Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label Sepak bola Eropa. Tampilkan semua postingan

Prediksi Nottingham Forest vs Malmo: Duel Europa League

Nottingham Forest Siap Berpesta di City Ground Hadapi Malmo

Kembalinya api kepercayaan diri Nottingham Forest terasa begitu nyata setelah mereka berhasil membungkam juara bertahan Premier League, Liverpool, dengan skor telak 3-0 di Anfield. Euforia kemenangan tersebut kini siap dibawa ke panggung Liga Europa ketika mereka menjamu Malmo pada matchday kelima di kandang mereka, City Ground, pada Jumat dini hari.

Saat ini, Nottingham Forest menempati posisi ke-23 dari 36 tim yang berlaga di fase liga, tertinggal tiga poin dari zona sembilan besar yang menawarkan tiket lolos otomatis langsung ke babak 16 besar. Di sisi lain, Malmo terpuruk di posisi ke-32 dan masih belum mampu memetik kemenangan satupun dalam empat pertandingan Eropa yang telah dilakoni. Status mereka sebagai tim underdog absolut semakin menguat ketika terbang ke Inggris.

Analisis Performa Nottingham Forest: Efek Sean Dyche Makin Terasa

Era Ange Postecoglou di Nottingham Forest hanya berjalan singkat, hanya 39 hari sebelum akhirnya diakhiri. Sejak Sean Dyche mengambil alih kemudi kepelatihan, stabilitas telah kembali menjadi identitas utama klub. Tekanan tinggi kepada lawan, blok pertahanan yang rapat, dan transisi serangan yang cepat kini menjadi pola permainan yang melekat kuat di City Ground.

Tujuh poin yang berhasil dikumpulkan dari tiga laga terakhir Premier League adalah bukti nyata dari transformasi instan yang terjadi. Kemenangan gemilang atas Liverpool menjadi puncak dari rentetan performa positif ini. Di ajang Liga Europa, performa Forest juga menunjukkan peningkatan signifikan, termasuk kemenangan 2-0 atas raksasa Portugal, Porto, dan menahan imbang Sturm Graz dalam pertandingan yang ketat.

Namun, para penggawa Forest menyadari satu hal krusial: posisi mereka di klasemen belum sepenuhnya aman. Pertandingan melawan Malmo menjadi laga yang wajib dimenangkan untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya lebih cepat, tanpa harus bergantung pada hasil di matchday terakhir.

Suasana di City Ground kini terasa membara, dan Sean Dyche belum merasakan kekalahan satupun di kandang sejak resmi menjabat. Menghadapi tim lawan yang sedang limbung seperti Malmo, tuntutan untuk meraih kemenangan penuh terasa sangat wajar.

Analisis Performa Malmo: Datang Tanpa Tekanan, Namun Minim Keyakinan

Performa Malmo di musim ini mencerminkan serangkaian kekecewaan yang mendalam. Setelah mengakhiri kompetisi Allsvenskan 2025 di posisi keenam dan gagal mempertahankan gelar juara, mereka kini datang ke Inggris setelah melalui periode 18 hari tanpa pertandingan kompetitif. Jeda waktu yang cukup panjang ini bisa berarti istirahat yang berharga, namun di sisi lain juga berisiko membuat mereka kehilangan ritme permainan.

Rekor tandang mereka di kancah Eropa menimbulkan banyak pertanyaan. Dua kekalahan terakhir yang mereka alami terjadi dengan agregat skor yang mencolok, yaitu 0-8 (kalah 0-5 dari Copenhagen dan 0-3 dari Viktoria Plzen).

Produktivitas gol mereka sangat minim, kepercayaan diri para pemain tidak stabil, dan statistik pertemuan sebelumnya menunjukkan gambaran yang suram. Dari 11 pertemuan melawan klub-klub Inggris, sembilan di antaranya berakhir dengan kekalahan.

Satu-satunya cerita positif yang bisa mereka banggakan? Malmo pernah mengalahkan Nottingham Forest, dengan skor 2-1 pada tahun 1995. Namun, sejarah yang terjadi 30 tahun lalu tentu tidak cukup untuk menyembunyikan kenyataan pahit saat ini: Malmo hanya bisa berharap menemukan sebuah keajaiban di pertandingan nanti.

Kondisi Tim dan Perkiraan Susunan Pemain

Nottingham Forest masih dibayangi oleh daftar panjang pemain yang mengalami cedera. Ola Aina, Douglas Luiz, Chris Wood, Zinchenko, Bakwa, dan Angus Gunn dipastikan masih absen. Selain itu, Gunn, Awoniyi, Omari Hutchinson, dan Jair Cunha juga tidak dapat didaftarkan untuk kompetisi Liga Europa.

Pelatih Sean Dyche diperkirakan akan melakukan rotasi pemain secara ringan, namun tetap menjaga struktur tim agar tidak terganggu. John Victor berpeluang kembali mengisi posisi kiper utama. Morato siap menggantikan salah satu dari Milenkovic atau Murillo di lini pertahanan. Sementara itu, Callum Hudson-Odoi mengincar posisi sebagai pemain inti setelah sebelumnya hanya tampil sebagai pemain pengganti saat melawan Liverpool.

Perkiraan Susunan Pemain Nottingham Forest: Victor; Savona, Milenkovic, Morato, Williams; Yates, Sangare; Ndoye, Gibbs-White, Hudson-Odoi; Kalimuendo

Di kubu Malmo, daftar cedera juga cukup memprihatinkan. Arnor Sigurdsson, Gentian Lajqi, dan Erik Botheim dipastikan tidak dapat bermain. Lasse Berg Johnsen masih berstatus diragukan untuk tampil. Namun, Daniel Gudjohnsen telah kembali berlatih dan siap menjadi opsi di lini serang.

Perkiraan Susunan Pemain Malmo: Ellborg; Larsen, Jansson, Duric, Busanello; Rosengren, Lewicki, Skogmar; Ekong, Haksabanovic, Bolin

Prediksi Skor Akhir

Atmosfer di City Ground kini telah bertransformasi secara signifikan. Dari yang sebelumnya dipenuhi kecemasan, kini berubah menjadi aura intimidasi bagi tim tamu. Pelatih Sean Dyche sangat menyadari bahwa kemenangan dalam pertandingan krusial ini akan membuka lebar pintu bagi Nottingham Forest untuk lolos ke babak 16 besar tanpa perlu menghadapi drama di matchday terakhir.

Malmo memang memiliki modal motivasi, namun performa mereka saat ini tidak menunjukkan dukungan yang cukup untuk dapat bersaing.

Prediksi Skor Akhir: Nottingham Forest 2 – 0 Malmo

-Masa depan bek tengah Ibrahima Konate di Liverpool semakin menjadi perhatian. Pemain asal Prancis ini belum juga memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada tahun depan.

Di tengah ketidakpastian tersebut, Liverpool menetapkan harga 43,2 juta Poundsterling atau sekitar Rp 920 miliar untuk pemain tersebut, jika ada klub yang ingin menggaetnya pada musim panas ini.

Namun tindakan Liverpool mungkin tidak memiliki arti. Real Madrid, yang menjadi peminat utama, justru memutuskan untuk menunggu.

Melansir media Inggris Sport Mole, klub asal Spanyol tersebut berkeinginan untuk mendapatkan Konate secara gratis pada musim panas 2026. Mereka mengikuti pendekatan yang sama seperti saat merekrut Trent Alexander-Arnold.

Konate diboyong oleh Liverpool dari RB Leipzig pada 2021 dengan harapan besar. Dalam empat musim terakhir, ia tampil dalam 132 pertandingan dan mencetak lima gol serta empat assist.assist di semua ajang.

Pada musim 2024/2025, ia tampil secara rutin dan menjadistarterdalam 30 pertandingan Liga Premier yang membantu The Reds meraih gelar juara. Namun kebersamaan ini bisa berakhir tanpa mendapatkan manfaat finansial bagi Liverpool.

Konate kini berada di bulan terakhir dari kontraknya. Menurut aturan FIFA, mulai Januari 2026 dia berhak untuk berdiskusi dan menandatangani prakontrak dengan klub luar negeri, yang menjadi risiko yang ingin dihindari oleh klub Merseyside.

Real Madrid Menggunakan Strategi Menunggu

Real Madrid kini menjadi klub yang paling mendekati Konate. Beberapa laporan menyebutkan bahwa bek berusia 26 tahun itu telah memberikan tanda bahwa dia ingin bergabung dengan Santiago Bernabeu pada musim panas 2026.

Los Blancos tetap tenang. Mereka tidak akan mengajukan tawaran resmi kepada Liverpool musim ini, karena merasa bisa mendapatkan Konate secara gratis setahun lagi.

Situasi ini serupa dengan kasus transfer Trent Alexander-Arnold. Perbedaannya, dalam kasus Alexander-Arnold, Real Madrid bersedia membayar 8 juta Poundsterling agar bisa segera memasukkan pemain tersebut ke dalam skuad untuk mengikuti Piala Dunia Antarklub. Namun, untuk Konate, klub yang dilatih Xabi Alonso lebih memilih menunggu.

Terlebih lagi, persediaan pemain bek mereka masih memadai. Antonio Rudiger, Eder Militao, David Alaba, Dean Huijsen, dan Raul Asencio masih bisa dimainkan, meskipun beberapa di antaranya menghadapi kendala dalam kondisi fisik atau performa.

Liverpool Tetap Beri Label Harga

Meskipun mengetahui kemungkinan besar Konate akan pergi secara gratis tahun depan, Liverpool tetap berupaya mengurangi kerugian. Mereka menetapkan harga minimal 43,2 juta Poundsterling bagi klub mana pun yang ingin menggaet Konate pada musim panas ini.

Namun, Real Madrid tidak tertarik. Mereka telah mengontrak Dean Huijsen dari Bournemouth dengan biaya transfer sebesar 50 juta Poundsterling (sekitar Rp 1 triliun), dan tampaknya belum bermaksud menambah beban keuangan mereka pada musim panas ini.

Dengan asumsi Konate tetap bermain selama satu musim lagi, Liverpool akan mengandalkan kombinasi antara dirinya, Virgil van Dijk, dan Joe Gomez, dalam menjaga lini belakang pada musim 2025/2026.

Namun, hal ini bisa menjadi taruhan besar. Jika Konate tetap menolak untuk memperpanjang kontrak, The Reds akan kehilangan salah satu bek terbaiknya secara gratis pada akhir musim. Opsi ini pasti memaksa manajemen klub untuk mempertimbangkan langkah strategis berikutnya.

Jika Konate akhirnya meninggalkan Liverpool, lini belakang tim tersebut akan semakin kurang tebal. Pasalnya, mereka juga telah melepaskan dua bek lainnya musim ini, yaitu Jarell Quansah yang pindah ke Bayer Leverkusen dan Nat Phillips yang berpindah ke West Bromwich Albion.

Kondisi ini memperkuat diskusi mengenai perekrutan bek baru. Salah satu nama yang muncul adalah Marc Guehi dari Crystal Palace. Namun keadaannya serupa dengan Konate. Guehi juga berada di tahun terakhir kontraknya dan kemungkinan besar akan pergi secara gratis musim depan.

Arne Slot, pelatih baru Liverpool, memang memiliki beberapa pemain muda seperti Amara Nallo dan Wellity Lucky dari akademi. Namun, mengandalkan pemain yang belum berpengalaman untuk seluruh musim terasa terlalu berisiko, terlebih dengan tujuan menjaga gelar liga.

Tantangan Perjanjian di Tengah Masa Anggaran Kaku

Kasus Konate kembali menunjukkan tantangan yang sering dihadapi klub-klub besar pada masa kini. Tetap mempertahankan pemain bintang dan menghadapi risiko kehilangannya secara gratis. Atau menjual lebih cepat namun berpotensi kehilangan kontribusi signifikan di lapangan.

Liverpool kini menghadapi keputusan berat. Apakah mereka bersedia melepaskan Konate pada musim panas ini sesuai harga yang ditentukan, atau mempertahankannya selama satu musim lagi dengan kemungkinan besar tidak mendapatkan imbalan finansial apa pun?

Satu hal yang jelas, Real Madrid akan tetap menunggu di akhir jalan. Dan jika Konate belum memperpanjang kontraknya, maka The Reds perlu segera bertindak cepat mencari pengganti sebelum terlalu terlambat.

Berita Arema FC Terkini: Paulinho Minta Maaf ke Ole Romeny, Respons Oxford United

, -Kabar terbaru Arema FC hari ini, Minggu (13/7/2025), menjadi perhatian, salah satunya mengenai tekel keras yang dilakukan terhadap Ole Romeny sehingga pemain asing Paulinho Moccelin mendapat kritik.

Paulinho Moccelin merasa stres hingga sulit tidur karena serangan netizen, sehingga meminta maaf secara langsung kepada Ole Romeny.

Sementara pelatih Arema FC, Marcos Santos, menyampaikan permintaan maafnya karena belum mampu membawa Piala Presiden 2025 kembali ke Malang.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Paulinho Kewalahan Meminta Maaf Kepada Ole Romeny

Pemain asing Arema FC, Paulinho Moccelin yang baru saja menyatu untuk musim 2025-2026 mengalami kritikan keras dari netizen Indonesia.

Paulinho mengalami tekanan mental setelah menerima banyak tekanan akibat tindakan kerasnya terhadap pemain Timnas Indonesia yang bermain untuk Oxford United, Ole Romeny.

Isu menjadi lebih rumit karena wasit tidak memberikan kartu merah kepada Paulinho, sehingga Ole Romeny sempat menyampaikan keluhannya melalui media sosial.

Laga antara Arema FC melawan Oxford United berlangsung dalam ajang pramusim Piala Presiden 2025 pada Kamis, (10/7/2025) di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Pertandingan antara kedua pihak memang dihiasi dengan kejadian cedera hingga lampu padam.

Pada awal pertandingan, Ole Romeny berhasil mencetak gol kedua untuk timnya, yang mampu mengalahkan Arema FC dengan skor 4-0.

Namun, tidak lama setelah gol tersebut, Paulinho melakukan tekel yang menyebabkan Romeny jatuh dan mengalami cedera.

Setelah kejadian itu, Romeny tampak meringis kesakitan dan harus dibawa keluar lapangan menggunakan tandu.

Sementara wasit tidak memberikan kartu merah terhadap kejadian tersebut.

Karena pelanggaran yang keras terhadap Romeny, Paulinho mendapat banyak kritik dari netizen di media sosial sehingga harus menutup kolom komentar di akun Instagramnya.

Sehari setelah pertandingan, Paulinho mengambil inisiatif untuk mengunjungi tim Oxford United dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi.

Paulinho juga menyampaikan kepada penerjemahnya bahwa ia merasa sangat menyesal dan tidak bisa tidur setelah melakukan tindakan itu.

Penerjemah juga menambahkan bahwa Paulinho berharap segera bertemu dengan Ole Romeny untuk menyampaikan penyesalannya secara langsung.

"Maka beri tahu mereka bahwa dia (Paulinho) merasa tidak nyaman dan meminta maaf, serta mungkin suatu hari nanti mereka bisa berkomunikasi melalui media sosial," kata penerjemah Paulinho, dilansir dari YouTube Arema FC.

Mereka juga menyampaikan permintaan maaf dari Arema FC dan Paulinho mengenai kejadian tersebut.

2. Respons Oxford United

Merupakan respons dari permintaan maaf Paulinho, Oxford United menganggap hal tersebut tidak perlu dilakukan karena secara pribadi Ole Romeny tidak merasa memiliki masalah.

"Bukan soal tidak ada, dia tidak menganggapmu buruk," kata perwakilan klub saat Paulinho menyampaikan permintaan maaf di hotel tempat tim Oxford menginap.

"Ini adalah sepak bola, dan berbagai kemungkinan bisa terjadi," tambahnya dilansir dariKompas.com (grup suryamalang), Sabtu (12/07/2025).

Wakil tim Oxford menekankan bahwa sepak bola merupakan olahraga yang kompetitif dan kejadian seperti cedera adalah hal yang biasa dalam pertandingan.

Sebelumnya, Oxford United memang sempat merasa tidak nyaman dengan jalannya pertandingan.

Situs resmi Oxford United bahkan memberikan sindiran tajam terhadap keputusan wasit.

Pihak klub mengakui, Paulinho seharusnya menerima hukuman kartu merah.

Terlebih lagi, wasit pada malam itu juga didampingi oleh perangkat VAR.

"Sayangnya, itu menjadi aksi terakhirnya dalam pertandingan tersebut akibat tekel keras dari striker Arema, Paulinho," tulis situs resmi Oxford United.

"Menyebabkan pergelangan kaki pemain cedera dan memaksa dia keluar lapangan menggunakan tandu" lanjut Oxford.

"Luarnya, tendangan itu diserahkan ke VAR dan wasit hanya memberikan kartu kuning, bukan kartu merah," tuturnya.

3. Marcos Santos Gagal Mengangkat Gelar Juara

Sementara itu, pelatih Arema FC, Marcos Santos tidak berhasil membawa Arema FC meraih gelar juara pada tahun ini dan hanya mampu membawa pulang piala kayu dari Piala Presiden 2025.

Sebagai juara yang sedang mempertahankan gelar, Arema FC memiliki kebanggaan tersendiri meskipun Piala Presiden merupakan turnamen pramusim.

Marcos Santos, yang baru bergabung sebagai pelatih di awal musim ini, meminta maaf kepada para penggemar setia Arema FC, Aremania.

Di akhir klasemen, Arema FC berada di posisi terbawah dengan hanya meraih satu poin.

Poin yang diraih sama dengan Liga Indonesia All Star, tetapi Arema FC kalah dalam perhitungan selisih gol.

Hal tersebut tidak lepas dari performa buruk pada pertandingan ketiga, saat Arema FC kalah telak 0-4 melawan Oxford United yang akhirnya berhasil melaju ke final mewakili Grup A.

Marcos Santos berusaha bersikap lapang dada dan memberi semangat kepada rekan-rekannya dalam menerima situasi ini.

"Yang paling membuat saya bangga adalah sikap pemain kami. Mereka terus berjuang hingga menit terakhir meski tertinggal jauh," ujar Marcos Santos mengutip.wearemania.net, Jumat (11/7/2025).

Marcos Santos juga meminta maaf kepada Aremania terkait hasil yang diraih Arema FC dalam Piala Presiden 2025.

Pelatih asal Brasil itu berjanji bahwa timnya akan tampil lebih baik dalam Super League 2025-2026.

Ribuan pendukung Arema hadir di tribun Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Penggemar Arema datang tidak hanya dari kawasan Malang Raya, tetapi juga dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, serta Jabodetabek.

"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Aremania, mereka terus memberi semangat kepada kami dan menghargai usaha kami dengan bertepuk tangan di akhir pertandingan," ujar Marcos Santos.

Setelah mengalami kegagalan dalam Piala Presiden 2025, tim Arema FC memutuskan untuk kembali ke Malang pada hari Jumat (11/7/2025).

Arema FC memutuskan untuk tidak menyaksikan pertandingan perebutan posisi ketiga antara Liga Indonesia All Star melawan Dewa United (12/7/2025) serta laga final antara Oxford United dan Port FC (13/7/2025).

Pelatih Marcos Santos memberikan jeda bagi para pemain dari kegiatan latihan selama beberapa waktu.

"Kami langsung pulang ke Malang setelah bertanding melawan Oxford. Tim libur hingga hari Minggu (13/7/2025)," ujar asisten pelatih Arema, Kuncoro, seperti dikutip.wearemania.net

Kuncoro mengatakan, Arema beralih fokus ke Liga Super 2025-2026.

Persiapan yang dilakukan oleh Arema FC akan kembali dilanjutkan pada minggu depan.

"Kita akan berlatih kembali pada hari Minggu (13/7/2025) di Lapangan ARG (Lawang, Kabupaten Malang) di waktu sore," ujar pelatih asli Malang tersebut.

Seperti yang diketahui, pertandingan musim depan akan dimulai pada 8 Agustus 2025 mendatang.

Maknanya, waktu persiapan Arema serta klub peserta lainnya tinggal tersisa kurang dari sebulan lagi.

Ikuti channel SURYA MALANG di >>>>>WhatsApp 

Diberdayakan oleh Blogger.