Halloween party ideas 2015
Tampilkan postingan dengan label bola. Tampilkan semua postingan

UFC319 bisa menjadi kesempatan yang memperkuat status Khamzat Chimaev sebagai juara dunia, atau mungkin... menjadi pertandingan terakhir dalam karier dia.

Sebuah isu mengejutkan beredar di kalangan penggemar MMA: Khamzat Chimaev disebut akan mengakhiri karier jika berhasil memenangkan gelar juara di UFC 319. Informasi ini diungkap oleh petarung UFC asal Brasil, Caio Borralho, yang menyatakan bahwa Chimaev sedang menghadapi tekanan besar dari berbagai pihak.

"Saya mendengar dari beberapa orang. Katanya dia mengalami masalah kesehatan dan tekanan dari negaranya. Dia juga sudah memiliki banyak uang. Saya maksudkan, sangat banyak," kata Borralho sebagaimana dilaporkan MMA Today.

Khamzat, yang terkenal dengan gaya pertarungan yang penuh serangan dan ketangguhan mental, telah menjadi salah satu bintang paling menakutkan dan berpotensi besar di UFC. Tak pernah kalah, mendominasi setiap penampilannya, dan menjadi daya tarik utama bagi penggemar. Namun di balik citra "monster" tersebut, tersimpan kenyataan yang jarang diketahui: masalah kesehatan serta tekanan politik yang bisa jadi menjadi beban yang tidak terlihat.

Isu ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah UFC 319 akan menjadi pertandingan terakhir Chimaev?

Jika benar, maka kita mungkin sedang menyaksikan sebuah kariernya yang legendaris, meskipun singkat namun sangat mengesankan.

Chimaev dikatakan memiliki kekayaan yang melimpah. Tidak dirahasiakan lagi bahwa popularitasnya membuatnya mendapat banyak sponsor, dukungan dari tokoh politik, serta bayaran pertandingan yang sangat besar. Namun, kekayaan bukan segalanya. Tekanan lingkungan dan kondisi tubuh yang tidak bisa lagi dipaksa sering kali menjadi titik akhir bagi banyak petarung hebat, bahkan yang masih berada di puncak usia seperti Chimaev.

Bukan tentang rasa takut. Ini mengenai pilihan. Dan jika Chimaev memutuskan untuk berhenti setelah menjadi juara, itu adalah keputusan yang telah direncanakan, bukan lari dari masalah.

Jika ia benar-benar pensiun setelah meraih kemenangan, Chimaev akan meninggalkan dunia MMA sebagai legenda yang tak terkalahkan. Kemungkinan ini akan menjadikannya terkenal dalam sejarah seperti Khabib Nurmagomedov, yang mengakhiri karier dengan rekor sempurna.

Bayangkan: Juara dunia. Tidak terkalahkan. Pensiun tanpa cela.

Warisan yang sangat sulit untuk diatasi.

Namun, tentu saja, para penggemar berharap lebih. Mereka menginginkan lebih banyak pertandingan ikonik. Mereka ingin melihat Chimaev menghadapi nama-nama besar lainnya. Tapi pada akhirnya, ini berkaitan dengan kehidupan seseorang dan keputusan untuk pensiun bukanlah tanda ketidakmampuan, melainkan keberanian.

Jika isu ini benar, UFC 319 bukan hanya pertandingan untuk memperebutkan gelar. Ini bisa menjadi babak akhir dari kisah luar biasa seorang Khamzat Chimaev.

Bersaing untuk yang terakhir kalinya. Menutup karier dengan sabuk emas. Berpamitan dari dunia MMA sebagai legenda.

Jika hal tersebut terjadi, maka satu hal yang jelas: kita bukan sedang menyaksikan akhir. Kita sedang melihat keabadian dalam wujud seorang pejuang.

Siapkan diri. UFC 319 bisa menjadi sejarah yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Karena ketika makhluk itu memutuskan untuk mundur di puncak tersebut, saat itulah momen yang akan diingat seumur hidup.(*cha)

UFC319 bisa menjadi kesempatan yang memperkuat status Khamzat Chimaev sebagai juara dunia, atau mungkin... menjadi pertandingan terakhir dalam karier dia.

Sebuah isu mengejutkan beredar di kalangan penggemar MMA: Khamzat Chimaev disebut akan mengakhiri karier jika berhasil memenangkan gelar juara di UFC 319. Informasi ini diungkap oleh petarung UFC asal Brasil, Caio Borralho, yang menyatakan bahwa Chimaev sedang menghadapi tekanan besar dari berbagai pihak.

"Saya mendengar dari beberapa orang. Katanya dia mengalami masalah kesehatan dan tekanan dari negaranya. Dia juga sudah memiliki banyak uang. Saya maksudkan, sangat banyak," kata Borralho sebagaimana dilaporkan MMA Today.

Khamzat, yang terkenal dengan gaya pertarungan yang penuh serangan dan ketangguhan mental, telah menjadi salah satu bintang paling menakutkan dan berpotensi besar di UFC. Tak pernah kalah, mendominasi setiap penampilannya, dan menjadi daya tarik utama bagi penggemar. Namun di balik citra "monster" tersebut, tersimpan kenyataan yang jarang diketahui: masalah kesehatan serta tekanan politik yang bisa jadi menjadi beban yang tidak terlihat.

Isu ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah UFC 319 akan menjadi pertandingan terakhir Chimaev?

Jika benar, maka kita mungkin sedang menyaksikan sebuah kariernya yang legendaris, meskipun singkat namun sangat mengesankan.

Chimaev dikatakan memiliki kekayaan yang melimpah. Tidak dirahasiakan lagi bahwa popularitasnya membuatnya mendapat banyak sponsor, dukungan dari tokoh politik, serta bayaran pertandingan yang sangat besar. Namun, kekayaan bukan segalanya. Tekanan lingkungan dan kondisi tubuh yang tidak bisa lagi dipaksa sering kali menjadi titik akhir bagi banyak petarung hebat, bahkan yang masih berada di puncak usia seperti Chimaev.

Bukan tentang rasa takut. Ini mengenai pilihan. Dan jika Chimaev memutuskan untuk berhenti setelah menjadi juara, itu adalah keputusan yang telah direncanakan, bukan lari dari masalah.

Jika ia benar-benar pensiun setelah meraih kemenangan, Chimaev akan meninggalkan dunia MMA sebagai legenda yang tak terkalahkan. Kemungkinan ini akan menjadikannya terkenal dalam sejarah seperti Khabib Nurmagomedov, yang mengakhiri karier dengan rekor sempurna.

Bayangkan: Juara dunia. Tidak terkalahkan. Pensiun tanpa cela.

Warisan yang sangat sulit untuk diatasi.

Namun, tentu saja, para penggemar berharap lebih. Mereka menginginkan lebih banyak pertandingan ikonik. Mereka ingin melihat Chimaev menghadapi nama-nama besar lainnya. Tapi pada akhirnya, ini berkaitan dengan kehidupan seseorang dan keputusan untuk pensiun bukanlah tanda ketidakmampuan, melainkan keberanian.

Jika isu ini benar, UFC 319 bukan hanya pertandingan untuk memperebutkan gelar. Ini bisa menjadi babak akhir dari kisah luar biasa seorang Khamzat Chimaev.

Bersaing untuk yang terakhir kalinya. Menutup karier dengan sabuk emas. Berpamitan dari dunia MMA sebagai legenda.

Jika hal tersebut terjadi, maka satu hal yang jelas: kita bukan sedang menyaksikan akhir. Kita sedang melihat keabadian dalam wujud seorang pejuang.

Siapkan diri. UFC 319 bisa menjadi sejarah yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Karena ketika makhluk itu memutuskan untuk mundur di puncak tersebut, saat itulah momen yang akan diingat seumur hidup.(*cha)

Mees Hilgers mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Jelas bahwa Mees Hilgers akan meninggalkan Twente pada bursa transfer musim panas 2025.

Pemain timnas Indonesia telah mengajukan permintaan kepada klub untuk dimasukkan ke dalam daftar penjualan.

Hilgers masih memiliki perjanjian hingga bulan Juni 2026.

Namun, Hilgers memutuskan untuk meninggalkan Twente lebih awal setahun.

Kendala utamanya, belum ada penawaran yang serius terhadap sang penjaga perlintasan.

Hilgers tetap mengikuti latihan pramusim sambil menantikan tawaran dari tim lain.

Lalu berapa harga jual Hilgers?

Berdasarkan data dari Footballtransfers.nl, pria asal Belanda mengalami penurunan nilai harganya menjadi 6 juta euro atau sekitar Rp 113,7 miliar.

Sementara itu, nilai Hilgers sebelumnya mencapai 11 juta euro.

Artinya harga Hilgers turun sekitar 45 persen.

Sebagai perbandingan, harga saat ini lebih murah dibandingkan sepatu Moon Star yang dijual dengan harga Rp 324,37 miliar.

Hilgers menghabiskan lima tahun di Twente.

Jika dihitung sejak masa tim junior, pria dengan tinggi badan 185 sentimeter tersebut telah berkontribusi selama 14 tahun bagi klub besar Enschede.

Cerita Hilgers bersama Twente dimulai pada tahun 2011.

Saat itu, Hilgers bergabung dengan tim akademi sebagai anak berusia 10 tahun.

Ia bermain di tim muda selama sembilan tahun sebelum dipromosikan ke tim utama.

Pada tanggal 5 Desember 2020, Hilgers melakukan debutnya bersama tim utama Twente.

Tokoh berdarah Makassar itu memulai debutnya saat melawan Ajax dalam pertandingan Liga Belanda.

Setelah itu, Hilgers menjadi pemain utama di lini belakang Twente.

Total 131 penampilan ia catatkan untuk The Tukkers.

Hanya saja, Hilgers belum pernah memenangkan trofi bersama Twente.

- Timnas U23 Malaysia kalah dalam laga uji coba sebelum menghadapi Timnas U23 Indonesia di babak grup Piala AFF U23 2025.

Ya, Timnas U23 Indonesia akan berada di grup A babak penyisihan bersama dengan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Pertandingan Timnas U23 Indonesia melawan Malaysia akan berlangsung pada akhir fase grup, yaitu pada tanggal 21 Juli 2025 mendatang.

Maka diperkirakan, Timnas Indonesia dan Malaysia akan bersaing untuk mendapatkan tiket ke semifinal sebagai pemimpin klasemen grup A.

Karena hanya pemenang grup yang akan secara otomatis melaju ke babak semifinal.

Sementara itu, posisi kedua akan bersaing memperebutkan gelar juara kedua dari antara Grup A, B, dan C.

Piala AFF U23 akan digelar pada tanggal 15 hingga 29 Juli 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno serta Patriot Candrabhaga.

Menuju kompetisi tersebut, lawan terberat Timnas U23 Indonesia, yaitu Malaysia, sedang intensif melakukan Pemusatan Latihan (TC).

Anak harimau Malaysia juga telah mengikuti total 3 kali pertandingan uji coba.

Akibatnya, Malaysia berhasil mengalahkan dua lawannya tersebut.

Pertama, pertandingan melawan tim kasta utama Liga Malaysia, Polis Di Raja Malaysia FA (PDRM FC), berakhir dengan kemenangan 1-0, pada Minggu (6/7/2025).

Kemudian dalam pertandingan kedua melawan Melaka FC, Malaysia meraih kemenangan yang lebih besar dengan skor 4-1, Selasa (8/7/2025) kemarin.

Namun dalam pertandingan uji coba terakhir, giliran Malaysia yang kalah dari lawannya.

Kali ini Tim Harimau Malaya kalah dari Negeri Sembilan FC dengan skor 0-1, pada hari Jumat (11/7/2025) kemarin.

Namun demikian, hasil yang dicatatkan Malaysia dalam tiga pertandingan uji terakhir tetap memberikan angka positif bagi tim yang dilatih oleh Nafuzi Zain.

Meskipun mengalami kekalahan dalam pertandingan terakhir, pola permainan Harimau Malaya mulai terbentuk setelah memulai latihan dengan 30 pemain pada 1 Juli 2025.

Setelah menyelesaikan pertandingan uji coba, Timnas Malaysia siap menghadapi laga pembuka Piala AFF U23 melawan Filipina, Selasa (15/7/2025).

Di sisi lain, Timnas U23 Indonesia yang dilatih oleh Gerald Vanenburg sedang melakukan persiapan melalui sesi pemusatan latihan di Jakarta.

Awalnya, Gerald Vanenburg mengundang 30 pemain untuk pemusatan latihan Piala AFF U23.

Namun pada 23 Juni 2025, jumlah pemain dalam skuad Timnas U23 Indonesia berkurang menjadi 28 orang.

Pencoretan ini dilakukan guna mengurangi jumlah kiper, yakni Husna Al Malik dari Persik dan Putra Sheva Sanggasi dari Persib.

Kemudian, Gerald Vanenburg masih harus menghapus 5 pemain lagi agar sesuai dengan aturan (23 pemain).

Timnas U23 Indonesia terdiri dari gabungan pemain lokal dan naturalisasi yang merupakan lulusan tim senior Piala AFF, Desember 2024.

Garuda Muda memiliki pilihan pemain seperti Jens Raven, Dony Tri Pamungkas, serta Kadek Arel Priyatna.

Jadwal Timnas U23 Indonesia dalam Piala AFF U23 2025

Selasa, 15 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Timnas U23 Indonesia melawan Brunei Darussalam

Jumat, 18 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Filipina vs Timnas U23 Indonesia

Selasa, 22 Juli 2025 | SUGBK

20.00 WIB: Timnas U23 Indonesia menghadapi Malaysia

Daftar Atlet Timnas U23 Indonesia

Penjaga Gawang

Cahya Supriadi (PSIM)

Daffa Fasya (Borneo FC)

Erlangga Setyo (PSPS Pekanbaru)

Muhammad Ardiansyah (PSM)

Bek

Kadek Arel Priyatna (Bali United)

Muhammad Ferrari (Tanpa klub)

Rahmat Syawal (PSIS)

Alfhafrezzi Buffon (Borneo)

Brandon Scheunemann (Arema FC)

Ahmad Maulana (Arema)

Kakang Rudianto (Persib)

Frengky Missa (Bhayangkara FC)

Mikael A. Tata (Persebaya)

Gelandang

Rivaldo E. Pakpahan (Borneo)

Roby Darwis (Persib)

Toni Firmansyah (Persebaya)

Muhammad R. Hannan (Persija)

Dony Tri Pamungkas (Persija)

Yardan Yafi (Persita)

Arkhan Fikri (Arema)

Penyerang

Victor Dethan (PSM)

Althaf Indie Alrizky (Persis)

Hokky Caraka (PSS)

Jens Raven (Dordrecht)

Dominikus Dion (PSS)

Firman Juliansyah (Semen Padang)

Rahmat Arjuna Reski (Bali)

Ahmad Wadil (Malut)

Pelaksanaan Grup Piala AFF U23 2025

Grup A

Brunei, Timnas U23 Indonesia, Malaysia, Filipina

Grup B

Kamboja, Laos, Vietnam

Grup C

Myanmar, Thailand, Timor Leste

(/Bayu Panegak)

Gambar terkait Jadwal Piala Presiden 2025 Usai Ada Perubahan,Persib vs Port FC Tetap Laga Pembuka,Live Indosiar (dari Bing)

medkomsubang Berikut jadwal Piala Presiden 2025 terbaru usai ada perubahan, Persib Bandung vs Port FC tetap jadi laga pembuka.

Dikutip dari akun Instagram @officialpialapresiden, jadwal Piala Presiden 2025 lebih dipadatkan dari sebelumnya.

Sebelumnya, turnamen hari kedua turnamen Piala Presiden 2025 akan digelar pada 10 Juli, namun kini ada perubahan jadwal.

Venue pertandingan itu diadakan di 2 tempat yakni Stadion Si Jalak Harupat dan Gelora Bandung Lautan Api.

Namun, tak ada perubahan soal media tayang yang disebut akan dipegang oleh Indosiar.

Ajang Piala Presiden 2025 menjadi pemanasan penting bagi klub-klub Liga 1 sebelum kompetisi resmi dimulai.

Ya, Piala Presiden 2025 menggunakan format berbeda dari tahun sebelumnya.

Salah satu yang juga menjadi sorotan yaitu Persija Jakarta yang tak mendapat undangan Piala Presiden 2025.

Diketahui, Piala Presiden 2025 diikuti oleh enam tim yang berasal dari klub asal Indonesia, Thailand, dan Inggris.

"Pastinya ini merupakan salah satu agenda yang paling dinantikan dalam sepak bola nasional, yaitu Piala Presiden, yang telah berlangsung sejak 2015," kata Erick Thohir saat konferensi pers Piala Presiden 2025 di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

"Tahun ini, kita mencoba formula yang berbeda, di mana seperti biasa, kita mengundang juara Liga 1 dan juga juara Piala Presiden sebelumnya," sambungnya.

Piala Presiden 2025 juga mengundang klub asing, dengan tujuan sebagai uji coba membangun Timnas Indonesia, dari tingkat klub.

"Namun yang menarik, kali ini kita juga mengundang beberapa klub internasional sebagai bentuk apresiasi dan juga untuk membantu mengembangkan kualitas pemain Timnas Indonesia," lanjut Erick Thohir.

"Ini adalah bentuk uji coba, karena dalam membangun timnas tidak mungkin kita bekerja sendiri. Maka dari itu, kita harus mengapresiasi baik klub lokal yang banyak menggunakan pemain timnas, maupun klub luar negeri," tambahnya.

Erick Thohir Jelaskan Alasan Mengundang Port FC dan Oxford United

Sepertinya hal ini tidak lepas dari adanya pemain Timnas Indonesia di kedua klub tersebut.

"Satu di antaranya, kita mengundang Port FC dari Thailand. Kebetulan Asnawi bermain di sana. Selain itu ada Oxford United, tempat Ole dan Marselino bermain saat ini," kata Erick Thohir.

Selain itu, nantinya juga ada pemain dari Liga 1 All Stars, namun susunan pemainnya belum dirilis.

Kita juga bekerja sama dengan PSSI dan PT LIB. Ada inisiatif dan diskusi bahwa PT LIB ini perlu terus memunculkan bintang-bintang baru ke depan, sekaligus memberikan ruang bagi bintang yang sudah bermain di Liga 1.

Maka dari itu, muncul ide Indonesia All Stars, yang menjadi salah satu keunikan tahun ini," lanjut Erick Thohir.

Sementara itu, keenam tim yang ikut Piala Presiden 2025 adalah Persib Bandung, Dewa United, Arema FC, Liga Indonesia All Star, Port FC (Thailand), dan Oxford United (Inggris), yang kemudian dibagi menjadi 2 grup.

Alasan Persija Jakarta Tidak Diamati

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut pun mengungkapkan alasannya kenapa Persija Jakarta tidak diajak dalam turnamen pramusim ini.

Erick Thohir mengatakan bahwa jika Persija keluar sebagai juara Liga 1, pasti akan diajak bermain di Piala Presiden 2025.

Sebab itu, PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan penyelenggara telah menentukan kriteria untuk peserta dalam turnamen ini.

Mantan pemilik Inter Milan tersebut mengharapkan Persija bisa juara di Piala Presiden ataupun di Liga 1.

Menurutnya, jika Persija juara Liga 1 pasti akan diundang sebagai peserta Piala Presiden 2025.

"Klub yang dipilih berdasarkan kriteria," ujar Erick Thohir dalam jumpa pers termasuk BolaSport.com, di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

"Dan tahun depan saya juga berharap Persija bisa menjadi juara Piala Presiden agar bisa diundang," ucap Erick Thohir.

"Jika Persija bisa juara liga pasti diundang," tegas Erick Thohir.

Terkait Dewa United masuk jadi peserta pun karena mereka finis di posisi runner-up.

Oleh karena itu, ada kriteria yang memang sudah ditentukan oleh PSSI.

Memang kategorinya adalah, kenapa Persib dan Dewa?

Ya karena dia juara satu, juara dua (di Liga), kalau Persija kemarin bisa rangking dua pasti diundang," kata Erick Thohir.

"Kita tidak ada pilih-pilih apa dan kenapa, ini adalah penilaian," jelas Erick Thohir.

Seperti Arema yang ikut karena mereka juara Piala Presiden sebelumnya, jadi itu alasannya.

Dalam kesempatan ini, pria berusia 55 tahun tersebut menegaskan bahwa ia tak membedakan tim lain.

Namun, menurutnya ini liga profesional, sehingga tak ada yang dibedakan dan sesuai dengan penilaian yang ditetapkan.

“Kita tidak pernah membedakan satu klub dengan lainnya, PSSI sangat profesional, Liga sangat profesional, dan tentu pilihan-pilihan itu tidak mudah, ada penilaian sendiri, bukan penilaian karena suporternya banyak,” tutur Erick Thohir.

Dikutip TribunWow.com dari unggahan resmi Instagram officialpialapresiden, Selasa (17/6/2025), pertandingan pembuka menampilkan duel seru Persib Bandung vs Port FC.

Pada hari yang sama, tim Liga Indonesia All Star yang diperkuat akan bermain melawan Oxford United, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Peserta Piala Presiden 2025

Grup A:

Liga Indonesia All Star

Arema FC

Oxford United

Grup B:

Persib Bandung

Dewa United

Port FC

Jadwal dan Jam Tayang, Lokasi Piala Presiden 2025:

6 Juli 2025

Persib Bandung vs Port FC

15.30 WIB – Si Jalak Harupat

Oxford United vs Liga Indonesia All Star

19.30 WIB – SUGBK

8 Juli 2025

Indonesia All Star vs Arema FC, Stadion Si Jalak Harupat, 15.30 WIB.

Persib Bandung vs Dewa United, Stadion Si Jalak Harupat, 19.30 WIB.

10 Juli 2025:

Dewa United vs Port FC, Stadion Si Jalak Harupat, 15.30 WIB.

Arema FC vs Oxford United, Stadion Si Jalak Harupat, 19.30 WIB.

12 Juli 2025:

Perebutan Tempat Ketiga, Runner-up Grup A vs Runner-up Grup B, Stadion Si Jalak Harupat, 19.30 WIB.

13 Juli 2025:

Final, Juara Grup A vs Juara Grup B, Stadion Si Jalak Harupat, 19.30 WIB.

Hadiah

Juara : Rp 5,5 miliar

Juara kedua       : Rp 3 miliar

Peringkat ke-3 : Rp 2 miliar

Peringkat ke-4 : Rp 1 miliar.

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Jadwal Jam Tayang Bola Piala Presiden 2025 Live Indosiar, Persib Bandung dan Arema FC Beda Grup

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Jadwal Piala Presiden 2025 Berubah, Simak Penjelasannya

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Alasan Sebenarnya Persija Hanya jadi Penonton di Piala Presiden 2025, Beda Nasib Persib dan Arema FC

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Saluran WA , Facebook , X (Twitter) , YouTube , Threads , Telegram

Diberdayakan oleh Blogger.