Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label angkutan. Tampilkan semua postingan

Lampung 2025: Rp 1,5 T Dana Transfer Masuk, DAU Dominan

Realisasi Dana Transfer ke Daerah Kota Bandar Lampung Capai 94,36 Persen

Kota Bandar Lampung telah berhasil merealisasikan Dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 1.525,83 miliar, atau sekitar 94,36 persen dari total pagu anggaran yang mencapai Rp 1.616,95 miliar. Data ini, per tanggal 3 Desember 2025, menunjukkan bahwa sebagian besar dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk daerah telah tersalurkan dan dikelola oleh pemerintah kota.

TKD sendiri merupakan komponen penting dari belanja negara yang dirancang untuk mendanai penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Dana ini menjadi instrumen vital dalam mendukung pembangunan dan pelayanan publik di tingkat lokal.

Komponen Utama Dana Transfer ke Daerah

Secara umum, Dana Transfer ke Daerah mencakup beberapa jenis dana yang memiliki tujuan dan mekanisme penyaluran yang berbeda. Pemahaman mendalam mengenai komponen-komponen ini penting untuk mengapresiasi bagaimana anggaran negara berkontribusi pada pembangunan daerah.

  • Dana Perimbangan: Merupakan bagian terbesar dari TKD yang disalurkan kepada daerah. Dana ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan fiskal antar daerah dan memberikan sumber pendanaan yang lebih stabil.

    • Dana Bagi Hasil (DBH): Berasal dari pendapatan negara yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan persentase tertentu dari penerimaan pajak dan sumber daya alam. Ini mencakup DBH Pajak, DBH Cukai Hasil Tembakau, dan DBH Sumber Daya Alam (SDA).
    • Dana Alokasi Umum (DAU): Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk mengurangi kesenjangan fiskal dengan mempertimbangkan kebutuhan belanja dan kapasitas fiskal daerah.
    • Dana Alokasi Khusus (DAK): Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. DAK terbagi menjadi DAK Fisik dan DAK Nonfisik.
  • Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian: Disediakan untuk daerah-daerah tertentu yang memiliki kekhususan, baik secara geografis maupun sosial-budaya, serta untuk mendukung program-program spesifik.

    • Dana Otonomi Khusus: Dialokasikan untuk provinsi-provinsi yang memiliki status otonomi khusus, seperti Provinsi Papua, Papua Barat, dan Provinsi Aceh.
    • Dana Penyesuaian: Merupakan dana yang diberikan untuk mendukung program-program prioritas nasional yang pelaksanaannya dibantu oleh daerah. Ini mencakup Tunjangan Profesi Guru PNSD, Tambahan Penghasilan Guru PNSD, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Insentif Daerah (DID), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditransfer.

Rincian Realisasi TKD Kota Bandar Lampung Tahun 2025

Hingga awal Desember 2025, Kota Bandar Lampung menerima berbagai jenis TKD dengan realisasi yang bervariasi. Berikut adalah rinciannya:

  • Dana Bagi Hasil (DBH): Secara keseluruhan, realisasi DBH mencapai Rp 35,63 miliar dari pagu Rp 75,16 miliar.

    • DBH Perkebunan Sawit: Terealisasi 100% sebesar Rp 1,17 miliar.
    • DBH Cukai Hasil Tembakau: Terealisasi 80,24% sebesar Rp 0,93 miliar.
    • DBH Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Bagian Daerah: Terealisasi 48,80% sebesar Rp 1,24 miliar.
    • DBH Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21: Terealisasi 41,11% sebesar Rp 24,66 miliar.
    • DBH PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi: Terealisasi 43,04% sebesar Rp 2,02 miliar.
    • DBH SDA Kehutanan - PSDH: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,03 miliar.
    • DBH SDA Minerba - Iuran Tetap: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,00 miliar.
    • DBH SDA Minerba - Royalti: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,00 miliar.
    • DBH SDA Minyak Bumi 15%: Terealisasi 100% sebesar Rp 4,13 miliar.
    • DBH SDA Panas Bumi - Iuran Tetap: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,03 miliar.
    • DBH SDA Panas Bumi - Setoran Bagian Pemerintah: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,56 miliar.
    • DBH SDA Perikanan: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,86 miliar.
  • Dana Alokasi Umum (DAU): Merupakan kontributor terbesar dalam TKD Kota Bandar Lampung, dengan realisasi mencapai Rp 1.157,44 miliar dari pagu Rp 1.181,31 miliar, atau sekitar 97,98%.

    • DAU Umum: Terealisasi 100% sebesar Rp 1.045,62 miliar.
    • DAU Bidang Kesehatan: Terealisasi 100% sebesar Rp 24,67 miliar.
    • DAU Bidang Pendidikan: Terealisasi 75,00% sebesar Rp 59,14 miliar.
    • DAU Pendanaan Kelurahan: Terealisasi 100% sebesar Rp 25,20 miliar.
    • DAU Penggajian Formasi PPPK: Terealisasi 40,36% sebesar Rp 2,81 miliar.
  • Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik: Terealisasi sebesar Rp 13,71 miliar dari pagu Rp 20,86 miliar, dengan persentase 65,72%. DAK Fisik ini umumnya dialokasikan untuk penugasan khusus.

  • Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik: Menunjukkan realisasi yang cukup baik, mencapai Rp 319,05 miliar dari pagu Rp 339,62 miliar, atau 93,94%. Komponen DAK Nonfisik ini meliputi:

    • Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana: Terealisasi 100% sebesar Rp 5,00 miliar.
    • Dana Bantuan Operasional Kesehatan: Terealisasi 82,37% sebesar Rp 29,72 miliar.
    • Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Kesetaraan: Terealisasi 98,81% sebesar Rp 6,35 miliar.
    • Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan - Pendidikan Anak Usia Dini: Terealisasi 99,36% sebesar Rp 13,04 miliar.
    • Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Terealisasi 99,92% sebesar Rp 126,12 miliar.
    • Dana Bantuan Pengembangan Program (BPP) Perpustakaan Daerah: Terealisasi 50,00% sebesar Rp 0,24 miliar.
    • Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian: Terealisasi 50,00% sebesar Rp 0,06 miliar.
    • Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak: Terealisasi 100% sebesar Rp 0,40 miliar.
    • Dana Tambahan Penghasilan Guru ASN Daerah: Terealisasi 49,91% sebesar Rp 0,41 miliar.
    • Dana Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah: Terealisasi 91,22% sebesar Rp 137,72 miliar.

Secara keseluruhan, tingkat realisasi TKD Kota Bandar Lampung yang mencapai 94,36% menunjukkan efektivitas pemerintah kota dalam mengelola dan memanfaatkan dana yang dialokasikan dari pusat untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, beberapa pos anggaran, terutama yang berkaitan dengan DAK Fisik, DBH PPh, dan beberapa komponen DAK Nonfisik, masih memiliki ruang untuk peningkatan realisasi di periode mendatang.

Matic Ojol Juara: Irit, Tangguh, Nyaman Seharian

Di tengah pesatnya perkembangan industri transportasi daring di Indonesia, motor matic telah menjelma menjadi primadona bagi para pengemudi ojek online (ojol). Kombinasi antara kemudahan operasional, efisiensi konsumsi bahan bakar, serta kenyamanan berkendara menjadikan skuter otomatis ini pilihan yang lebih unggul dibandingkan dengan motor bertransmisi manual. Namun, tidak semua model motor matic mampu memenuhi tuntutan kerja keras para pengemudi ojol yang memerlukan daya tahan tinggi dan efisiensi bahan bakar yang optimal. Artikel ini akan mengupas tuntas motor matic terbaik yang direkomendasikan untuk para pengemudi ojol, dengan mempertimbangkan berbagai aspek krusial seperti performa mesin, efisiensi bahan bakar, tingkat kenyamanan, hingga biaya perawatan jangka panjang.

Mengapa Motor Matic Begitu Disukai Pengemudi Ojol?

Keunggulan utama motor matic terletak pada kemudahan pengoperasiannya, terutama saat melintasi kemacetan lalu lintas perkotaan yang kerap ditemui. Tanpa perlu repot memindahkan gigi secara manual, pengemudi dapat sepenuhnya fokus pada kondisi jalan dan kenyamanan penumpang. Lebih jauh lagi, perkembangan teknologi kini menyematkan berbagai fitur modern pada motor matic, seperti port pengisi daya USB yang sangat berguna, ruang penyimpanan (bagasi) yang luas untuk menampung barang bawaan, serta sistem pengereman yang lebih canggih dan aman.

Bagi para pengemudi ojol, motor bukan sekadar alat transportasi semata, melainkan sebuah aset produktif yang secara langsung menopang pendapatan harian mereka. Oleh karena itu, keputusan dalam memilih jenis dan model motor yang tepat menjadi sebuah langkah yang sangat krusial dan strategis.

Kriteria Motor Matic Ideal untuk Kebutuhan Ojol

Sebelum memutuskan untuk membeli, ada beberapa kriteria penting yang wajib menjadi pertimbangan utama para pengemudi ojol dalam memilih motor matic idaman:

  • Efisiensi Bahan Bakar (Irit BBM): Pengemudi ojol rata-rata menempuh jarak tempuh yang sangat jauh setiap harinya. Memilih motor dengan konsumsi bahan bakar yang efisien akan berdampak langsung pada penghematan biaya operasional yang signifikan.
  • Daya Tahan dan Minim Perawatan: Motor yang digunakan sebagai alat kerja utama haruslah tangguh dan mampu bertahan dalam penggunaan jangka panjang tanpa sering mengalami masalah yang memerlukan kunjungan ke bengkel. Biaya perawatan yang minim tentu menjadi nilai tambah yang sangat berarti.
  • Kenyamanan Berkendara: Posisi berkendara yang ergonomis dan sistem suspensi yang empuk sangat penting untuk menjaga stamina dan kenyamanan pengemudi selama seharian beraktivitas. Hal ini akan berdampak pada performa kerja yang lebih baik.
  • Fitur Fungsional yang Mendukung: Fitur-fitur tambahan seperti port USB charger untuk mengisi daya gawai, bagasi yang lapang untuk menyimpan perlengkapan, dan speedometer digital yang informatif dapat sangat membantu dalam menunjang mobilitas dan pekerjaan sehari-hari.

Rekomendasi Motor Matic Unggulan untuk Pengemudi Ojol

Berdasarkan berbagai ulasan dan testimoni dari para pengemudi ojol, berikut adalah beberapa model motor matic yang sangat direkomendasikan untuk dipertimbangkan:

1. Honda BeAT

  • Kapasitas Mesin: 110cc eSP
  • Konsumsi Bahan Bakar: Sekitar 60 km/liter
  • Estimasi Harga: Rp18,8 juta – Rp20,2 juta
  • Keunggulan Utama: Bobot ringan, konsumsi bahan bakar sangat irit, sudah dilengkapi dengan port USB charger.

Honda BeAT secara konsisten menjadi salah satu pilihan terpopuler di kalangan pengemudi ojol. Bobotnya yang ringan memudahkan manuver di tengah kepadatan lalu lintas perkotaan, sementara efisiensi bahan bakarnya yang luar biasa mampu menekan biaya operasional secara signifikan. Keberadaan port USB charger juga menjadi nilai tambah yang sangat fungsional.

2. Yamaha Gear 125

  • Kapasitas Mesin: 125cc Blue Core
  • Konsumsi Bahan Bakar: Sekitar 55 km/liter
  • Estimasi Harga: Rp18 juta – Rp19 juta
  • Keunggulan Utama: Mesin tangguh, sangat mumpuni untuk membawa beban berat, dan memiliki kelengkapan fitur yang impresif.

Yamaha Gear 125 dirancang khusus untuk mobilitas harian yang intensif. Motor ini hadir dengan berbagai fitur yang sangat berguna bagi pengemudi ojol, seperti double hook untuk menggantung barang, pijakan kaki tambahan untuk penumpang, serta port charger. Semua fitur ini menjadikannya pilihan ideal bagi pengemudi yang sering membawa penumpang atau mengangkut barang dalam jumlah cukup banyak.

3. Honda Vario 125

  • Kapasitas Mesin: 125cc eSP
  • Konsumsi Bahan Bakar: Sekitar 51 km/liter
  • Estimasi Harga: Rp22 juta – Rp24 juta
  • Keunggulan Utama: Performa mesin yang stabil dan responsif, desain yang elegan, serta kapasitas bagasi yang luas.

Honda Vario 125 menawarkan keseimbangan yang apik antara performa mesin yang bertenaga dan efisiensi bahan bakar yang tetap terjaga. Dengan mesin yang halus dan responsif, motor ini sangat cocok bagi pengemudi yang dituntut untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dalam waktu yang relatif singkat. Bagasi yang luas juga menambah kepraktisannya.

4. Suzuki Nex II

  • Kapasitas Mesin: 115cc
  • Konsumsi Bahan Bakar: Sekitar 55 km/liter
  • Estimasi Harga: Mulai dari Rp18 jutaan
  • Keunggulan Utama: Harga yang sangat terjangkau, bobot ringan, dan konsumsi bahan bakar yang irit.

Suzuki Nex II menjadi pilihan yang sangat ekonomis namun tetap menawarkan performa yang memadai untuk kebutuhan ojol. Dengan harga yang lebih bersahabat, motor ini menjadi opsi menarik bagi pengemudi ojol pemula atau mereka yang ingin menekan biaya awal pembelian tanpa mengorbankan efisiensi.

5. TVS Dazz

  • Kapasitas Mesin: 110cc
  • Konsumsi Bahan Bakar: Sekitar 50 km/liter
  • Estimasi Harga: Rp14 juta – Rp15 juta
  • Keunggulan Utama: Harga yang sangat murah, perawatan yang relatif mudah, dan sangat cocok untuk penggunaan ringan.

Meskipun mungkin kalah populer dibandingkan dengan merek-merek Jepang, TVS Dazz menawarkan nilai yang sangat baik untuk harganya (value for money). Motor ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi pengemudi ojol yang beroperasi di area dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat dan membutuhkan motor dengan biaya perawatan yang minim.

Tips Tambahan dalam Memilih Motor Matic untuk Ojol

Selain mempertimbangkan model-model di atas, berikut adalah beberapa tips tambahan yang dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat:

  • Evaluasi Intensitas Kerja Anda: Jika Anda memiliki jam operasional yang sangat panjang, lebih dari 8 jam sehari, maka prioritas utama adalah memilih motor yang memiliki suspensi yang sangat nyaman dan posisi berkendara yang ergonomis untuk meminimalkan kelelahan.
  • Perhatikan Layanan Purna Jual: Pastikan merek motor yang Anda pilih memiliki jaringan bengkel resmi yang luas dan mudah dijangkau di kota tempat Anda beroperasi. Ketersediaan suku cadang yang melimpah juga akan sangat membantu jika terjadi kerusakan mendadak.
  • Cek Fitur-Fitur Tambahan yang Relevan: Pertimbangkan fitur-fitur seperti port USB charger yang sangat penting untuk menjaga gawai tetap aktif, bagasi yang lapang untuk membawa barang bawaan, serta sistem pengereman canggih seperti Combi Brake System (CBS) atau Anti-lock Braking System (ABS) untuk keamanan ekstra.
  • Lakukan Uji Coba Berkendara (Test Ride): Cara terbaik untuk mengetahui apakah sebuah motor cocok untuk Anda adalah dengan mencobanya langsung. Lakukan test ride untuk merasakan langsung posisi duduk, kenyamanan suspensi, responsivitas gas, dan kemudahan pengendalian.

Memilih motor matic yang tepat merupakan langkah strategis bagi para pengemudi ojol yang mengutamakan efisiensi operasional, kenyamanan dalam bekerja, serta kepraktisan sehari-hari. Model-model seperti Honda BeAT, Yamaha Gear 125, Honda Vario 125, Suzuki Nex II, dan TVS Dazz adalah beberapa pilihan terbaik yang patut dipertimbangkan. Dengan pemilihan motor yang cermat, pengemudi ojol tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas mereka, tetapi juga secara efektif menekan biaya operasional harian, yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan pendapatan.

9 Pilihan Mobil Hybrid di 2025 Paling Murah: Hemat BBM dan Ramah Lingkungan

PR GAYO - Kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan terus meningkat di Indonesia. Di tengah naiknya harga bahan bakar, mobil hybrid kini jadi solusi ideal bagi mereka yang ingin efisien tanpa kehilangan performa.

Mobil hybrid bekerja dengan kombinasi mesin bensin dan motor listrik yang saling melengkapi. Hasilnya, konsumsi bahan bakar lebih hemat, emisi gas buang berkurang, dan pengalaman berkendara tetap bertenaga.

Tahun 2025 menghadirkan banyak pilihan menarik di segmen ini mulai dari MPV keluarga, SUV kompak, hingga mobil bergaya sporty. Berikut daftar 11 mobil hybrid termurah 2025 yang bisa jadi pertimbangan kamu sebelum membeli.

1. Suzuki Grand Vitara Hybrid (Rp399,35 – Rp402,35 juta)

Grand Vitara Hybrid menggunakan mesin K15C Dual Jet dengan sistem SHVS yang membuat konsumsi BBM bisa tembus 27 km/liter.

Perpaduan antara tampilan elegan, kabin luas, dan teknologi modern menjadikannya SUV efisien di bawah Rp500 juta.

2. Wuling Almaz Hybrid (Rp479 juta)

SUV asal Tiongkok ini menghadirkan kombinasi mesin bensin 2.0L dan motor listrik dengan tenaga besar namun tetap hemat BBM. Wuling Almaz Hybrid juga dilengkapi fitur canggih seperti voice command berbahasa Indonesia dan panel instrumen digital.

Bagi keluarga urban yang ingin tampil mewah tanpa boros, Almaz Hybrid adalah pilihan yang sulit ditandingi di kelasnya.

3. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid (Rp473,2 – Rp478,1 juta)

Legenda keluarga Indonesia kini tampil dalam versi ramah lingkungan. Innova Zenix Hybrid mengusung mesin 2.0L dengan sistem hybrid efisien yang membuat konsumsi BBM jauh lebih irit dibanding versi bensin.

Kabin luas, fitur lengkap, serta reputasi Toyota membuat Zenix Hybrid menjadi pilihan ideal untuk keluarga besar.

4. Suzuki Ertiga Hybrid (Rp274,9 – Rp287,8 juta)

Sebagai mobil hybrid paling terjangkau di Indonesia, Ertiga Hybrid hadir dengan mesin 1.5L dan teknologi Integrated Starter Generator (ISG). Teknologi ini membantu menghemat bahan bakar dan meningkatkan efisiensi saat mobil berhenti atau melaju pelan.

Desainnya tetap mempertahankan kenyamanan khas MPV, ideal untuk kebutuhan keluarga. Dengan harga di bawah Rp300 juta, Ertiga Hybrid adalah pilihan entry-level terbaik bagi pengguna baru mobil hybrid.

5. Honda CR-Z Hybrid (Rp274 – Rp385 juta)

Honda CR-Z memadukan performa sporty dan efisiensi bahan bakar lewat sistem Integrated Motor Assist (IMA). Dengan desain coupe dua pintu yang futuristik, mobil ini cocok untuk kamu yang ingin tampil beda namun tetap peduli lingkungan.

Meski sudah tidak diproduksi baru, CR-Z masih menjadi primadona di pasar mobil bekas karena fitur lengkap dan tenaga responsifnya.

6. Suzuki XL7 Hybrid (Rp296,2 – Rp307,2 juta)

SUV tangguh dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) ini menawarkan keseimbangan antara kenyamanan dan efisiensi. Dengan kapasitas tujuh penumpang, XL7 Hybrid sangat cocok untuk keluarga muda yang aktif.

Konsumsi bahan bakarnya lebih hemat dibanding SUV konvensional, sementara fitur keselamatannya tergolong lengkap di kelasnya.

7. MG VS HEV (Rp392 juta)

Pendatang baru dari Tiongkok ini langsung mencuri perhatian dengan desain futuristik dan sistem hybrid penuh. MG VS HEV menggabungkan gaya modern, performa gesit, dan interior digital kekinian.

Mobil ini cocok untuk pengguna muda yang ingin kendaraan stylish namun efisien. Dengan harga sekitar Rp350–390 jutaan, MG VS HEV menjadi salah satu value-for-money hybrid terbaik tahun ini.

8. Toyota Yaris Cross Hybrid (Rp437,3 – Rp456,1 juta)

Yaris Cross Hybrid membawa DNA sporty khas Toyota dengan tambahan mode listrik murni (EV Mode). Fitur ini memungkinkan mobil melaju tanpa bahan bakar di kecepatan rendah — ideal untuk pemakaian di perkotaan.

Selain irit, desainnya elegan dan tangguh, cocok bagi kamu yang ingin SUV kompak premium dengan efisiensi maksimal.

 

9. Nissan Kicks e-Power VL (Rp519 juta)

Berbeda dari hybrid biasa, Kicks e-Power sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik — mesin bensinnya hanya berfungsi mengisi daya baterai. Sensasi berkendaranya mirip mobil listrik murni, namun tanpa perlu mengisi daya eksternal.

Dengan teknologi khas Nissan ini, Kicks e-Power jadi pilihan bagi yang ingin efisiensi maksimal tapi belum siap beralih ke mobil listrik penuh.***

Diberdayakan oleh Blogger.