Superman Edisi Pertama Pecahkan Rekor Komik Termahal Dunia

Komik Superman Edisi Pertama Terjual Rp152 Miliar, Pecahkan Rekor Dunia

Amerika Serikat – Sejarah baru tercipta di dunia lelang barang koleksi. Sebuah komik edisi pertama Superman, yang diterbitkan pada tahun 1938, berhasil terjual dengan harga fantastis senilai $9,12 juta atau setara dengan Rp152 miliar. Balai lelang di Texas yang menjadi saksi bisu penjualan ini mengklaim bahwa komik tersebut merupakan komik termahal yang pernah diperdagangkan di dunia.

Penemuan komik langka ini bermula dari sebuah penemuan tak terduga oleh tiga orang bersaudara. Saat membersihkan rumah mendiang ibu mereka di San Francisco tahun lalu, mereka menemukan sebuah kotak kardus yang tersembunyi di bawah tumpukan koran tua yang berdebu dan dipenuhi sarang laba-laba. Di dalam kotak tersebut, selain komik Superman edisi pertama, terdapat pula koleksi komik langka lainnya yang dikumpulkan oleh ibu mereka sejak masa Perang Dunia II.

Lon Allen, wakil presiden divisi komik di Heritage Auctions, mengungkapkan bahwa ibu dari ketiga bersaudara tersebut pernah memberitahukan kepada anak-anaknya bahwa ia memiliki koleksi komik berharga yang tersembunyi. Namun, informasi ini baru benar-benar terbukti ketika mereka menjual rumah sang ibu dan memutuskan untuk memeriksa barang-barangnya. Setelah menemukan kotak tersebut, kedua bersaudara itu segera menghubungi balai lelang. Lon Allen kemudian terbang ke San Francisco untuk memeriksa langsung salinan Superman No. 1 tersebut dan menunjukkannya kepada para ahli untuk penilaian.

Rekor komik termahal sebelumnya dipegang oleh komik Action Comics No. 1, yang pertama kali memperkenalkan karakter Superman kepada dunia. Komik tersebut terjual seharga $6 juta pada tahun lalu. Dengan rekor terbaru ini, nilai komik edisi pertama Superman semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu artefak budaya pop paling berharga.

Dua Pendaki Tewas di Puncak Tertinggi Selandia Baru

Selandia Baru – Tragedi kembali menyelimuti dunia pendakian. Dua orang pendaki dilaporkan tewas di Aoraki, puncak tertinggi Selandia Baru, yang juga dikenal dengan nama Gunung Cook. Sementara itu, dua pendaki lainnya berhasil diselamatkan dalam insiden yang terjadi di medan pegunungan yang sangat menantang.

Pihak kepolisian telah mengonfirmasi penemuan jenazah kedua pendaki yang tewas. Upaya evakuasi sedang dilakukan oleh tim pencari di lokasi yang digambarkan oleh Inspektur Vicki Walker sebagai "sisi pegunungan Alpen yang menantang." Identitas para pendaki yang menjadi korban belum diumumkan secara resmi kepada publik.

Namun, Asosiasi Pemandu Gunung Selandia Baru memberikan keterangan bahwa salah satu korban yang tewas merupakan anggota organisasi mereka, sementara korban lainnya adalah klien dari pemandu tersebut. Sersan Kevin McErlain kepada Timaru Herald menjelaskan bahwa kedua pendaki yang tewas tersebut terhubung dengan tali saat mereka terjatuh di dekat puncak Aoraki. Kejadian ini kembali mengingatkan akan bahaya dan risiko yang selalu mengintai para pendaki di ketinggian.

Empat Orang Lagi Ditangkap Terkait Pencurian Permata di Louvre

Prancis – Penyelidikan terhadap kasus pencurian permata spektakuler dari Museum Louvre, Paris, bulan lalu terus berlanjut. Pihak berwenang Prancis berhasil menangkap empat orang lagi yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Penangkapan ini menambah jumlah tersangka yang telah didakwa terkait kasus ini.

Jaksa Agung Paris, Laure Beccuau, mengumumkan bahwa keempat orang yang ditangkap adalah dua pria berusia 38 dan 39 tahun, serta dua wanita berusia 31 dan 40 tahun. Keempatnya diketahui berasal dari wilayah Paris. Peran spesifik dari masing-masing tersangka dalam aksi perampokan tersebut belum diungkapkan secara rinci oleh pihak berwenang.

Penangkapan terbaru ini dilakukan menyusul dakwaan yang telah diajukan terhadap empat orang lainnya terkait pencurian yang terjadi pada 19 Oktober lalu. Dalam aksi perampokan yang hanya memakan waktu tujuh menit, para pelaku berhasil menggondol perhiasan senilai sekitar $102 juta atau setara dengan Rp1,7 triliun sebelum melarikan diri menggunakan skuter. Kasus ini menjadi sorotan internasional mengingat nilai barang yang dicuri dan lokasi kejadian yang ikonik.

Jepang Terbangkan Jet Tempur Setelah Deteksi Drone Diduga Milik China Dekat Taiwan

Jepang – Ketegangan di kawasan Asia Timur kembali meningkat setelah Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa mereka telah menerbangkan pesawat jet tempur. Tindakan ini diambil setelah mendeteksi keberadaan pesawat nirawak (drone) yang diduga kuat milik China beroperasi di lepas pantai sebuah pulau yang berdekatan dengan Taiwan. Insiden ini terjadi di tengah perselisihan diplomatik yang sedang berlangsung antara Tokyo dan Beijing.

Pesawat nirawak tersebut terlihat di lepas pantai Pulau Yonaguni, Jepang. Pulau ini memiliki signifikansi strategis, dan Jepang berencana untuk menempatkan rudal di sana, sebuah langkah yang telah memicu kemarahan dari pihak China. Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan melalui platform X bahwa mereka telah mengonfirmasi bahwa sebuah drone yang diyakini berasal dari China melintas di antara Pulau Yonaguni dan Taiwan pada hari Senin.

Sebagai respons terhadap temuan tersebut, Pasukan Pertahanan Udara Jepang regional segera dikerahkan dan "menerbangkan pesawat" untuk menindaklanjuti situasi ini. Insiden ini menambah daftar panjang ketegangan di Laut China Timur dan sekitarnya, yang semakin memperburuk hubungan antara Jepang dan China, serta menggarisbawahi sensitivitas isu terkait Taiwan.