Setiap individu pasti pernah merasakan penyesalan. Wajar saja, karena manusia tidak luput dari kekurangan. Kesalahan yang diperbuat di masa lalu pasti pernah menghantui dan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
Hal ini pun tak terkecuali bagi tokoh-tokoh dalam anime. Walaupun setiap...karakter animeSetiap orang pasti punya rasa sesal, dan beberapa karakter ini digambarkan memiliki penyesalan mendalam dalam hidupnya. Saking dalamnya, mereka kesulitan menerima diri sendiri. Siapa saja mereka? Mari kita lihat daftarnya!
1. Shoya Ishida (dari film A Silent Voice)
Waktu kecil, Shoya Ishida dikenal sebagai anak yang bandel. Bersama teman-temannya, Shoya melakukan berbagai hal untuk bersenang-senang atau sekadar mengisi waktu luang. Akan tetapi, kenakalannya menjadi tak terkendali saat ia mulai mengganggu Shoko Nishimiya, seorang siswi baru tunarungu.
1. Walaupun bukan hanya dia yang mengganggu Shoko, Shoya adalah pelaku perundungan terburuk. 2. Shoya tidak sekadar mengejek, tetapi juga sampai melempari pasir dan merusak alat bantu dengar Shoko. 3. Ketika Shoko akhirnya pindah sekolah akibat perlakuan tersebut, Shoya dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Shoya mulai ditinggalkan oleh semua temannya. Ironisnya, orang-orang yang dulu terlibat dalam perundungan Shoko pun berbalik membenci Shoya. Sejak kejadian itu, Shoya terus menerus dihantui oleh penyesalan.
Shoya terus berupaya untuk berbaikan dengan masa lalunya, namun usahanya tidak selalu berhasil. Rasa bersalah terus menghantuinya, hingga membuatnya hampir putus asa. Reputasinya sebagai pelaku perundungan di SMP telah menyebar luas, membuatnya merasa terasingkan.
Walaupun demikian, Shoya memilih untuk terus berupaya berdamai dengan batinnya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kesalahannya, Shoya mempelajari bahasa isyarat. Bertahun-tahun kemudian, Shoya berusaha menemukan Shoko semata-mata untuk menyampaikan permintaan maaf atas perbuatan yang pernah dilakukannya di masa lalu.
2. Arata Kaizaki (ReLIFE)
Penyesalan tidak melulu disebabkan oleh kekeliruan di masa lampau. Terkadang, rasa sesal muncul saat kita merasa tidak mampu menolong orang lain. Inilah yang dirasakan oleh Arata Kaizaki dalam serial tersebut.ReLIFE.
Dulu, Arata bekerja di suatu perusahaan dan memiliki hubungan yang baik dengan seniornya, Michiru Saiki. Arata tahu bahwa Michiru mengalami tekanan, bahkan menjadi korban *bullying*, dari rekan kerjanya. Sayangnya, Arata tidak bisa berbuat apa-apa, yang akhirnya membuat Michiru mengakhiri hidupnya.
Arata sangat terpukul atas kepergian Michiru, merasa bersalah karena tidak mampu menyelamatkannya. Dampaknya, Arata kesulitan menyesuaikan diri di tempat kerja barunya, yang membuatnya dicap sebagai orang yang tidak becus dan tidak dapat diandalkan. Arata akhirnya bisa berdamai dengan dirinya sendiri setelah melakukan perjalanan kembali ke masa lalu melalui eksperimen yang diadakan oleh ReLife Research Institute.
3. Kenshin Himura (Rurouni Kenshin)
Sebelumnya, Kenshin Himura adalah seorang pembunuh bayaran dan dikenal sebagai Battōsai. Sebagai Battōsai, Kenshin adalah sosok yang sangat ditakuti di Jepang. Namun, terlepas dari reputasinya, Kenshin menyadari bahwa apa yang ia lakukan sebenarnya salah.
Sebagai akibatnya, Kenshin mengambil jalan untuk tidak lagi menjadi seorang pembunuh. Ia memilih memanfaatkan kemampuannya untuk menjaga keselamatan orang-orang terdekatnya. Akan tetapi, proses untuk menerima diri sendiri ternyata tidaklah sederhana. Walaupun Kenshin telah memulai berbuat baik, ia tetap dibayangi oleh perasaan bersalah dan penyesalan atas perbuatan-perbuatan yang telah dilakukannya di masa lampau.
4. Gintoki Sakata (Gintama)
Sebagai salah satu anime komedi terbaik, Gintama memang tidak begitu mendalami trauma psikologi sang protagonis, Gintoki Sakata. Sebaliknya, Gintoki justru ditampilkan sebagai karakter yang konyol. Gintoki sering melakukan hal-hal tidak perlu yang pada akhirnya hanya merepotkan dirinya sendiri.
Meski begitu, di balik senyumannya, Gintoki sebenarnya dihantui oleh rasa bersalah dan penyesalan yang luar biasa. Pada masa lalu, Gintoki terlibat dalam Perang Joui bersama Jouishishi. Selama perang berlangsung, Gintoki adalah sosok yang sangat ditakuti sehingga dirinya dikenal sebagai Shiroyasha atau "Iblis Putih".
Pada akhir perang, Gintoki dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit. Gintoki dipaksa memilih antara menyelamatkan teman-temannya atau membunuh guru yang paling ia hormati, Shoyo Yoshida. Karena Gintoki bisa menyelamatkan lebih banyak orang dengan membunuh gurunya, Gintoki akhirnya memenggal kepala Shoyo dengan pedangnya sendiri.
1. Walaupun Gintoki tidak pernah menunjukkan rasa sesalnya, kepergian Shoyo senantiasa menghantuinya. 2. Di balik kegembiraannya bersama Yorozuya, Gintoki tetap merasa bersalah karena telah merenggut nyawa gurunya. 3. Gintoki meratapi keputusannya untuk mengorbankan Shoyo, alih-alih mencari cara menyelamatkan teman-temannya tanpa harus mengorbankan sang guru.
5. Edward Elric (dari anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood)
Sama seperti Rurouni Kenshin, Fullmetal Alchemist: Brotherhood sebenarnya juga merupakan animasi yang mengisahkan tentang upaya memperbaiki kesalahan masa lalu. Sebelumnya, Edward Elric pernah membujuk adiknya, Alphonse Elric, untuk terlibat dalam ritual yang dilarang, yaitu Transmutasi Manusia. Awalnya, Ed dan Al menjalankan Transmutasi Manusia dengan tujuan untuk menghidupkan kembali ibu mereka yang belum lama wafat.
Sayangnya, Ed dan Al belum cukup umur untuk memahami bahwa Transmutasi Manusia adalah tindakan yang tabu. Alih-alih berhasil menghidupkan kembali ibu mereka, Ed dan Al justru kehilangan bagian dari diri mereka. Akibatnya, Ed dan Al akhirnya menjadi Alkemis Negara dengan tujuan menemukan metode untuk memulihkan tubuh mereka seperti semula.
1. Walaupun menyandang gelar Alkemis Negara adalah cara mereka memperbaiki kesalahan, Ed selalu dihantui rasa bersalah atas perbuatannya. 2. Ed terus menerus menyalahkan diri sendiri karena jiwa Al terperangkap di dalam sebuah baju besi. 3. Kendati Al tidak pernah menyalahkan kakaknya, Ed tetap merasa bertanggung jawab atas nasib yang menimpa adiknya.
Menyesal adalah bagian dari sifat dasar manusia. Wajar jika manusia melakukan kesalahan. Namun, terlalu lama meratapi penyesalan bukanlah tindakan yang bijak. Terus-menerus memikirkan kesalahan masa lalu hanya akan menghambat kemajuan kita. Lalu, hikmah apa yang dapat dipetik dari kelima hal tersebut?karakter di atas?
5 Tokoh Anime yang Meraih Impian, Namun Justru Merasa Kosong. 5 Tokoh Anime yang Berhasil Memenangkan Pertempuran, Namun Menderita Secara Emosional.