Halloween party ideas 2015

Bitcoin Meraih Rekor Baru di Tengah Sentimen Pasar Kripto yang Masih Berhati-hati

Pasar aset digital kembali menunjukkan geliatnya, dengan harga Bitcoin terpantau melonjak dan berhasil menembus angka US$90.000. Kenaikan ini terjadi setelah sempat mengalami tekanan jual yang cukup tajam, meskipun sentimen pasar kripto secara keseluruhan masih tergolong rapuh dan investor menunjukkan kehati-hatian.

Berdasarkan data yang dihimpun, harga Bitcoin pada Rabu (3/12/2025) sempat menguat signifikan hingga 6,7% dan mencapai level US$92.228. Tidak hanya Bitcoin, aset kripto unggulan lainnya seperti Ethereum (Ether) juga menunjukkan pemulihan yang impresif, melonjak lebih dari 8% dan kembali menembus angka US$3.000.

Bahkan, sejumlah aset kripto dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil dan likuiditas yang relatif rendah, seperti Cardano dan Chainlink, turut mencatatkan kenaikan yang lebih dramatis, bahkan melampaui 10%.

Faktor Pendorong Kenaikan

Para pelaku pasar menilai bahwa sentimen positif mulai kembali mengemuka setelah beberapa pekan sebelumnya terjadi pelemahan permintaan dari para investor. Kenaikan ini didukung oleh beberapa faktor kunci:

  • Pernyataan Regulator: Kepala Securities and Exchange Commission (SEC), Paul Atkins, memberikan sinyal positif terkait rencana pengungkapan kebijakan pengecualian bagi perusahaan yang bergerak di bidang aset digital. Pernyataan ini memberikan angin segar bagi industri kripto.
  • Kebijakan Platform Investasi: Keputusan Vanguard Group yang mulai mengizinkan perdagangan Exchange Traded Fund (ETF) dan reksa dana yang mayoritas berisi aset kripto di platform investasinya menjadi dorongan signifikan. Hal ini membuka akses yang lebih luas bagi investor tradisional untuk terlibat dalam aset digital.
  • Korelasi dengan Pasar yang Lebih Luas: Jasper De Maere, Desk Strategist di Wintermute, menjelaskan bahwa pergerakan harga yang kuat ini merupakan kombinasi dari sentimen positif yang spesifik di industri kripto dan penyesuaian aset digital dengan penguatan pasar secara umum.

Reaksi Terhadap Tekanan Jual Sebelumnya

Sebelumnya, pasar aset kripto sempat tertekan pada Senin (1/12/2025). Tekanan ini dipicu oleh pernyataan CEO Strategy Inc., sebuah perusahaan yang aktif mengakumulasi Bitcoin. Ia menyebutkan bahwa perusahaan mungkin perlu menjual sebagian Bitcoin yang dimilikinya untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang.

Namun, tanggapan terhadap pernyataan tersebut bergeser menjadi lebih positif setelah Strategy Inc. mengumumkan pembentukan cadangan dana tunai senilai US$1,4 miliar. Langkah ini diambil untuk menjaga likuiditas perusahaan. Spencer Hallarn, Kepala Perdagangan OTC Global di GSR, menilai langkah konservatif ini justru merupakan sinyal positif dalam pengelolaan risiko. Ia berpendapat bahwa meskipun awalnya disambut negatif, pengamanan likuiditas ini justru mengurangi potensi risiko ekstrem di masa depan.

Indikator Pemulihan yang Masih Rawan

Meskipun terjadi kenaikan harga yang signifikan, beberapa indikator menunjukkan bahwa pemulihan pasar kripto masih berada dalam kondisi yang rawan. Data dari CryptoQuant mengungkapkan bahwa tingkat pendanaan (funding rate) Bitcoin, yang merupakan indikator sentimen pasar utama, telah berbalik negatif dalam beberapa hari terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa minat terhadap posisi bearish (spekulasi penurunan harga) di pasar kontrak berjangka abadi (perpetual futures) kini lebih besar dibandingkan taruhan bullish (spekulasi kenaikan harga).

Chris Kim, CEO Axis, menyatakan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan masih sangat hati-hati. Para trader kripto cenderung merasa gelisah. Ia menambahkan bahwa investor institusional banyak yang memilih untuk menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan pekan depan sebelum memutuskan untuk menambah eksposur risiko mereka.

Bitcoin sendiri masih melemah hampir 30% dari rekor tertingginya yang dicapai pada awal Oktober lalu. Kondisi ini membuat pasar aset digital berada dalam fase yang rapuh, setelah mengalami tekanan jual yang berkepanjangan dan menghapus sekitar US$19 miliar posisi leverage.

Dampak pada Aset Terkait Tokoh Publik

Beberapa aset kripto yang memiliki kaitan dengan keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga turut terdampak oleh volatilitas pasar ini. Saham American Bitcoin Corp., sebuah perusahaan penambangan kripto yang didirikan bersama Eric Trump, sempat mengalami penurunan tajam hingga 51% dalam waktu kurang dari 30 menit pada hari Selasa. Perdagangan saham perusahaan ini bahkan sempat dihentikan beberapa kali akibat volatilitas yang ekstrem.

Token TRUMP, sebuah memecoin resmi yang diasosiasikan dengan Donald Trump, juga mengalami penurunan drastis. Memecoin ini sempat mencapai rekor US$73,40 saat peluncurannya pada Januari, namun kini diperdagangkan di kisaran US$6, menurut data CoinGecko.

Selain itu, token WLFI dari platform DeFi World Liberty Financial, yang juga dikaitkan dengan Trump, mengalami penurunan sekitar 30% dari puncaknya pada September. Sementara itu, memecoin MELANIA, yang merupakan token milik Ibu Negara Melania Trump, diperdagangkan di level US$0,13 dan hampir kehilangan seluruh nilainya sejak mencapai puncaknya pada Januari.

Perilaku Investor: Peningkatan Saldo Stablecoin

Tim analis Bitfinex melaporkan bahwa kewaspadaan investor juga tercermin dari peningkatan saldo stablecoin seperti USDT dan USDC di bursa kripto. Hal ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar lebih memilih untuk memarkir dana mereka dalam aset yang stabil ketimbang melakukan pembelian agresif saat harga turun.

Dalam laporan mereka, tim analis Bitfinex menyebutkan bahwa kondisi ini lazim terjadi pada fase koreksi akhir siklus pasar. Investor beralih ke stablecoin sambil menunggu arus dana dari ETF menjadi lebih stabil dan ketidakpastian makroekonomi mereda. Mereka menekankan bahwa ini bukanlah pola yang muncul pada puncak jangka panjang, di mana likuiditas stablecoin justru menyusut. Saat ini, likuiditas justru menumpuk di "pinggir pasar" sebagai "dry powder" yang siap digunakan begitu ada kejelasan arah pasar.

Indeks Ketakutan dan Keserakahan

Mencerminkan sikap waspada yang ditunjukkan oleh para pelaku pasar, indeks Fear and Greed versi CoinMarketCap pada Selasa (2/12/2025) berada di zona ketakutan ekstrem (extreme fear). Indeks ini telah menetap di level tersebut selama hampir tiga pekan terakhir, menandakan bahwa mayoritas investor masih diliputi kekhawatiran.

Diberdayakan oleh Blogger.