Rahasia Adonan Gorengan Tahan Lama & Anti Basi
Ringkasan Berita:
  • Adonan yang terlalu lama disimpan, khususnya yang mengandung santan atau ragi, cenderung cepat menjadi asam dan berbusa.
  • Penyimpanan yang keliru dapat mengakibatkan fermentasi yang terlalu cepat, yang pada gilirannya merusak aroma, tekstur, dan mutu adonan.
  • Untuk menjaga kesegaran adonan, ada beberapa hal krusial yang mesti dilakukan, misalnya menyimpannya di dalam lemari pendingin dan menggunakan wadah yang tertutup rapat.
  • Dengan mengikuti saran-saran mudah di rumah, adonan dapat bertahan lebih lama, tidak mudah basi, dan tetap aman untuk digunakan ketika diperlukan.

medkomsubangnetwork–Banyak orang melaporkan masalah dengan adonan yang menjadi asam, berbusa, atau mengembang terlalu banyak ketika disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi ini umum ditemui pada adonan yang terbuat dari tepung beras, tepung terigu, santan, atau yang mengandung ragi.

Apabila metode penyimpanan tidak sesuai, fermentasi dapat berlangsung terlalu pesat, mengakibatkan kerusakan pada tekstur dan aroma.

Berikut ini adalah kiat-kiat mudah yang dapat Anda praktikkan di rumah untuk menjaga kesegaran dan keamanan adonan Anda;

1. Letakkan di Kulkas, Jangan di Suhu Biasa

Tips yang pertama yaitu menyimpan adonan di lemari es karena proses fermentasi akan berlangsung cepat pada suhu ruang.

Karena itu, menyimpan adonan di chiller merupakan cara terbaik untuk memperlambat pertumbuhan mikroba.

Udara dingin berperan dalam menjaga konsistensi adonan, mencegahnya menggelembung atau menjadi terlalu asam.

2. Simpan dalam wadah tertutup rapat

Saran kedua adalah memakai wadah kedap udara, sebab udara yang masuk bisa mempercepat adonan menjadi basi.

Dengan menggunakan wadah kedap udara, adonan akan terlindungi dari bakteri, debu, dan juga aroma kuat dari bahan makanan lain di dalam kulkas.

Wadah kedap udara berfungsi untuk mempertahankan konsistensi tekstur adonan.

3. Hindari mencampur ragi atau santan apabila berencana untuk menyimpan adonan.

Saran ketiga adalah sebaiknya hindari penambahan ragi atau santan jika ingin menyimpannya dalam jangka waktu yang panjang.

Karena adonan yang sudah diberi ragi akan melalui proses fermentasi, sementara adonan yang menggunakan santan cenderung cepat rusak.

Agar adonan tahan lebih lama, sebaiknya pisahkan bahan ragi dan masukkan santan sesaat sebelum digunakan, sehingga adonan tidak mudah basi.

4. Tiriskan adonan hingga suhu ruang sebelum disimpan di lemari es.

Saran keempat adalah membiarkan adonan menjadi dingin dulu sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.

Adonan yang bersuhu hangat atau panas justru mempercepat pertumbuhan bakteri.

Untuk mencegah pembusukan dan menjaga kualitasnya, adonan perlu didiamkan hingga benar-benar dingin sebelum disimpan.

5. Tambahkan Sedikit Garam

Tips kelima adalah menambahkan sedikit garam ke dalam adonan, sebab garam secara alami bersifat antimikroba yang dapat menghambat perkembangbiakan bakteri dan jamur di dalam adonan.

Menambahkan sedikit garam ke dalam adonan tidak hanya membuatnya awet lebih lama, tetapi juga meningkatkan cita rasanya.

6. Kocok adonan sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan.

Tips yang keenam yaitu mengaduk adonan terlebih dahulu sebelum disimpan karena bagian adonan yang mengendap bisa memicu fermentasi tidak merata.

Dengan mengaduk adonan terlebih dahulu membuat tekstur lebih stabil sehingga tidak cepat berbuih atau berubah aroma.

7. Batasi Waktu Penyimpanan Maksimal 24 Jam

Tips yang ketujuh yaitu dengan membatasi waktu penyimpanan maksimal 24 jam karena beberapa adonan, terutama yang menggunakan santan atau ragi memiliki ketahanan yang rendah.

Idealnya, adonan hanya disimpan 8–12 jam, dan maksimal 24 jam agar tidak mengubah rasa serta menghindari kontaminasi.

 

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Tribunners dapat menjaga kualitas adonan tetap segar, tidak asam, dan tetap enak saat dimasak.

Cara sederhana ini juga membantu menghemat waktu dan mencegah kerusakan bahan makanan di dapur. (MG Kartika Larasati)