Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan

30 Soal SAS PJOK Kelas 6 Semester 1: Kunci Jawaban & Kurikulum Merdeka

Persiapan Menghadapi Sumatif Akhir Semester (SAS) PJOK Kelas 6 SD

Sumatif Akhir Semester (SAS) merupakan momen penting bagi siswa kelas 6 Sekolah Dasar untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman dan penguasaan mereka terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari selama satu semester. Evaluasi ini berfungsi sebagai tolok ukur kompetensi siswa dan menjadi dasar penentuan nilai akhir semester. Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam SAS adalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

Untuk membantu para siswa kelas 6 SD dalam mempersiapkan diri menghadapi SAS mata pelajaran PJOK, berikut adalah kumpulan soal latihan pilihan ganda yang dilengkapi dengan kunci jawabannya. Latihan ini dirancang untuk mencakup berbagai aspek materi PJOK yang umum diajarkan di tingkat sekolah dasar.

Kumpulan Soal Latihan PJOK Kelas 6 SD Beserta Kunci Jawaban

Permainan Kasti

  1. Bentuk lapangan dalam permainan kasti dengan peraturan sederhana adalah… A. Segitiga B. Segiempat C. Segilima D. Segienam

    Jawaban: B

  2. Saat menangkap bola dalam permainan kasti, pandangan mata sebaiknya tertuju ke arah… A. Atas B. Depan C. Bola D. Bawah

    Jawaban: C

  3. Dalam permainan kasti dengan peraturan sederhana, setiap regu terdiri dari… pemain. A. 10 B. 11 C. 12 D. 13

    Jawaban: A

  4. Latihan lempar tangkap bola kasti sebaiknya dilakukan secara… A. Berpasangan B. Individu C. Sendiri D. Rombongan

    Jawaban: A

  5. Pemain terakhir dalam permainan kasti berhak memukul bola sebanyak… kali. A. Satu B. Dua C. Tiga D. Empat

    Jawaban: C

  6. Lemparan yang digunakan untuk memberikan bola kepada teman yang letaknya jauh dinamakan… A. Tinggi B. Rendah C. Datar D. Melambung

    Jawaban: D

  7. Lemparan tercepat dalam permainan kasti adalah lemparan… A. Melambung B. Mendatar C. Menyusur tanah D. Mengayun

    Jawaban: B

  8. Permainan kasti termasuk dalam kategori permainan… A. Bola kecil B. Bola besar C. Anak-anak D. Orang dewasa

    Jawaban: A

  9. Berikut ini yang tidak termasuk keterampilan dasar dalam permainan kasti adalah… A. Melempar B. Menangkap C. Memukul D. Menendang

    Jawaban: D

Sepak Bola dan Bola Basket

  1. Induk organisasi sepak bola internasional adalah… A. FIFA B. FIBA C. FIHA D. FINA

    Jawaban: A

  2. Setelah berolahraga, sebaiknya mencuci… A. Badan B. Tangan C. Kepala D. Kaki

    Jawaban: A

  3. Dribbling merupakan teknik dalam permainan… A. Menggiring bola basket B. Menembakkan bola ke ring basket C. Mengumpan bola basket D. Memukul bola basket

    Jawaban: A

  4. Penempatan posisi setiap pemain pada permainan sepak bola disebut… A. Strategi B. Teknik C. Formasi D. Taktik

    Jawaban: C

  5. Induk organisasi bola basket Indonesia adalah… A. PERBASI B. FIFA C. PBVSI D. PERSANI

    Jawaban: A

  6. Pada saat memulai aktivitas olahraga, sebaiknya melakukan… A. Pemanasan B. Pendinginan C. Latihan inti D. Lari jarak jauh

    Jawaban: A

  7. Gerakan kaki yang benar saat menendang bola adalah… A. Gerak mengayun ke depan B. Gerak mendorong ke depan C. Gerak mendorong ke belakang D. Gerak menekan ke bawah

    Jawaban: A

  8. Awal permainan sepak bola dimulai dengan… A. Kick-off B. Tendangan penalti C. Jump ball D. Service

    Jawaban: A

  9. Chest pass adalah teknik mengoper bola dari… A. Atas kepala B. Depan dada C. Belakang D. Bawah kaki

    Jawaban: B

  10. Berikut ini yang bukan termasuk teknik passing dalam bola basket adalah… A. Chest pass B. Bounce pass C. Overhead pass D. Overfoot pass

    Jawaban: D

  11. Lamanya waktu permainan sepak bola dalam satu pertandingan adalah… A. 45 menit B. 2 x 30 menit C. 90 menit D. 2 x 45 menit

    Jawaban: D

  12. Pemain sepak bola yang diperbolehkan memegang bola dengan tangan adalah… A. Center B. Striker C. Kiper (Keeper) D. Bek (Back)

    Jawaban: C

  13. Jumlah pemain sepak bola dalam satu regu adalah… orang. A. 9 B. 10 C. 11 D. 12

    Jawaban: C

  14. Apa pengertian shooting dalam permainan bola basket? A. Menembakkan bola ke dalam ring B. Menembakkan bola ke dalam gawang C. Menembakkan bola ke dalam kardus D. Menembakkan bola ke dalam tong sampah

    Jawaban: A

Gerakan Dasar dan Klasifikasi Olahraga

  1. Menservis bola di tempat pada permainan bola voli tanpa berlari menunjukkan gerakan… A. Lokomotor dan manipulatif B. Non lokomotor dan manipulatif C. Manipulatif D. Lokomotor dan non lokomotor

    Jawaban: B

  2. Berhenti di tempat tanpa membawa bola menunjukkan gerakan… A. Lokomotor B. Non lokomotor C. Manipulatif D. Jawaban b dan c benar

    Jawaban: B

  3. Berhenti di tempat sambil membawa bola menunjukkan gerakan… A. Lokomotor B. Non lokomotor C. Manipulatif D. Jawaban b dan c benar

    Jawaban: D

  4. Di bawah ini adalah jenis olahraga permainan, kecuali… A. Voli ball B. Tenis meja C. Lempar lembing D. Sepak bola

    Jawaban: C

  5. Di bawah ini adalah jenis olahraga atletik, kecuali… A. Lari 100 meter B. Lompat jauh C. Lempar lembing D. Sepak bola

    Jawaban: D

  6. Di bawah ini adalah jenis olahraga permainan bola kecil, kecuali… A. Kasti B. Tenis meja C. Kipres D. Bola bekel

    Jawaban: B

  7. Di bawah ini adalah jenis olahraga permainan tradisional, kecuali… A. Gobag sodor B. Hijau hitam C. Dakon D. Bola basket

    Jawaban: D

Dengan mempelajari dan berlatih soal-soal ini, diharapkan siswa kelas 6 SD dapat lebih percaya diri dan siap menghadapi Sumatif Akhir Semester (SAS) mata pelajaran PJOK. Penguasaan materi ini tidak hanya penting untuk penilaian, tetapi juga untuk membentuk pemahaman yang baik tentang kesehatan, kebugaran, dan berbagai jenis olahraga.

Mempersiapkan Diri untuk Ujian Akhir Semester Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 7: Panduan Lengkap Prediksi Soal

Memasuki akhir semester ganjil, para siswa kelas 7 bersiap menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS) atau Ujian Akhir Semester (UAS). Salah satu mata pelajaran yang menjadi fokus adalah Bahasa Indonesia. Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan diri, berikut adalah rangkuman prediksi soal PAS/UAS Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1, dilengkapi dengan penjelasan dan strategi menjawabnya.

Memahami Teks Deskripsi: Pengalaman Indra dalam Kata

Teks deskripsi berfungsi untuk menggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa secara rinci, seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium, atau mengecapnya secara langsung. Kemampuan untuk mengidentifikasi citraan yang digunakan dalam teks deskripsi sangat penting.

  • Citraan Pendengaran: Menggambarkan suara.
    • Contoh: "Di tengah malam hanya terdengar suara serangga malam." Kalimat ini menggunakan citraan pendengaran karena fokus pada suara yang terdengar di malam hari.
  • Citraan Penglihatan: Menggambarkan apa yang terlihat.
    • Contoh: "Terumbu karang tampak berwarna-warni sangat indah." Kalimat ini menggunakan citraan penglihatan karena menggambarkan visual dari terumbu karang yang berwarna-warni.
    • Contoh lain: "Gentingnya dicat dengan warna biru." Ini jelas menggambarkan visual.
  • Citraan Pencecapan: Menggambarkan rasa.
    • Contoh: "Gudeg Jogja memiliki rasa manis yang khas." Kalimat ini menggunakan citraan pencecapan karena fokus pada rasa manis dari gudeg.
  • Citraan Perabaan: Menggambarkan sensasi sentuhan.
    • Contoh: "Angin membelai lembut wajahku." Ini menggambarkan sensasi sentuhan angin.
  • Citraan Penciuman: Menggambarkan aroma.

Selain citraan, teks deskripsi sering menggunakan majas untuk memperkaya penggambaran.

  • Majas Simile: Perbandingan dua hal yang berbeda menggunakan kata "seperti", "bagaikan", "laksana", dll.
    • Contoh: "Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring." Perbandingan alis dengan semut beriring menggunakan kata "seperti".
  • Majas Personifikasi: Memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau hewan.
    • Contoh yang bukan personifikasi: "Sudah dua hari ini Andi batuk dan demam." Ini adalah kondisi fisik manusia, bukan benda mati yang diberi sifat manusia.
    • Contoh personifikasi: "Mobil itu batuk-batuk dan menyemburkan asap hitam saat lewat di depanku." Mobil yang "batuk-batuk" adalah pemberian sifat manusia.

Contoh Soal: Paragraf yang merupakan bagian dari teks deskripsi adalah yang paling rinci menggambarkan suatu objek atau tempat. * Contoh: "Panggung dengan ukuran yang cukup luas berdiri di tepi sebuah lapangan. Para penonton sudah tumpah ruah memenuhi lapangan. Namun, suasana panggung masih gelap. Ratusan lampu penerang belum dinyalakan. Dari tengah lapangan, para penonton terdengar riuh memanggil sebuah nama penyanyi yang akan tampil dalam konser di lapangan itu." Paragraf ini secara rinci menggambarkan suasana panggung dan lapangan sebelum konser.

Menjelajahi Dunia Cerita Fantasi: Imajinasi Tanpa Batas

Cerita fantasi adalah genre narasi yang didasarkan pada imajinasi dan khayalan yang melampaui kenyataan. Ciri-ciri umumnya meliputi:

  • Ide Cerita Terbuka: Cerita bisa berkembang tanpa terikat oleh batasan dunia nyata.
  • Menggunakan Latar Lintas Waktu: Latar bisa mencakup masa lalu, masa kini, dan masa depan, atau bahkan dunia paralel.
  • Mengandung Keanehan/Keajaiban: Munculnya elemen-elemen luar biasa seperti sihir, makhluk mitologis, atau kemampuan super.
  • Tokoh Unik: Karakter-karakter yang tidak biasa, baik dari segi penampilan maupun kemampuan.

Struktur cerita fantasi umumnya terdiri dari:

  • Orientasi: Pengenalan tokoh, latar, dan suasana cerita.
    • Contoh: "Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri." Bagian ini memperkenalkan tokoh Ely, latar waktu (dahulu kala, malam sunyi), dan awal mula kejadian.
  • Komplikasi: Mulai munculnya masalah atau konflik dalam cerita.
    • Contoh: "Aku masih takut dengan monster itu, tetapi aku harus menyelamatkan Jerry. Aku terbang dengan sayapku. Tiba-tiba muncul sebuah busur panah di tanganku. Aku belum pernah memanah sebelumnya, tetapi apa salahnya aku mencoba." Bagian ini menunjukkan adanya masalah (monster, harus menyelamatkan Jerry) dan munculnya elemen tak terduga (sayap, busur panah).
  • Resolusi: Penyelesaian masalah atau konflik dalam cerita.
    • Contoh: "'Nggak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,' Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi." Bagian ini menunjukkan bahwa masalah telah teratasi.

Unsur-unsur penting dalam cerita fantasi lainnya:

  • Latar: Tempat dan waktu terjadinya cerita.
    • Latar waktu bisa berupa "Malam", "Pagi", "Siang", atau bahkan masa lalu yang sangat jauh.
    • Latar tempat bisa berupa "Rumah", "Sekolah", "Hutan", atau tempat imajiner lainnya.
  • Sudut Pandang Penulis: Cara penulis menceritakan kisah.
    • Orang Pertama: Menggunakan kata ganti "aku". Contoh: "Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya."
    • Orang Ketiga: Menggunakan kata ganti "dia", "mereka", atau nama tokoh.
  • Cerapan Pancaindra: Penggunaan indra untuk menggambarkan kejadian.
    • Contoh: "Tiba-tiba ada suara muncul di kepalaku. Suara itu menyuruhku untuk menyelamatkan Jerry." Ini menggunakan cerapan pendengaran (mendengar suara).
  • Latar Suasana: Perasaan yang ditimbulkan dalam cerita.
    • Contoh: "Serbuuuu...!" teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima. Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang." Suasana ini jelas menegangkan.

Cerita fantasi mengandung unsur keajaiban yang membedakannya dari cerita fiksi lainnya.

Teks Prosedur dan Kaidah Kebahasaan: Panduan dan Aturan

Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau instruksi untuk melakukan sesuatu. Penulisan judul teks prosedur harus mengikuti kaidah ejaan yang benar, yaitu menggunakan huruf kapital di awal setiap kata penting.

  • Contoh penulisan judul yang benar: "Cara Mudah Membuat Donat Kentang".

Memperkaya Bahasa: Kalimat Rinci dan Sinonim

  • Kalimat Rinci (Perincian): Kalimat yang menjelaskan lebih lanjut suatu pernyataan umum.
    • Contoh: Jika ada kalimat umum "Ibuku adalah orang yang sangat baik", kalimat perincian yang sesuai adalah "Beliau suka menolong orang". Kalimat ini memberikan contoh konkret dari kebaikan ibunya.
  • Sinonim: Kata-kata yang memiliki arti serupa.
    • Sinonim dari kata "indah" adalah "elok", "permai", "cantik". Kata "amazing" bukan sinonim dalam Bahasa Indonesia yang baku.

Kaidah Ejaan dan Tanda Baca: Kunci Kejelasan

Penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat sangat krusial dalam penulisan Bahasa Indonesia agar kalimat mudah dipahami dan tidak menimbulkan ambiguitas.

  • Huruf Kapital: Digunakan pada:
    • Awal kalimat.
    • Nama orang, tempat, hari, bulan, agama, dll.
    • Awal judul karya.
    • Contoh yang tepat: "Pantai Senggigi terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat." atau "Pulau Jawa dan Sumatra dipisahkan oleh Selat Sunda."
    • Kesalahan umum: Menulis nama pulau atau daerah dengan huruf kecil.
  • Tanda Koma (,): Digunakan untuk:
    • Memisahkan unsur dalam perincian. Contoh: "Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk para sahabatnya."
    • Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Contoh: "Jika saya mampu, saya akan membiayai pendidikan anak itu."
    • Menyapa atau mengawali kalimat langsung. Contoh: "Selamat malam kakak-kakak, selamat datang di desa denge."

Puisi Rakyat: Warisan Budaya Berirama

Puisi rakyat adalah puisi yang berkembang di masyarakat dan menjadi bagian dari warisan budaya. Ciri khasnya adalah terikat oleh aturan penulisan. Jenis-jenis puisi rakyat antara lain:

  • Pantun: Terdiri dari empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
  • Gurindam: Terdiri dari dua baris, baris pertama berisi soal, baris kedua berisi jawaban atau isi.
  • Syair: Terdiri dari empat baris, semua baris merupakan isi, dan memiliki rima akhir yang sama.

  • Contoh Pantun Nasihat: Lepas dijemur baju dilipat Disimpan dalam almari lama Jangan kita tinggalkan shalat Karena shalat tiang agama

  • Pesan dalam syair biasanya bersifat mendidik atau memberikan nasihat. Contohnya, syair tentang mencari ilmu menekankan pentingnya belajar terus-menerus dan menggunakannya dengan bijak.

  • Kaidah kebahasaan yang menonjol pada larik pertama puisi rakyat seringkali adalah kalimat pernyataan atau perintah, tergantung jenis puisinya.

Dengan memahami berbagai jenis teks, kaidah kebahasaan, serta unsur-unsur penting dalam Bahasa Indonesia, siswa kelas 7 diharapkan dapat menghadapi PAS/UAS dengan lebih percaya diri dan meraih hasil yang optimal.

NTT: Stunting Turun, Aksi Spesifik Berbasis Data

Percepatan Penurunan Stunting di NTT: Strategi Spesifik, Kolaboratif, dan Berbasis Data Menuju Generasi Emas

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan komitmen kuat dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting. Fokus kini bergeser pada pendekatan yang lebih spesifik, terukur, dan melibatkan kolaborasi lintas sektor secara mendalam. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap data stunting yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi provinsi ini.

Memahami Realitas Data Stunting

Data terkini dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 mencatat angka stunting di NTT sebesar 37 persen. Angka ini menempatkan beberapa kabupaten sebagai episentrum masalah, yaitu Timor Tengah Selatan (TTS) dengan 47 persen, Malaka dengan 45 persen, Sumba Barat Daya dengan 42 persen, dan Timor Tengah Utara (TTU) dengan 40 persen. Meskipun demikian, data dari Sistem Pangan Gizi (EPPGM) menunjukkan angka yang lebih rendah, yaitu 16,9 persen. Perbedaan data ini menunjukkan perlunya pemahaman yang komprehensif dan pemetaan masalah yang akurat di lapangan.

Alokasi Dana: Intervensi Spesifik dan Sensitif

Pendanaan untuk program percepatan penurunan stunting di NTT dialokasikan secara strategis. Sebesar 30 persen dari total dana, setara dengan Rp 26 miliar, dikhususkan untuk intervensi spesifik yang menjadi domain sektor kesehatan. Intervensi ini mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, hingga pemantauan tumbuh kembang anak usia 0–59 bulan. Selain itu, perhatian juga diberikan pada kesehatan remaja putri dan calon pengantin sebagai upaya pencegahan sejak dini.

Sementara itu, porsi terbesar, yakni 70 persen atau sekitar Rp 104 miliar, dialokasikan untuk intervensi sensitif. Pendekatan ini bersifat lintas sektor dan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Intervensi sensitif ini menyentuh berbagai aspek fundamental yang memengaruhi status gizi anak, seperti penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak, peningkatan kualitas pangan dan ketahanan pangan, serta peningkatan mutu pendidikan. OPD yang terlibat meliputi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Pendekatan Baru: Spesifik dan Terukur di Setiap Tingkatan

Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, S.Si., Apt., MM, menegaskan bahwa strategi penanganan stunting tahun ini tidak lagi menggunakan pendekatan seragam. Setiap kabupaten, bahkan hingga tingkat kelurahan, akan memiliki target penurunan stunting yang disesuaikan dengan kondisi riil dan data lapangan yang akurat. "Tidak bisa disamakan. Ada kelurahan dengan anak stunting sekian persen kita harus tahu mau turunkan berapa. Semua berdasarkan data lapangan, bukan asumsi," ujar Ruth. Pendekatan ini memastikan bahwa intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi akar permasalahan stunting di masing-masing wilayah.

Inovasi Lokal dan Gerakan Masyarakat

Berbagai inovasi lokal juga menjadi sorotan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Salah satu contoh praktik baik adalah yang diterapkan di salah satu Puskesmas di TTS, di mana ibu hamil dari daerah terpencil diwajibkan menginap beberapa hari sebelum melahirkan di fasilitas kesehatan. Tujuannya adalah untuk mencegah komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi.

Lebih lanjut, Ruth Diana Laiskodat menekankan bahwa keberhasilan penanganan stunting tidak dapat sepenuhnya diserahkan kepada program pemerintah semata. Diperlukan gerakan masyarakat yang berkelanjutan dan partisipasi aktif dari berbagai elemen. Intervensi gizi yang dilakukan oleh sektor kesehatan, misalnya, hanya bersifat sementara. Dukungan dari keluarga, tokoh agama, program Corporate Social Responsibility (CSR), hingga pelaku usaha sangat penting untuk memastikan keberlanjutan perbaikan gizi. "Stunting tidak bisa selesai hanya dengan program pemerintah. Harus ada gerakan bersama. Masyarakat, gereja, lembaga sosial, pelaku usaha semua harus terlibat," tegasnya.

Mengatasi Kendala Klasik: Air Bersih, Pola Makan, dan Kesadaran Orang Tua

Beberapa kendala klasik masih menjadi tantangan dalam upaya penurunan stunting di NTT. Minimnya akses terhadap air bersih menjadi masalah yang paling dominan karena berpengaruh langsung pada tingkat higienitas dan kesehatan masyarakat. Sanitasi yang buruk kerap kali membuat anak kembali sakit meskipun telah diberikan makanan bergizi, sehingga mengurangi efektivitas asupan nutrisi.

Selain itu, pola makan yang belum tepat juga menjadi pemicu utama stunting. Kebiasaan memberikan jajanan sebelum waktu makan utama dapat mengganggu nafsu makan anak dan mengurangi asupan gizi yang seimbang. Ruth Diana Laiskodat mengingatkan pentingnya prinsip makan lima kali sehari, yang meliputi tiga kali makan utama dan dua kali makan camilan sehat. "Yang benar itu makan dulu, baru jajan. Harus lima kali makan sehari. Ini berlaku untuk semua, bukan hanya di desa di kota pun banyak yang salah pola," ungkapnya.

Rendahnya kepedulian orang tua untuk menimbang anak secara rutin juga menjadi sorotan. Pemantauan berat dan tinggi badan anak secara berkala merupakan indikator penting untuk mendeteksi dini masalah tumbuh kembang, termasuk stunting.

1000 HPK: Fondasi Generasi Masa Depan

Pentingnya periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak konsepsi hingga anak berusia dua tahun, kembali ditekankan sebagai fondasi kesehatan generasi masa depan. Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, kesulitan belajar, dan rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes sejak usia muda. "Kalau sudah stunting, penanganannya membutuhkan dokter spesialis anak. Jadi pencegahan jauh lebih murah dan jauh lebih efektif," ujar Ruth.

Oleh karena itu, peran orang tua sangat krusial dalam memastikan tumbuh kembang optimal anak. Orang tua diharapkan aktif menimbang anak, guru memastikan remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah, dan tokoh agama serta masyarakat berperan menggerakkan kesadaran kolektif. "Pemerintah menyediakan layanan, tapi hasilnya maksimal jika semua bekerja bersama," pungkasnya.

Target Jangka Panjang: Menuju Angka Stunting di Bawah 10 Persen

Pemerintah menargetkan pada tahun 2045, angka stunting di NTT dapat ditekan hingga di bawah 10 persen, yang berarti hanya 1 dari 10 anak yang mengalami stunting. Untuk mencapai target ambisius ini, dibutuhkan strategi yang terukur, intervensi lintas sektor yang efektif, dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Kolaborasi, data yang akurat, dan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan generasi emas NTT yang sehat dan berkualitas.

Jadwal DA 7 Top 6: Mila Bogor vs. Valen di Babak Show Malam Kedua

Ajang pencarian bakat dangdut D Academy 7 terus memanas dengan persaingan ketat di babak Top 6. Setelah penampilan memukau di malam pertama, kini giliran peserta lainnya untuk unjuk gigi di babak show malam kedua. Salah satu kontestan yang patut diperhitungkan adalah Mila, perwakilan dari Bogor, Jawa Barat. Ia akan berjuang keras untuk memikat hati juri dan penonton, bersaing dengan Valen dari Pamekasan dan Mutia dari Bone Bolango.

Tantangan Baru di Babak Top 6

Babak Top 6 ini menghadirkan format yang lebih menantang bagi para peserta. Setiap kontestan tidak hanya tampil sekali, tetapi dua kali. Penampilan pertama mengharuskan mereka membawakan lagu hits yang dipopulerkan oleh band ternama di Indonesia, namun dengan sentuhan dangdut yang khas. Ini menjadi ajang pembuktian kreativitas mereka dalam mengolah musik populer menjadi alunan dangdut yang segar.

Selanjutnya, pada penampilan kedua, para peserta dituntut untuk menyanyikan lagu dangdut klasik. Namun, bukan sekadar membawakan ulang, mereka harus menyajikannya dengan improvisasi dan aransemen baru yang memukau. Tantangan ganda ini menguji kemampuan musikalitas, vokal, dan daya adaptasi setiap kontestan dalam menginterpretasikan berbagai genre musik.

Jadwal Tayang dan Cara Menyaksikan

Bagi para penggemar setia D Academy 7, jangan lewatkan keseruan babak show Top 6 malam kedua yang akan digelar pada Selasa, 25 November 2025. Ajang pencarian bakat ini tayang setiap hari mulai pukul 19.00 WIB di Indosiar. Anda dapat menyaksikan penampilan para bintang dangdut masa depan secara langsung melalui siaran televisi atau melalui layanan live streaming.

Untuk memudahkan akses, berikut adalah tautan untuk menyaksikan D Academy 7 secara live streaming:

  • [LINK 1]
  • [LINK 2]

Perlu diingat, jadwal tayang D Academy 7 sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kebijakan Indosiar.

Mekanisme Penilaian dan Sistem Voting

Di babak Top 6 ini, para peserta masih didampingi oleh tiga D Coach yang berpengalaman: Melly Lee, Fildan Rahayu, dan Selfi Yamma. Keberadaan mereka diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan berharga bagi para kontestan.

Berbeda dengan babak-babak sebelumnya, di Top 6 ini penampilan peserta tidak lagi dibagi berdasarkan grup, melainkan berdasarkan jadwal tampil dalam kelompok. Keenam peserta dibagi ke dalam dua kelompok yang akan tampil di setiap babak show dan babak result.

Hasil akhir kompetisi akan ditentukan melalui akumulasi poin dari kedua penampilan, baik di babak show maupun babak result. Peserta dengan perolehan poin terendah akan tersenggol atau tereliminasi.

Sistem penilaian kali ini menggunakan kombinasi virtual gift yang didapatkan melalui aplikasi Vidio dan penilaian dari para juri. Perolehan virtual gift menjadi faktor penentu hasil kompetisi, sebuah perbedaan signifikan dari babak-babak sebelumnya di mana virtual gift tidak secara langsung memengaruhi hasil akhir. Dukungan dari penggemar melalui virtual gift kini menjadi sangat krusial bagi kelangsungan para peserta di kompetisi ini.

Kilas Balik Penampilan Malam Pertama

Babak show Top 6 malam pertama telah menyajikan penampilan yang tak kalah seru. Tiga peserta, yaitu Tasya, April, dan Arbil, telah menampilkan kemampuan terbaik mereka.

  • Tasya (Tangerang Selatan) Membuka penampilan malam pertama, Tasya membawakan lagu "Cinta Gila" dari Ungu. Penampilannya berhasil memukau para juri, bahkan ia sukses meraih 3 standing ovation. Pada penampilan keduanya, Tasya membawakan lagu dangdut klasik berjudul "Tabah" dari Dayu AG, dan kembali mendapatkan 3 standing ovation.

  • April (Cirebon) Peserta asal Cirebon ini memilih lagu "Jangan Pernah Berubah" dari ST12 sebagai lagu hits pertamanya. Penampilannya tidak kalah memukau dari Tasya, dan ia juga berhasil mendapatkan 3 standing ovation. Untuk lagu dangdut klasik, April membawakan "Hitam Bukan Putih" dari Mega Mustika, dan kembali meraih 3 standing ovation dari juri.

  • Arbil (Asahan) Arbil tampil membawakan lagu hits "C.I.N.T.A" dari D’Bagindas. Ia pun berhasil mendapatkan apresiasi penuh dari juri dengan 3 standing ovation. Pada penampilan keduanya, Arbil menyanyikan lagu dangdut klasik "Qais dan Laila" dari Jhonny Iskandar, dan tak ketinggalan, ia pun kembali meraih 3 standing ovation.

Meskipun hasil eliminasi baru akan diumumkan setelah semua peserta tampil di babak result, perolehan sementara virtual gift di babak show malam pertama telah memberikan gambaran awal dukungan penggemar.

Berikut adalah urutan perolehan sementara virtual gift peserta D Academy 7 di babak show Top 6 malam pertama:

  1. Arbil (Asahan)
  2. April (Cirebon)
  3. Tasya (Tangerang Selatan)
  4. Valen (Pamekasan)
  5. Mila (Bogor)
  6. Mutia (Bone Bolango)

Persaingan di D Academy 7 semakin memanas, dan setiap penampilan menjadi sangat krusial. Dukungan dari penggemar melalui virtual gift akan menjadi penentu nasib para kontestan di panggung megah ini. Siapakah yang akan berhasil melaju dan siapa yang harus mengubur mimpinya? Saksikan terus D Academy 7 hanya di Indosiar.

30 Pesan Inspiratif Hari Guru Nasional 2025

Setiap tahun, pada tanggal 25 November, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Guru Nasional. Momen ini merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan mendalam atas segala jasa dan dedikasi para pendidik di seluruh penjuru negeri. Di tahun 2025 ini, Hari Guru Nasional jatuh pada hari Selasa, menandai sebuah perayaan penting untuk mengenang peran vital guru dalam membentuk masa depan bangsa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) mengusung tema yang sangat relevan untuk Hari Guru Nasional 2025, yaitu "Guru Hebat, Indonesia Kuat". Tema ini menekankan betapa pentingnya peran guru yang hebat dalam membangun kekuatan bangsa Indonesia.

Dalam rangka memperingati hari istimewa ini, berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan. Salah satu cara yang populer dan mudah diakses adalah dengan berbagi ucapan selamat, puisi, atau Twibbon yang dapat diunggah ke berbagai platform media sosial. Ucapan-ucapan ini menjadi sarana efektif untuk mengekspresikan rasa hormat kepada para guru yang telah memberikan kontribusi tak ternilai.

Berikut adalah kumpulan 30 ucapan Hari Guru Nasional 2025 yang bisa Anda gunakan untuk dibagikan sebagai bentuk apresiasi kepada guru di sekolah maupun madrasah:

Ucapan Penuh Penghargaan untuk Guru

  1. Selamat Hari Guru Nasional 2025. Terima kasih tak terhingga atas bimbingan keteladanan dan kasih sayang yang telah Bapak/Ibu guru curahkan.
  2. Untuk Bapak/Ibu guruku tercinta, jasa-jasamu sungguh tak ternilai harganya dan takkan mampu terbalas. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan memberkahi setiap langkah Bapak/Ibu.
  3. Selamat Hari Guru! Terima kasih telah menjadi pelita penerang di setiap jengkal perjalanan belajar kami.
  4. Kami berdoa semoga Bapak/Ibu guru senantiasa diberikan kesehatan, kesabaran yang tiada batas, dan kebahagiaan dalam mendidik generasi penerus bangsa.
  5. Selamat Hari Guru Nasional. Ilmu pengetahuan dan nasihat berharga yang Bapak/Ibu berikan menjadi bekal abadi yang kami bawa sepanjang hidup.
  6. Terima kasih, Bapak/Ibu guru, karena engkau tidak hanya mengajarkan kami ilmu, tetapi juga menuntun kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
  7. Selamat Hari Guru 2025. Semoga setiap tetes keringat dan lelah Bapak/Ibu dalam mengajar bernilai pahala yang mengalir tanpa putus.
  8. Untuk seluruh Bapak/Ibu guru di sekolah/madrasah ini, kami ucapkan terima kasih tak terhingga atas dedikasi dan ketulusan yang tiada henti.
  9. Selamat Hari Guru! Semoga semangat membara Bapak/Ibu dalam mendidik tak pernah padam, meski zaman terus berganti.
  10. Terima kasih Bapak/Ibu guruku, karena engkau selalu percaya pada potensi kami, bahkan ketika kami sendiri meragukan kemampuan diri.
  11. Selamat Hari Guru Nasional. Bapak/Ibu adalah pahlawan sejati yang membangun bangsa ini bukan dengan pedang, melainkan dengan kekuatan ilmu pengetahuan.
  12. Terima kasih atas kesabaran luar biasa Bapak/Ibu dalam menghadapi kami setiap hari. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya untuk Bapak/Ibu.
  13. Selamat Hari Guru! Semoga segala ilmu yang telah Bapak/Ibu ajarkan menjadi amal jariyah yang terus mengalir hingga akhir zaman.
  14. Guru adalah sosok yang merawat masa depan. Terima kasih banyak telah merawat masa depan kami dengan penuh kasih.
  15. Selamat Hari Guru Nasional 2025. Segala jasa dan pengorbanan Bapak/Ibu akan selalu kami kenang sepanjang hayat.
  16. Terima kasih, Bapak/Ibu guru, karena engkau selalu hadir memberikan arahan dan penerangan saat kami merasa bingung dan tersesat.
  17. Selamat Hari Guru! Engkau telah mengajarkan kami cara membaca dunia yang kompleks dan bagaimana menuliskan jejak masa depan kami.
  18. Semoga seluruh Bapak/Ibu guru kami selalu diberikan kekuatan fisik dan mental, kesabaran yang mendalam, serta cinta yang tulus dalam menjalankan tugas mulia ini.
  19. Selamat Hari Guru Nasional. Bapak/Ibu bukan sekadar pengajar, melainkan sumber inspirasi tak terbatas dalam setiap aspek kehidupan kami.
  20. Terima kasih, Bapak/Ibu guru, atas dedikasi tanpa pamrih yang telah diberikan. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan Bapak/Ibu dengan balasan terbaik.
  21. Selamat Hari Guru! Bapak/Ibu adalah pelita yang menerangi jalan kami, terutama di saat kegelapan menyelimuti ketidaktahuan.
  22. Semoga setiap langkah perjalanan Bapak/Ibu guru diberkahi oleh-Nya, dan setiap untaian kata yang terucap menjadi cahaya kebaikan bagi kami semua.
  23. Selamat Hari Guru Nasional 2025. Tanpa bimbingan dan ilmu dari Bapak/Ibu, kami tidak akan mampu mencapai sejauh ini.
  24. Terima kasih, Bapak/Ibu guru, karena engkau mendidik kami dengan hati yang tulus, bukan sekadar rangkaian kata-kata di depan kelas.
  25. Selamat Hari Guru! Semoga semangat mengajar Bapak/Ibu senantiasa menjadi energi penggerak bagi kami untuk terus belajar dan berkembang.
  26. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Bapak/Ibu guru di sekolah/madrasah ini atas kerja keras dan pengorbanan yang telah diberikan.
  27. Selamat Hari Guru. Ilmu berharga yang Bapak/Ibu ajarkan akan selalu hidup dan bersemayam dalam diri kami selamanya.
  28. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga, melindungi, dan merahmati seluruh guru kami, di mana pun mereka berada dan apa pun tugas yang mereka emban.
  29. Selamat Hari Guru Nasional 2025. Terima kasih telah menjadikan sekolah ini sebagai tempat yang nyaman bagi kami untuk tumbuh, belajar, dan meraih mimpi.
  30. Terima kasih, Bapak/Ibu guru, karena engkau tidak hanya mengajarkan kami materi pelajaran, tetapi juga pelajaran berharga tentang kehidupan.

Perayaan Hari Guru Nasional bukan hanya sekadar seremoni tahunan, tetapi merupakan pengingat abadi akan peran krusial guru dalam membentuk peradaban. Mereka adalah arsitek masa depan, penanam benih pengetahuan, dan pembimbing moral generasi muda.

Pentingnya Peran Guru dalam Pendidikan

Guru memiliki peran multifaset yang melampaui sekadar penyampaian materi pelajaran. Mereka adalah fasilitator pembelajaran, motivator, konselor, dan teladan bagi siswa. Di tangan merekalah masa depan bangsa dibentuk.

  • Penyampaian Pengetahuan: Fungsi paling mendasar dari seorang guru adalah mentransfer pengetahuan dan keterampilan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini mencakup mata pelajaran akademis, keterampilan praktis, dan pemahaman tentang dunia di sekitar kita.
  • Pengembangan Keterampilan: Guru tidak hanya mengajarkan fakta, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan di abad ke-21.
  • Pembentukan Karakter: Lebih dari sekadar akademis, guru berperan penting dalam membentuk karakter dan moral siswa. Melalui teladan, bimbingan, dan penanaman nilai-nilai positif, guru membantu siswa tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berintegritas, dan peduli terhadap sesama.
  • Motivasi dan Inspirasi: Seorang guru yang baik mampu membangkitkan semangat belajar siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu, dan menginspirasi mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Mereka dapat melihat bakat tersembunyi dan mendorong siswa untuk mengembangkannya.
  • Fasilitator Pembelajaran: Di era modern, peran guru bergeser dari sekadar pemberi informasi menjadi fasilitator pembelajaran. Mereka menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, membimbing siswa dalam proses penemuan, dan mendorong pembelajaran mandiri.

Tantangan yang Dihadapi Guru

Meskipun peran mereka sangat vital, guru seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan tugas mulia mereka. Memahami tantangan ini penting untuk memberikan dukungan yang tepat.

  • Beban Kerja yang Berat: Guru seringkali dibebani dengan jam mengajar yang panjang, tugas administrasi yang menumpuk, serta kewajiban lain di luar kelas.
  • Keterbatasan Sumber Daya: Di beberapa daerah, sekolah mungkin kekurangan fasilitas, materi pembelajaran, atau teknologi yang memadai, yang dapat menghambat proses belajar mengajar.
  • Perubahan Kurikulum dan Teknologi: Guru harus terus beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang dinamis dan perkembangan teknologi pendidikan yang pesat.
  • Isu Sosial dan Perilaku Siswa: Guru juga harus menangani berbagai isu sosial dan perilaku siswa yang kompleks, yang membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang tepat.
  • Penghargaan dan Pengakuan: Meskipun Hari Guru Nasional ada, terkadang pengakuan dan penghargaan yang layak atas kerja keras mereka masih perlu ditingkatkan.

Hari Guru Nasional 2025 dengan tema "Guru Hebat, Indonesia Kuat" menjadi momentum untuk tidak hanya merayakan, tetapi juga merefleksikan dan meningkatkan dukungan kita terhadap para pendidik. Mereka adalah pilar utama dalam membangun masa depan bangsa yang lebih cerah dan kuat.


Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (FPIPS UPI) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “POLARIS (Political Awareness and Literacy) Berbasis Teknologi sebagai Wujud Bela Negara bagi Pemuda di Kabupaten Subang”, pada Minggu (24/8/2025) di Aula SMP Negeri 1 Subang.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini diikuti puluhan pemuda Subang dengan antusias. Program POLARIS menghadirkan edukasi mengenai literasi politik, pemanfaatan teknologi dalam memahami dinamika politik, hingga pentingnya peran generasi muda dalam menjaga semangat bela negara.

Tim pelaksana PkM FPIPS UPI, Mursyid Setiawan, menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran politik sejak dini.

“Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Dengan literasi politik yang kuat, mereka bisa menjadi agen perubahan yang positif, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan demokrasi,” ujarnya.

Materi dari Narasumber
Tiga narasumber hadir memberikan materi utama.

1. Prof. Dr. Cecep Darmawan S.H., SIP., SAP., S.Pd., M.Si., MH., CPM yang menyampaikan topik Pendidikan Politik dan Demokrasi bagi Generasi Muda. Ia menegaskan bahwa demokrasi tidak hanya tentang pemilu, tetapi juga tentang kesadaran berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa.

“Generasi muda harus mengerti nilai demokrasi, bukan hanya sekadar memilih, tetapi juga mengawal kebijakan publik. Pendidikan politik sangat penting agar pemuda mampu menilai mana kebijakan yang berpihak pada rakyat dan mana yang tidak,” jelasnya.

2. Dr. Leni Anggraeni, M.Pd membawakan materi tentang Literasi dan Kesadaran Politik Generasi Muda di Era Digital. Ia menekankan bagaimana era digital membuka akses luas, namun juga berpotensi menjerumuskan jika tidak dibarengi literasi yang baik.

“Pemuda sekarang sangat dekat dengan internet, namun masih banyak yang terjebak berita hoaks. Kesadaran politik di era digital berarti mampu mengkritisi informasi, memverifikasi kebenaran, serta memanfaatkan teknologi untuk partisipasi politik yang sehat,” paparnya.

3. Oke Rosgana, S.Sn memberikan materi seputar literasi digital dengan pendekatan yang lebih praktis. Ia mengajak pemuda untuk menggunakan internet sebagai sarana belajar, menyalurkan hobi, hingga berkompetisi di kancah internasional.

“Internet jangan hanya dipakai untuk hiburan. Dengan literasi digital yang tepat, pemuda bisa membangun personal branding, mengembangkan karya, dan bahkan menjadikan hobi sebagai peluang global,” ungkapnya.
Diskusi dan Apresiasi
Selain penyampaian materi, acara juga menghadirkan sesi diskusi interaktif serta praktik pemanfaatan teknologi digital untuk mengakses informasi politik yang valid. Peserta diajak memahami cara membedakan berita palsu (hoaks) yang marak beredar di media sosial.

Turut memberikan sambutan Leni Lesnawati M.Pd sebagai Kabid SMP yang memberikan sambutan pada acaar tersebu. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Dr. H. Aep Saepudin, M.Pd, Staff Ahli Bupati Subang. Ia menilai POLARIS sangat relevan dengan kondisi sosial-politik saat ini.

“Program ini tepat sasaran karena generasi muda harus dibekali literasi politik sekaligus kecakapan digital. Harapannya kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak daerah,” katanya.

Komitmen UPI

Melalui POLARIS, FPIPS UPI menegaskan komitmennya dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang melek politik, cerdas digital, serta berintegritas tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

.CO.ID, DEPOK – SMAN 1 Depok berupaya menjalankan kebijakan sesuai arahan yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Setelah melalui analisis, SMAN 1 Depok menerapkan kuota 48 siswa per kelas, dari ketentuan maksimal 50 siswa per kelas.

Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, dilaporkan situasi terkini di lokasi dan dilakukan wawancara dengan 6 siswa kelas X. Kebijakan yang baru berjalan dua hari sejak dimulainya kegiatan belajar mengajar (KBM) ini dianggap kurang efektif untuk implementasi di masa mendatang.

Akibat kebijakan ini, siswa kelas X sekarang menempati ruang kelas yang dulunya dipakai oleh kelas XII. Pihak sekolah harus merelokasi seluruh siswa kelas XII ke ruangan yang lebih sempit karena kelas X membutuhkan ruangan yang lebih besar untuk menampung 48 siswa.

Azzahwa Fitri Harrara, seorang siswi kelas X berusia 15 tahun, menyatakan penolakannya terhadap kebijakan tersebut. "Pendapat saya, kebijakan ini kurang sesuai karena saya merasa ruangan yang tidak terlalu luas diisi oleh terlalu banyak orang," ungkapnya ketika diwawancarai., Selasa (22/07/25).

Azzahwa juga mengatakan bahwa kelas menjadi sangat gaduh saat jam istirahat karena dipenuhi hampir 50 orang. "Akibatnya, saya sulit fokus saat berbicara dengan teman karena yang lain jadi berbicara dengan nada yang lebih tinggi," ujarnya.

Azzahwa Fitri Harrara, seorang siswi yang bersekolah di SMAN 1 Depok, Jawa Barat. - (/mg160)

Ratifa Bella, seorang siswi kelas X berusia 15 tahun, berpendapat bahwa fasilitas yang tersedia di sekolah-sekolah di Jawa Barat tidak semuanya sebaik di sekolahnya. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa ketersediaan fasilitas yang memadai pun belum tentu menjamin kelancaran implementasi kebijakan ini di masa mendatang.

Dia juga menekankan mengenai pernyataan Dedi Mulyadi tentang 'penambahan AC', yang menurutnya bukanlah inti permasalahan. Walaupun merasa kelasnya masih nyaman, ia tetap menolak kebijakan tersebut.

"Meskipun saya merasa hal ini memberikan kenyamanan, saya cenderung untuk tidak menyetujuinya. Keadaan ini juga cukup memberatkan guru karena mereka harus menilai dan memberikan perhatian kepada jumlah siswa yang lebih banyak. Bahkan dengan 36 siswa saja belum tentu efektif, apalagi jika jumlahnya mencapai 48," ujarnya dengan nada menekankan.

Ratifa Bella, seorang siswi yang bersekolah di SMAN 1 Depok, Jawa Barat. - (/mg160)

Stanislaus Marvel (15) mengisahkan pengalaman perdananya saat memasuki ruang kelas. "Saat pertama kali melihat kelas, saya sampai kesulitan masuk dan duduk karena bagian depannya sangat penuh. Kami harus mengeluarkan satu kursi terlebih dahulu agar bisa masuk," tuturnya dengan nada sedih.

Gendis Chandani (15) melanjutkan, "Sehari sebelumnya, ada 50 set meja kursi, tetapi dua di antaranya tidak dapat digunakan karena ruangannya terlalu sempit."space di antara kelas tersebut."

Suhu udara yang tinggi menjadi salah satu masalah yang paling banyak dikeluhkan. Khaira Putri (15) mengungkapkan, "Yang paling dikeluhkan mungkin karena terlalu gerah, apalagi saat jam istirahat ketika semua orang beraktivitas, udaranya jadi pengap."banget," kata Khaira.

Abid Ghassan (15) mengungkapkan kekhawatirannya mengenai pengaruh kebijakan tersebut pada mutu proses belajar mengajar. "Menurut pandangan saya, dampak negatif yang mungkin timbul di masa depan adalah penurunan kinerja mengajar guru. Guru harus membagi perhatian kepada sekitar 50 siswa, sehingga mungkin ada ketidakmerataan pemahaman atau siswa yang tidak mengerti karena guru kesulitan mengawasi setiap individu," terangnya.

Ratna Ristianti (48), seorang guru biologi di SMAN 1 Depok, menyatakan bahwa ada sejumlah kendala dalam pekerjaannya. Ia mengungkapkan bahwa tantangan terberat yang dihadapi adalah ketika sesi praktikum.

"Ketika di lab, anak-anak akan menjumpai cukup banyak alat yang menarik perhatian. Kesulitannya adalah kita perlu ekstra dalam mengawasi mereka karena tidak sembarang alat bisa dipegang begitu saja. Dengan jumlah 48-50 orang, itu tidak mudah untuk mengawasi," jelasnya.

Guru Biologi SMAN 1 Depok, Jawa Barat, Ratna Ristianti. - (/mg160)

Para siswa berharap kebijakan ini dapat dikaji ulang. Azzahwa menyarankan,

"Harapan saya untuk ke depannya mungkin kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat agar bisa lebih mengkaji ulang tentang kebijakan ini agar siswa-siswi dapat belajar dengan baik dan nyaman," katanya.

Ratifa menambahkan bahwa solusinya bukan hanya penambahan AC. "Menurut saya ini harus dikaji ulang, mulai dari penambahan kelas, bukan hanya penambahan AC. Karena Pak Dedi Mulyadi sering kali hanya menyebut penambahan AC, padahal itu bukan masalah utamanya," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan siap dihujat, dikritik, dan digugat bahkan menderita demi masa depan pendidikan anak bangsa Jawa Barat ke depan. Ia menyebut memimpin bukan jalan yang mudah dan pasti menderita.

"Seorang pemimpin mesti bersiap menghadapi cemoohan, kritik, desakan, hingga tuntutan hukum. Saya belajar dari para founding fathers yang menekankan bahwa menjadi pemimpin itu penuh dengan pengorbanan," ujarnya pada hari Sabtu (12/7/2025).

Dedi menyatakan komitmennya untuk melindungi pendidikan anak-anak di Jawa Barat dan wilayah lainnya. Dedi Mulyadi mengaku bersedia menerima kritik tajam dari masyarakat maupun warganet.

Ia menyebut hujatan dan kritikan tersebut muncul saat dirinya mengambil kebijakan menambah murid dalam satu kelas menjadi 50 orang untuk mengurangi angka putus sekolah. Dedi menyebut kebijakan tersebut bersifat tentatif dan apabila di wilayah tertentu khususnya terpencil kekurangan sekolah.

Dengan demikian, ia menjelaskan bahwa anak-anak yang tinggal cukup jauh dari sekolah masih berkesempatan untuk mendaftar. Sementara itu, daerah yang sudah memiliki banyak sekolah tidak perlu lagi menambah jumlah siswanya.

Dedi memberikan ilustrasi, misalnya sebuah SMA negeri memiliki daya tampung 480 siswa. Jika pendaftar mencapai 500 orang, maka 20 siswa tambahan tersebut bisa diterima di sekolah itu.

Menurutnya, banyak pihak yang membesar-besarkan isu peningkatan jumlah siswa, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Ia berjanji bahwa dalam tiga tahun mendatang, Jawa Barat akan mencapai angka nol persen untuk kasus anak putus sekolah. Mengenai sekolah swasta yang terkena imbas dari kebijakan ini, Dedi menyatakan akan mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah swasta untuk membahas masalah kekurangan siswa.

Semangat Baru Tanpa Keluh Kesah

Oleh: Mukhlis Mustofa

Pengajar di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta.

TANPAMomen dimulainya tahun ajaran baru ini diwarnai dengan berbagai macam tanggapan.

Dimulainya tahun ajaran baru di Indonesia disambut dengan berbagai harapan dan antusiasme yang tinggi, baik oleh siswa maupun orang tua.

Kekacauan yang terjadi selama proses PPDB, pemilihan seragam, dan berbagai tuntutan pembelajaran kini mereda seiring dimulainya tahun ajaran baru.

Awal tahun ajaran baru seharusnya menjadi fondasi penting untuk pembelajaran selama setahun ke depan.

Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih relevan dan berarti seharusnya menjadi fokus utama bagi semua pihak yang terlibat.

Kebetulan, permulaan tahun ajaran baru bertepatan dengan periode awal tahun Hijriah.

Integritas moral dalam pendidikan perlu dihargai, baik oleh penyelenggara maupun peserta didik, demi menciptakan pembelajaran yang efektif.

Dampak dari kondisi ini patut diperhatikan, terutama karena tahun ajaran baru yang seharusnya menjadi titik awal pembelajaran, kini hanya dianggap sebagai formalitas belaka dalam dunia pendidikan. Padahal, tujuan utama untuk mencerdaskan generasi penerus belum sepenuhnya tercapai.

Seharusnya, permulaan tahun ajaran baru bisa dimanfaatkan sebagai titik awal pembelajaran untuk setahun ke depan.

Kenyataan yang sering ditemui di masyarakat adalah akses pendidikan sangat bergantung pada kemampuan finansial, yang sayangnya seringkali tidak sejalan dengan kualitas pendidikan itu sendiri.

Fenomena pendidikan yang telah diuraikan sebelumnya menimbulkan pertanyaan penting: bagaimana seharusnya tahun ajaran baru ditempatkan dalam upaya memajukan pendidikan secara menyeluruh?

Kerinduan akan pembelajaran langsung di kelas sangat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, mulai dari guru, murid, hingga para orang tua.

Gambaran keunggulan pembelajaran tatap muka seakan menunjukkan betapa sekolah telah menyihir segenap elemen publik.

Awal mula pembelajaran menjadi wacana menarik di negeri dalam beragam ranah.

Fenomena ini nampaknya sudah diprediksi dengan karya best seller Roem Topatimasang, "Sekolah Itu Candu" medio 1998.

Buku berisi hakikat peserta didik terbius dengan sekolah sehingga tidak jarang melupakan fenomena sosial di sekelilingnya perlahan-lahan mulai menuai hasilnya.

Khalayak negeri ini nampaknya sedemikian akut sudah terjangkiti candu sekolah ini sehingga seluruh hakikat kualitas pendidikan berpusat pada sekolah.

Merujuk definisi sekolah dalam pembukaan buku tersebut, dinyatakan sekolah berasal dari etimologis Yunani Skhole, Scola, Scolae, atau Schola yang secara harfiah berarti waktu luang atau waktu senggang—terjemah: waktu senggang untuk belajar.

Dalam situasi pascapandemi ini, sekolah seharusnya tidak hanya hadir sebagai institusi formal, tetapi juga tercermin dalam setiap aktivitas sehari-hari.

Masyarakat masih dibuat tercengang oleh penyelenggaraan sekolah selama ini yang penuh dengan formalitas dan menghambat kebebasan belajar. Akibatnya, saat pandemi datang, masalah formalitas sekolah lebih menonjol dibandingkan substansinya.

Pendidikan yang paling mendasar dan esensial seharusnya menjadi tanggung jawab penuh orang tua, yang dengan tulus memberikan pengajaran dan menanamkan ilmu pengetahuan kepada anak-anak mereka.

Akan tetapi, esensi luhur tersebut gugur akibat sistem penyerahan total, yang membuat orang tua merasa "terkurung" oleh cara pandang kebijakan pendidikan selama ini, seperti yang sempat terjadi di masa pandemi.

Daya tarik sekolah yang memukau ini mengarahkan pengelolaan pendidikan untuk memaksimalkan waktu siswa dalam kegiatan belajar formal.

Konteks sosiologis yang perlu dibangun sangatlah gamblang: sekolah, sebagai bagian dari budaya masyarakat, idealnya memicu perkembangan budaya saat ini, bukan mengarahkan opini pada kebenaran mutlak.

Menurut pandangannya yang tajam, sekolah bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam pembentukan karakter suatu bangsa.

Sudut pandang seperti inilah yang perlu diluruskan oleh semua pihak agar kesetaraan peran menjadi fokus utama, bukan memperpanjang perdebatan tentang pendidikan tanpa akhir.

Proporsionalitas Pendidikan

Pandangan ini semakin menguat, terutama karena pendidikan di Indonesia lebih fokus pada kemeriahan acara daripada substansi yang sebenarnya, sehingga hasilnya jauh dari yang diharapkan.

Masalah ini sebaiknya diatasi dengan bijak, tanpa hanya memaksakan satu model pendidikan tertentu.

Penting untuk mengimplementasikan pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal sebagai bagian dari pembentukan budaya baru, agar sekolah tidak menjadi satu-satunya fokus pendidikan di seluruh Indonesia.

Keterlibatan aktif dari semua pihak yang mendukung pendidikan adalah tugas yang harus dilakukan secara bersamaan oleh semua orang.

Memaksakan satu elemen dalam metode pembelajaran justru dapat menghambat kemampuan berpikir sosial dari mereka yang belajar.

Keseimbangan peran antara kedua pihak penting untuk membangun hubungan yang kondusif, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Pola pikir ini membuat praktik 'pasrah bongkokan' di institusi pendidikan sangat mungkin untuk terus diterapkan.

Relasi orang tua dengan sekolah sebagai salah satu lembaga pembentuk karakter selayaknya diberlakukan dengan kesamaan peran pengembangan.

Keterlibatan orang tua dapat diwujudkan melalui peran aktif mereka dalam memberikan dukungan yang cukup sebagai bagian dari implementasi pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif.

Langkah konkret ini secara tidak langsung akan membelajarkan orang tua siswa pada penekanan hakikat pembelajaran sebagai proses sinergis berkelanjutan demi kebermaknaan peran.

Pendidikan sebagai usaha sadar manusia untuk kebermaknaan hidup haruslah memperhatikan bagaimanakah manusia yang akan melaksanakannya.

Mainstream Pendidikan

Ketergantungan pada sistem pendidikan dimulai dari cara pandang kita terhadap layanan pendidikan selama ini.

Mainstream pendidikan hingga saat ini masih simpang siur dan pola yang berlaku bersifat sedemikian bias.

Parahnya, konstruksi publik selama ini berada di zona nyaman manakala menyikapi pendidikan, terutama penyelenggaraan sekolah.

Idiom yang muncul: jika anak berhasil dalam pendidikan, “siap dulu dong orang tuanya.” Namun manakala sang anak bermasalah dalam pendidikan, “siapa sih gurunya?”, “bersekolah di mana sang anak?”

Kontrol sosial pada sekolah pun lebih pada mekanisme balas dendam penyelenggaraan.

Neil Postman dalam The End of Education menyoroti sekolah sedemikian jumud pada perkembangan sehingga kebaruan dan pencerahan tidak kunjung tiba.

Hal inilah yang terkadang dilupakan pihak terkait. Orang tua menganggap sekolah sebagai bengkel, publik sangat berharap sekolah indah, namun laku edukatif tidak diupayakan.

Publik lebih rewel pada permasalahan bangunan sekolah yang mengganggu tampilan kenyamanan kampung, sementara orang tua sangat nyinyir pada pembiayaan yang membumbung.

Pertemuan orang tua di sekolah sendiri diemohi karena dipersepsikan sekadar penarikan dana kegiatan.

Pada akhirnya, setiap kejadian langsung mereka sebarkan secara luas di internet. Penegasan arus utama ini sangat penting karena kebijakan pendidikan apa pun yang diambil akan menjadi sangat tidak jelas jika pandangan umum belum ditegaskan.

Pendidikan yang relevan dengan realitas sosial menjadi kebutuhan mendesak di tengah kompleksitas masalah yang dihadapi masyarakat saat ini.

Sekolah, sebagai sebuah metode pembelajaran, tidak otomatis membereskan permasalahan pendidikan di Indonesia jika tidak ada kesadaran kolektif untuk mengelola pendidikan secara membangun.

Keseimbangan relasi antara kedua pihak merupakan suatu keharusan tak terhindarkan dalam tata kelola institusi pendidikan yang modern.(*)

Subang, 14 Juli 2025 — Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Pasundan Subang tahun pelajaran 2025/2026 resmi dimulai pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Nano Supriatna, M.Kom, dan diikuti antusias oleh seluruh peserta didik baru.

Dengan mengusung tema “MPLS Ramah: Membangun Karakter, Cerdas Digital, dan Bebas Narkoba”, kegiatan ini bukan hanya berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah, namun juga diisi dengan berbagai materi strategis dan edukatif.

Salah satu pemateri utama adalah Saudara Wijaya Kusuma, S.AN, Ketua Relawan TIK Kabupaten Subang sekaligus Ketua GARGA (Gerakan Anti Narkoba) Subang. Dalam kesehariannya, beliau juga bertugas sebagai Penyuluh KB di BKKBN Kabupaten Subang. Materi yang disampaikan meliputi:

🔹 Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial
🔹 Bahaya dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
🔹 Peran Remaja dalam Mewujudkan Generasi Emas 2045

Dalam paparannya, Wijaya menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan teknologi digital serta meningkatkan kesadaran siswa terhadap ancaman narkoba yang kian mengintai generasi muda. “Remaja hari ini harus cakap digital dan berani menolak narkoba. Karena masa depan bangsa ada di pundak kalian,” tegasnya.

Suasana acara berlangsung interaktif. Para siswa tampak serius menyimak materi dan aktif mengajukan pertanyaan.

Wijaya Kusuma saat menyampaikan materi tentang literasi digital dan bahaya narkoba di hadapan siswa baru SMK Pasundan Subang.

MPLS ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai 14 hingga 20 Juli 2025. Selain materi dari narasumber, kegiatan juga mencakup pengenalan program keahlian, pelatihan kedisiplinan, dan kegiatan kreatif siswa.

Dengan bekal materi yang disiapkan secara matang dan narasumber yang kompeten, MPLS 2025 diharapkan mampu menciptakan siswa yang tangguh, disiplin, serta siap menghadapi tantangan dunia industri dan teknologi.



30 Kata-kata Ucapan Selamat Mengikuti MPLS 2025 untuk Siswa Baru,Cocok Jadi Status untuk Ortu Murid

Hari ini, Senin (14/7/2025), memasuki tahun ajaran baru sekaligus pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

MPLS diselenggarakan di seluruh jenjang satuan pendidikan, mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.

Tujuan dari MPLS yakni memperkenalkan siswa baru dengan lingkungan yang akan menjadi tempatnya menimba ilmu.

Bagi siswa, naik jenjang pendidikan menjadi salah satu milestone atau pencapaian baru dalam kehidupannya.

Anda juga dapat menyampaikan ucapan selamat datang kepada siswa baru yang mengikuti MPLS 2025.

Berikut contoh kata-kata ucapan selamat mengikuti MPLS 2025:

Ucapan dari Sekolah

1. Selamat datang, siswa baru! Semoga MPLS ini jadi awal yang menyenangkan untuk petualanganmu di sekolah ini.

2. Selamat bergabung di keluarga besar kami! Nikmati setiap momen MPLS 2025 dan jadikan pengalaman berharga.

3. Selamat datang di rumah barumu! Ikuti MPLS dengan semangat dan siapkan dirimu untuk meraih banyak prestasi.

4. Hai para siswa baru! Semoga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 ini bisa memfasilitasi adaptasi kalian dan memberikan kesempatan untuk menjalin pertemanan yang luas.

5. Halo para calon pemimpin bangsa! Mari manfaatkan MPLS ini sebagai pijakan awal yang positif dengan menggali ilmu sebanyak mungkin.

6. Selamat datang di dunia pengetahuan! Semoga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ini memberikanmu persiapan yang memadai untuk belajar di tempat ini.

7. Selamat datang, generasi penerus bangsa! Manfaatkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ini sebagai kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

8. Selamat datang di sekolah yang kamu idam-idamkan! Manfaatkan setiap aktivitas Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan ciptakan momen tak terlupakan dengan sahabat-sahabat baru.

9. Selamat memasuki fase baru dalam dunia pendidikanmu! Semoga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 ini dapat memberikan inspirasi.

10. Selamat datang! Ayo kita wujudkan suasana belajar yang menggembirakan dan suportif selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ini.

11. Selamat datang di sekolah ini, tempat kisah-kisah indahmu akan terukir. Manfaatkan setiap momen selama MPLS!

12. Ayo bersemangat dalam MPLS! Ini bukan sekadar soal tata tertib, melainkan tentang menjalin relasi dan mendapatkan hal-hal baru.

13. Sambutan hangat untuk kalian! Ayo kita bangun suasana MPLS yang bersahabat dan akrab bersama.

14. Selamat berpartisipasi dalam MPLS 2025! Manfaatkan waktu ini sebaik mungkin untuk beradaptasi dengan cara yang menggembirakan.

15. Selamat datang siswa baru, nikmati masa MPLS 2025! Semoga kegiatan ini menjadi pembuka untuk pertemanan dan pengalaman menarik di sekolah.

Pesan dari Wali Murid

1. Semoga sukses dalam MPLS-nya ya, Nak! Ini adalah peluang berharga untuk mengenali lingkungan yang baru, serta menggali...passion, serta merencanakan hari esok yang cemerlang.

2. Selamat datang di sekolah yang baru ini, Nak. Kami harap kamu bersemangat dalam belajar, jangan ragu untuk bertanya, dan berkembang menjadi individu yang luar biasa.

3. Semangat menjalani MPLS ya, sayang! Papa/Mama yakin kamu akan sukses, menunjukkan kemampuan terbaikmu, dan membanggakan kami.

4. Selamat datang di gerbang ilmu, Nak! Semoga MPLS ini memberimu bekal yang cukup untuk menempuh pendidikan dengan lancar dan penuh kesenangan.

5. Selamat datang di sekolah impianmu, Sayang! Nikmati setiap kegiatan MPLS, buat kenangan tak terlupakan, dan persiapkan dirimu untuk masa depan cerah.

6. Hai anakku yang hebat! Selamat MPLS, semoga kamu selalu semangat, menemukan hal-hal yang kamu suka, dan meraih prestasi di setiap langkah.

7. Semoga MPLS 2025 ini membantumu beradaptasi dengan baik, menemukan kebahagiaan, dan belajar banyak hal baru. Selamat datang di dunia baru!

8. Anakku, selamat datang di sekolah barumu! Kami berharap kamu bisa tumbuh dan berkembang maksimal di lingkungan yang positif ini.

9. Selamat datang di sekolah yang akan jadi rumah keduamu, Nak. Kami berharap kamu menikmati setiap proses adaptasinya dan menjadi anak yang sukses.

10. Selamat mengikuti MPLS 2025! Semoga ini jadi awal yang penuh berkah untuk perjalanan pendidikanmu yang panjang.

11. Selamat datang di petualangan barumu! Kami berharap MPLS ini membantumu menemukan jati diri dan membuka jalan menuju impianmu.

12. Semangat MPLS, Nak! Papa/Mama selalu mendoakanmu. Kami berharap kamu bisa bersosialisasi dengan baik dan menemukan kebahagiaan di sekolah barumu ini.

13. Selamat bergabung dengan semangat baru! Semoga MPLS ini menjadi awal yang cerah untuk perjalanan pendidikan yang penuh makna dan keberhasilan.

14.Anakku, bersiaplah untuk banyak pengalaman seru! Selamat mengikuti MPLS 2025 dan raihlah setiap kesempatan untuk belajar dan berkembang.

15. Selamat menikmati MPLS 2025! Semoga ini jadi awal dari perjalanan pendidikan yang luar biasa, penuh inspirasi, dan membawa kesuksesan besar bagi masa depanmu.

Baca artikel menarik lainnya diGoogle News.

Ade Risma, Pendidik Berjiwa Mengajar Membangun Bimbel Ocean Education Center

, MEDAN -Dengan menghadapi keterbatasan dana, semangat mengajar yang telah tumbuh sejak masa SMA menjadi bekal utama Ade Risma dalam mendirikan pusat bimbingan belajar Ocean Education Center, yang kini tidak hanya membimbing puluhan siswa, tetapi juga memberdayakan sembilan mahasiswa sebagai pengajar.

Keinginan Ade Risma untuk masuk ke dunia pendidikan telah tumbuh sejak ia masih kecil. Baginya, menjadi seorang guru bukanlah pilihan terakhir, tetapi merupakan panggilan dari hati.

"Sejak kecil, bila ditanya tentang cita-citanya, jawaban saya selalu ingin menjadi guru," kenang Risma sambil tersenyum.

Ambisi terus berkembang, didorong oleh harapan orang tua yang semakin kuat saat ia mulai mempelajari Bahasa Inggris di bangku SMP. Namun, sebagai anak dari keluarga biasa, Risma sempat ragu untuk memiliki ekspektasi terlalu tinggi. Ia memahami bahwa biaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan menjadi seorang guru tidaklah sedikit.

Namun, semangatnya tetap tak pernah padam. Dengan ilmu yang dimilikinya, Risma mulai membangun jalannya sendiri. Sejak duduk di bangku SMA, ia telah memulai mewujudkan impiannya dengan membuka les kecil di rumahnya dan tekun mengajar dari rumah ke rumah.

"Sejak SMA, saya sudah membuka les kecil-kecilan dan mengajar dari rumah ke rumah. Penghasilannya tidak terlalu besar, karena saya memang menyukai dunia mengajar," katanya.

Untuk Risma, mengajar bukan lagi sekadar impian, tetapi telah menjadi kegemaran dan minat yang mendalam.

"Terasa seperti kebiasaan. Saat merasa bosan, mengajar justru membuat saya kembali bahagia. Segala kelelahan hilang," katanya.

Kegiatan ini yang membuatnya semakin mencintai dunia pendidikan.

Berkat usaha dan ketekunannya, ia berhak mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi tinggi di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UINSU).

Perjuangan di bangku kuliah tentu tidak mudah. Masalah keuangan masih sering menghantui. Namun, berkat pengalamannya dalam mengajar, Risma semakin semangat. Ia membuka les privat sendiri, mencari siswa dengan datang langsung ke rumah-rumah untuk menawarkan bimbingan belajar.

Ketekunan dalam mendidik tidak memperhatikan usia. Risma pernah mengajar siswa dari jenjang pra sekolah (PAUD) hingga SMA. Menurutnya, setiap tingkat pendidikan memiliki tantangan masing-masing.

"Mengajar anak usia dini memiliki tantangan yang berat, karena banyak orang tua mengharapkan anaknya sudah mampu menguasai berbagai hal. Padahal, pada usia tersebut mereka sedang dalam masa paling aktif bermain dan mengeksplorasi," katanya.

"Anak akan berkembang sesuai dengan usianya. Itu sebabnya pemerintah menetapkan aturan usia masuk Sekolah Dasar pada usia 7 tahun, agar anak telah siap secara alami," tegasnya.

Tantangan Mengajar di Daerah 

Risma, yang spesialisasinya dalam Bahasa Inggris, ditugaskan untuk mengajar di sebuah sekolah menengah atas di daerah Tapanuli Tengah. Ia menghadapi lingkungan budaya yang berbeda, di mana siswa lebih akrab menggunakan bahasa daerah dan kurang termotivasi untuk belajar bahasa asing.

Ini adalah tantangan yang baru. Ketika mengajar di kota, anak-anak sudah memiliki keinginan sendiri untuk belajar Bahasa Inggris. Di daerah, budayanya berbeda," katanya.

Menurutnya, keadaan ini berbeda dengan di Medan, di mana orang tua lebih cenderung memiliki pikiran yang terbuka dan mendukung anak-anak mereka.

Keyakinan dan pengalaman tersebut akhirnya membawa Risma pada pencapaian terbesarnya saat ini, yaitu mendirikan pusat bimbingan belajar sendiri, Ocean Education Center. Saat ini, jumlah muridnya telah mencapai 75 orang dengan sistem pembelajaran online maupun offline.

Kemampuannya yang luar biasa, ia mampu menciptakan kesempatan kerja bagi mahasiswa dengan mengangkat sembilan orang sebagai guru.

"Awalnya saya ragu mengikuti kelas online, khawatir anak-anak akan merasa bosan. Namun setelah kami memulai dengan inovasi metode pembelajaran, ternyata anak-anak betah, bahkan jumlah siswa kami terus meningkat," katanya.

Lembaga bimbingan belajar Ocean Education Center yang ia buka menyediakan layanan untuk berbagai jenjang pendidikan dengan beragam mata pelajaran, baik umum maupun khusus Bahasa Inggris.

Di akhir diskusi, Risma menyampaikan harapannya terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Ia menyarankan agar para orang tua terus mengikuti perubahan jaman dan lebih bersikap terbuka, karena rumah tangga merupakan tempat utama bagi perkembangan seorang anak.

"Biarkan anak-anak berkembang sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing. Ilmu yang ada saat ini sangat luas, mereka tidak perlu menguasai semua bidang," katanya.

Dengan semangat ini, Risma tidak hanya mengwujudkan impiannya sejak kecil, tetapi juga membuka jalan bagi ratusan siswa dan guru muda untuk berkembang bersama.

medkomsubang Tokoh pemimpin yayasan elite Al Kareem Islamic School di kawasan Bekasi, Jawa Barat kini menjadi pertanyaan publik.

Sekolah Islam Yayasan Al Kareem diduga tidak memiliki sertifikat resmi dan dianggap bodong.

Alhamdulillah Islamic School merupakan sekolah swasta dengan basis kurikulum internasional.

Program berbasis kurikulum Cambridge diketahui diadakan oleh sekolah yang mencakup jenjang TK hingga SD.

Namun, basis kurikulum internasional itu ternyata hanya bualan penyelenggara saja lantaran berbeda dengan fakta lapangan.

Ketua Yayasan sebagai Kepala Sekolah dari sekolah swasta elit ini juga diduga menggunakan guru sebagaimana penggunaan asisten rumah tangga (ART).

Sekarang figur ketua yayasan Al Kareem School menjadi perhatian, bahkan banyak yang penasaran dengan dirinya.

Namun hingga kini belum diketahui siapa sosok ketua yayasan tersebut.

Karena ketua yayasan tidak muncul ke publik, hanya pengacara pihak yayasan yang buka suara.

Guru Mengaku Diperlakukan Seperti ART

Seorang guru, Salsabila Syafwani, mengatakan bahwa cara-cara kepala yayasan yang juga kepala sekolah memperlakukan para guru seperti asisten rumah tangga (ART) membuat dirinya bersama rekan-rekan guru lainnya menjadi resah.

"Kami kan dikontrak sebagai staf pendidik, tapi terkadang kami tuh diberikan jobdesk di luar tugas kami sebagai guru, jadi kadang masalahnya di situ aja sih," kata Salsabila saat diwawancara Senin (16/6/2025).

Anisa Dwi Zahra, guru lainnya, menjelaskan, dia bersama guru-guru lainnya diperlakukan mirip pembantu rumah tangga.

"Saya pernah disuruh belanja kebutuhan rumah tangga, nganter jemput anak beliau. Jadi banyak job desk yang tidak sesuai dengan tugas kami, jadi kita tuh disuruh jalani job desk kayak ART-nya mereka," jelas Anisa, Senin (16/6/2025).

Kata Anisa, dia bahkan sempat diminta untuk membelikan ayam goreng untuk anak pemilik yayasan dan lokasinya cukup jauh.

"Saya pernah diminta membelikan ayam goreng jauh-jauh ke Jatiasih, padahal ayam goreng di sekitar sini (Bekasi Utara) juga ada, Saya sudah mengeluh, kenapa beli jauh-jauh, tetapi pihak yayasan tidak tahu alasan saya, akhirnya ya saya jalani saja," katanya.

Meskipun sering diberikan uang tambahan, Anisa tetap keberatan dengan perlakuan kepala yayasan tersebut.

"Dapat uang bensin, tapi keberatan karena jauh sih, jarak dari sini ke tempat ayamnya itu kan lumayan jauh," katanya dengan wajah cemberut.

Tenaga pelajar lainnya, Raihan Tri Wahyudi, menegaskan bahwa setiap hari sebelum bekerja, ia selalu diminta untuk pergi ke rumah pemilik yayasan terlebih dahulu guna mengantar anaknya sekolah.

"Setiap hari sebelum bekerja, harus ke rumah beliau (pemilik yayasan) untuk mengantar anak-anaknya berangkat sekolah," ucapnya.

Raihan mengatakan dirinya berat hati menolak permintaan pemilik yayasan karena menyadari dirinya berstatus karyawan.

"Untuk biaya tambahan saya hanya mendapatkan gaji selama kerja di kantor sebagai staff education tapi saya bekerja kebanyakan di rumah beliau (pemilik yayasan) mengantar anak-anaknya ke sekolah, ke tempat les, dan belanja itu saya," tutur Raihan.

Pengunduran diri massal

Semua guru di sekolah swasta diduga bodong, Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi melakukan resign atau berhenti kerja massal.

Seorang guru, Salsabila Syafwani mengatakan bahwa ternyata pengunduran diri yang dilakukan oleh rekan-rekannya seprofesi sudah berlangsung sejak Jumat (13/6/2025).

"Kami mengajar terakhir itu hari Jumat (13/6/2025) masuk, tapi harusnya di minggu ini, tapi karena ada kejadian tersebut (dugaan sekolah bermasalah) jadinya stop di hari Jumat," kata Salsabila saat diwawancara Senin (16/6/2025).

Salsabila menjelaskan bahwa resign massal yang dilakukan tujuh orang guru itu dibuktikan dengan lembaran kertas yang ditandatangani di atas materai oleh seluruh guru dan kepala yayasan sekaligus diduga menjabat kepala sekolah.

Setelah pengunduran diri massal, pihak guru mengaku sudah tidak berkomunikasi sedikitpun dengan kepala yayasan.

"Sejujurnya dari per Juni itu kami sudah lost contact, tepatnya 13 Juni itu lost contact dalam artinya memang tidak mau komunikasi saja," jelasnya.

Salsabila mengatakan bahwa informasi tentang pengunduran diri massal ternyata tidak disampaikan oleh kepala yayasan kepada semua orangtua murid.

Meskipun guru tidak lagi dapat atau diizinkan berkomunikasi oleh kepala yayasan kepada orangtua murid melalui akun email sekolah yang sebelumnya sering digunakan sebagai media komunikasinya.

Mengingat akun email sekolah tersebut sudah diganti password, dan para guru tidak mengetahuinya.

"Kami juga sudah kehilangan akses untuk memberitahukan informasi kepada orangtua murid, jadi kami tidak tahu-menahu lagi untuk memberitahukan hal tertentu kepada mereka," tuturnya.

Gaji Sering Dipotong

Terbaru, ada informasi baru tentang dugaan bahwa pihak sekolah sering memotong gaji para guru tanpa pemberitahuan.

Guru Salsabila Syafwani mengatakan dirinya sempat mengalami pemotongan gaji sebesar Rp 700 ribu per bulan.

"Kami digaji tidak pernah full banyak potongan dan kami tidak pernah ketahui itu potongannya untuk apa, potongan gaji pernah mencapai Rp 700 ribu," kata Salsabila saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Salsabila menjelaskan bahwa dia sempat bingung dengan penyebab pihak sekolah dapat memotong gaji dirinya tanpa keterangan.

Ia bahkan mengaku tidak sering diberikan slip gaji oleh pihak sekolah.

"Jadi kami itu tidak pernah dapat transaksi slip gaji kecuali kami minta, kami juga tidak didaftarkan BPJS, otomatis bukan pembayaran untuk BPJS itu potongannya, intinya kami tidak tahu itu potongan kenapa," jelasnya.

Itu dibenarkan oleh guru Anisa Dwi Zahra, yang mengaku tidak pernah menerima gaji penuh per bulan sesuai dengan kontrak kerja dari pihak sekolah.

"Saya menerima gaji yang tidak penuh karena gajiku sebesar Rp 1,9 juta tetapi sering dipotong dan yang saya terima hanya Rp 1,5 juta, dengan potongan sekitar Rp 400 ribu," jelas Anisa ketika dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Anisa menyatakan tidak mengetahui alasan pengurangan gajinya.

Padahal menurutnya kalau ia mengikuti selalu aturan yang diterapkan pihak sekolah, diantaranya tepat waktu masuk kerja.

"Saya juga tidak tahu mengapa itu dipotong, padahal saya selalu tepat waktu saat bekerja dan tidak pernah telat, bahkan pihak sekolah juga tidak pernah memberikan penjelasan," katanya.

Anisa menegaskan bahwa ketika dirinya menerima slip gaji, tidak ada penjelasan tentang aliran potongan tersebut.

Berdasarkan keluhan itu, ia berharap pihak relevan dapat segera membantu dirinya dengan rekan guru di sekolah tersebut yang saat ini sudah berhenti kerja atau mengundurkan diri secara massal pada Jumat (13/5/2025).

“Saat saya menerima slip gaji, tidak ada penjelasan tentang potongan uang itu untuk apa, kami tidak mendapatkan BPJS meskipun dalam kontrak kerja tertulis ada BPJS,” tegasnya.

Denda Hingga Ijazah Ditahan

Terdapat ketidaksesuaian yang terungkap dari Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan, Marga Mulya, Bekasi Utara yang diduga melakukan penipuan.

Pihak sekolah mengenakan denda bagi guru-guru yang dianggap tidak memenuhi standar yang ditentukan.

Pihak Al Kareem Islamic School diduga bahkan sampai menahan ijazah seorang guru, meskipun yang bersangkutan sudah berhenti bekerja atau resign.

Salsabila Syafwani, mengatakan bahwa ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah hampir lebih kurang satu tahun.

“Ijazah salah satu guru masih ditahan dan sudah hampir satu tahun,” kata Salsabila saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Salsabila menjelaskan berdasarkan kesepakatan kontrak kerja di awal, jika pekerja dalam kurun waktu di bawah tiga bulan tidak memenuhi standar aturan sekolah, maka perlu membayar denda sebesar Rp 250 ribu.

Namun menurut pengakuan Salsabila, ada ucapan dari pihak sekolah yang tidak sesuai dengan kesepakatan kerja jika ada tambahan denda sebesar Rp 500 ribu.

“Ijazah itu ditahan kalau misalkan pekerja ini tidak proper dan di bawah tiga bulan, sehingga harus bayar denda Rp 250 ribu sesuai kontrak tertulis, tapi beberapa kasus karyawan baru yang baru masuk di tahun 2025 ada omongan secara verbal kalau ada tambahan denda Rp 500 ribu, dan itu tidak tertulis di dalam kontrak,” jelasnya.

"Jika uang tersebut tidak dibayarkan, ijazah tidak akan diberikan, ada kemungkinan," tambahnya.

Klarifikasi dari Pihak Yayasan

Pengacara Al Kareem Islamic School, Mario Wilson Alexander, mengatakan bahwa pihak sekolah berjanji akan bertanggung jawab mengganti kerugian seluruhnya yang dialami sejumlah pihak.

"Tempat ini (Sekolah) disegel karena ada kesalahan dari yayasan, dan yayasan akan tetap bertanggung jawab setiap masalah yang ada," ucap Mario saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).

Mario menjelaskan kesalahan yang dilakukan pihak yayasan adalah mengenai keuangan.

Namun ia tidak berkenan merincikan permasalahan keuangan tersebut seperti apa.

"Dalam hal ini kesalahan yayasan adalah keuangan, tapi memang ada sesuatu hal yang bisa diekspos dan ada yang tidak bisa diekspos," jelasnya.

Mario menuturkan bahwa upaya tanggung jawab yang akan dilakukan pihak Al Kareem antara lain dengan mengikuti prosedur bantuan masuk sekolah yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik).

"Saya sudah meeting dengan pihak Disdik ranah PAUD, anak-anak yang masa sekarang ini sudah mau ke SD akan dibantu karena sudah habis PK pendaftarannya dan akan dibantu untuk masuk ke sekolah. Yayasan akan mengikuti arahan selanjutnya dari Disdik," tuturnya.

Mario menyampaikan bahwa untuk membayar semua tanggung jawab dari aspek materiil, pihak yayasan akan menjual aset sekolah Al Kareem Islamic School.

Pengembalian uang kepada orangtua akan dilakukan jika aset sekolah sudah terjual.

"Untuk kerugian yang dirasakan dan dialami oleh orangtua murid itu yayasan akan menjual aset semuanya dan akan menggantikan uang orang tua murid," katanya.

Selain itu, Mario menegaskan bahwa pihak sekolah juga akan bertanggung jawab melunasi tunggakan gaji para guru.

"Semuanya akan dibayarkan (gaji) karena ijazahnya yang kemarin ditahan pun sudah dikembalikan semua, jadi clear ijazah ditahan sudah tidak ada," tegasnya.

Sebagai orangtua murid, Rio berharap yayasan dapat melakukan ganti rugi kepada seluruh pihak yang dirugikan.

"Kami masih berharap ada itikad baik terkait pengembalian ganti rugi dari pihak yayasan," harap Rio.

Rio menyatakan rasa syukur setelah Pemkot Bekasi melakukan penutupan.

Ia berharap selanjutnya tidak ada lagi kasus serupa terjadi.

"Alhamdulillah sesuai dengan harapan orang tua murid, ini langkah awal semoga tidak ada korban lagi, itu yang harapan kami," ungkapnya.

Baca berita medkomsubang lainnya di Berita Google

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp medkomsubang

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Jeritan Guru di Bekasi Diperlakukan Mirip ART: Disuruh Beli Ayam Goreng Hingga Antar Anak Sekolah


Sabtu 10 Agustus 2024 Subang di lauiti bendera merah putih yang dibawa dan dikibarkan oleh Peserta Kirab Merah Putih yang di laksanakan oleh pemda Subang melalui Kesbangpol , Disdik dan DPP Laskar Jagad Subang, Kegiatan ini adalah rentetan dari kegiatan yang akan dilaksanakan Pemerintah kabupaten Subang dalam rangka menyambut HUT RI ke 79 tahun 2024.

Kegiatan Kirab ini dilepas star dan Finis oleh Pj Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.SI., MA.cd ,Sebanyak 35.000 peserta itu berasal dari para pelajar dari berbagai tingkatan di lingkungan Pendidikan Subang, TNI, Polri, Instansi, Perusahaan, dan lainnya.

Saaat ditemuai media PJ Bupati Subang mengucapkan syukur kegiatan ini kondusip dan meriah “Saya bersyukur, hari ini kegiatan bisa berjalan dengan lancar, tentunya ini anugerah bagi kita semuanya bahwa jiwa nasionalisme di Subang masih ada, masih tumbuh,”ujarnya

Pj Bupati Subang mengungkapkan, keterlibatan seluruh stakeholder dalam dalam kegiatan ini, menunjukan wajah karakter bangsa Indonesia dalam balutan nasionalisme dan Patriotisme dan ini pun menjadi bukti Subang adalah Kabupaten yang berjiwa Nasionalisme yang tinggi dan menjaga keutuhan dan kerekatan NKRI

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ini selain Kirab yang membentangkan Bendera sepanjang 79 meter dan Juga dilaksanakan Lomba Baca Puisi dan Lagu Kemerdekaan yang dilaksanakan di Aula Pemda Subang, pemenang dari lomba akan ditampilkan saat Upacata Detik detik Proklamasi 17 Agustus Mendatang di Alun alun Kabupaten Subang.

 

 


Diberdayakan oleh Blogger.