Halloween party ideas 2015

Mahasiswa UNSIL Gelar Program "Tunas Berdikari": Mengubah Sampah Dapur Menjadi Solusi Lingkungan Inovatif

Tasikmalaya - Sebuah inisiatif brilian muncul dari para mahasiswa Universitas Siliwangi (UNSIL) Program Studi Pendidikan Masyarakat. Melalui program bernama "Aksi Sampah Bersih Dikelola Aktif dan Inovatif" atau yang disingkat "Tunas Berdikari", mereka berhasil menggelar kegiatan edukatif yang berfokus pada pengelolaan sampah rumah tangga secara kreatif dan berkelanjutan. Acara perdana ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025, di lingkungan RT 02 RW 03 Kp. Leuwimalang, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Program "Tunas Berdikari" memiliki misi ganda yang sangat penting: meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan memberdayakan warga melalui pelatihan pembuatan enzim ramah lingkungan, yang dikenal sebagai eco enzyme, dari limbah dapur. Antusiasme tinggi terlihat dari kehadiran 45 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat setempat, termasuk ibu rumah tangga, para remaja, dan tokoh masyarakat yang memberikan dukungan penuh terhadap gerakan positif ini.

Kegiatan dilaksanakan secara langsung dengan metode tatap muka, diawali dengan sesi sosialisasi yang komprehensif. Para peserta diajak untuk memahami betapa krusialnya memilah sampah sejak dari sumbernya, bagaimana dampak buruk sampah yang tidak terkelola dengan baik terhadap lingkungan, serta strategi praktis untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga sehari-hari.

Pelaksanaan program berjalan dengan sangat semarak dan penuh semangat. Peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis mengenai konsep eco enzyme, tetapi juga mendalami manfaatnya yang luas bagi lingkungan dan kesehatan. Sesi pelatihan langsung yang diberikan memungkinkan mereka untuk mempraktikkan teknik fermentasi, sehingga menghasilkan pembelajaran yang mendalam dan signifikan. Program ini lebih dari sekadar acara edukasi; ia menjadi sarana ampuh untuk menumbuhkan kesadaran, memicu kreativitas, dan membangun keberanian masyarakat agar mampu mengelola sampah mereka secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing.

Mengenal Lebih Dekat Eco Enzyme: Dari Limbah Dapur Menjadi Solusi Berharga

Setelah sesi edukasi awal, para peserta diperkenalkan lebih dalam pada konsep eco enzyme. Mereka diajak untuk memahami apa itu eco enzyme, berbagai manfaat luar biasa yang ditawarkannya bagi kelestarian lingkungan, serta potensi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Ibu Deviani Badruddin, seorang pemateri yang juga merupakan pemilik rumah eco enzyme dan kompos Tasikmalaya, membagikan ilmu berharga mengenai tahapan-tahapan penting dalam pembuatan eco enzyme. Penjelasannya mencakup cara memilih limbah organik yang tepat, komposisi ideal dari bahan-bahan yang digunakan, proses fermentasi yang krusial, hingga cara penyimpanan yang benar agar kualitas produk terjaga. Untuk memastikan pemahaman yang mendalam, warga diberikan kesempatan emas untuk langsung mempraktikkan pembuatan eco enzyme dengan menggunakan bahan-bahan yang telah disiapkan.

Dalam sesi praktik utama, para peserta secara aktif mempraktikkan pembuatan eco enzyme. Mereka menggunakan berbagai jenis kulit buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, jeruk, alpukat, mangga, semangka, dan bahkan kulit buah naga. Bahan-bahan organik ini kemudian difermentasi menggunakan gula aren atau molase serta air.

Para fasilitator dengan sabar memandu setiap langkah proses pembuatan, menekankan pentingnya perbandingan bahan baku yang tepat, yaitu 1:3:10 (limbah organik : gula : air), untuk mencapai proses fermentasi yang optimal selama periode 100 hari. Terlihat jelas bagaimana para peserta begitu antusias, aktif berdiskusi satu sama lain, dan mencoba langsung setiap tahapan pencampuran bahan.

Manfaat Nyata: Relaksasi dan Peningkatan Pemahaman

Selain fokus pada pelatihan teknis pembuatan eco enzyme, kegiatan ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman langsung tentang manfaatnya. Salah satu sesi yang paling dinanti adalah detoks rendam kaki menggunakan larutan eco enzyme. Para peserta dapat merasakan secara langsung efek relaksasi yang ditimbulkan oleh ramuan fermentasi ini.

Banyak peserta yang memberikan testimoni positif setelah sesi ini. Mereka melaporkan bahwa tubuh terasa lebih hangat, lebih rileks, dan segar. Bahkan, aroma khas dari eco enzyme dinilai sangat menenangkan. Sesi ini menjadi bukti nyata bagaimana eco enzyme dapat memberikan manfaat terapeutik dan medis yang signifikan.

Tahap terakhir dari program ini adalah pelaksanaan post-test yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta mengalami peningkatan setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang sangat memuaskan dan signifikan.

Hampir seluruh peserta menyatakan bahwa kemampuan mereka dalam mengelola sampah organik telah meningkat drastis, beralih dari kategori "Baik" menjadi "Sangat Baik". Selain itu, keyakinan mereka terhadap efektivitas eco enzyme sebagai solusi ampuh untuk mengurangi limbah organik rumah tangga juga semakin menguat. Mereka juga merasa bahwa proses pembuatan eco enzyme yang diajarkan sangat mudah diikuti.

Apresiasi dan Harapan untuk Keberlanjutan

Para tokoh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya program "Tunas Berdikari". Mereka menilai bahwa pelatihan eco enzyme ini memberikan dampak yang sangat positif dan langsung bagi lingkungan sekitar. "Program ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mengatasi masalah sampah yang kian kompleks. Peserta menunjukkan perubahan sikap dan pemahaman yang luar biasa," ujar salah seorang tokoh masyarakat.

Pengurus lingkungan dan warga setempat juga turut menyampaikan harapan agar kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan. Mereka percaya bahwa program ini sangat membantu dalam memperkuat budaya peduli lingkungan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengolah sampah. Program ini dianggap sukses besar dalam membuka wawasan baru, menunjukkan bahwa sampah organik yang selama ini dianggap sebagai masalah, ternyata memiliki nilai guna yang sangat tinggi apabila dikelola dengan cara yang benar.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang menjadi dokumentasi resmi dari seluruh rangkaian kegiatan. Warga berharap agar program-program inovatif semacam ini dapat terus diadakan di masa mendatang. Hal ini penting untuk terus meningkatkan keberlanjutan dalam pengelolaan sampah dan menjaga kelestarian lingkungan agar tetap bersih, sehat, dan lestari untuk generasi mendatang.

Diberdayakan oleh Blogger.