwa perkembangan seni di Badung kini semakin menarik.

"Dari desa hingga kecamatan dan kabupaten, pembinaan dilakukan secara terencana. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan yang kuat antara para seniman dan pemerintah," ujarnya.

Pertunjukan Topeng Bondres “Damar Sasangka” bukan sekadar tampilan visual yang menarik, tetapi juga menyajikan wawasan mendalam mengenai makna kepemimpinan yang bertanggung jawab, spiritual, dan berakar pada bumi.

Penonton tidak hanya dihibur dengan tawa atau keindahan tarian dan alunan gamelan, tetapi juga diajak untuk merenung mengenai air yang memberi kehidupan, petani yang berjuang, serta pemimpin yang memilih jalan sendirian demi menemukan cahaya harapan.

Dengan tampilan yang indah dan cerita yang menggambarkan akar budaya Bali, Sanggar Seni Bajra Geni mampu menyampaikan pesan bahwa seni merupakan tempat pembelajaran, refleksi, serta pelestarian warisan yang tak pernah pudar. (Gus)

Kumpulan Artikel Badung

Sekarang ini, banyak orang terlalu larut dalam suasana sehingga cenderung lebih banyak berbicara.

Mungkin karena ingin terlihat lebih paham, terlihat kritis, dan memaksakan diri untuk tetap aktif.

Namun, menjadi seseorang yang paling sering berbicara dan menyampaikan pendapat tidak selalu berarti menjadi orang yang menarik.

Ini merupakan hal yang berbeda, karena seseorang yang memiliki pesona selalu terlihat melalui gerakannya, tingkah lakunya, serta cara mereka bersikap.

Mungkin jika kita terlalu banyak berbicara, kita akan lebih mudah menarik perhatian, tetapi hal ini tidak selalu membuat kita lebih menarik.

Terkadang diam membuat kita lebih menarik di mata orang lain karena alasan tertentu.

Dikutip dari Times of India, berikut tujuh alasan mengapa bersikap tenang terlihat lebih menarik dibanding banyak berbicara.

Namun, hal ini tidak berarti kita bersikap tertutup, melainkan lebih memahami kapan harus berbicara dan kapan sebaiknya menikmati ketenangan.

Jika ada di antara kita yang ingin menjadi seseorang yang lebih menarik, perhatikan tujuh alasan mengapa kita perlu membangun sikap diam!

  1. Hening Memberi Pemahaman

Jangan pernah memaksa percakapan atau mengangkat topik yang tidak sesuai dengan kondisi saat itu.

Jika kita melakukan hal itu, hal tersebut hanya akan membuat percakapan menjadi lebih kaku dan membuat kita terlihat membosankan.

Mungkin kita ingin dianggap menarik dengan banyak berbicara, tetapi hal ini justru memiliki dampak sebaliknya.

Sebaliknya, bila kita mampu menikmati ketenangan dan memahami kondisi dengan lebih mendalam, hal ini secara efektif meningkatkan daya tarik kita.

Ketenangan ini merupakan metode paling efektif untuk memberikan jeda dalam percakapan, karena sangat diperlukan.

Jeda bisa memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam serta kedalaman terhadap topik yang akan dibahas.

Selain itu, ketenangan mampu membantu kita merenungkan jawaban yang tepat serta mengatur kata-kata yang sesuai untuk diucapkan.

Oleh karena itu, lebih baik tidak berkata apa-apa dalam kesunyian daripada memaksakan diri untuk berbicara tanpa tujuan.

  1. Menjadi Pendengar yang Baik

Menjadi seseorang yang paling banyak berbicara seringkali dianggap sebagai orang yang paling menarik.

Justru sebaliknya, hal ini hanya menyebabkan kita menjadi egois, selalu ingin menguasai, dan tidak suka berbagi kesempatan.

Namun, bila kita menjadi pendengar yang baik ketika seseorang berbicara, hal ini membuat kita tampak mampu dan menarik.

Orang secara alami menghargai cara kita memberi perhatian saat mereka berbicara, dan berupaya untuk menggunakan pendekatan yang serupa.

Mendengarkan secara baik membuat kita terlihat lebih jujur, sehingga percakapan akan berjalan dengan saling menghormati.

Selain itu, sikap tenang dan mendengarkan menciptakan ruang diskusi sehingga setiap orang merasa didengar dan terlibat.

Oleh karena itu, latihlah sikap tenang dengan mendengarkan secara tulus dan tidak memotong saat seseorang sedang berbicara.

Ini membuat kita lebih menarik secara alami karena kemampuan mendengarkan lebih efektif dibandingkan ucapan.

  1. Diam Terlihat Misterius

Menjadi seseorang yang terlalu terbuka bisa membuat orang lain merasa jenuh dan tidak tertarik untuk lebih mengenal kita.

Di sisi lain, bersikap diam membuat kita terlihat menarik karena orang lain secara alami penasaran dengan diri kita.

Hal ini disebabkan oleh naluri setiap individu yang lebih cenderung tertarik pada hal-hal yang belum diketahui dibandingkan dengan informasi yang terbuka.

Jika kita terlalu banyak berbagi tentang diri sendiri, pengalaman yang kita alami, atau bahkan hubungan pribadi kita, orang justru merasa tidak tertarik mendengarkannya.

Ini mirip dengan keluhan atau sikap sombong, sehingga orang lain secara alami menghindar dari keterlibatan.

Oleh karena itu, coba nikmati ketenangan dan jangan terlalu sering berbicara karena diam membuat kita lebih misterius.

Oleh karena itu, orang-orang secara alami tertarik untuk mengetahui tentang kita atau lebih sering bertanya mengenai kehidupan kita.

  1. Bersiap Analitis

Sadar tidak berarti kita kehilangan tujuan atau tidak mampu mengikuti jalannya percakapan yang sedang kita lakukan.

Ketenangan merupakan kesempatan untuk mengevaluasi dan memahami secara mendalam kondisi serta orang-orang di sekitar.

Ketika kita tidak berbicara, kita cenderung lebih mudah memahami ucapan atau bahasa tubuh yang digunakan oleh orang lain.

Kita bisa memperhatikan kata-kata, ekspresi, gerakan, atau bahkan kontak mata dari setiap orang di sekitar kita.

Ini membuat kita lebih memahami hal-hal yang tidak dapat diungkapkan melalui kata-kata.

Secara tidak langsung, kita bisa menjadi lebih menarik karena mampu memberikan respons yang sangat tepat dan efisien.

Oleh karena itu, banyak orang yang diam justru lebih mendapat perhatian saat berbicara dibandingkan mereka yang terlalu banyak berbicara.

  1. Diam Menguatkan Kata-Kata

Saat kita terburu-buru dalam berbicara dan merespons pendapat orang lain, kita justru tampak tidak bijaksana dan membosankan,

Lebih baik membiarkan ketenangan menjadi kesempatan bagi kita untuk memperkuat respons atau ucapan yang kita sampaikan.

Ini membuat kita semakin memperkuat argumen atau pendapat kita, sehingga orang lain terkesan dengan respons kita yang tak terduga.

Orang akan lebih tertarik bila mereka mendapatkan pandangan atau tanggapan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Selain itu, setiap ucapan yang kita sampaikan dapat menggambarkan kepribadian yang tersembunyi dalam diri kita.

Oleh karena itu, diam bukan berarti kita lambat, tetapi hal ini membuat kita lebih menarik dengan menggunakan kata-kata yang tepat saat berbicara.

  1. Menyimpan Energi

Banyak berbicara hanya menguras energi kita dan membuat orang lain merasa lelah karena terus-menerus mendengarkan.

Sebaliknya, diam pada saat yang tepat serta memahami secara lebih mendalam dapat menjaga energi kita tetap stabil.

Ini terjadi secara alami ketika kita berbicara dengan penuh semangat dan keyakinan.

Terlalu banyak berbicara tanpa tujuan yang jelas hanya menghabiskan energi yang kita miliki, dan orang justru merasa lelah saat mendengarkannya.

Selain itu, kita harus memahami bahwa tidak semua pendapat perlu kita balas, justru respons yang efektif adalah respons yang telah kita pertimbangkan dengan matang.

Oleh karena itu, jangan terlalu memaksakan diri untuk berbicara, karena bersikap tenang bisa membantu menjaga energi kita agar siap digunakan pada saat yang tepat.

Karena itu, jangan pernah memandang remeh kekuatan ketenangan sebagai cara yang efisien dalam berkomunikasi.

  1. Lebih Cerdas Secara Emosional

Membagikan terlalu banyak informasi bisa membuat seseorang tampak tidak hati-hati atau kurang memperdulikan kesejahteraan diri serta orang sekitarnya.

Jika kita terlalu banyak berbicara, kita justru tampak kurang peka dan tidak mengerti keinginan orang lain.

Kami hanya ingin terlihat bergerak, menguasai, dan menjadi pusat perhatian sendirian tanpa memberi kesempatan kepada orang lain.

Sebaliknya, diam dan memberi kesempatan kepada orang lain justru membuat kita lebih menarik, karena hal ini menunjukkan bahwa kita memiliki kecerdasan emosional.

Kemampuan memahami dan berbagi perasaan dengan orang lain sangat penting, karena ini merupakan bagian dari kecerdasan emosional.

Karena itu, diam merupakan bukti bahwa kita memiliki kecerdasan emosional yang secara alami meningkatkan daya tarik kita.

Seseorang yang tidak memiliki kecerdasan emosional cenderung dihindari oleh sebagian besar orang.

Diberdayakan oleh Blogger.