Halloween party ideas 2015

Fenomena Langit Spektakuler di Akhir 2025: Sambut Cold Supermoon yang Terbit Paling Tinggi

Para pencinta astronomi dan pengamat langit akan dimanjakan dengan sebuah tontonan alam yang luar biasa di penghujung tahun 2025. Fenomena Cold Supermoon, atau yang juga dikenal sebagai Cold Moon, akan menghiasi langit malam mulai Rabu, 3 Desember 2025, hingga Kamis, 4 Desember 2025. Bulan purnama terakhir di tahun ini tidak hanya diprediksi akan tampak lebih besar dari biasanya, tetapi juga akan mencapai posisi tertinggi di langit malam dibandingkan bulan purnama lainnya sepanjang tahun.

Memahami Fenomena Cold Moon

Istilah "Cold Moon" atau bulan dingin merujuk pada fenomena bulan purnama yang terjadi bertepatan dengan periode cuaca dingin di belahan bumi utara. Pakar Astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa Cold Moon adalah sebutan untuk bulan purnama yang hadir di akhir tahun ketika suhu udara di belahan bumi utara sedang dingin.

Lebih lanjut, Thomas menambahkan bahwa fenomena bulan purnama kali ini juga layak disebut "Super-Cold-Moon". Penambahan kata "Super" ini dikarenakan peristiwa tersebut bertepatan dengan fenomena supermoon, di mana Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Kombinasi ini menjadikan Cold Moon 2025 sebagai peristiwa astronomi yang sangat menarik untuk diamati.

Jadwal dan Cara Mengamati Supermoon Akhir Tahun 2025

Fenomena Supermoon ini dijadwalkan akan dapat disaksikan mulai malam hari pada Rabu, 3 Desember 2025, hingga menjelang pagi pada Kamis, 4 Desember 2025. Pengamatan dapat dimulai sejak waktu menjelang maghrib, sekitar pukul 17.45 WIB, hingga menjelang matahari terbit, atau sekitar pukul 05.29 WIB.

Thomas Djamaluddin mengonfirmasi bahwa fenomena ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di wilayah Indonesia tanpa terkecuali. Untuk menyaksikan keindahan Supermoon ini, masyarakat tidak memerlukan alat khusus. Cukup dengan menatap langsung ke arah bulan purnama di langit malam, keindahannya akan tersaji.

Bagi mereka yang ingin mengamati detail permukaan Bulan, seperti kawah-kawah yang menghiasi permukaannya, disarankan untuk menggunakan peralatan bantu. Kamera beresolusi tinggi atau teleskop akan sangat membantu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan rinci mengenai topografi Bulan.

Cold Moon: Supermoon Terbesar Kedua di 2025

Cold Moon yang akan hadir di Desember 2025 ini tercatat sebagai yang ketiga dari empat fenomena supermoon yang terjadi secara berturut-turut di tahun tersebut. Dari keempat supermoon tersebut, Cold Moon 2025 akan menjadi supermoon terbesar kedua setelah Beaver Moon yang telah teramati pada bulan November sebelumnya.

Fenomena supermoon sendiri terjadi ketika fase bulan purnama bertepatan dengan momen ketika Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbitnya. Titik terdekat ini dikenal sebagai perigee. Akibat kedekatan orbit ini, Bulan dapat terlihat sekitar 10 persen lebih besar dibandingkan dengan penampakan bulan purnama pada umumnya.

Meskipun puncak fenomena Cold Moon secara teknis akan terjadi pada tanggal 4 Desember, keindahannya tidak akan berkurang. Bulan ini diperkirakan akan tetap terlihat sangat cerah dan penuh, baik pada malam sebelum puncak (3 Desember) maupun malam setelah puncak (4 Desember).

Mengapa Cold Moon Terbit Lebih Tinggi di Langit?

Salah satu keistimewaan dari Supermoon Desember adalah posisinya yang selalu tampak lebih tinggi di langit malam dibandingkan bulan purnama di bulan-bulan lainnya. Fenomena unik ini berkaitan erat dengan kemiringan sumbu Bumi.

Menjelang datangnya solstis musim dingin di Belahan Bumi Utara, yang biasanya jatuh sekitar tanggal 21 Desember, Matahari akan tampak berada pada titik terendahnya di langit saat siang hari. Sebaliknya, bulan purnama, yang secara definisi selalu berada pada posisi berlawanan dengan Matahari dalam orbitnya, akan terbit ke posisi yang lebih tinggi di langit malam. Interaksi antara posisi Matahari yang rendah dan Bulan purnama yang tinggi inilah yang menciptakan pemandangan langit yang berbeda di bulan Desember.

Fenomena ini juga yang memberikan nama lain pada bulan purnama di bulan Desember. Menurut catatan dari The Old Farmer's Almanac, salah satu nama yang diberikan oleh penduduk asli Amerika untuk bulan purnama Desember adalah "Long Night Moon" (Bulan Malam Panjang). Nama ini diberikan karena kedekatannya dengan solstis musim dingin, yang merupakan malam terpanjang dalam setahun.

Menanti Bulan Purnama Selanjutnya

Cold Supermoon Desember 2025 ini menandai bulan purnama ke-12 dan terakhir di tahun 2025. Setelah menyambut keindahan Cold Moon, para pengamat langit dapat menantikan bulan purnama berikutnya yang akan hadir pada tanggal 3 Januari 2026. Bulan purnama pertama di tahun 2026 ini dikenal sebagai Wolf Moon dan juga diprediksi akan menjadi supermoon keempat dan terakhir dari rangkaian supermoon berturut-turut.

Tahun 2026 diprediksi akan menjadi tahun yang kaya akan fenomena bulan purnama, dengan total 13 bulan purnama. Salah satu peristiwa menarik yang akan terjadi di tahun 2026 adalah fenomena Blue Moon, yaitu bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender, yang dijadwalkan akan muncul pada bulan Mei 2026. Kehadiran fenomena-fenomena ini memastikan bahwa langit malam akan terus menyajikan keajaiban astronomi yang memukau bagi kita semua.

Diberdayakan oleh Blogger.