40 Prediksi PAS/UAS B. Indo Kelas 7 Ganjil: Lancar Ujian Akhir Semester
Mempersiapkan Diri untuk Ujian Akhir Semester Ganjil Bahasa Indonesia Kelas 7: Panduan Lengkap Prediksi Soal
Memasuki akhir semester ganjil, para siswa kelas 7 bersiap menghadapi Penilaian Akhir Semester (PAS) atau Ujian Akhir Semester (UAS). Salah satu mata pelajaran yang menjadi fokus adalah Bahasa Indonesia. Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan diri, berikut adalah rangkuman prediksi soal PAS/UAS Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 1, dilengkapi dengan penjelasan dan strategi menjawabnya.
Memahami Teks Deskripsi: Pengalaman Indra dalam Kata
Teks deskripsi berfungsi untuk menggambarkan suatu objek, tempat, atau peristiwa secara rinci, seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium, atau mengecapnya secara langsung. Kemampuan untuk mengidentifikasi citraan yang digunakan dalam teks deskripsi sangat penting.
- Citraan Pendengaran: Menggambarkan suara.
- Contoh: "Di tengah malam hanya terdengar suara serangga malam." Kalimat ini menggunakan citraan pendengaran karena fokus pada suara yang terdengar di malam hari.
- Citraan Penglihatan: Menggambarkan apa yang terlihat.
- Contoh: "Terumbu karang tampak berwarna-warni sangat indah." Kalimat ini menggunakan citraan penglihatan karena menggambarkan visual dari terumbu karang yang berwarna-warni.
- Contoh lain: "Gentingnya dicat dengan warna biru." Ini jelas menggambarkan visual.
- Citraan Pencecapan: Menggambarkan rasa.
- Contoh: "Gudeg Jogja memiliki rasa manis yang khas." Kalimat ini menggunakan citraan pencecapan karena fokus pada rasa manis dari gudeg.
- Citraan Perabaan: Menggambarkan sensasi sentuhan.
- Contoh: "Angin membelai lembut wajahku." Ini menggambarkan sensasi sentuhan angin.
- Citraan Penciuman: Menggambarkan aroma.
Selain citraan, teks deskripsi sering menggunakan majas untuk memperkaya penggambaran.
- Majas Simile: Perbandingan dua hal yang berbeda menggunakan kata "seperti", "bagaikan", "laksana", dll.
- Contoh: "Mukanya bulat dengan alis tipis seperti semut beriring." Perbandingan alis dengan semut beriring menggunakan kata "seperti".
- Majas Personifikasi: Memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati atau hewan.
- Contoh yang bukan personifikasi: "Sudah dua hari ini Andi batuk dan demam." Ini adalah kondisi fisik manusia, bukan benda mati yang diberi sifat manusia.
- Contoh personifikasi: "Mobil itu batuk-batuk dan menyemburkan asap hitam saat lewat di depanku." Mobil yang "batuk-batuk" adalah pemberian sifat manusia.
Contoh Soal: Paragraf yang merupakan bagian dari teks deskripsi adalah yang paling rinci menggambarkan suatu objek atau tempat. * Contoh: "Panggung dengan ukuran yang cukup luas berdiri di tepi sebuah lapangan. Para penonton sudah tumpah ruah memenuhi lapangan. Namun, suasana panggung masih gelap. Ratusan lampu penerang belum dinyalakan. Dari tengah lapangan, para penonton terdengar riuh memanggil sebuah nama penyanyi yang akan tampil dalam konser di lapangan itu." Paragraf ini secara rinci menggambarkan suasana panggung dan lapangan sebelum konser.

Menjelajahi Dunia Cerita Fantasi: Imajinasi Tanpa Batas
Cerita fantasi adalah genre narasi yang didasarkan pada imajinasi dan khayalan yang melampaui kenyataan. Ciri-ciri umumnya meliputi:
- Ide Cerita Terbuka: Cerita bisa berkembang tanpa terikat oleh batasan dunia nyata.
- Menggunakan Latar Lintas Waktu: Latar bisa mencakup masa lalu, masa kini, dan masa depan, atau bahkan dunia paralel.
- Mengandung Keanehan/Keajaiban: Munculnya elemen-elemen luar biasa seperti sihir, makhluk mitologis, atau kemampuan super.
- Tokoh Unik: Karakter-karakter yang tidak biasa, baik dari segi penampilan maupun kemampuan.
Struktur cerita fantasi umumnya terdiri dari:
- Orientasi: Pengenalan tokoh, latar, dan suasana cerita.
- Contoh: "Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar, namanya Ely. Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely. Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri." Bagian ini memperkenalkan tokoh Ely, latar waktu (dahulu kala, malam sunyi), dan awal mula kejadian.
- Komplikasi: Mulai munculnya masalah atau konflik dalam cerita.
- Contoh: "Aku masih takut dengan monster itu, tetapi aku harus menyelamatkan Jerry. Aku terbang dengan sayapku. Tiba-tiba muncul sebuah busur panah di tanganku. Aku belum pernah memanah sebelumnya, tetapi apa salahnya aku mencoba." Bagian ini menunjukkan adanya masalah (monster, harus menyelamatkan Jerry) dan munculnya elemen tak terduga (sayap, busur panah).
- Resolusi: Penyelesaian masalah atau konflik dalam cerita.
- Contoh: "'Nggak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,' Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum masehi." Bagian ini menunjukkan bahwa masalah telah teratasi.
Unsur-unsur penting dalam cerita fantasi lainnya:
- Latar: Tempat dan waktu terjadinya cerita.
- Latar waktu bisa berupa "Malam", "Pagi", "Siang", atau bahkan masa lalu yang sangat jauh.
- Latar tempat bisa berupa "Rumah", "Sekolah", "Hutan", atau tempat imajiner lainnya.
- Sudut Pandang Penulis: Cara penulis menceritakan kisah.
- Orang Pertama: Menggunakan kata ganti "aku". Contoh: "Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya."
- Orang Ketiga: Menggunakan kata ganti "dia", "mereka", atau nama tokoh.
- Cerapan Pancaindra: Penggunaan indra untuk menggambarkan kejadian.
- Contoh: "Tiba-tiba ada suara muncul di kepalaku. Suara itu menyuruhku untuk menyelamatkan Jerry." Ini menggunakan cerapan pendengaran (mendengar suara).
- Latar Suasana: Perasaan yang ditimbulkan dalam cerita.
- Contoh: "Serbuuuu...!" teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima. Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang." Suasana ini jelas menegangkan.
Cerita fantasi mengandung unsur keajaiban yang membedakannya dari cerita fiksi lainnya.
Teks Prosedur dan Kaidah Kebahasaan: Panduan dan Aturan
Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau instruksi untuk melakukan sesuatu. Penulisan judul teks prosedur harus mengikuti kaidah ejaan yang benar, yaitu menggunakan huruf kapital di awal setiap kata penting.
- Contoh penulisan judul yang benar: "Cara Mudah Membuat Donat Kentang".
Memperkaya Bahasa: Kalimat Rinci dan Sinonim
- Kalimat Rinci (Perincian): Kalimat yang menjelaskan lebih lanjut suatu pernyataan umum.
- Contoh: Jika ada kalimat umum "Ibuku adalah orang yang sangat baik", kalimat perincian yang sesuai adalah "Beliau suka menolong orang". Kalimat ini memberikan contoh konkret dari kebaikan ibunya.
- Sinonim: Kata-kata yang memiliki arti serupa.
- Sinonim dari kata "indah" adalah "elok", "permai", "cantik". Kata "amazing" bukan sinonim dalam Bahasa Indonesia yang baku.
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca: Kunci Kejelasan
Penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat sangat krusial dalam penulisan Bahasa Indonesia agar kalimat mudah dipahami dan tidak menimbulkan ambiguitas.
- Huruf Kapital: Digunakan pada:
- Awal kalimat.
- Nama orang, tempat, hari, bulan, agama, dll.
- Awal judul karya.
- Contoh yang tepat: "Pantai Senggigi terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat." atau "Pulau Jawa dan Sumatra dipisahkan oleh Selat Sunda."
- Kesalahan umum: Menulis nama pulau atau daerah dengan huruf kecil.
- Tanda Koma (,): Digunakan untuk:
- Memisahkan unsur dalam perincian. Contoh: "Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai oleh-oleh untuk para sahabatnya."
- Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Contoh: "Jika saya mampu, saya akan membiayai pendidikan anak itu."
- Menyapa atau mengawali kalimat langsung. Contoh: "Selamat malam kakak-kakak, selamat datang di desa denge."
Puisi Rakyat: Warisan Budaya Berirama
Puisi rakyat adalah puisi yang berkembang di masyarakat dan menjadi bagian dari warisan budaya. Ciri khasnya adalah terikat oleh aturan penulisan. Jenis-jenis puisi rakyat antara lain:
- Pantun: Terdiri dari empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
- Gurindam: Terdiri dari dua baris, baris pertama berisi soal, baris kedua berisi jawaban atau isi.
-
Syair: Terdiri dari empat baris, semua baris merupakan isi, dan memiliki rima akhir yang sama.
-
Contoh Pantun Nasihat: Lepas dijemur baju dilipat Disimpan dalam almari lama Jangan kita tinggalkan shalat Karena shalat tiang agama
-
Pesan dalam syair biasanya bersifat mendidik atau memberikan nasihat. Contohnya, syair tentang mencari ilmu menekankan pentingnya belajar terus-menerus dan menggunakannya dengan bijak.
- Kaidah kebahasaan yang menonjol pada larik pertama puisi rakyat seringkali adalah kalimat pernyataan atau perintah, tergantung jenis puisinya.
Dengan memahami berbagai jenis teks, kaidah kebahasaan, serta unsur-unsur penting dalam Bahasa Indonesia, siswa kelas 7 diharapkan dapat menghadapi PAS/UAS dengan lebih percaya diri dan meraih hasil yang optimal.
