Pameran ”Around and About” Ode Observasi Minor
KORAN - PIKIRAN RAKYAT - Melalui pameran bertajuk "Around and About", Aurora Arazzi mempersembahkan sebuah ode untuk observasi-observasi minor dan tak berbahaya. Pameran tunggal yang menampilkan belasan karya instalasi seni dan lukisan tersebut hadir di ArtSociates Gallery and Cafe, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, 24 Oktober-24 November 2025.
Kurator Lisa Markus menyebutkan, dari koleksi observasi Aurora dalam pameran ini, serangkaian nuansa yang persisten muncul. Karya instalasi seni dan lukisan disajikan dengan cara berbeda oleh Aurora.
Dia mempertimbangkan pengalaman berjalan kaki, yaitu menemukan, memungut benda atau objek, dan merekam ruang untuk menjadi bahan pertimbangan eksplorasi karyanya. Penyajian karya seni rupa kontemporer Aurora juga mengupayakan kategori pengalaman seni.
Pertama, rasa ingin tahu. Bukan terhadap suatu objek atau lokasi tertentu yang menarik, melainkan untuk melepaskan diri dari rutinitas dalam metode menggambar yang biasa, jalur perjalanan yang paling efektif, dengan cara-cara yang telah 'terlalu dikenal'.
"Oleh karena itu, observasi Aurora didorong oleh dorongan menuju hal yang tak diketahui, yaitu tujuan yang tak diketahui dan titik akhir yang tak diketahui. Hal yang tak diketahui datang sebelum penemuan, dan rasa ingin tahu datang sebelum berjalan," tutur Lisa.
Kedua, berjalan adalah fasilitator untuk memurnikan hal yang diketahui guna memberi ruang bagi pemikiran-pemikiran baru. Paparan adalah penyeimbang yang menjaga berjalan sebagai aktivitas yang adil jika tidak netral.
Dalam berjalannya, kata Lisa, Aurora terpapar stimulus sama seperti stimulus itu baginya. Ia terlindungi dari orang lain dan stimulus, lewat tikungan jalan, perbedaan ketinggian dan medan, sebagaimana beberapa stimulus tersembunyi baginya melalui cara yang sama.
Ketiga, objek. Dalam perjalanannya, Aurora menyadari bagaimana observasi, rasa ingin tahu, dan hasrat cenderung saling memicu dia pasti akan menemukan objek yang menggelitiknya. Bayangkan pikirannya seperti museum dengan komite etik yang solid yang mencoba menentukan kemungkinan aksesi artefak.
Menurut Lisa, objek-objek yang muncul dalam karyanya adalah objek-objek bebas, liar, dan hilang. Objek-objek yang tidak bebas, atau tidak dapat dikoleksi, ia tiru melalui video, lipatan kertas, lukisan, patung, dan cara-cara lainnya.
Terakhir, simulasi. Keaslian bukanlah perhatian utama Aurora karena menghadirkan susunan material asli bukanlah tujuannya dalam menggabungkan objek-objek itu. Melainkan, karena ia merasa perjalanan observasinya hanya dapat ditransfer melalui pengalaman.
"Pameran 'Around and About' memandu pengunjung ke dalam latihan mengamati dengan penuh perhatian," kata Lisa.
Ruangan
Aurora mengatakan, pengalaman yang ingin dibagi ke pengunjung pameran adalah ruangan yang bisa diolah. Ruang galeri unik karena ada lower-ground dan upper-ground. Perbedaan ruang itu jadi peluang.
Pengalaman jalan kaki, memulung pengalaman, dan bentuk dan objek untuk dikonfigurasi menjadi bentuk lain. Berjalan kaki di sini cenderung mengeksplorasi berjalan di ruang pameran.
"Di karya 'Sailing the Duck Weed' misalnya, saya mengajak publik merasakan kembali pengalaman berjalan kaki di ruang artistik secara lebih intim, sehingga menjadi sebuah aksi performatif dilihat oleh orang lain. Selamat menyemplung di air kertas yang sudah saya sajikan di galeri," ucap Aurora.
Aurora Arazzi adalah seniman kontemporer Indonesia yang praktiknya mencakup seni pahat, gambar, lukisan, dan instalasi. Dia terobsesi dengan penggunaan benda-benda sehari-hari, eksplorasi material, serta teknik-teknik kertas yang rumit.
Karya seni Aurora bersumber dari pengalaman pribadi dan lingkungan sekitarnya untuk menghadirkan perenungan tentang realitas, gagasan, dan bentuk. Dia melepaskan diri dari konvensi latar belakang seni cetaknya.***