Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label pendidikan. Tampilkan semua postingan


Sabtu 10 Agustus 2024 Subang di lauiti bendera merah putih yang dibawa dan dikibarkan oleh Peserta Kirab Merah Putih yang di laksanakan oleh pemda Subang melalui Kesbangpol , Disdik dan DPP Laskar Jagad Subang, Kegiatan ini adalah rentetan dari kegiatan yang akan dilaksanakan Pemerintah kabupaten Subang dalam rangka menyambut HUT RI ke 79 tahun 2024.

Kegiatan Kirab ini dilepas star dan Finis oleh Pj Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.SI., MA.cd ,Sebanyak 35.000 peserta itu berasal dari para pelajar dari berbagai tingkatan di lingkungan Pendidikan Subang, TNI, Polri, Instansi, Perusahaan, dan lainnya.

Saaat ditemuai media PJ Bupati Subang mengucapkan syukur kegiatan ini kondusip dan meriah “Saya bersyukur, hari ini kegiatan bisa berjalan dengan lancar, tentunya ini anugerah bagi kita semuanya bahwa jiwa nasionalisme di Subang masih ada, masih tumbuh,”ujarnya

Pj Bupati Subang mengungkapkan, keterlibatan seluruh stakeholder dalam dalam kegiatan ini, menunjukan wajah karakter bangsa Indonesia dalam balutan nasionalisme dan Patriotisme dan ini pun menjadi bukti Subang adalah Kabupaten yang berjiwa Nasionalisme yang tinggi dan menjaga keutuhan dan kerekatan NKRI

Kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ini selain Kirab yang membentangkan Bendera sepanjang 79 meter dan Juga dilaksanakan Lomba Baca Puisi dan Lagu Kemerdekaan yang dilaksanakan di Aula Pemda Subang, pemenang dari lomba akan ditampilkan saat Upacata Detik detik Proklamasi 17 Agustus Mendatang di Alun alun Kabupaten Subang.

 

 


Anak merupakan elemen penting yang ada di masyarakat, di mana anak merupakan harapan sebagai aset untuk generasi masa depan. Agar dapat mencapai generasi emas, maka merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pengasuhan. Serta pendidikan terbaik bagi anak sehingga bisa membangun generasi yang unggul di masa depan.Setiap tanggal 23 Juli kita memperingati hari anak nasional. Seringkali peringatan hari besar hanya sebatas selebrasi tanpa kesadaran penuh akan makna dari peringatan hari besar tersebut. Padahal hari besar bisa menjadi momen untuk melakukan refleksi dan menentukan resolusi agar mendapatkan hari depan yang lebih baik. Hal tersebut merupakan mindset yang perlu ditanamkan ketika memperingati hari anak nasional yang bisa diperingati dengan penuh kesadaran.

Terlepas dengan hal tersebut, perayaan apapun untuk memperingati hari anak nasional adalah wujud kasih sayang dan kepedulian bagi anak anak. Penyelenggaraan peringatan hari anak nasional yang dilaksanakan setiap tahun tersebut memberikan rasa gembira kepada anak-anak. Karena didalamnya ada banyak momen penting yang dapat mereka nikmati pada perayaan tersebut.

Tapi pada saat yang sama, anak-anak belum terbebas dari ancaman-ancaman yang menghantui mereka. Dari mulai kekerasan fisik, kekerasan verbal juga kekerasan seksual. Perundungan di lingkungan sekolah juga di lingkungan masyarakat dan kasus cyberbullying. Selain itu angka pernikahan anak juga cukup memprihatinkan di beberapa daerah di Indonesia.

Maraknya pekerja anak, rokok dan iklan rokok, penyalahgunaan miras dan NAPZA, geng motor, tawuran pelajar, fasilitas umum ramah anak yang kurang memadai dan jauh dari merata. Tidak sedikit juga anak yang terlibat LGBT menjadi ancaman bagi keberlangsungan tumbuh kembang anak. Yang paling tidak disadari oleh kita adalah ancaman penyalahgunaan gadget oleh anak-anak menyebabkan bagian dari sumber masalah dari masalah pada anak saat ini.

Belum lagi anak yang berhadapan dengan hukum karena terseret kasus pidana. Tindak pidana yang dilakukan anak-anak juga bermacam-macam mulai dari kasus kekerasan, perkara asusila, pencurian, senjata tajam, dan penggunaan obat-obat terlarang.

Penyebab
Masalah yang terjadi pada anak-anak memang bukan tanpa sebab. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya dan ternyata faktor terbesar adalah di internal keluarga masing-masing. Menarik untuk dicermati berdasarkan pengalaman pribadi saya di lapanga. Selama 4 tahun bergerak dalam pendampingan kasus-kasus anak di lembaga yang saya dirikan yaitu Taman Jingga (lembaga non profit untuk perlindungan hak-hak anak dan perempuan).

Setelah pendampingan dari kasus ke kasus anak. Saya menemukan fenomena anak bermasalah baik itu sebagai korban ataupun sebagai pelaku ternyata orang tuanya juga bermasalah. Ini cukup memprihatinkan karena anak yang bermasalah adalah imbas korban dari orang tuanya sendiri yang bermasalah. Sehingga gagal dalam pengasuhan juga kacau dalam manajemen keluarga yanh menjadi mata rantai masalah yang terjadi di internal keluarga.


Ada banyak orang tua yang tidak memiliki kesiapan untuk merawat, mengasuh, mendidik anak. Baik secara ilmu, mental maupun secara finansial sehingga mereka tanpa konsep mengelola keluarga imbasnya ke anak anaknya. Mengelola keluarga sama halnya mengelola perusahaan dan mengelola organisiasi yang memerlukan aturan main agar terarah tertib dan terorganisir. Begitupun mengasuh dan mendidik anak perlu komiten bersama kedua orang tua yang dilandasi ilmu dan strategi. Juga beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga tidak rapuh dan keropos. Karena terbukti ketika individu orang tuanya rapuh, maka anak-anaknya pun rata-rata demikian.

Bila masalahnya ada di internal keluarga maka yang harus menjadi fokus untuk dibenahi ya dari dalam keluarga itu sendiri. Karena inti masalahnya ada di dalam keluarga, sehingga dari sini kita harus jelas dalam memandang inti masalah supaya tidak keliru dalam mengatasinya. Maka benahi dulu orang tuanya baru membenahi anak anaknya. Berawal dari orang tua yang stabil maka diprediksi anak-akan sedikit kemungkinan terkena masalah. Karena anak merasa nyaman dan aman dalam pengasuhan pendidikan di internal keluarganya sehingga tangki jiwanya terpenuhi.

Tangki jiwa
Tangki jiwa anak tidak boleh kosong harus senantiasa penuh terisi oleh kasih sayang perhatian dengan pola asuh yang bena. Sehingga anak-anak tidak kelaparan jiwanya. Apabila jiwanya kosong maka anak akan mengekspresikan dalam bentuk masalah masalah yang mereka perbuat. Hal ini sering tidak disadari oleh para orang tua sehingga memberikan kasih sayang yang salah kaprah. Atau hanya sebatas seremonial juga sebatas memenuhi fasilitas anak saja.

Dari hal tersebut, di sini peranan orangtua dan kualitas hubungan atau bonding orangtua dan anak sangat berperan. Tidak hanya dilihat dari saat ini saja, namun juga harus flashback ke belakang saat anak-anak masih kecil. Bagaimana hubungan kedekatan orang tua dengan anak saat mereka masih kecil? Apa saja yang sudah orang tua lakukan kepada mereka? Apakah mereka trauma? Sedih? Bahagia? Merasa dicintai seutuhnya? Semua itu nantinya akan tercermin dan terpancar keluar saat anak-anak mulai beranjak remaja sebagai masa peralihan dari masa anak anak ke orang dewasa.


Selain masalah internal orangtua, salah satu sumber masalah anak adalah faktor lingkungan. Meskipun faktor lingkungan ini juga masih bisa disiasati dengan benteng yang kuat dari dalam keluarga. Dan menjaga dari kontaminasi yang berlebihan bila dirasa lingkungan sekitar kurang mendukung. Keluarga ibarat imunitas, sekuat apapun virus masalah dari luar atau lingkungan. Apabila ketahanannya keluarga baik, maka kemungkinan hantaman faktor pemicu dari luar akan bisa anak-anak tertangkal.

Kedekatan orangtua dan anak ini bukan hanya dekat secara fisik saja, melainkan juga secara emosional, bonding perasaan. Mampu menyelami karakter dan bagaimana bertindak sesuai karakter anak. Sekali lagi memang fondasi dan kuncinya adalah dari internal keluarga sendiri. Kita semua harus menyadari bahwa karakter anak menjadi baik atau buruk semua itu berawal dari dalam rumah dan dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil. Dari kebiasaan sehari hari berulang ulang akan terbawa sampai besar.

Amanah
Anak adalah amanah. Amanah yang dipercayakan Tuhan berarti kepercayaan yang diberikan kepada orang tua untuk dijaga sebagamanamestinya. Dalam konteks ini, maka setiap orang tua dipercaya mampu untuk bertanggung jawab dalam menjaga dan merawat anak menjadi generasi yang berkualitas. Tanggung jawab orang tua ada di sepanjang proses tumbuh kembang anak hingga mereka mampu secara mandiri mengelola kehidupannya dimasa yang akan datang.

Orang tua memiliki peran krusial dalam membentuk kepribadian dan perkembangan anak-anak. Sebagai tokoh penting dalam kehidupan anak, orang tua tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan kasih sayang perawatan dan pengasuhan. Tetapi juga berperan sebagai role model yang kuat. Perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang ditunjukkan oleh orang tua secara langsung mempengaruhi bagaimana anak-anak mengembangkan diri mereka sendiri. Begitupun dengan karakteristik sampai dengan masalah yang dihadapi anak ini tidak terlepas dari pola asuh dan kebiasaan kebiasaan di internal keluarga.

Disadari memang tantangan orangtua saat ini begitu besar dalam melakukan pengasuhan dan perlindungan pada anak-anak. Berbagai literasi perlu dipelajari dan digiatkan. Misalnya: Kegiatan-kegiatan parenting sangat penting untuk digiatkan tidak hanya di sekolah-sekolah tapi juga pada lingkungan masyarakat. Karena melakukan pendidikan dan pengasuhan pada anak bukan hal yang mudah bagi orangtua.

Tahun 2045 bangsa Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi salah satu negara maju yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Oleh karena itu pemerintah berharap pada usianya yang genap satu abad bisa memiliki generasi emas yang akan mampu mewujudkan cita-cita tersebut. Untuk mewujudkan generasi emas, tentu orang tua memiliki peranan yang sangat penting.

Kita semua memiliki peran masing-masing, terutama peran sebagai orang tua. Mengasuh mendidik dengan pola asuh yang baik yang berdasarkan ilmu juga perkembangan zaman. Ali bin Abi Thalib mengatakan didiklah anak sesuai zamannya juga sesuai fase usianya. Jadilah orang tua yang bertumbuh yang tidak lelah untuk belajar, lagi dan lagi.

Mari kita semua bersinergi menjaga agar anak-anak tetap terlindungi, merasa aman serta bahagia dimanapun. Peringatan hari anak nasional menjadi momentum bersama untuk merefleksi kembali bagaimana kondisi anak-anak di sekitar kita. Tentunya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi. Peran kita untuk menjaga anak sebagai aset bangsa”. Selamat Hari Anak Nasional 2024.***
Oleh Ipa Zumrotul Falihah
Direktur Taman Jingga

 


Generasi remaja dilingkungan sekolah adalah generasi emas mendatang yang akan mengisi kemerdekaan dan meneruskan cita cita perjuangan para pendahulu maka dari itu remaja remaja dilingkungan ini mesti terjaga dan terbebas dari hal hal yang negative , berkaca dari hal tersenut GARDA ANTI NARKOBA INDONESIA (GAN)  secara rutin menggelar konsolidasi dan penpebaran informasi terkait salah satu hal yang akan membuat generasi mendatang terganggu perkembangannya salah satunnya dengan memahami dampak penyalahgunaan Narkotika .

Kegiatan yang dimaksud adalah Gerakan sapa remaja ke sekolah sekolah dalam waktu MPLS tahun 2024 yang berjalan Dengan lancar selama satu minggu penuh dari Tanggal 15 - 19 Juli 2024 di berbagai sekolah di kabupaten Subang , Lembaga sosial Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba GARDA ANTI NARKOBA INDONESIA menyampaikan Penyuluhan Bahaya Narkoba secara maraton di 11 Sekolah Yang Berada di Kabupaten Subang.

“Alhamdulillah Kegiatan Yang Masuk di MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) Tahun Ajaran 2024-2024 Berjalan Dengan Baik dan Interaktif “ ucap Ketua umum W Waluya kepada awak media disela sela kegiatan  

“ Semoga GARDA ANTI NARKOBA INDONESIA kedepan bisa Menekan Angka Peredaran gelap Narkoba di wilayah subang”  tambahnnya lagi  .

Sementara itu Ketua Korwil Subang Selatan mengungkapkan “ Ini adalah bukti nyata kita peduli generasi Indonesia mendatang khususnnya disubang, kami ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang turut membantu suksesnnya kegiatan yang serentak dilaksanakan ini

“Kita apresiasi seluruh lintas sektor terkait , alhamdulilah kegiatan ini lancar dapat dilaksanakan semaksimal mungkin” Ungkap Wijaya Kusuma, S.AN selalu Ketua Korwil Garda Anti Narkoba Wilayah Subang Selatan.

Sementara itu Ketua Umum W. Waluya SE Juga Memberikan Apesiasi Penuh dan Ucapan Terimakasih Kepada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Subang  Yang Di Kepalai Bapak RONA MAIRANSYAH.AP,.M.Si dan Seluruh Tim Terpadu P4GN Kab.Subang dalam Rangka Kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkoba di Lingkungan Pendidikan


kabarsubang,
Dalam masa orentasi dan pengenalan sekolah dan kampus tahun 2024 kembali Lembaga Sosial Pencegahan dan Pencegahan Pemberantasan Narkoba, Garda Anti Narkoba (GAN) Indonesia melaksanakan sosialisasi pencegahan narkoba di berbagai sekolah.

Pada hari ini Garda Anti narkoba menyambangi SMP Negeri 2 Kecamatan Binong dan untuk sesi ke dua bertmpat Di SMP-SMA al azhar Tambakdahan.kegitan antusias diikuti tidak hanya peserta didik bari namun staff guru dan siswa lainnya pun menyimak paparan yang disampaikan oleh ketua Umum Garda Anti Narkoba Indonesia W Waluya, SE

Kegiatan ini disampaikan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dan pelajar, serta informasi hidup sehat. Yang tentunnya kedepannya Diharapkan pelajar yang mengikuti kegiatan ini dapat menjauhi narkoba dan berprestasi dalam belajar.

Ketua Umum garda Anti narkoba mengatakan saat di hampiri awak medkom subang network berharap dengan penyuluhan kepada siswa-siswi MPLS ini akan paham dan mengerti terhadap bahaya narkoba bagi dirinya dan dampak sosial dimasyarakat bagi dirinya, dan dampak masa depan bagi dirinya," Jelasnnya lagi

Penyelenggaraan ini kerjasama Garda Anti Narkoba dan  Badan Kesbangpol Kabupaten Subang yang memang konsen terhadap sosialisasi P4GN di kabupaten Subang





Selasa 22/1 bertempat di aula SMK Negeri 1 Dawuan dilaksanakan Seminar literasi digital sektor pendidikan yang diselenggarakan oleh RTIK Subang dan Kementerian Informasi dan Komunikasi RI. Hadir sebagai narasumber pada kesempatan seminar yaitu  Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Dawuan Eris Garini S.Pd M.I.kom, Wijaya Kusuma ketua RTik Kabupaten Subang dan Esa Firmansyah pengurus RTik Jawa Barat. Dalam pesannya Eris Garini menyampaikan pentingnya etika di dalam bermedia digital, dan mengajak siswa-siswi untuk tidak terjerumus ke dalam etika yang tidak baik di dalam bermedia digital, di sela-sela kesibukannya Eris Garini menyampaikan terima kasih atas diselenggarakannya seminar literasi digital di sekolahnya yaitu di SMK Negeri 1 Dawuan, kemudian Wijaya Kusuma sebagai pemateri yang selanjutnya memberikan pemaparan tentang pentingnya menangkal hoax pada pemilu 2024 mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti konstelasi pemilu damai dengan tidak terjerumus dengan berita-berita hoax.

Sementara Esa Firmansyah pengurus RTik Jawa Barat yang juga sebagai dosen di salah satu universitas di Sumedang menjadi narasumber terakhir pada seminar literasi digital di SMK Negeri 1 Dawuan dengan mengusung materi budaya bermedia digital dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan dunia digitalisasi. 

Terlihat antusiasme siswa siswi dalam mengikuti seminar literasi digital dengan didampingi oleh para guru belajar dengan tetap focus, mencerna dan memperhatikan setiap materi yang mereka terima hingga akhir kegiatan seminar. Dan mereka berharap kegiatan ini menjadi rutin sebagai tambahan ilmu dalam bermedia digital. 




 MAKASSAR - Pendidikan Nasional kita peringati setiap tanggal 2 Mei ini merupakan hari kelahiran Bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hadjar Dewantara (KHD). Ia pernah mengemukakan gagasan tentang Tri Pusat Pendidikan, atau dikenal tiga pusat pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.  Tujuan besar KHD mengemukakan Tri Pusat Pendidikan ini adalah sebagai sarana membentuk karakter peserta didik. 

Kiprah Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara bersama rekannya dr. Cipto Mangunkusumo dan E.F.E Douwes Dekker mendirikan Indische Partij. Partai Politik pertama Indonesia pada masa Hindia Belanda itu bertujuan meraih kemerdekaan Indonesia.
Ki Hajar Dewantara sangat anti dengan Belanda. Dia pernah melontarkan sindirian keras yang dituangkan dalam bukunya berjudul Als Ik Een Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).
Kritikan pedasnya membuat pemerintah Belanda gerah. Belanda lalu mengasingkan Ki Hajar Dewantara ke Negeri Kincir Angin.
Ki Hajar Dewantara tak berkecil hati. Selama menjalani masa pengasingan di Belanda, dia justru mendalami bidang pendidikan dan pengajaran. Hingga pada 1918, ia kembali ke Tanah Air dan berkecimpung penuh di dunia pendidikan.
Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara lantas mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Taman Siswa. Berdirinya Taman Siswa tak lain bertujuan untuk mencerdaskan pemuda pribumi, serta menanamkan rasa nasionalisme.
Semboyan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Semboyan dalam bahasa Jawa ini berbunyi Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan tersebut dapat diterjemahkan seperti berikut ini:
Ing Ngarsa Sung Tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik
Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide
Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan
Berbicara pusat Pendidikan, di lingkungan masyarakat, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap masyarakat sekitar. Minimal terhadap teman-teman sebaya kita. KH Ahmad Dahlan juga mencontohkan bahwa ia rela berkorban untuk menolong sesama serta memberikan pencerahan di tengah masyarakat, dengan mengamalkan tafsir surat Al-Ma’un. Sudah sepatutnya karakter seperti ini juga harus kita bangun. Janganlah kita menutup mata terhadap masyarakat sekitar, karena peran kita selalu dinantikan oleh masyarakat..
Marilah kita jadikan momentum Hari Pendidikan ini sebagai refleksi. Kita semua memiliki peran penting dalam membentuk karakter baik karakter bagi diri kita sendiri, teman, maupun anggotanya. Karena sejatinya di waktu yang sama kita adalah seorang pembelajar dan pendidik.


Akbar Aba 
Alumni Unismuh Makassar

 

Program Penghijauan SDN Cinangka 03

Bandung, Jumat (24/2)
bertempat di SDN Cinangka 03 Jalan Paratag No. 72, Melatiwangi, Kecamatan
Cilengkrang Kabupaten Bandung, Mengadakan kegiatan penghijauan dan tamanisasi
sebagai bentuk pengenalan menjaga dan merawat lingkungan sekitar sekolah.  Kegiatan ini tentunya melibatkan seluruh
peserta didik kelas I sampai dengan kelas VI. Peserta didik diminta untuk
membawa Tanaman, selain diminta untuk membawa tanaman, peserta didik juga
diminta untuk membantu menyiapkan media tanam yang akan digunakan. Tujuan dari
kegiatan ini selain untuk memberikan edukasi bagi peserta didik juga untuk
menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan di sekitar sekolah.


Kegiatan penghijauan dan tamanisasi dimulai pada
pukul 07.00 yang dilaksanakan di halaman sekolah. Jenis tanaman yang dibawa
oleh peserta didik sangat beragam macamnya. Peserta didik dibebaskan membawa
jenis tanaman yang mereka inginkan. Jenis tanaman yang dibawa oleh peserta
didik diantaranya tanaman hias, tanaman obat keluarga (TOGA), tanaman warung
hidup. metode pembelajaran yang bersifat praktikal ini mulanya berasal
dari ide salah seorang guru wali kelas di kelas I  yaitu Ibu Nani Netty Prihatini yang meminta peserta
didik membawa tanaman hias berbunga. Kegiatan pembelajaran ini juga
mendapatkan respon positif dari seluruh warga sekolah dan orang tua dari
peserta didik.  



Kegiatan
ini juga menunjukkan bahwa di SDN Cinangka 03 tidak hanya berfokus pada
pembelajaran di dalam kelas yang menjadi tujuan utama dari Pendidikan, namun
kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan peserta didik untuk peduli dan peka
terhadap lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Selain itu kegiatan
penghijauan dan 
tamanisasi sekolah ini sebagai salah satu cara terwujudnya
dan terciptanya sekolah Adiwiyata atau yang biasa disebut dengan Green
School.



 

( Siswa-siswi SDN 258 Sukarela menonton Film 3 Dimensi )

 
Bandung, Rabu (22/2) bertempat di SDN 258 Sukarela Desa Cipadung Kulon
Bandung, mengadakan kegiatan menonton bersama film 3 dimensi sebagai bentuk
implementasi literasi digital dalam gerakan literasi sekolah. Sudah tidak dapat
dibantah lagi bahwasannya budaya literasi sudah sangat erat kaitannya dengan
dunia pendidikan, bahkan ada yang mengatakan budaya literasi tidak dapat
dipisahkan dengan dunia pendidikan. Dengan meningkatkan kemampuan dalam
literasi dapat juga meningkatkan prestasi bagi generasi muda dalam mencapai
kesuksesan di masa yang akan datang. Sebagaimana yang telah dikemas oleh
Kemendikbud dalam kebijakan implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS),
terdapat enam kemampuan literasi dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa,
yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital,
literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Keenam literasi
tersebut harus dapat dimiliki oleh setiap siswa melalui fasilitasi program
kreatif dan inovatif yang diformulasikan oleh sekolah. 

Dengan demikian, program yang diselenggarakan sekolah dapat
mendorong lahirnya kompetensi literasi pada setiap siswanya. Untuk itu, SDN 258
Sukarela mengadakan nonton bersama film 3 dimensi ini sebagai wujud menumbuhkan
salah satu kemampuan literasi siswa dalam literasi digital. Sebanyak 500 siswa
dari kelas I sampai dengan kelas VI, sangat antusias dan semangat untuk
menonton film. Kegiatan ini diadakan oleh sekolah bersama esoCinema3D sebagai
penyelenggara bioskop sekolah 3 dimensi edukasi dan hiburan serta mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia kampus daerah Cibiru. Film yang disaksikan
oleh siswa merupakan sebuah film edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan
maupun karakter siswa.

Kegiatan nonton film
bersama ini bertujuan agar siswa Sekolah Dasar mendapat pengetahuan baru dan
lebih luas. Tidak hanya itu, pihak sekolah pun mengatakan “
tujuan
lainnya selain lebih ke edukasi, terdapat juga pengalaman menonton dan mereka
diajak berimajinasi karena 3D seperti nyata, suasananya pun mendeketi seperti
bioskop dan juga refreshing bagi anak”. Sekolah pun berharap kegiatan
ini dapat dilakukan kembali kedepannya dengan film-film yang lebih menarik dan
berpengetahuan lebih lagi. Sehingga pengimplementasian literasi digital ini
dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa. Selain literasi digital, sekolah juga
memiliki keinginan untuk menumbuhkan kemampuan literasi budaya dan
kewarganegaraan siswa dengan bermain alat musik angklung yang dimainkan secara
bersama-sama. Ada pun Agil Nanggala, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan,
menegaskan urgensi dalam membentuk peserta didik SD, yang memiliki atensi dan
kapasitas literasi yang mumpuni, agar menjadi warga negara dewasa.

Mahasiswa dan Dosen UPI Foto Bersama Kepala Sekolah SDN 258 Sukarela




 





Subangkab.com, Kemajuan teknologi
semakin maju kadang kita lupa dan terbawa arus menikmatinnya tanpa kita sadari
adannya celah penyalahgunaan dalam menggunakan ruang digital, pada selasa 7
maret 2023 bertempat di dua sekolah berbeda yaitu SMK PGRI Subang dan SMK
Pasundan Subang , Relawan TIK Kabupaten Subang menggelar kegiatan Makin Cakap
Digital



Kegiatan ini adalah rangkaian
kegiatan dari Kementrian Kominfo melalui Pandu Digital yang secara serempak
dilaksanakan secara maratos se Indonesia,



Dalam kegiatan ini siswa di SMK
yang dikunjungi mendapatkan pengetahuan terkait 4 (empat) Pilar Litersasi digital
yang masing masing disampaikan oleh Nara Sumber, seperti dikutip SUBANGKAB.COM
m ketua RTIK Subang Wijaya Kusuma,S,AN menyampaikan kegiatan ini sangat sarat
dengan keilmuan apalagi di era seba Digital “ Semakin kita memahami Litersi
Digital maka kami berharap semakin cakap juga siswa menyingkapi kemajuan
teknologi media digital dikemudian hari” ungkapnnya



Sementara Didin Syamsudin sebagai
tenaga pengajar di SMK PGRI subang berharap kegiatan ini terus secara rutin
dilakukan “ kegiatan ini sangat bermamfaat untuk Siswa sebagai bekal dikemudian
hari “ paparnnya



Lokasi Kedua di SMK pasundan para
nara Sumber diisi Oleh Kepala Sekolah yang sekaligus pula sebagai pengurus
Relawan TIK Kabupaten Subang Bapak Nano Supriatna, S.KOM, lalu Di sambung oleh
Relawan TIK Jawa barat DIDNO ,SE serta Kang Kukun Kurniawan sebagai bara sumber
mewakili RTIK Subang





Ketua KPU bersama Ketua Prodi PKn Doktoral dan Magister UPI


Tanjungsiang, Rabu (1/3) bertempat SDN Neglasari Desa Sindanglaya Tanjungsiang, sebagai bentuk Sebagai bentuk implementasi butir ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, dilaksanakan Kegiatan  Pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Program Doktoral dan Magister Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia. dalam kegiatan tersebut ketua program studi Pendidikan kewarganegaraan Prof. Cecep Darmawan Sebagai Keynote speaker. dalam sambutannya Cecep darmawan memperkenalkan pendidikan politik generasi muda menjelang tahun politik. Prof Cewan biasa di panggil juga memperkenalkan semua mahasiswa doktoral dan magister PKn UPI kepada audiens yang di hadiri dari para pemuda karangtaruna desa sindanglaya dan siswa siswi SMAN 1 Tanjungsiang. 

Hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, Ketua KPU Subang Suryaman, dalam materi yang disampaikan seputar kepemiluan tata cara pemilu. dalam konstelasi pemilu mencari calon - calon pemimpin kedepan. sementara  tahun pemilu akan berlangsung di tahun 2024, Suryaman menghimbau bagi pelajar yg sudah bisa untuk  memilih dan masuk dalam pendataan pemilih agar tidak golput, karena nasib bangsa ditentukan dari para pemilih. suryaman juga menjelaskan akan perbedaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah. Untuk pemilu diadakan tanggal 14 februari tahun 2024 sementara untuk pilkadanya dilaksanakan pada tgl 27 November 2024. Bagaimana dengan posisi pelajar SMA dan sederajat usia 17 tahun ini sedang didata oleh KPU. Apabila KPU sudah mendata untuk pemilih yaitu dengan ditempelkan stiker bagi masyarakat didata pada saat ini.  Dengan mendata secara di coklit Yaitu daftar pemilih tetap. Apabila belum di coklit yaitu dengan menunjukkan KTP dan dinama kan daftar pemilih khusus. Jadi bagi teman - teman harus dalam pemilu yaitu pro dan aktif dalam pemilu. Suryaman memperkenalkan Penyelenggara dalam pemilu yaitu KPU, PPK. PPS, KPPS dan peserta ( Partai Politik, independen yaitu Dewan Perwakilan Daerah).

Di akhir kegiatan ketua panitia kegiatan Agil nanggala yang didampingi mahasiswa magister PKn Ahmad Bakri mengungkapkan harapan di kegiatan ini bisa membentuk generasi muda bangsa yang berwawasan politik dan beretika politik mumpuni. kegiatan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta kegiatan. 
Foto Bersama Peserta Kegiatan

SUBANG,  Skill dan SDM Siswa SMK PGRI Subang kian teruji. SMK yang berlokasi di Jl. Marsiud, Kelurahan Cigadung itu sukses memproduksi Sepeda Motor Konversi.


Bertepatan dengan HUT ke-46, SMK PGRI Subang melauncing Sepeda Motor Konversi 'SMERI' di Lapangan SMK PGRI Subang pada Rabu, 1 Maret 2023.

Dalam launching tersebut, hadir Koordinator Pengujian Ketenagalistrikan dari Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Komversi Energi perwakilan dari Kementrian ESDM  Slamet, M.T., Ph.D dan Bupati Subang H ruhimat.

Pada launching sepeda motor Konversi Energi “SMERI” karya SMK PGRI Subang ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara perusahaan dan lembaga yang bekerjasama dengan SMK PGRI Subang.

"Semoga SMK PGRI Subang dapat perkokoh kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan etos kerja, pelayanan dan nilai-nilai budaya kerja di lingkungan pendidikan," kata Kepala SMK PGRI Subang Dra. Hj. Sei Mulyati,

Bupati Subang H Ruhimat mengaku bangga dengan prestasi dan inovasi yang ditroeh SMK PGRI Subang selama ini. Dia berpesan pada seluruh siswa untuk mempertahankan dan meningkatakn prestasi melalui belajar yang sungguh-sungguh dan ekstrakulikuler yang dapat menambah skill baru.

"Hal tersebut penting karena di masa depan akan banyak masyarakat luar yang berdatangan ke Subang. Saya tidak ingin masyarakat Subang hanya menjadi penonton, tapi menjadi pemain dalam kemajuan industri dan perekonomian kelak," kata Ruhimat

Sementara itu Koordinator Pengujian Ketenagalistrikan dari Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan dan Komversi Energi perwakilan dari Kementrian ESDM Slamet  mengatakan Sepeda Motor karya SMK PGRI ini selaras dengan program percepatan kendaraan listrik demi mengurangi ketergantungan akan impor bahan bakar minyak bumi.

Selain itu konversi kendaraan menjadi bertenaga listrik juga memiliki keunggulan berupa lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis. "Melalui SMK PGRI Subang akan lebih banyak masyarakat yang tertarik untuk mengonversikan kendaraannya menjadi tenaga listrik," kata Slamet

RED : TINTAHIJAU.COM



Dikala sebagian orang merayakan hari kasih sayang atau valentinday tanggal 14 Febuari 2023, kami Relawan TIK kabupaten Subang bersama dengan Keminfo, Rtik Jawa Barat dan Pandu digital menggelar seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama dengan SiswaSiswi SMK AL MUFTI Purwadadi Kabupaten Subang.

Kegiatan ini diikuti kurang lebih 400 Orang yang terdiri dari 200 Ofline dan 200 Online dengan zoom meeting , dalam kegiatan yang dilaksanakan di kampus SMK ALMUFTI ini ada 3 pemateri yang memaparkan materi secara maraton, pemateri pertama Ketua RTIK Kabupaten Subang Kang Wijaya Kusuma S.AN, yang memberikan pemaparannya terkait Keamanan digital

Disusul secara berturutturut yaitu materi Digital Etnik yang dipaparkan oleh tenagapengajar SMK ALMUFTI diiringi berikutnnya Kang Esa Firmansyah Pengurus RTIK Jawa BArat dengan pemahaman terkait Digital Skill

Kegiatan dibuka secara resmu oleh Wasek Bidang Kesiswaan dan ditutup dengan Tannya Jawab  


SUBANG – Sekelompok Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan Seminar Bimtek Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Pabuaran, Selasa (17/01/2023). 

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu dari Tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat (PKM).

SMPN 1 Pabuaran saat ini belum menerapkan kurikulum merdeka, oleh karenanya para mahasiswa mengajukan Seminar Bimtek dengan tema, ‘merdeka belajar, merdeka mengajar’, yang disambut dengan baik oleh pihak sekolah. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMPN 1 Pabuaran, Engkur Kurniadi, memberikan sambutan hangat kepada para mahasiswa yang datang. 

“Keluarga kami di sini sangat menantikan kehadiran para mahasiswa, kami sangat berterima kasih, karena mahasiswa Pendidikan Matematika UPI mau memfasilitasi kami mengenal lebih dekat tentang kurikulum merdeka, karena jujur kurikulum merdeka masih sangat asing bagi kami,” ujarnya.

Seminar Bimtek yang diselenggarakan oleh para mahasiswa ini terdiri dari empat sesi. Sesi pertama diisi langsung oleh Guru Besar Pendidikan Matematika UPI, Didi Suryadi. Sesi dua sampai empat diisi oleh perwakilan mahasiswa yang sudah mengajar dan menerapkan kurikulum merdeka di tempat mengajarnya.

Didi membuka sesi pertama seminar dengan memberikan gambaran umum kurikulum merdeka dari perspektif filosofis dan teoritis. 

"Sesi kedua diisi dengan materi membuat alur dan tujuan pembelajaran (ATP), sesi ketiga tentang materi modul ajar, serta sesi terakhir materi pembelajaran proyek profil pelajar Pancasila," ungkapanya. 

Guru-guru SMPN 1 Pabuaran menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan seminar berlangsung, terlihat dari beragam pertanyaan yang terus muncul dari sesi ke sesi. Meskipun SMPN 1 Pabuaran belum menerapkan kurikulum merdeka, para guru sudah mempunyai berbagai ide yang dapat dikembangkan menjadi pembelajaran proyek profil pelajar Pancasila. Ide-ide tersebut dapat digunakan ketika kurikulum merdeka diterapkan di tahun ajaran baru nanti.

Akbar

 

Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI


Bandung
– Sebagai bentuk implementasi butir ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, 14 Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika
UPI gelar kegiatan Matematika Asyik, Berbagi, dan Ceria (ABC) di Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) Cahaya Kahuripan Bangsa, Lembang, Kabupaten Bandung
Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2023 yang terdiri dari
3 rangkaian kegiatan, yaitu Matematika Asyik, Matematika Berbagi, dan
Matematika Ceria.

Sukri
sebagai ketua pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar kami para
mahasiswa dapat menerapkan dan memperkuat ilmu pengetahuan yang kami miliki kepada
masyarakat. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat membantu warga belajar
dan tutor khusunya tutor matematika di PKBM Cahaya Kahuripan Bangsa.

“Saya
berharap semua warga belajar mendapatkan banyak ilmu dan saya yakin kegiatan
ini akan sangat bermanfaat juga untuk tutor matematika di PKBM Cahaya Kahuripan
Bangsa. Kami sangat berterima kasih sekali atas kedatangan adik-adik sekalian,”
ucap Ibu Lince Sari Dianawati, M.Pd. selaku kepala PKBM Cahaya Kahuripan
Bangsa.

Kegiatan Matematika
ABC dimulai pada pukul 09.00 WIB. Secara simbolis, peresmian kegiatan ini
ditandai dengan kegiatan penyerahan plakat kepada pihak PKBM. 
Setelah kegiatan dibuka secara resmi, ketiga
rangkaian kegiatan langsung dilaksanakan secara serentak.


Rangkaian kegiatan pertama adalah Matematika
Asyik. Kegiatan ini berupa permainan edukasi dengan menggunakan media
pembelajaran Menara Hanoi dan Jarimatika yang diikuti oleh 24 warga belajar
Program Paket B setara SMP dan 9 warga belajar Program Paket A setara SD. Pada
akhir kegiatan, diadakan games berhadiah untuk memberikan tantangan
kepada warga belajar. 



 “Media menara Hanoi dipilih karena
dapat merangsang pola pikir dengan harapan dapat meningkatkan minat dan motivasi
warga belajar di PKBM dalam mempelajari matematika,” ucap Surya selaku anggota
kelompok.  
Awaludin sebagai anggota kelompok
menambahkan bahwa jarimatika dipilih karena dapat membantu warga belajar pada
program paket A setara SD dalam perkalian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

 “Perkalian dengan
jarimatika terasa lebih gampang, sehingga saya tidak perlu banyak menghafal
perkalian. Belajarnya juga seru dan terima kasih buat kakak-kakak
yang udah ngajarin,” ujar Dela warga belajar Paket A. 

Rangkaian
kegiatan kedua adalah Matematika Berbagi. Kegiatan ini berupa Focus Group
Discussion
antara Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI dengan tutor
matematika di PKBM Cahaya Kahuripan Bangsa mengenai pengalaman mengajar yang
meliputi pembahasan beberapa konsep materi dan cara menyampaikan materi kepada
siswa.



 “Kegiatan matematika berbagi ini
sangat bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan bagi saya khususnya dan mahasiswa
lain yang terlibat, sehingga diharapkan dapat membantu tutor matematika di PKBM
Cahaya Kahuripan Bangsa,” ucap Teddy selaku anggota kelompok.



 Bapak Mikha, selaku tutor
matematika di PKBM mengucapkan rasa terima kasih atas adanya kegiatan ini.
Beliau juga berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan. 
Rangkaian
kegiatan yang ketiga adalah Matematika Ceria. Kegiatan ini berupa pembelajaran
matematika menggunakan media video pembelajaran yang telah dibuat oleh
Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika UPI yang diikuti oleh 29 warga belajar
Program Paket C setara SMA. Pembelajaran diawali dengan memberikan apersepsi
kepada warga belajar dilanjutkan dengan menonton video pembelajaran yang
disediakan dan pembahasan soal. Pada akhir kegiatan diadakan
fun games yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.

 “Video pembelajaran yang diberikan diharapkan
dapat menambahkan wawasan warga belajar mengenai variasi soal dan mengoptimalkan
hasil belajar matematikanya,” ucap Akbar selaku anggota kelompok.

 “Penjelasan di youtube
mudah dipahami, belajarnya jadi ga pusing. Biasanya pusing belajarnya, tapi ini
seru karena ada
games selama pembelajarannya. Kita juga merasa
tertantang karena ada hadiah
. Alhamdulillah pembelajarannya seru,”
ucap Ani Suryani warga belajar Paket C. 
Ibu
Lince berharap kerjasama antara mahasiswa dan PKBM akan terus berlanjut, karena
ada banyak hal yang bisa dipelajari dan diterapkan. Dengan diselenggarakannya
kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan menambah wawasan warga
belajar PKBM Cahaya Kahuripan Bangsa.



Foto Kegiatan






Penulis: Fanisa Dina
A. D. U. & Teddy Septian R
.


OPINI - Nusantara yang juga dikenal dengan sebutan Negara Kepulauan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negeri yang dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang membentang dari Sabang sampai Merauke dan Miangas hingga Pulau Rote. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi daerah perairan dengan presentasi 70 % dan 30 % daratan dari total keseluruhan wilayah.  Berdasarkan hal tersebut pada tahun 1982 melalui konvensi hukum PBB, Indonesia resmi dinobatkan sebagai negara maritim dunia yang tertuang secara hukum pada United Nations Convention on The Law Of The Sea (UNCLOS) yang disebut Prinsip Negara Kepulauan (Archipelago State Principle). Penobatan ini menjadi penegasan kedaulatan negara indonesia sebagai negara kepulauan dimata dunia. Dengan keunikan teritorial, karakteristik dan letak geografis yang berbeda dari negara-negara lainya di dunia, Indonesia menyimpan potensi pengembangan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan energi dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat indonesia.

Dengan karakteristik kepulauan yang dimiliki, masyarakat indonesia banyak yang berprofesi sebagai nelayan dengan mendiami dan membangun peradabannya di wilayah pesisir nusantara. Masyarakat Indonesia sejak dahulu kala sangat terkenal dengan keunggulannya dalam mengarungi lautan untuk mencari ikan ataupun melakukan pelayaran. Beberapa daerah dengan nelayan yang tersohor di penjuru nusantara hingga mancanegara diantaranya adalah Lamongan dan Bayuwangi (Jawa Timur), Cilacap dan Kota Tegal (Jawa Tengah), Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara.

Nelayan yang menjadi ujung tombak dalam menyediakan kebutuhan pangan hayati dari laut pada hakikatnya merupakan pahlawan ekonomi nusantara yang telah berlangsung sekian lama. Menghabiskan waktu dengan mengarungi lautan berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun sudah menjadi hal yang lumrah bagi pejuang pangan indonesia ini. Dengan perjuangan dari mereka kertersediaan pangan dari laut menjadi salah satu kunci kestabilan perekonomian masyarakat nusantara. Mulai dari masyarakat kelas bawah hingga kalangan elit bisa menikmati asupan protein dari laut hasil perasan keringat para penakluk lautan indonesia.   

Dari zaman kerajaan nusantara hingga zaman modernisasi dengan perkembangan teknologi saat ini keberadaan nelayan senantiasa eksis di negeri kepulauan terbesar di dunia ini. Akan tetapi masih terdapat ironi yang tidak kunjung terselesaikan hingga saat ini. Menurut hasil kajian Kementrian Kelautan dan Perikanan, 25 % atau sekitar 7,9 juta penduduk miskin di Indonesia merupakan masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir. Kondisi ini sangat kontras dengan pekerjaan dan potensi alam yang mereka kelola selama ini. Dibutuhkan upaya penanganan yang terintegrasi dan masif mulai dari pemangku kebijakan sampai dengan masyarakat pesisir itu sendiri. Sehingga langkah yang dilakukan dapat berjalan optimal dan membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan masyarakat pesisir nusantara.


Penulis : Ardiansyah Rusmadi, S. Pi -Mahasiswa Universitas Hasanudin

 

Foto : Pengurus HIMMPAS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung


BANDUNG  - Pengurus Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (HIMMPAS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengadakan acara rihlah di Terminal Wisata Grafika Cikole, Jln. Raya Tangkuban Perahu KM. 23 Cikole-Lembang, Sabtu 17 Desember 2022.

Tujuan rihlah sendiri adalah untuk bertafakur akan kebesaran Allah dan keagungan Allah SWT dengan melihat keindahan ciptaan Allah yang nyata di sekitar kita.

Ketua Departemen PSDM, Fitri Husni Mardiyah menyampaikan bahwa, rihlah merupakan istilah dalam bahasa arab yang artinya yaitu perjalanan. 

“Kegiatan ini merekatkan hubungan ukhuwah islamiyah antar pengurus, dalam rangkaian acara terdapat SCI (Sharing Care Inspire) yang bertujuan untuk mengenal lebih dekat dan mempererat silaturahmi antar pengurus HIMMPAS UPI.

Sementara, Wahyu Naldi, Ketua Umum HIMMPAS UPI menegaskan bahwa kegiatan kali ini dihadiri teman-teman dari HUI guna mempererat tali silaturahmi dan sekaligus penutupan SCI yang menjadi salah satu agenda dari divisi PSDM. Jadi selain pergi berlibur juga diadakannya perkenalan seluruh anggota HIMMPAS baik dari Guest Star yang sudah ditunjuk atau pun perkenalan secara keseluruhan anggota HIMMPAS. 

“Semoga HIMMPAS UPI kedepannya bisa lebih baik lagi dan memberikan manfaat bagi orang banyak,”ungkapnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat bagi pengurus HIMMPAS yang berprestasi dan dilanjutkan  foto bersama.

Akbar Aba 

BANDUNG – Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (HIMMPAS) Universita Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menyelenggarakan Seminar Internasional secara Daring, Ahad (27/11/22).
 
Seminar Internasional ini mengangkat tema “Menyongsong Era Baru Pasca Pandemi di Era Society 5.0; Tantangan dan Peluang Pendidikan di Masa Disrupsi”.
 
Tri Suwansi, S.Pd., M.Sc saat membuka acara menyampaikan bahwa pendidikan merupakan suatu proses long-life education, dimana peran teknologi digital sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
 
“Permasalahan ini menjadi tantangan besar bagi semua pendidik dalam menyiapkan konten pembelajaran yang berkualitas, untuk itu perlu adanya inovasi baru dalam pembelajaran Digital,” ungkapnya..
 
Wahyu Naldi dalam sambutannya menyampaikan seminar ini menghadirkan pembicara Internasional maupun nasional yakni Dr. Mazarul Bi Mohamad Hanapi University of Sultan Idris Malaysia dan Dr. Lala Septem Riza, S.Ssi. M.T Universitas Pendidikan Indonesia
 
“Alhamdulilah Seminar ini mendapatkan apresiasi dan sambutan yang cukup tinggi dari para peserta baik nasional maupun internasional diantaranya, Negara Ghana, Yaman, Nigeria, Uzbekistan, dan Malaysia. Selain itu Seminar ini juga disiarkan langsung melalui kanal Youtube HIMMPAS UPI,” ucap Ketua HIMMPAS UPI.
 
Untuk diketahui, kedepan HIMMPAS UPI tetap akan terus mengangkat isu-isu dan tantangan terkini dalam dunia pendidikan baik dalam agenda seminar internasional ataupun dalam program kegiatan lainnya. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap dunia pendidikan.

Akbar Aba. S.Pd


Surat edaran partisipasi pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jabar yang dibuat Kadisdikbud Subang, Tatang Komara yang dilayangkan ke seluruh Koordinator Wilayah Kecamatan, Pengawas SD dan SMP, Kepala Sekolah SD/SMPN/Swasta Kabupaten Subang diduga diabaikan.

Isi surat edaran yang ditandatangani Tatang Komara pada tanggal 31 Oktober 2022 tersebut ditegaskan perihal dukungan pengarahan massa untuk para pelajar menonton langsung semua pertandingan Cabang Olahraga ke Vanue terdekat .

Namun sampai saat ini, berdasarkan pantauan , Kamis (10/11/2022) siang, di lokasi Vanue -vanue yang melaksanakan pertandingan tak ada satupun para pelajar yang tampak hadir. Salah satunya di Vanue Cabor bola tangan beach yang dimulai hari ini.

“Iya sudah disebarkan surat edarannya ke masing -masing korwil kecamatan, para kepsek SD/SMPN/Swasta untuk berpartisipasi menonton langsung semua pertandingan pada pelaksanaan Porprov Jabar. Kita cek lagi,”ungkap Kadisdikbud Subang, Tatang Komara melalui Kabid Pembinaan SD Disdikbud Kabupaten Subang, Anno Suyatno.

“Jadi ini momentum luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Kabupaten Subang, seharusnya para Kepala sekolah dan guru di Subang bisa mengajak seluruh pelajarnya untuk menyaksikan  pertandingan -pertandingan cabang olahraga di Vanue terdekat,”pungkasnya.

Sumber : Lampusatu.com




OPINI – Bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda setiap
tahun pada tanggal 28 Oktober, dan di tahun 2022 ini Sumpah Pemuda sudah
berusia 94 tahun lamanya. Mari kita merefleksikan sejenak akan peristiwa sejarah
terbentuknya Sumpah Pemuda yang menjadi sebuah tonggak pergerakan untuk
mencapai Kemerdekaan Republik Indonesia. Bersatunya pemuda-pemuda seluruh
Indonesia dari berbagai penjuru tanah air berkumpul menjadi satu tempat di
Jakarta untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 pada
Kongres Pemuda Kedua. Pada saat itu, para Pemuda Indonesia sudah mampu
melahirkan dan memikirkan bagaimana nasib masa depan Bangsa Indonesia ini
selanjutnya.



Sumpah pemuda tidak terjadi begitu saja tanpa adanya sebuah
perjuangan yang panjang, perjuangan untuk tidak lagi melihat batasan kita
sebagai Suku, Adat, Ras, dan Agama. perjuangan mengesampingkan rasa kecintaan
terhadap daerahnya masing-masing (primordialisme ) untuk tujuan yang lebih
besar yaitu persatuan Indonesia.



Sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan sejarah,
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan masyarakat kota dan
masyarakat desa memang sangat modern. Di kota-kota besar misalnya, masyarakat
hidup di antara sekitar gedung bertingkat yang tingginya seperti mencakar
langit. Kesemuanya itu mengundang perhatian orang untuk berbaur hidup agar
saling berhimpitan di setiap sudut kota tersebut.



Jika kita renungkan bersama, misalnya mampukah kita sebagai
pemuda-pemuda desa yang ingin melakukan perantauan ke kota-kota besar itu
dengan ilmu yang masih sangat sedikit bisa menaklukkan dunia? Seperti halnya
menggapai kota besar yang penuh dengan ragam budaya dan tantangan, pasti
mempunyai jaringan sosial yang bisa menjadi tumpuan dan jembatan untuk
menggapai cita-citanya tersebut.



Oleh karena itu, sadarlah wahai para pemuda-pemuda Indonesia
khususnya generasi muda yang saat ini harus memperjuangkan nasib untuk meraih
cita-cita kalian. Dengan melihat sejarah kita sebelumnya dan kenyataan hidup
yang sekarang, mari kita lawan dan bangkit dari rasa keterpurukan yang sering
menghampiri kita sehari-hari. Milikilah sikap keberanian dalam mengambil setiap
keputusan dan mari kita tingkatkan rasa tangguh dan semangat demi meraih masa
depan kita yang lebih gemilang.



“Jika bangsa ini
sudah berjanji untuk menjadi bangsa yang merdeka maka tugas kita adalah menjaga
janji itu” Anas Urbaningrum dalam bukunya Janji Kebangsaan kita.



Selamat menyambut Hari Kelahiran Sumpah Pemuda. Tetap sehat
dan semangat



Penulis : Akbar Aba. S.Pd, Mahsiswa PKn Program Pascasarjana
UPI


Diberdayakan oleh Blogger.